Anda di halaman 1dari 24

BARU

√ PERBAIKAN






r
.
N
u
g
r
o
h
o
a
j
i
D
Judul : Hubungan Kadar Leukosit
h
Dalam Darah Dengan a Gradasi
r
Apendisitis Pada Pasien Post Operasi
Di Rumah Sakit Ibnu mSina
a
Peneliti Utama : Fitrah Hanafi w
a
HP : 082293124379 n

Program Pendidikan/Instansi : Fakultas Kedokteran


Universitas Muslim Indonesia

KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
RS IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR
Tahun 2017
RINGKASAN POPOSAL

Judul Penelitian : Hubungan Kadar Leukosit Dalam Darah Dengan Gradasi Apendisitis Pada
Pasien Post Operasi Di Rumah Sakit Ibnu Sina

Peneliti Utama : Fitrah Hanafi

Penghubung
: -

No. telpon : 082293124379

Lokasi Penelitian/
: Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar
Bagian

Jenis Penelitian : √ Riset

Pengajaran

Lain-lain

Jenis Proposal :
Baru

 Perbaikan/Perubahan

Lanjutan
Bila Proyek perbaikan atau lanjutan, lampirkan persetujuan sebelumnya .

Tanggal Mulai Penelitian : 1 Juni 2017

Lama Penelitian : 1 Bulan


1. Nama-Nama, Titel, Kualifikasi dan Departmen/Bagian tempat kerja dari Peneliti
Utama, Assosiet dan pembantu peneliti:
Peneliti utama : Fitrah Hanafi
Assoasiet (Rekan) Peneliti : -

Pembantu Peneliti : -

2. Apakah anda mencari sponsor dari luar? Ya Tidak


(Bila tidak, langsung ke nomer 3)


(Bilaya, sebutkan sponsor) :

3. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang tujuan, hipotesis, manfaat yang
jelas dari penelitian ini:
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara kadar leukosit dalam darah
dengan gradasi apendisitis pada pasien post operasi di rumah sakit ibnu sina.
Hipotesis : Terdapat hubungan antara jumlah kadar leukosit dalam darah dengan
gradasi apendisitis
Manfaat : Manfaat yang dapat diperoleh subyek penelitian yaitu dapat memberikan
informasi tentang peningkatan jumlah kadar leukosit dalam darah dengan gradasi
apendisitis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dan untuk diagnosa dini pada kasus
apendisitis sehingga penderita segera mendapatkan penanganan yang cepat maupun
tepat dan dapat mencegah terjadinya apendisitis akut dengan perforasi.

4. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang latar belakang ilmiah dari penelitian
ini dan rencana penelitiannya. scientific back ground to the project and project plan.
Apendisitis akut merupakan salah satu keadaan akut abdomen yang sering
kita jumpai hampir di seluruh rumah sakit Indonesia. Apendisitis akut merupakan
salah satu faktor utama terjadinya nyeri abdominal yang persistan dan progresif pada
semua golongan umur. Kejadian seumur hidup dari penyakit ini adalah sekitar 7%,
dengan tingkat perforasi 17-20%. Resiko kematian kurang dari 1% pada populasi
umum, namun jumlah ini bisa naik ke 50% di antara populasi lansia. Apendisitis akut
memerlukan pembedahan segera untuk mencegah komplikasi yang lebih buruk. Jika
telah terjadi perforasi, maka komplikasi dapat terjadi seperti peritonitis umum,
terjadinya abses, dan komplikasi paska operasi seperti fistula dan infeksi luka
operasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan penanganan apendisitis
akut yang berakibat timbulnya komplikasi dapat berasal dari pasien dan tenaga
medis. Faktor pasien meliputi pengetahuan dan biaya. Faktor tenaga medis meliputi
kesalahan diagnosis, terlambat merujuk ke rumah sakit dan menunda tindakan bedah.
Dalam menegakkan diagnosis pada pasien dengan gejala yang tidak khas, dokter
perlu melakukan pemeriksaan penunjang, salah satunya adalah pemeriksaan hitung
jumlah leukosit. Pemeriksaan ini sangat menunjang untuk diagnosis gradasi
apendisitis, dapat dilakukan di puskesmas dan rumah sakit di daerah, harganya
terjangkau, dan sederhana. Jumlah leukosit pada apendisitis akut umumnya
meningkat yaitu sekitar 10.000-18.000μl. Pada umumnya, jumlah leukosit lebih dari
18.000μl menunjukkan telah terjadi perforasi dan peritonitis. Kemampuan dalam
menegakkan diagnosis apendisitis akut secara klinis sangatlah perlu dimiliki oleh
seorang dokter, selain itu dokter juga harus mampu membedakan apendisitis akut dan
perforasi, dimana keduanya memiliki cara penanganan yang berbeda dan memiliki
prognosis yang berbeda pula. Oleh karena itu, maka peneliti mencoba untuk melihat
perbandingan angka leukosit dengan gradasi apendisitis yang dilakukan tindakan
operasi apendektomi di RS Ibnu Sina.

