Anda di halaman 1dari 15

PATHOLOGY OF HEPAR

Rabu, 5 Januari 2011


Prof. Harijadi
PATHOLOGY of
HEPAR
Bismillahirrohmanirrohim....
Assalamu’alaikum wr.wb...temen-temen smua sebelumnya saya minta maaf mungkin sangat
banyak sekali kekurangan di editan saya kali ini...dan mungkin juga agak nggak jelas...jujur saya
sendiri juga bingung ternyata rekaman yang ada tidak ada suaranya sama sekali, akhirnya saya hanya
mengandalkan catatan kuliah yang Cuma se upil...

Hayyyyah...kita mulai dengan bagan ya


kawan (tlg LO d tata yg rapih ya gambarnya). Apa
maksud dari bagan itu??? Jadi, hepar itu bisa
mengalami inflamasi atau yang sering disebut
dengan hepatitis karena ada agen pencetusnya
(pengrusak) seperti :
 virus hepatitis A,B,C,D yang menyebabkan
hepatitis virus akut,dan jika respon imun memadai
maka nanti bisa sembuh kalo nggak memadai maka
hepatitisnya menjadi kronis dan selanjutnya apa
yang terjadi???silahkan lihat bagan.
 obat-obatan. ya seperti penyalahgunaan
obat, penggunaan anti TB, estrogen, kemoterapi,
yang bisa menginduksi terjadinya hepatitis
 Alkohol, obesitas, diabetes mellitus yang nanti
akan memacu perlemakan hati (steatosis), jika infiltrasi
lemak tidak dicegah maka akan menyebabkan
steatohepatitis. Steatohepatitis ini ada 2 yaitu ASH
(Alkoholik SteatoHepatitis) dan NASH (Non-Alkoholik
SteatoHepatitis)

Dari agen pencetus diatas pertama dapat memacu nekroinflamasi yang ditandai dengan
peningkatan SGOT dan SGPT dan jika proses inflamsi dibiarkan berlangsung maka akan menyebabkan
fibrosis dan sirosis pada hati yang akhirnya nanti menjadi sirosis hepatis, nah jika sudah nyampe
sirosis hati maka prognosisnya buruk. Makanya kalo nyampe proses nekroinflamasi kita perlu
menghentikan proses ini, agar bisa terjadi normalisasi fungsi hati dan pada proses fibrosis juga perlu
diberi anti fibrosis agar tidak menjadi sirosis . Kalo dulu Sirosis bisa menyebabkan kematian sekarang
pun juga masih bisa, hanya saja sekarang ini obat-obatan kan udah maju, dokter udah banyak,
sehingga banyak pasien sirosis hati yang masih dapat bertahan dan mempunyai resiko terancam
kanker hati. Kalo seperti ini maka perlu dicegah terjadinya kanker dan perbaikan kualitas hidup. Jika
udah terlanjur terkena kanker hati,gimana??? kalo dah kanker nggak bisa diapa-apain lagi kita hanya
bisa menghambat perkembangan kanker dan memperbaiki kualitas hidup.

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


13
PATHOLOGY OF HEPAR

NEKROSIS HATI/HEPATOSIT

Focal :
- individual - apoptotich v
- coagulative
Zonal :
-centrizonal - midzonal
-periferpiece meal necrosis
-bridging hepatic necrosis
Massive:
- submassive - panacinar
- panlobular

