Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, maka makalah kelompok kami dengan judul Analisis Teori Middle-Range Keperawatan
“Theory Of Comfort Katharine Kolcaba” dapat selesai tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata ajar Sains Keperawatan di Program Magister Keperawatan Universitas
Indonesia.
Dalam proses penyusunan makalah ini penulis mendapatkan dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Enie Novieastari, SKp.,MSN selaku koordinator mata ajar Sains Keperawatan.
2. Yeni Rustina, SKp.,M.App.Sc.,PhD selaku dosen fasilitator kelas A mata ajar Sains
Keperawatan.
3. Teman-teman sejawat kelompok II mata ajar Sains Keperawatan.
4. Seluruh mahasiswa program Magister Keperawatan Universitas Indonesia angkatan 2017
Penulis menyadari bahwa makalah inimasih jauh dari sempurna. Oleh karna itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurnanya hasil makalah ini.
Semoga penulisan makalah ini bisa memberi manfaat bagi perkembangan keperawatan di
Indonesia.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................................. i
Kata Pengantar……………………………………………………………….................. ii
Daftar isi………………………………………………………………………................ iii
Bab 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………........ 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………….......... 2
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 3
2.1 Sejarah Perkembangan Theory of Comfort…………………………......... 3
2.2 Ruang Lingkup (Scope) Theory of Comfort............................................... 4
2.3 Content dan Context Theory of Comfort..................................................... 7
Bab 3 ANALISIS THEORY OF COMFORT K.KOLCABA............................................ 16
Bab 4 KESIMPULAN………………………………………………………………....... 18
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Perkembangan Theory of Comfort
Biografi dan Sejarah Teori
Comfort theory merupakan teori yang pertama kali dikembangkan tahun 1990 oleh
Katharine Kolcaba. Katharine Kolcaba lahir dan dididik di Cleveland, Ohio. Pada tahun
1965, ia menyelesaikan program diploma di bidang keperawatan dan praktek paruh waktu
selama bertahun-tahun dalam keperawatan medikal bedah, perawatan jangka panjang, dan
home care sebelum kembali melanjutkan pendidikan. Pada tahun 1987, ia lulus RN pada
kelas MSN di Case Western Reserve University (CWRU) Frances Payne Bolton School of
nursing, dengan spesialisasi di gerontologi. Sementara sekolah Kolcaba bekerja juga sebagai
Kepala ruangan di Unit Dimensia. Dalam konteks praktek inilah dia mulai memikirkan teori
tentang kenyamanan pasien.
Kolcaba bergabung dengan University of akron College of Nursing setelah lulus
dengan gelar master dalam keperawatan. Dia memperoleh dan mempertahankan
gerontologinya di American Nurses Association (ANA) Certification. Dia kembali ke
CWRU untuk mengejar gelar doktor di bidang keperawatan secara paruh waktu sambil terus
mengajar. Selama 10 tahun ke depan, dia menggunakan program kerja dalam program
doktor untuk mengembangkan dan mengutarakan teorinya. Kolcaba mempublikasikan
konsep analisis kenyamanan dengan suaminya yang ahli filsafat (Kolcaba, 1991), dalam
diagram aspek pada kenyamanan, kenyamanan dioperasionalkan sebagai hasil dari
perawatan (Kolcaba, 1992). Setelah itu kontekstual kenyamanan dipublikasikan dalam
Middle-range Theory oleh Kolcaba pada tahun 1994, dan menguji teori dalam studi
intervensi bersama Fox pada tahun 1999 (Alligood, 2014).
Saat ini, Dr kolcaba adalah profesor emeritus asosiasi keperawatan di University of
Akron College of Nursing, dimana dia mengajar teori ke Siswa MSN. Dia juga mengajarkan
teori kepada siswa DNP di Perguruan Tinggi Ursuline di ketinggian Mayfield, Ohio. Tujuan
dia termasuk intervensi dalam perubahan dan dokumentasi kenyamanan untuk praktek
keperawatan berdasarkan evidence base.