5. Apakah metode yang digunakan pada penelitian ini bisa dilakukan dengan simulasi
computer atau dilakukan pada binatang percobaan?

Ya Tidak

6. Jelaskan dengan ringkas semua prosedur yang anda gunakan pada subyek
penelitian:
Prosedur yang akan digunakan ialah dengan mengambil dan mengkaji data sekunder
berupa rekam medik pasien yang terdiagnosa apendisitis di Rumah Sakit Ibnu Sina
Makassar, setelah itu menilai hasil pemeriksaan darah rutin dalam hal ini leukosit pada
pasien apendisitis kemudian menganalisa korelasi dari keduanya (kadar leukosit dalam
darah dengan apendisitis)
7. Jelaskan kemungkinan bahaya, risiko atau efek samping pada subyek akibat prosedur
yang anda gunakan, serta kewaspadaan yang anda lakukan untuk mencegah atau
meminimalkan hal tersebut.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
rekam medik pasien di RS Ibnu Sina Makassar. Kemungkinan resiko yang akan
didapatkan ialah jika data yang diperoleh tidak seluruhnya memenuhi kriteria untuk
menjadi sampel dalam penelitian. Selain itu kemungkinan resiko lainnya adalah
menyita waktu luang dari staf bagian rekam medik pasien RS Ibnu Sina Makassar
akibat kegiatan pengambilan data.
Kewaspadaan yang saya akan lakukan untuk mencegah hal tersebut adalah dengan
memperhatikan secara seksama saat mengambil data, menggunakan inisial untuk
pencatatan data pasien, menjaga kerahasiaan dari privasi pasien dalam data rekam
medik yang akan diambil, serta sebisa mungkin tidak menyita dan mengganggu
waktu istirahat dari staf rekam medik RS Ibnu Sina Makassar.
8. Jelaskan hal-hal yang tidak enak atau yang mengganggu subyek tapi harus dilakukan
oleh subyek sehubungan dengan prosedur penelitian ini..
Hal yang menganggu ialah apabila penelitian dilakukan pada saat jam istirahat maka
dapat menyita waktu dari staf bagian rekam medik RS IbnuSina Makassar.
9. Tuliskan jumlah, jenis dan batasan usia subyek termasuk kontrol bila ada.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh rekam medik pasien
apendisitis pada tahun 2016, yaitu sebanyak 44 populasi. Adapun sampel dalam
penelitian ini ialah seluruh rekam medik pasien apendisitis. Teknik pengambilan data
dilakukan dengan cara total sampling, yaitu mengambil keseluruhan data rekam
medik yang memenuhi kriteria sampel.
10. Sumber dan cara rekrutmen subyek penelitian :
Sumber subyek : Rekam medik pasien yang terdiagnosa apendisitis di RS Ibnu Sina
Makassar