Yah, silakan diperhatikan gambar diatas dan di baca


tulisan disampingnya....saya akan mencoba menjelaskan
sedikit saja.
Nekrosis sel hati merupakan manifestasi yang sering
dijumpai pada berbagai penyakit hati. Jika berat, nekrosis ini menyebabkan gagal hati akut atau
kronis. Namun, pada banyak penyakit, nekrosis merupakan keadaan subklinis dan terlihat hanya
melelui peningkatan kadar enzim hati dalam serum atau melalui perubahan histopatologis pada
biopsi hati. Jenis-jenis nekrosis hati :
a. Nekrosis fokal
Nekrosis sel hati fokal merupakan nekrosis yang terjadi secara acak pada satu sel atau
sekelompok kecil sel pada seluruh daerah lobulus-lobulus hati. Jadi, tidak seluruh lobulus terkena.
Nekrosis ini dikenali pada biopsi melalui (1) badan asidofilik (councilman) yang merupakan sel hati
nekrotik dengan inti piknotik atau lisis dan sitoplasma terkoagulasi berwarna merah muda (2)
daerah lisis sel hati yang dikelilingi oleh kumpulan sel kupfer dan sel radang. Nekrosis fokal sering
dijumpai pada hepatitis virus paling banyak pada nekrosis fokal apoptosis, kerusakan akibat bahan
toksik dan infeksi bakteremia.
b. Nekrosis Zona
Nekrosis zona sel hati adalah nekrosis sel hati yang terjadi pada regio-regio yang identik di
semua lobulus hati. Penyebabnya berbeda-beda sesuai zona yang terkena. Nekrosis sentrizona
yang mengenai sel-sel disekeliling vena hepatika sentral, terjadi pada hepatitis virus, keracunan
karbon tetraklorida dan kloroform, serta keadaan anoksia (tidak ada oksigen) seperti gagal jantung
dan syok. Nekrosis midzona jarang terjadi dan timbul pada demam kuning. Nekrosis zona perifer
yang mengenai sel hati disekeliling traktus porta terjadi pada eklampsia(kejang karena hipertensi)
dan keracunan fosfor. Diatas itu ada kata piece meal necrosis yaitu suatu nekrosis hati dimana
lobulus-lobulus hati dipisahkan oleh kelompok-kelompok kecil sel inflamasi. Bridging hepatic
necrosis, bridging itu sendiri adalah suatu struktur yang menghubungkan dua titik yang berjauhan.
Nah kalo bridging necrosis adalah suatu nekrosis yang menjembatani daerah porta dg v. sentralis
c. Nekrosis submasif dan masif
Nekrosis submasif merupakan nekrosis sel hati yang meluas melewati batas lobulus.
Sedangkan nekrosis masif itu ditandai dengan adanya pengecilan hati mendadak karena memang
terjadi nekrosis yang luas di hati, tampak lunak, kuning dan membubur, dengan kapsul yang
berkerut( terkadang disebut dengan atrofi kuning akut). Nekrosis hati masif sering disebabkan oleh
virus hepatitis biasanya B dan C. Kadar enzim serum sangat meningkat.

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


14
PATHOLOGY OF HEPAR

HEPATITIS
 Kelainan radang difus disertai nekrosis pada seluruh jaringan hati
 Cedera hati akibat infeksi virus hepatotrofik sangat beragam dari bentuk sangat ringan hingga
fulminan
 Biopsi hati 1,5 cm1/100.000 jar.hati diagnosa harus ditegakkan dg melihat gbr klinik dan
serologis
 Umumnya status klinik &serologik berkorelasi, ttp tidak selalu dg gbr hasil biopsi misalnya klinik
& serologis

HEPATITIS VIRUS
 A,B,C,D,E,F,G,H, CMV, EBV
 B and C MAY progress to chronic (virus hepatitis B dan C bisa menyebabkan perubahan dari akut
ke kronis)
 D co-infection with B, (hepatitis D co-infeksi dengan hepatitis B, virus hepatitis D tidak dapat
menginfeksi tanpa adanya hepatitis B, jadi orang yang terinfeksi hep D pasti juga terinfeksi hep B)
 histopathological routine staining microscopic appearance in acute hepatitis, there are no many
differences.(pemeriksaan histopatologi secara mikroskopik pada hepatitis akut, tidak ditemukan
adanya perbedaan diantara semua jenis hepatitis)
 Hepatitis C : characteristic abundant mononuclear infiltration to lymphoid follicle and fatty
change of hepatocyte(steatosis). (Hepatitis C mempunyai karakteristik yaitu infiltrasi dari
mononuklear yang berlebihan pada folikel limfa dan terdapat perlemakan pada hepatosit
(steatosis))
 Hepatitis B Ground glass hepatocytes (hepatosit yang terinfeksi hepatitis B dapat
diidentifikasikan dalam bahan biopsi oleh adanya hepatosit bersitoplasma “ground glass”. Seperti
apa sih bentuknya???ini gambarnya
 2 HAL YG MEMEGANG PERAN UTAMA:
- FAKTOR PEJAMU
- FAKTOR AGEN VIRUS
• Variabel kedua faktor:
1. karakteristik agen virus
2. kapasitas regenerasi pejamu
3. karakteristik respon imun
4. umur, dan
5. besarnya kerusakan jaringan hati
HEPATITIS B DAN C
 Sebagian kasus berkembang menjadi menahun timbul jejas hati sekunder
 Virus hep.B  tidak hepatotoksik langsung, jejas dirangsang diperantarai respon imun
sebukan limfoplasmasitikjejas hati sekunder