Katherine Kolcaba awalnya menulis teori kenyamanan dengan pasien Alzheimer dan
demensia. Namun, Katherine sendiri telah menulis beberapa artikel tentang cakupan
keperawatan terkait teorinya. Dua artikel baru-baru ini ditulis dengan menerapkan teorinya
untuk perianesthesia keperawatan dan perawatan di rumah sakit (Kolcaba & Wilson, 2002
dan Vendlinski & Kolcaba, 1997). Ketika Kolcaba mengembangkan teorinya, dia
menggunakan penalaran logis. Dia menggunakan induksi, deduksi, pengurangan. Kolcaba
menggunakan kerangka yang sudah ada sebelumnya untuk mensintesis atau
mengidentifikasi jenis kenyaman. Kerangka ini ditulis oleh Henry Murray (Tomey &
Alligood, 2002), dari sebuah buku berjudul Explorations in Personality. Henry A. Murray
adalah seorang profesor psikologi di Harvard University; ia menerima Distinguished
Scientific Contribution Award dari American Psychological Association dan the Gold Medal
Award untuk pencapaian seumur hidup dari American Psychological Foundation. "Ketika
pertama kali diluncurkan pada tahun 1938, buku ini memiliki efek provokatif dan
mendalam, mendesak para psikolog untuk mempelajari kepribadian secara holistik dan
mendalam dan menekankan interaksi kompleks antara karakteristik individu, sosial, dan
budaya." --Salvatore R. Maddi, Profesor, Departemen Psikologi dan Perilaku Sosial, Sekolah
Ekologi Sosial, Universitas California, Irvine (Eksplorasi Kepribadian, 2007). Ini adalah
titik awal yang sangat bagus untuk teori ini karena kenyamanan paling baik dicapai melalui
pengobatan holistik. Dia juga memulai dengan konsep analisis istilah, "comfort". Katherine
Kolcaba mengumpulkan definisi, "kenyamanan" dari berbagai disiplin ilmu. Dalam teori
kenyamanan, proposisi metaparadigm dari tindakan keperawatan digunakan (Kolcaba,
2001). Hal ini terbukti dalam teori ini karena dibangun di sekitar mengevaluasi kurangnya
kenyamanan dan kemudian mengevaluasi ulang pasien untuk menghitung keberhasilan
implementasi yang dilakukan atau tindakan yang dilakukan.
Selain keempat konsep diatas, ada beberapa pernyataan asumsi dasar yang berkaitan
langsung dengan teori kenyamanan yang meliputi (Alligood, 2014);
1. Manusia memilki respons holistik kepada stimulus yang kompleks (Kolcaba, 1994).
2. Kenyamanan adalah hasil atau capaian holistik yang diinginkan dan berhubungan
dengan disiplin ilmu keperawatan (Kolcaba, 1994).
3. Kenyamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang diusahakan secara maksimal oleh
manusia (Kolcaba, 1994).
4. Peningkatan kenyamanan memperkuat keikutsertaan pasien untuk turut terlibat dalam
perilaku yang meningkatkan kesehatan (Kolcaba & Kolcaba, 1991 ; Kolcaba, 1994).
5. Pasien yang secara aktif ikut serta dalam perilaku untuk mencapai kesehatan akan
merasa puas dengan tingkat kesehatan mereka (Kolcaba, 1997 ; Kolcaba, 2001).
6. Integritas institusional berdasarkan orientasi sistem keyakinan dari penerima intervensi
keperawatan. Kesetaraan dalam pemberian asuhan adalah orientasi yang digunakan
dalam promosi kesehatan dalam konteks holistik bagi keluarga dan penyedia layanan
kesehatan (Kolcaba, 1997 ; Kolcaba, 2001).
2.3.3 Pengembangan Teori Keperawatan pada Konsep Dasar Teori Kenyamanan Kolcaba
Awal dari pengembangan sebuah teori adalah dimulai dari penentuan konsep
dasar yang menjadi inti dari teori tersebut. Pada teori kenyamanan Kolcaba, kata dasar
yang menjadi fokus adalah nyaman atau comfort. Dalam pengembangan teorinya, Kolcaba
memulai penyelidikannya dengan mencari definisi aktual dari kata nyaman yang
dipandang dari berbagai interdisiplin ilmu seperti yang sudah dijelaskan pada bagian
pertama. Kolcaba melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan beberapa definisi
comfort yang signifikan dengan praktik keperawatan (Alligood, 2014). Diawali dengan
makna comfort ditinjau dari Oxford English Dictionary (OED) yang melihat dari asal kata
dalam sastra inggris, adapun definisi yang didapatkan adalah (a) strengthening,
encouragement, incitement, aid, succor, support dan (b) physical refreshment or
sustenance, refreshing or invigorating influence. Kata comfort dari bahasa latin berasal dari
kata confotare, yang berarti “to strengthen greatly”. Kumpulan definisi tersebut kemudian
dikaitkan dengan aspek ergonomis dalam literatur yang berkaitan dengan fungsi optimal,
sehingga akhirnya memberikan signifikansi teori terhadap pengembangan teori
kenyamanan Kolcaba (Alligood, 2014).
Setelah melewati jangka waktu kurang lebih dua tahun dalam
pengembangannnya, akhirnya Kolcaba mendefinisikan comfort atau rasa nyaman ke dalam
tiga definisi teknis yang terinspirasi dari teori-teori keperawatan awal yang meliputi ;
relief, ease, dan transcendence. Kata relief atau kelegaan didefinisikan sebagai pengalaman
pasien yang memiliki kebutuhan kenyamanan spesifik, yang melatar belakangi definisi ini
adalah Teori Dynamic Nurse-Patient Relationship dari Jean Orlando (1961/1990). Kata
ease didefinisikan sebagai kondisi tenang atau kepuasan; yang mendasari definisi ini
adalah teori Virginia Henderson The Principles and Practice of Nursing. Kata
transcendence didefinisikan sebagai kondisi nyaman yang melampaui rasa nyeri dan
masalah yang dirasakan oleh pasien dengan bantuan perawat ; yang berasal dari teori
Humanistic Nursing oleh Paterson dan Zderad (1976/1988) dalam literature keperawatan
yang telah digunakan sebelumnya dalam bidang keperawatan jiwa yang menunjukkan
“more-being” yang dicapai dari hubungan dengan perawat.
