Pada masa kini steroid topikal merupakan sediaan yang paling banyak dipakai dalam
dermatologi, disamping obat-obat anti jamur topikal, dan di pasaran dapat dijumpai tidak
menjadi :
kontak alergi dan iritan, psoriasis pada muka dan genital, liken simpleks, pruritus ani.
eritematous diskoid, liken planum, granuloma anulare, sarkoidosis, dan psoriasis palmo
plantar.
1. Anti inflamasi
Aktivitas anti inflamasi dari steroid topikal ini merupakan efek utama yang diharapkan
dalam dermatologi. Efek ini diduga karena steroid). topikal bekerja dengan mencegah
proses marginasi (melekatnya lekosit dan monosit pada endotel pembuluh darah) dan
Sifat imunosupresi ini sebenarnya juga melibatkan sifat anti inflamasi steroid topikal,
karena inflamasi merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh. Steroid juga
menghambat pembelahan sel-sel limfoit, melisis sel limfosit B dan menghambat kerja
limfokin pada sasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa steroid bekerja menekan reaksi
3. Antimitosis (Antiproliferasi)
transkripsi RNA, mengurangi sintesis DNA dan mungkin juga reparasi DNA. Akibat
sifat ini pengolesan steroid topikal pada kulit akan menyebabkan penipisan epidermis
dan sel-selnya mengecil. Disamping pada sel-sel epidermis, efek antimitosis ini juga
terjadi pada sel-sel fibroblast, sehingga pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan
4. Vasokonstriksi
nistatin, neomisin. Pemakaian sediaan kombinasi ini dapat dipakai pada keadaan tertentu
seperti bayi atau anak dengan dermatitis infantile karena kemungkinan infeksi sekunder sangat
sering pada dermatitis seboroik maupun dermatitis popok yang sering disertai dengan infeksi
kandida. Hanya perlu diperhatikan bahwa pengobatan sekali tembak dapat menyebabkan
1978).
Ternyata makin kuat sediaan steroid topikal, makin besar pula kemungkinan efek
samping yang terjadi. Pemakaian yang terlalu lama akan meningkatkan resiko timbulnya efek
samping ini. Sehingga pemakaian steroid yang poten seyogyanya tidak lebih dari 2 – 3 minggu.
Efek samping ini dapat bersifat lokal atau sistemik (Anigbogu dan Maibach, 2000; Wozniacka
1. Efek local
- Infeksi atau infestasi dapat terjadi setelah pemakaian jangka lama, terutama kalau
digunakan secara oklusi, dapat berupa infeksi kandida, bakteria atau meluasnya
impetigo. Tinea incognito juga dapat terjadi karena kesalahan terapi tinea dengan
- Efek lain misalnya timbulnya akne steroid, dermatitis perioral, gangguan pigmentasi
dan alergi.
- Pada individu tertentu pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan rambut pada
2. Efek sistemik
Steroid topikal khususnya yang mempunyai potensi kuat dan dipakai untuk jangka
panjang dengan konsentrasi tinggi atau oklusi dapat pula menimbulkan efek sistemik seperti
steroid sistemik