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


15
PATHOLOGY OF HEPAR

 Virus hep.C KOMBINASI HEPATOTOKSIK & jejas yg diperantarai respon imun pd epitel duktus
biliferus
Jadi nya virus yang sering menginfeksi itu hep A, B dan C. Namun hepatitis A itu tidak berlanjut
menjadi hepatitis kronis beda dengan hep.B dan hep.C yang memang berbahaya karena bisa
menyebabkan hepatitis kronis hingga ke sirosis. Nah penularannya yang hepatitis A melalui fecal oral,
hepatitis B dan C melalui darah bisa juga karena peyalahgunaan obat misalnya mengguanakan jarum
bergantian.
HEPATITIS VIRUS AKUT
Merupakan reaksi inflamasi, dan paling sering terjadi di saluran portal
 Gbr pd berbagai tipe virus serupa & sulit dibedakan satu sama lain pd pulasan rutin
 Yg penting diukur :
1. derajat kerusakan hepatoselular
2. kapasitas regenerasi sel hati
3. karakteristik respon radang dan stroma
Gambaran khas:
• Kelainan pan lobular dg lobular disarray
• Kelainan parenkim : cedera hepatosit ditandai pembengkakan (Degenerasi balon) dg jisim2( g tau
ni p maksudnya, dari slide tak ikutin aja) asidofilik (penanda adanya mikroorganisme, tumbuh pada
keadaan asam bila diwarnai dg zat warna asam akan mudah terwarnai), diatas juga dah ada
tentang asidofilik
• Apoptosis dan nekrosis dari hepatosit
• Sebukan sel radang pd traktus portalis, juga meluas ke lobulus, dg predominansi sel
mononukleus(sel T dan B), dg sel Kupfer prominen dg sitoplasma mengandung pigmen lipofuscin
dan besi: dimana terdapat warna kuning sampai coklat, granuler, fe negatif ditemukan dalam hati
yang mengalami perubahan regresif,lambat.
• Lobulus menjadi kacau :hilangnya arsitektur normal
• Perubahan regeneratif : proliferasi hepatosit.
• Reaksi inflamasi yaitu infiltrasi mononuklear, sel kupfer yang mengalami hiperplasia, fagositosis
apoptosis bodies dan sel debris.
• HBV tidak secara langsung bersifat cytopatik, kerusakan hati dikarenakan oleh virus yang
dipengaruhi respon imun terhadap virus tersebut→ yang bertujuan untuk Immunoelemination
HBV-INFECTED hepatosit
 Immune responses adequate complete recovery (respon imun yang adekuat→
penyembuhan hepatitis secara sempurna)
 Immune response inadequate  chronic states (respon imun inadekuat→hepatitis sampai
ke tahap kronis)
 Immune responses tolerance  carrier (respon imun toleran→ bersifat karier artinya
orang yang terkena hepatitis virus tidak menunjukkan
keadaan patologis namun dia bisa menularkan virus hepatitis)

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


16
PATHOLOGY OF HEPAR

Gambar ini itu ya tentang hepatitis akut, kayak yang tadi dijelasin. Seperti apoptosis, agregasi
makrofag, perlemakan hati pada infeksi hepatitis C. Silahhkan diamati dan dicermati gambar
ini.mudah2an jelas gambarnya...