Cara rekrutmen : Meminta persetujuan dari bagian rekam medik RS Ibnu Sina
Makassar dengan memberikan lembar persetujuan untuk di tanda tangani sebagai
bentuk perizinan dalam pengambilan data rekam medik pasien untuk dijadikan
sebagai sampel penilitian.
11. Apakah ada hubungan khusus antara subyek dengan orang yang merekrut nya?
Tidak ada hubungan khusus
12. Kriteria inklusi, ekslusi dan criteria pengunduran diri (bila penelitian memerlukan
waktu panjang)?
Kriteria inklusi:
a. Data rekam medik pasien yang terdiagnosis menderita apendisitis.
b. Data rekam medik pasien terdapat data yang lengkap mengenai pemeriksaan
laboratorium leukosit darah pasien apendisitis.
Kriteria eksklusi:
a. Pasien yang mengalami infeksi atau penyakit lain yang menyertai apendisitis.
13. Tuliskan secara rinci semua biaya penelitian yang diusulkan:
Biaya untuk pengambilan setiap data rekam medik pasien sekitar Rp.110.000,-

14. Apakah harus menggunakan manusia sebagai subyek penelitian?

Ya √ Tidak (data rekam medik)

15. Fasilitas apa yang anda sediakan untuk mengatasi bila terjadi adverse event
(bahaya/efek samping) akibat prosedur yang dilakukan?
-
16. Bagaimana anda menjaga kerahasiaan informasi, baik selama penelitian maupun
setelah penelitian selesai?
Hasil data sekunder yang didapatkan hanya dikelola oleh peneliti dan tersimpan aman
di tempat yang disediakan. Identitas pasien pada rekam medik akan dituliskan dengan
inisial agar tetap menjaga kerahasiaan dan privasi pasien. Setelah penelitian selesai,
peneliti akan tetap menjaga kerahasiaan informasi dari subjek penelitian Karena
menjaga informasi yang diperoleh tersebut adalah bentuk tanggung jawab dari
peneliti.

17. (a). Apakah digunakan bahan radioaktif? Ya √ Tidak

(b). Apakah pada penelitian ini digunakan tehnik DNA ,toksin, mutagen, tetragon
atau karsinogen?

Ya √ Tidak

18. Apakah proposal ini dimintakan persetujuan etik dari lain-lain komite etik??


Ya Tidak
Bila Ya, ke komite etik mana saja:
-

Apakah sudah disetujui? Ya Tidak

Bila Ya, lampirkan kopi dari persetujuan tersebut..

19. Isu etik apakah yang mungkin terjadi pada pelaksanaan prosedur penelitian ini?
(sehubungan dengan jawaban anda pada No. 7 dan No. 15)
Jelaskan jawaban anda untuk hal tersebut!
Isu etik yang akan didapatkan ialah terganggunya waktu istirahat (apabila dilakukan
pada waktu istirahat) dari staf rekam medik akibat proses pengambilan data yang
menyita sekitar kurang lebih 10 menit setiap subjek.
CARA MEMPEROLEH INFORMED CONSENT
Dengan memberikan lembar persetujuan kepada staf bagian rekam medik RS Ibnu
Sina Makassar, apabila subjek tersebut menandatangani lembar persetujuan maka
subjek bersedia untuk memberikan perizinan dalam mengambil data rekam medik
pasien untuk tujuan penelitian sampai tahap akhir.

20. Siapa yang akan memberikan penjelasan kepada subyek atau walinya?
Peneliti
21. Apakah ada hubungan khusus antara orang yang memberikan penjelasan tersebut?
Atau salah satu dari peneliti dengan subyek?
Tidak ada

22. Kapan penjelasan diberikan?


Setelah memperoleh persetujuan dan izin penelitian dari pihak RS Ibnu Sina
Makassar dalam hal ini yakni bagian Rekam Medik RS Ibnu Sina Makassar.
Apakah persetujuan diberikan oleh subyek Ya Tidak
23. √

Bila tidak, jelaskan alasannya.

24. Siapa yang bertindak sebagai saksi?


Pihak Rekam Medik RS Ibnu Sina Makassar.
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, telah membaca dan mengerti tentang
peraturan-peraturan terbaru mengenai percobaan yang dilakukan pada manusia dan
penjelasan-penjelasan tambahan tehadap peraturan tersebut. Saya menyadari tanggung
jawab yang harus saya pikul dalam menjalankan semua langkah-langkah (prosedur)
penelitian saya, prinsip-prinsip dan lain-lain hal yang ditentukan oleh Komite Etik
Penelitian Kesehatan UMI-RS. Ibnu Sina YW-UMI, sehubungan dengan etika
penelitian menggunakan subyek manusia.
Makassar: 19 Juli 2017

Peneliti utama,

(FITRAH HANAFI)
Lampiran 1.