Konsep-konsep yang berasal dari teori keperawatan tersebut kemudian
dipresentasikan dalam konferensi riset dan direspon oleh audiens dengan sangat aktif
hingga memberikan ide baru bagi Kolcaba untuk mengembangkan penerapan makna
definisi tersebut tidak hanya secara fisik dan mental tetapi kemudian dimasukkan kedalam
konteks pengalaman holistik yang terdiri dari fisik, psikospiritual, social dan lingkungan
(Kolcaba & Kolcaba, 1991). Konsep fisik adalah mengacu pada sensasi tubuh dan
mekanisme homeostatik. Konsep psikospiritual berkaitan dengan kesadaran internal antara
lain, harga diri, seksualitas dan arti kehidupan seseorang yang juga mencakup hubungan
personal individual. Konsep sosial berkaitan dengan interpersonal, keluarga dan hubunan
societal yang didalamnya terdapat peran budaya atau cultural dalam hubungan individu.
Lingkungan berarti kondisi eksternal dari pengalaman manusia yang meliputi,
pencahayaan, kebisingan atau suara, suasana, warna, suhu dan elemen-elemen sintesis
(Alligood, 2014). Berikut ini adalah taksonomi atau klasifikasi dari struktur kenyamanan
menurut Kolcaba dan Fisher (1996), yang berfungsi untuk mengkaji kebutuhan
kenyamanan dari pasien, keluarga dan perawat ; serta dalam perencanaan intervensi
keperawatan dan evaluasi kesesuaian hasil penerapan intervensi keperawatan yang telah
diberikan ;
Gambar 1. Struktur Taksonomi Rasa Nyaman atau Comfort (Kolcaba & Fisher, 1996)
BAB 4
KESIMPULAN
1. Teori kenyamanan termasuk dalam middle renge theory. Middle renge theory juga
memperhitungkan populasi usia dan lokasi ketika bekerja pada pengembangan sebuah
teori. Middle renge theory juga mencakup intervensi, usulan hasil, atau tindakan
perawat. Middle renge theory dikembangkan dengan menafsirkan dan mengamati
pengalaman hidup dengan hubungan kesehatan dan keperawatan. Dalam Theory of
Comfort oleh Katharine Kolcaba's, dia menghabiskan banyak waktu untuk memeriksa
hubungan dan hasil pasien dalam kaitannya dengan kenyamanan.
2. Analisis konsep (Kolcaba & Kolcaba, 1991) terdapat tiga tipe comfort, yaitu relief
(kelegaan), ease (ketentraman) dan transendence yang dihubungkan dengan empat
konteks kenyamanan berdasarkan asuhan yang diberikan berasal dari literatur
keperawatan (Kolcaba, 2003) yaitu, yang diberi nama fisik (physical), psikospiritual
(psychospiritual), sosial (sociocultural) dan lingkungan (environmental).
3. Teori kenyamanan Kolcaba juga dengan mudah dapat digeneralisasi pada berbagai
setting yang meliputi, riset, praktik dan pendidikan. Selain itu, karena berbagai setting
yang beragam teori ini pun dapat diberikan pada individual, keluarga hingga
komunitas. Satu-satunya hal yang mempengaruhi outcome dari penerapan teori ini
adalah proses pemberian asuhan keperawatan terkait teori kenyamanan kepada pasien,
yang sangat mungkin dipengaruhi juga oleh intervening factors yang sudah dijelaskan
pada bagian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R. (2014). Nursing theoriests and their works. (Edisi 8). St. Louis: Mosby
Elsevier, Inc.
Peterson, S.J., & Bredow, T.S.(2013). Middle-range theories : Application to nursing
research. Philadelphia : Wolters Kluwer Health.
Kolcaba, K.(2003). Comfort theory and practice: A vision for holistic health care and
Research. New York : Springer Publishing Company, Inc.
Kolcaba, K. (2001). Evolution of the mid range theory of comfort for outcomes research.
Nursing Outlook, 49(2), 86-92.
Kolcaba, K., & Fox, C. (1999). The effects of guided imagery on comfort of women with
early stage breast cancer undergoing radiation therapy. Oncology Nursing Forum,
26(1), 67-72.
Kolcaba, K. Y. (1997). Comfort care: a framework for hospice nursing. American Journal of
Hospice & Palliative Care, 14(6), 271-276.
Kolcaba, K. Y., & Fisher, E. M. (1996). A holistic perspective on comfort care as an advance
directive. Critical Care Nursing Quarterly, 18(4), 66-76.
Kolcaba, K. Y. (1994). A theory of holistic comfort for nursing. Journal of Advanced Nursing,
19(6), 1178-1184.
Kolcaba, K. Y., & Kolcaba, R. J. (1991). An analysis of the concept of comfort. Journal of
Advanced Nursing, 16(11), 1301-1310.