Hepatitis virus Fulminan


 Massive necrosis with liver failure and significant risk of death ( nekrosis masif dengan gagal hati
dan mempunyai resiko kematian yg tinggi)
 Incidence rare, less than 1% ( jarang terjadi, kurang dari 1%) kira-kira yang 1% ini dikarenakan
kasus hep. B dan hep. C dan lebih jarang terjadi pada hep.A. penderita ko-infeksi hep.B dengan
virus delta mempunyai insidensi yang lebih besar dibanding dengan hep. B saja.
 Panlobular / pan acinar necrosis with hemorrhage area of the liver.(Panlobular/pan acinar yang
mengalami nekrosis dengan disertai pendarahan pada liver)
HEPATITIS KRONIK
 1968 : CAH & CPH , dulu pada th 1968 dikenal dengan CAH (chronic active hepatitis) dan CPH
(chronic presisten hepatitis)
 1977 : CAH & CPH and CLH(chronic lobular hepatitis)
 1994 : absolet  new consencus based on (th 1994, konsesus baru berdasarkan pada,
1. etiology
2. grading(luasnya inflamasi seberapa??)
3. staging (fibrosisnya nyampe mana??)
Respon imun yang inadekuat hilangnya respon CTL (cytotoxic limfosit) yang adekuat  infeksi yang
presisten memperpanjang kerusakan hepatosit.
 Chronic active hepatitisbentuk yang parah/berat
- piece meal necrosis hingga hepatic bridging necrosis ( tadi udah dibahas diatas)
- mononuclear infiltration (infiltrasi mononuklear), traktus porta melebar akibat sebukan limfosit
dan sel plasma serta fibrosis
- regenerative change
- fibrosis from mild to severe (fibrosis membuat keadaan ringan menjadi parah)
- many years may progress to liver cirrhosis
Hepatitis kronis aktif disebabkan oleh virus hepatitis B, C, delta. Secara klinis hepatitis kronis aktif
ditandai oleh penyakit kronis yang disertai dengan peningkatan nyata enzim hati.
 Chronic persistent hepatitis mild form, CPH adalah penyakit sembuh spontan jinak yang dapat
berlangsung beberapa tahun, tetapi tidak berkembang menjadi sirosis.
- mild mononuclear infiltration in portal area
- cobbles stones appearences of hepatocytes

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


17
PATHOLOGY OF HEPAR

- no progression to liver cirrhosis

Tahap inisiasi→hepatitis kronis, tahap promotion→sirosis, tahap progression→HCC


Keterangan dari gamabr diatas:
1.Express HBxAg mostly in cytoplasm and membrane(spikes)
2.Dalam respon imun (IR) yang memadai maka akan mengeliminasi virus hepatitis sehingga hasil
perbaikannya bagus
3.virus menyebar diseluruh hati, and terbentuk kronik karier
4.(Target sitokin sitotoksik dan membersihkan sel yang terinfeksi virus. Proses ini diikuti oleh
regegnerasi dan infeksi sel2 baru, dan siklus ini berulang kali selama perjalanan penyakit hepatitis
kronis.)Cytotoxic cytokines target and remove some of virus-infected cells. This process is followed by
regeneration and infection of new cells, and the cycles repeat many times many times during the
course of chronic liver disease
5. Alteration of signal transduction pathway by HBxAgnegative growth-regulatory pathway,
resistant to cytokine triggered apoptosisproliferation and accumulation of mutations in the place
of controlled regeneration and appropriate DNA repair.(Perubahan jalur transduksi oleh HBxAg→jalur
pengaturan pertumbuhan negatif, sehingga resisten terhadap sitokin yang memicu
apoptosis→profilerasi dan akumulasi dari mutasi di tempat pengatur regenerasi dan perbaikan DNA)
6. prone to develop into HCC (cenderung berkembang menjadi carcinoma hepatoseluler)
SIROSIS HATI
Keadaan patologis yang ditandai dengan nekrosis sel hati, progresif lambat dalam waktu lama yang
akhirnya menyebabkan gagal hati kronis dan kematian
 Diffuse and irreversible process (tersebar dan proses yang irreversibel)
 Characterised by fibrosis and nodular regeneration
 Classiffied morphologically and aetiologically
 Causes include HBV, HCV, ALCOHOL and hemochromatosis
 Complication are liver failure, portal hypertension and liver carcinoma
Nggak usah di artiinnya ini aku tambah2in...jdi intinya itu sirosis adalah Keadaan patologis yang
ditandai dengan nekrosis sel hati, progresif lambat dalam waktu lama yang akhirnya menyebabkan