Naskah Penjelasan untuk Mendapatkan Persetujuan dari Petugas Rekam Medik

Saya yang bernama Fitrah Hanafi / 11020140055 adalah mahasiswa Fakultas


Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Saat ini saya sedang melakukan penelitian
yang berjudul ”Hubungan Kadar Leukosit Dalam Darah Dengan Gradasi Apendisitis
Pada Pasien Post Operasi Di Rumah Sakit Ibnu Sina”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah sel darah
putih dalam darah dengan tingkatan usus buntu pada pasien post operasi di Rumah
Sakit Ibnu Sina Makassar. Peneliti mengajak (responden) untuk ikut serta dalam
penelitian ini. Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada
paksaan. Bila Anda sudah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untk
mengundurkan diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi.
Manfaat yang dapat diperoleh subyek penelitian yaitu dapat memberikan
informasi tentang peningkatan jumlah sel darah putih dalam darah dengan tingkatan
usus buntu di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dan untuk diagnosa dini pada kasus
usus buntu sehingga penderita segera mendapatkan penanganan yang cepat maupun
tepat dan dapat mencegah terjadinya usus buntu akut dengan pecahnya usus buntu.
Saya mengajak Bapak/Ibu/Saudara untuk ikut serta dalam penelitian ini.
Apabila Bapak/Ibu/Saudara bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini,
Bapak/Ibu/Saudara diminta menandatangani lembar persetujuan ini rangkap dua, satu
untuk Bapak/Ibu/Saudara simpan, dan satu untuk saya sebagai peneliti. Prosedur
selanjutnya setelah disetujui dan ditandatangani maka saya dapat diizinkan untuk
mengambil data rekam medik, data yang diambil adalah data rekam medik paisen usus
buntu yang mengalami peningkatan jumlah kadar sel darah putih, kemudian
menganalisis data tersebut sampai jumlah sampel terpenuhi.
Bapak/Ibu/Saudara bebas memilih mengizinkan proses pengambilan data
rekam medik dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila Bapak/Ibu/Saudara sudah
memutuskan untuk menyetujui, Bapak/Ibu/Saudara juga bebas untuk menolak/berubah
pikiran jika ada yang kurang sesuai dalam penelitian ini tanpa dikenai denda ataupun
sanksi.
Kemungkinan resiko yang akan ditimbulkan dari penelitian ini adalah
kebocoran data/identitas pasien. Namun saya akan berusaha semaksimal mungkin
untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data. Semua informasi yang berkaitan
dengan identitas pasien pada rekam medik akan dituliskan dengan inisial agar tetap
menjaga privasi. Setelah penelitian selesai, saya akan tetap menjaga kerahasiaan
informasi dari rekam medik karena menjaga informasi yang diperoleh tersebut adalah
bentuk tanggung jawab dari saya.
Semua biaya yang terkait penelitian akan ditanggung oleh saya sendiri,
Bapak/Ibu/Saudaradiberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas
sehubungan dengan penelitian ini. Bila membutuhkan penjelasan lebih lanjut,
Bapak/Ibu/Saudara dapat menghubungi saya selaku peneliti utama.
Demi memenuhi etika dalam penelitian ini, saya memohon agar
Bapak/Ibu/Saudara menandatangani lembar persetujuan ini. Atas kesediaan dan
kerjasamanya saya mengucapkan terima kasih.

Nama : Fitrah Hanafi


Alamat : BTN. TNI. Angkatan Laut Tamangapa Indah Blok A No. 7
Telepon : 082293124379

DISETUJUI OLEH KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA DAN RS IBNU SINA YW-
UMI
Lampiran 2

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN


Judul : Hubungan Kadar Leukosit Dalam Darah Dengan Gradasi Apendisitis
Pada Pasien Post Operasi Di Rumah Sakit Ibnu Sina
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : ..................................................................
Umur : ...................................................................
Alamat : ...................................................................
No Telp : …...............................................................