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


18
PATHOLOGY OF HEPAR

gagal hati kronis, hipertensi portal, carcinoma hati dan kematian; fibrosis yang mengenai vena
sentralis dan daerah portal;nodul regeneratif, akibat hiperplasia sel hati yang bertahan hidup;distorsi
pada arsitektur lobular hati normal, mengenai seluruh hati secara difus dan bersifat irreversible.
Sirosis hati di klasifikasikan secara morfologi dan aetiologi. Adapun penyebab dari sirosis hati ini
adalah HBV, HCV, alkohol dan hemochromatosis (adanya besi didalam hati). Oh ya, virus hepatitis C
adalah virus yang berbahaya dibanding HBV, kalo hepatitis B bisa dicegah dengan menggunakan
vaksin tapi kalo hepatitis C ini belum diketahui gimana cara mencegahnya??? Komponen dari virus
KLASIFIKASI SIROSIS HEPATIS
 Morphological:
-micronodular nodules up to 3 mm
-macronodularnodules greater than 3mm
-mixed  macro and micro equal
 Etiological:
- viral hepatitis (B AND C)
- ALCOHOL
- hemochromatosis : adanya besi didalam hati
- autoimmune liver disease ( lupoid hepatitis and primarybiliary cirrhosis)
- recurrent biliary obstruction (e.g. gallstones)
- Wilson’s disease
Pathophysiological basis of clinical features of chronic liver disease
 Edema : reduced albumin synthesis resulting in hypoalbuminaemia
Edem timbul akibat hipoalbuminemia, hal ini disebabkan oleh kerusakan sel hati sehingga sel hati
sudah tidak mampu lagi dalam mensintesis albumin, alhasil tekanan onkotik menurun sehingga
edema
 Ascites:hypoalbuminaemia secondary hyperaldosteronisme,portal hypertension
Asites merupakan suatu keadaan penimbunan cairan secara abnormal di cavum peritoneum. Hal tsb
terjadi karena hypoalbuminemia dan hyperaldesteronisme. Asites dimulai dari volume cairan
plasma yang menurun akibat hipertensi porta dan hipoalbuminemia. Hipertensi porta akan
meningkatkan tekanan hidrostatis venosa, sedangkan hipoalbuminemia akan menyebabkan
transudasi, sehingga volume cairan intravaskuler menurun. Akibat cairan intravaskuler menurun,
ginjal akan bereaksi dengan melakukan reabsorpsi air dan garam melalui mekanisme
neurohormonal (peningkatan aktifitas hormon aldosteron)
 Haematemesis: ruptured oesophageal varices due to portal hypertension
Haematemesis atau bisa disebut dengan muntah darah, ini biasa terjadi pada penderita sirosis hati
akibat adanya hipertensi portal sehingga menyebabkan varises eosophagus yang nantinya akan
rupture(pecah)
 Spider nevi : hyperoestrogenism
Adalah gambaran pembuluh darah seperti kaki laba-laba, belum diketahui pasti bagaimana
mekanismenya namun ada pendapat yang dikaitkan dengan peningkatan estrogen

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


19
PATHOLOGY OF HEPAR

 Gynaecomastia: hyperoestrogenism
Adalah perkembangan kelenjar susu pada laki-laki yang berlebihan bahkan sampai tingkat yang
fungsional,. Secara histologi berupa proliferasi benign jaringan gld. Mamae laki-laki, kemungkinan
peningkatan androstenedio. Selain itu rambut dada dan aksila laki-laki mulai menghilang. Sehingga
laki2 mengalami perubahan ke arah feminisme.
 Purpura& bleeding: reduced clotting factor synthesis ( purpura dan perdarahan terjadi karena
berkurangnya sintesa factor koagulasi, sebab faktor koagulasi disentesis oleh parenkim hati.
 Coma : failure to eliminate toxic gut bacterial metabolit (false neurotransmitters)→kegagalan
eliminasi bahan-bahan toxic dari saluran cerna, yah seperti yang kita tahu salah satu fungsi hati
adalah untuk detoksifikasi
 Infection : reduced Kupffer cell number and function→infeksi mudah terjadi karena berkurangnya
sel kuppfer maka berkurang juga fungsinya sebagai agen pertahanan di hepar.gbr
HCC
 Major risk factor : HBV AND HCV, RR HBV carrier developing HCC 200:1, one of the highest RR
for a human cancer
 Others: - aflatoxin
- alcohol
- oral contraceptive use
 Age adjusted incidence rates, geographic variation: high incidence in East Asia and Central
Africa, low incidence in USA and EUROPE(20-40 to 2-8/100.000)
Carcinoma hepatoseluler(HCC) adalah tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit. Resiko
relatif untuk terjadinya HCC pada HBV lebih tinggi daripada yang tidak terinfeksi, perbandingannya
200:1. Merupakan salah satu resiko tertinggi untuk cancer. Penyebab lainnya adalah pengguanaan
aflatoxin, alcohol, oral contraceptive.
Different clinical characteristics of HCC-related HBV and HCV
 AGE: HBV related HCC 10years younger than HCV-related HCC (usia : hubungan HBV dengan
HCC pada 10 th lebih muda daripada HCV hubungan denga HCC)
 SEX: HBV related HCC M/F: 7-9/1,HCV related HCC M/F: 3-4/1 (jenis kelamin : hubungan HBV
dg HCC L/P :7-9/1, hubungan HCV dengan HCC L/P 3-4/1)
 Background liver disease: 20-30% HBV-related HCC are not associated with :liver cirrhosis,
most of HCV-related HCC is associated with cirrhosis. (latar belakang penyakit hati :20-30%
hubungan HBV dengan HCC tidak ada kaitannya dengan sirosis hati, kebanyakan hubungan
HCV dg HCC ada kaitannya dengan sirosis)
 Inflammation:ALT levels in serum HCV-related HCC >> HBV-related HCC (peradangan : kadar
ALT dalam serum menunjukkan hubungan HCV dengan HCC >> hubungan HBV dengan HCC)
 Tumor characteristics: early stage no differences, late stage HBV-related HCC significantly
larger, HCV-related HCC characteristically multicentric (karakteristik tumor : pada tahap
awal tidak ada perbedaan, namun pada tahap akhir hubungan HBV dg HCC secara signifikan
lebih besar sedangkan hubungan HCV HCC dengan karakteristik multisentrik.

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


20
PATHOLOGY OF HEPAR

HBV-related HCC
 HBV is an oncogenic virus
 Frequent integration of HBV to HCC chromosomes, and viral intregration is to be a random
event
 Transacting elements in HBV genome HB X antigen and pre S2/S protein have
importance influence on cellular function
HBV merupakan virus onkogenik yaitu virus yang dapat menyebabkan pembentukan
tumor.karsinogenesitas HBV terhadap hati terjadi melalui proses inflamasi kronik, peningkatan
proliferasi hepatosit, integrasi HBV DNA kedalam DNA pejamu, dan aktivitas non-spesifik HBV
berinteraksi dengan gen di hati.
HCC-CHRONIC LIVER DISEASE
 HCC usually develop as late complication of chronic liver disease
 The pathogenesis of CAH is mediated by immune responses against virus infected cells
 Chronic infection is often characterized by high levels of virus replication, suggesting that
immune responses would be directed against virus gene products in cells that support virus
replication
 Hepatocellular destruction and regeneration may also provide the basis for accumulation of
genetic mutation, which contribute to multistep hepatocarcinogenesis.
Virus antigen & Immunological recognition are important element that contribute to the
pathogenesis of HCC
HCC berkembang sebagai komplikasi laten dari penyakit hati kronik. Patogenesis nya dimediasi oleh
respon imun melawan virus yang menginfeksi sel. Infeksi kronik sering ditandai oleh tingginya tingkat
replikasi virus , kemungkinannya adalah respon imun akan langsung menyerang produk gen virus di
dalam sel yang mendukung replikasi virus. Kerusakan hepatoseluler dan regenerasi mungkin juga
menyediakan tempat untuk akumulasi mutasi genetik, yang berkonstribusi pada tahapan-tahapan
hepatocarcinogenesis. Antigen virus dan pengenalan(recognisi) imun merupakan bagian penting yang
berkonstribusi pada patogenesis HCC.
Proposed characteristics that allow for the outgrowth of HB x Ag- positive cells
 Stimulasi langsung dari sel pertumbuhan oleh HbxAg
 Inaktivasi pengatur pertumbuhan negativ seperti P35 oleh HbxAg, mungkin maksud dari
pengatur pertumbuhan negatif itu adalah yang mengatur untuk kematian sel.
 Meningkatkan resistensi sel positif HbxAg untuk apoptosis yang dimediasi oleh keluarnya
sitotoksik sitokin selama CAH
 Inaktivasi yang nyata terlihat pada satu atau lebih jalur perbaikan DNA oleh HbxAg, yang
mana akan memicu akumulasi mutasi tambahan di dalam DNA sel selama regenerasi.
HCV-related HCC
 HCV is an RNA virus
 Lack of reverse transcriptase enzyme
 Presumably through liver cirrhosis
- persistent necrosis/inflammation