Setelah mendengar/membaca dan mengerti penjelasan yang diberikan


mengenai tujuan, manfaat apa yang akan dilakukan pada penelitian ini, saya
menyatakan setuju untuk berpartisipasi dalam jalannya penelitian ini secara sukarela
tanpa paksaan.
Saya telah dijelaskan bahwa data rekam medik ini hanya digunakan untuk
keperluan penelitian. Saya tahu bahwa keikutsertaan saya ini bersifat sukarela tanpa
paksaan, sehingga saya bisa menolak ikut atau mengundurkan diri dari penelitian ini.
Juga saya behak bertanya atau meminta penjelasan pada peneliti bila masih ada hal
yang belum jelas atau masih ada hal yang ingin saya ketahui tentang penelitian ini.
Saya juga mengerti bahwa semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
penelitian ini, akan ditanggung oleh peneliti.
Saya percaya bahwa keamanan dan kerahasiaan data penelitian akan terjamin
dan saya dengan ini menyetujui semua data saya yang dihasilkan pada penelitian ini
untuk disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Bila terjadi perbedaan pendapat dikemudian hari kami akan menyelesaikannya
secara kekeluargaan.
NAMA TANDA TANGAN TG/BLN/THN
Petugas Rekam Medik …………................ …………………..... …………………….

Saksi 1 ……….................... …………………..... …………………….

Saksi 2 ………………….... …………………..... …………………….

Penanggung Jawab Penelitian :


Nama : Fitrah Hanafi
Alamat : BTN. TNI Angkatan Laut Tamangapa Indah Blok A No. 7
Telepon : 082293124379
Lampiran : 3 Susunan Tim Peneliti

KEDUDUKAN
NO
NAMA DLM KEAHLIAN
.
PENELITIAN
1. Fitrah Hanafi Peneliti Utama
2. dr. Azis Beru Gani, M.Kes, Pembimbing 1 Dokter spesialis bedah
Sp.B
3 dr. Nurhikmawati, Sp.JP, Pembimbing 2 Dokter spesialis jantung dan
FIHA pembuluh darah
4
5
Lampiran: 4

BIODATA PENELITI UTAMA


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fitrah Hanafi
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional * Mahasiswa
4 NIDN*/NIM ** 11020140055
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ambon, 20 Juni 1997
6 E-mail Hanafifitrah.hf@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082293124379
8 Alamat BTN. TNI. Angkatan Laut Tamangapa Indah
Blok A No. 7

B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


-

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 TahunTerakhir


-

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir


-

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


-

F. Seminar Yang Pernah Diikuti


-

G. Pelatihan Yang Pernah Diikuti


-
Lampiran : 5

SURAT PERSETUJUAN

Yang Bertandatangan di bawah ini:


Nama : dr. Rachmat Faisal Syamsu, M.Kes
NIDN : 111 15 1312
Jabatan : Koordinator KTI
Sebagai Kepala Bagian langsung dari:
Nama : Fitrah Hanafi
NIDN : 110 2014 0055
Jabatan : Peneliti Utama
Menyatakan menyetujui bila peserta kami yang bersangkutan di atas melakukan
penelitian dengan judul: Hubungan Kadar Leukosit Dalam Darah Dengan Gradasi
Apendisitis Pada Pasien Post Operasi Di Rumah Sakit Ibnu Sina

Makassar, 19 Juli 2017

(dr. Rachmat Faisal Syamsu, M.Kes)


Lampiran 6
DESKRIPSI PENELITIAN
Judul : Hubungan Kadar Leukosit Dalam Darah Dengan Gradasi Apendisitis
Pada Pasien Post Operasi Di Rumah Sakit Ibnu Sina