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


21
PATHOLOGY OF HEPAR

- regeneration
During these processes spontaneous mutation and gene instability could lead to the clonal expansion
of abnormal cells
Hepatitis C merupakan RNA virus, sedikit mengandung enzim reverse transcriptase. Infeksi kronik
HCV dapat berujung HCC setelah berlangsung puluhan tahun dan umumnya didahului oleh terjadinya
sirosis. Ini menunjukkan peranan penting dari proses inflamasi hati kronik diikuti oleh regenerasi dan
sirosis pada hepatokarsinogenesis oleh HCV. Selama proses mutasi spontan dan ketidakstabilan gen
dapay menuju penyebaran sel abnormal.

GALL BLADDER (Kandung Empedu)


kebaca kan??? Kelainan kongenital dari vesica biliaris,
malformasi dari sistem bilier adalah:
 Atresia biliaris, yang mana ada kegagalan
perkembangan “pohon biliary” dan secara normal
beranastomosis dengan struktur intrahepatic, kalo
disumber lain mengatakan bahwa atresia biliaris adl
kegagalan perkembangan lumen pada korda epitel
yang akhirnya menjadi duktus biliaris, kegagalan ini dapat menyeluruh atau sebagian. Ini adalah
penyebab tersering dari ikterus obstruktif neonatus. Adapun penyebab dari atresia biliaris belum
dapat diketahui pasti namun diduga karena adanya infeksi intrauterin.
 Kista koledokus : terkadang dikaitkan dengan congenital hepatic fibrosis. Walaupun ini jarang
terjadi namun merupakan penyebab tersering ikterus obstruktif pada anak-anak yang lebih tua. Kista
koledokus disebabkan oleh dilatasi duktus koledokus fokal yang sering kali masif. Dinding kista tebal
serta fibrotik dan rongga kista berisi empedu. Wanita lebih sering mengalami hal ini, gambaran klinis
adalah nyeri, ikterus, dan massa kistik di kuadran kanan atas.
cholelitihiasis (batu empedu).
 Faktor resiko pada perempuan, obesitas, dan Diabetes mellitus. Ini ada singkatannya female,
fourty/fifty,fatty, fetal.

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


22
PATHOLOGY OF HEPAR

 Batu empedu terdiri dari kolesterol murni,


pigmen empedu atau campuran dari
keduanya.
 Komplikasinya adalah cholesistitis, ikterus
obstruktif, carcinoma dari galbladder.

diatas adalah faktor resiko dan sepertinya cara pembentukan batu empedu. Silahkan dibaca..

ini gambar batu yang ada di vesica biliaris....

efek pathologi dari batu empedu:


obstruktivus jaundice, dimana jika ada obstruksi
pada saluran empedu akan meningkatkan
bilirubin direct sehingga menyebabkan ikterus.
Dan efek yang lain yaitu pada mucosa kantung
empedu mucocele, cholesystitis, carcinoma, pankreatitis, cholangitis cholestasis abses.

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


23
PATHOLOGY OF HEPAR

Cholesterosis adalah suatu kejadian yang menunjukkan bintik-bintik kuning karena adanya
penumpukan makrofag yang seperti busa
(laden macrofag) dan berisi kolesterol di
dalam lamina propria dari mukosa kantung
empedu. Karena adanya mukosa yang ber
bintik-bintik kuning maka disebut
‘strawberry gallbladder’.
Kolestitis kronik :
Selalu berkaitan dengan adanya batu empedu.
Secara patologis kandung empedu berkontraksi
dan dindingnya menebal oleh fibrosis, dengan
sebukam limfosit, sel plasma dan makrofag dan
ditemukan adanya sinus-sinus Aschoff-
Rokitansky, maaf temen2 yang ini aku belum tau
ini

apa???
Kolestitis Akut :
Biasanya berkaitan dengan batu empedu, jarang terjadi
bila tidak terdapat batu empedu. Pada 80% kasus, batu
ditemukan menyumbat duktus sistikus sehingga cairan
empedu terbendung di dalam kandung empedu. Kandung
empedu yang rusak menjadi rentan terhadap infeksi.
Secara
patologis
tampak kongesti kandung empedu, penebalan dinding
karena edem, ulserasi mukosa, dan eksudasi fibrinosa.
Terdapat neutrofil dalam jumlah banyak. Komplikasinya
terjadi empyema dimana kandung empedu terisi dengan
pus dan bisa terjadi ruptur/ perforasi yang dapat
menyebabkan pembentukan abses lokal hingga
peritonitis menyeluruh.