1. Latar Belakang
Apendiks vermiformis adalah organ sempit, berbentuk tabung yang
mempunyai otot dan mengandung banyak jaringan limfoid. Apendiks memiliki
panjang bervariasi sekitar 6cm hingga 9cm pada orang dewasa. Dasarnya melekat pada
sekum dan ujungnya memiliki kemungkinan beberapa posisi seperti retrosekal, pelvis,
antesekal, preileal, retroileal, atau perikolik kanan. Apendisitis adalah peradangan dari
apendiks vermiformis dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering.
Apendisitis akut merupakan salah satu faktor utama terjadinya nyeri abdominal
yang persistan dan progresif pada semua golongan umur. Ketepatan dalam
mendiagnosa nyeri akut pada fossa iliaka kanan masih persistan sebagai satu masalah
klinis karena diagnosa banding yang tidak menjurus/memfokus ke keluhan pasien.
Apendisitis akut merupakan salah satu keadaan akut abdomen yang sering
kita jumpai hampir di seluruh rumah sakit Indonesia, selain tukak lambung, usus
tifus, pankreatitis akut, kolestitis akut. Salah satunya yaitu di RS Ibnu Sina.
Kejadian seumur hidup dari penyakit ini adalah sekitar 7%, dengan tingkat
perforasi 17-20%. Resiko kematian kurang dari 1% pada populasi umum, namun
jumlah ini bisa naik ke 50% di antara populasi lansia. Entitas ini memiliki beberapa
tanda dan gejala yang terkenal, seperti peningkatan jumlah leukosit dan nyeri kuadran
kanan bawah.
Diagnosis dini dari Apendisitis Akut tidak selalu mudah. Keputusan untuk
mengobservasi atau untuk melakukan operasi untuk mencegah perforasi dan peritonitis
menyebabkan dilema pada ahli bedah. Operasi dini barangkali mengakibatkan
pengangkatan apendiks normal dengan resiko kematian yang rendah. Apendisitis akut
merupakan kejadian yang cukup sering di unit emergensi. Terutama di daerah terpencil
yang tidak memiliki fasilitas imaging. Selanjutnya, tersedianya ultrasonograhy atau
computed topography belum tentu membantu dalam mendiagnosa Apendisitis Akut.
Karena itu, ahli bedah tetap membutuhkan test yang akurat dan mudah untuk
mendapatkan diagonosisnya.
Apendisitis akut adalah keadaan akut abdomen yang memerlukan pembedahan
segera untuk mencegah komplikasi yang lebih buruk. Jika telah terjadi perforasi, maka
komplikasi dapat terjadi seperti peritonitis umum, terjadinya abses, dan komplikasi
paska operasi seperti fistula dan infeksi luka operasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keterlambatan penanganan apendisitis akut yang berakibat timbulnya
komplikasi dapat berasal dari pasien dan tenaga medis. Faktor pasien meliputi
pengetahuan dan biaya. Faktor tenaga medis meliputi kesalahan diagnosis, terlambat
merujuk ke rumah sakit dan menunda tindakan bedah.

Dalam mendiagnosis apendisitis, sering terjadi kesulitan dikarenakan adanya


beberapa pasien yang menunjukkan gejala dan tanda yang tidak khas, sehingga dapat
menyebabkan kesalahan dalam mendiagnosis dan meningkatkan terjadinya perforasi
dan angka morbiditas sehingga dapat memperburuk prognosis dari penyakit itu sendiri.

Dalam mendiagnosis apendisitis, anamnesis dan pemeriksaan memegang


peranan utama dengan akurasi 76-80%, tetapi dalam mencegah pasien agar tidak terjadi
perforasi tidaklah cukup hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dapat juga
dilakukan Ultrasonography (USG) dan Computed Tomography (CT) scan, tetapi
dikarenakan alat ini memerlukan biaya yang tidak murah dan tidak semua unit
pelayanan memilikinya, sehingga pemeriksaan ini masih jarang untuk dilakukan.
Selain itu, USG dan CT-Scan sendiri bukan untuk mencari adanya apendisitis,
pemeriksaan ini untuk membantu mencari differential diagnosis atau untuk membantu
pasien yang hasil diagnosisnya masih diragukan.
Dalam menegakkan diagnosis pada pasien dengan gejala yang tidak khas,
dokter perlu melakukan pemeriksaan penunjang, salah satunya adalah pemeriksaan
hitung jumlah leukosit. Pemeriksaan ini sangat menunjang untuk diagnosis gradasi
apendisitis, dapat dilakukan di puskesmas dan rumah sakit di daerah, harganya
terjangkau, dan sederhana. Jumlah leukosit pada apendisitis akut umumnya meningkat
yaitu sekitar 10.000-18.000μl. Pada umumnya, jumlah leukosit lebih dari 18.000μl
menunjukkan telah terjadi perforasi dan peritonitis. Kemampuan dalam menegakkan
diagnosis apendisitis akut secara klinis sangatlah perlu dimiliki oleh seorang dokter,
selain itu dokter juga harus mampu membedakan apendisitis akut dan perforasi, dimana
keduanya memiliki cara penanganan yang berbeda dan memiliki prognosis yang
berbeda pula.

Tingkat akurasi diagnosis apendisitis akut dengan parameter laboratorium pada


beberapa penelitian berkisar 76%-92%. Akurasi ini apabila dikombinasi dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik, maka dapat menjadi alat bantu diagnosis
yang saling mendukung untuk menekan keterlambatan diagnosis. Keterlambatan
diagnosis dapat meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas. Ada sekitar 11,2%-
30% keterlambatan diagnosis ini berakibat perforasi intestinal, infeksi luka operasi
meningkat 17,5% dan abses intraabdominal 15,5%. Keadaan ini menambah komplikasi
paska operasi, seperti adhesi, konsekuensi beban social ekonomi, kehilangan jumlah
hari kerja, dan produktivitas. Angka mortalitas apendisitis akut simpel kurang dari 1%
(0,12%-0,27%) dan akan meningkat menjadi 2,4% bila terjadi perforasi. Angka
mortalitas juga akan meningkat pada usia tua.
Oleh karena itu, maka peneliti mencoba untuk melihat perbandingan angka
leukosit dengan gradasi apendisitis yang dilakukan tindakan operasi apendektomi di
RS Ibnu Sina.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
a. Mengetahui Untuk mengetahui hubungan antara kadar leukosit dalam darah
dengan gradasi apendisitis pada pasien post operasi di rumah sakit ibnu sina.
Tujuan Khusus
a. Melihat kadar leukosit dalam darah pada pasien apendisitis.
b. Membandingkan jumlah kadar leukosit dalam darah terhadap gradasi
apendisitis.

3. Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti Sendiri


Dapat memberikan pengalaman langsung bagi penulis dalam melaksanakan
penelitian serta menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penyakit
khususnya apendisitis.

Manfaat Bagi Tenaga Kesehatan (Rumah Sakit)


Memberikan pengetahuan mengenai hubungan antara peningkatan jumlah leukosit
dengan apendisitis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dan untuk diagnosa dini
pada kasus apendisitis sehingga penderita segera mendapatkan penanganan yang
cepat maupun tepat dan dapat mencegah terjadinya apendisitis akut dengan
perforasi.

Manfaat Bagi Institusi Akademik dan Peneliti Lain


Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai hubungan antara
peningkatan jumlah leukosit dengan apendisitis akut perforasi di Rumah Sakit
Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2012-2013 serta dapat digunakan
sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
4. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui
hubungan kadar leukosit dalam darah dengan gradasi apendisitis pada pasien post
operasi di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar.

5. Sampel dan Jumlah Sampel


Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel.
Sampel penelitian adalah data rekam medik dari pasien yang dinyatakan telah
terdiagnosa penyakit apendisitis dan dirawat di RS Ibnu Sina Makassar terhitung
sejak tanggal 1 Januari sampai 31 Desember 2016 yang berjumlah 44 sampel.

6. Variabel Penelitian, definisi operasional, kritria objektif, dan hipotesis


penelitian

VARIABEL PENELITIAN
Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah kadar leukosit.
Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah apendisitis.
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Dependen
1. Leukosit
a. Definisi : Jumlah jenis leukosit dari hasil pemeriksaan darah dan
terdokumentasi dalam rekam medik pasien di RS Ibnu Sina Makassar.
b. Alat ukur : rekam medik.
c. Cara ukur : melihat rekam medik.
Variabel Independen
1. Apendisitis
a. Definisi : Pasien yang dinyatakan telah terdiagnosa apendisitis oleh
DPJP dan tercantum pada rekam medik pasien.
b. Alat ukur : rekam medik.
c. Cara ukur : melihat rekam medik.

KRITERIA OBJEKTIF
Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subjek penelitian yang
layak untuk dilakukan penelitian atau dijadikan subjek. Kriteria inklusi pada
penelitian ini adalah:
c. Data rekam medik pasien yang terdiagnosis menderita apendisitis.
d. Data rekam medik pasien terdapat data yang lengkap mengenai pemeriksaan
laboratorium leukosit darah pasien apendisitis.
Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan subjek penelitian yang tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Kriteria
eksklusi pada penelitian ini adalah:
b. Data rekam medik yang tidak lengkap.
c. Pasien yang mengalami infeksi atau penyakit lain yang menyertai apendisitis.

HIPOTESIS PENELITIAN
H0 : Tidak terdapat hubungan antara peningkatan jumlah kadar leukosit dalam
darah dengan gradasi apendisitis
H1 : Terdapat hubungan antara jumlah kadar leukosit dalam darah dengan gradasi
apendisitis
7. Prosedur Penelitian

Surat izin penelitian dari Pelaporan surat izin Izin penelitian ke bagian
koordinator KTI Fakultas penelitian ke RS Ibnu diklat RS Ibnu Sina
Kedokteran UMI Sina Makassar (Direktur) Makassar

Pengumpulan data :
Data sekunder (meminta Mengklasifikasikan hasil
Identifikasi hasil rekam
data rekam medik dari rekam medik pasien
medik pasien apendisitis
bagian Medical Record apendisitis
RS Ibnu Sina Makassar)

Mengolah hasil data


Kesimpulan dari hasil
rekam medik pasien Hasil penelitian
penelitian
apendisitis

8. Pengolahan dan analisis Data


PENGELOLAHAN DATA
Data yang diperoleh telah dilakukan pemeriksaan kebenaran, editing, dikoding,
ditabulasi, dan dimasukkan ke dalam komputer. Jenis analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Untuk
mempermudah analisis data, peneliti menggunakan program SPSS v.22. Adapun
tahapan analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.

ANALISIS DATA
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis univariat dilakukan dengan
menggambarkan distribusi frekuensi dan presentase yang disajikan dalam bentuk
tabulasi dan grafik, serta menganalisa secara deskriptif dengan menghitung
distribusi dan frekuensi setiap variabel penelitian. Variabel yang dianalisa secara
univariat dalam penelitian ini adalah penderita skabies, kebersihan kulit,
kebersihan tangan dan kuku, kebersihan tempat tidur dan sprei, kontak dengan
penderita, dan kepadatan hunian.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat menggunakan dua variabel (bivariat) bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel dependen dan
independen. Adapun jenis uji yang digunakan untuk melihat hubungan ini adalah
dengan uji chi square (x²) dengan derajat kemaknaan 5%, sehingga jika p values ≤
0,05 maka menunjukkan ada hubungan antar variabel independen dan variabel
dependen, sedangkan jika p >0,05 maka menunjukkan tidak ada hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen.

9. Jadwal Penelitian
Waktu penelitian yaitu bulan Juni 2017 hingga Juli 2017
Lampiran 7

Alat dan Bahan yang dipakai pada Penelitian

Alat: -
Bahan : Rekam Medik Pasien dan buku catatan peneliti
Kalibrasi alat: -
Lampiran 14

Rincian Anggaran dan Sumber Dana

Biaya untuk pelaksanaan studi ini adalah sebanyak Rp.110.00, sumber dana berasal
dari uang pribadi peneliti.

Rincian biaya adalah sebagai berikut:


Rekam Medik sebanyak 44 lembar : Rp. 110.000

Anda mungkin juga menyukai