Gambar diatasm itu adalah proses terbentuknya batu


empedu,,monggo di amati lan di pelajari.

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


24
PATHOLOGY OF HEPAR

Obstuksi biliaris adalah peristiwa yang sering terjadi


dan kemungkinan ini dikarenakan adanya: batu
empedu, carcinoma dari duktus biliaris, krsinoma
pada caput pankreas, striktur peradangan pada
duktus biliaris, atau setelah bedah saluran empedu.
Penyakit ductus biliaris intrahepatik.
Gambaran klinisnya sih sama kayak obstruksi biliaris. Nah
penyakit duktus biliaris intrahepatik ini seperti atresia
biliaris, sirosis biliary primer, cholangitis sclerosis, reaksi
obat kolestatis.
PANKREAS

Baiklah sekarang
ke pankreas......apa
sih
Gb.KARSINOMA PANKREAS
PANKREAS

penyakit yang di pankreas itu???


 Kelainan kongenital, kalo mendengar kata
kongenital berarti terkait pada bayi, anak-anak...nah
kelainan kongenital pada pankreas ini adalah:
 Pancreas anular, mengelilingi atau kadang
menyumbat pankreas maksudnya gini, anular pancrea tuh karena
kesalahan perkembangan pankreas, jadi karena adanya malformasi
kaput pankreas sehingga jaringan pankreas mengelilingi bagian
kedua duodenum bagaikan kerah baju (pankreas anular), hal ini
dapat mengakibatkan konstriksi dan obstruksi duodenum.
 Pancreas divisum, ini dikarenakan adanya kegagalan fusi
dua duktus pankreas menjadi satu duktus pankreas utama. Jadi
pada saat awal pertumbuhan embrio itu terbentuk dua duktus di
pankreas yaitu duktus ventral dan dorsal. kedua duktus ventral dan
dorsal akan berfusi menjadi satu duktus pankreas utama yang nanti akan bergabung dengan
saluran empedu yang akan mengalir ke duodenum melalui papilla.
 Jaringan pankreas ektopik,ini ditemukan di dalam lambung, duodenum, jejenum atau dalam
divertikulum meckel. Jaringan pankreas ektopik merupakan massa yang berkembang yang

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


25
PATHOLOGY OF HEPAR

dibentuk oleh jaringan asinus, duktus, dan otot pankreas yang tidak teratur, dan tidak
seharusnya ada pada lokasi tersebut. Jadi, bisa menggunakan istilah “koristoma”.
 Kista, nah biasanya itu fibrosis kistik yang merupakan penyakit kongenital yang sering terjadi,
diwariskan secara resesif autosomal. Penyakit ini ditandai dengan kelainan sekresi yang kental
pada kelenjar eksokrin seluruh tubuh.
Pankreatitis akut
Etiologinya silahkan dibaca diatas, pankreatitis akut adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh
keluarnya enzim pencernaan pankreas yang teraktivasi dari sistem duktus ke dalam parenkim.
Adapun patogenesisnya gini, enzim pankreas seperti tripsin dan kimotripsin mengaktifkan fosfolipase
dan elastase, demikian juga kinin, komplemen, kaskade koagulasi, dan plasmin sehingga
menyebabkan radana akut, trombosis, dan perdarahan. Elastase berperan menimbulkan cedera
vaskuler. Fosfolipase bekerja pada membran sel dan menyebabkan cedera sel. Lipase pankreas yang
bekerja pada jaringan lemak sekitar menyebabkan nekrosis lemak enzimatik. Selain bekerja lokal,
enzim pankreas juga masuk peredaran darah. Amilase yang beredar dalam darah memang tidak
merusak sel, namun fosfolipase diperkirakan berperan pada sindrom gawat napas orang dewasa
dengan mempengaruhi fungsi normal surfaktan paru. Nekrosis dan robekan vaskuler menyebabkan
perdarahan, nekrosis lemak tampak sebagai bercak putih seperti kapur yang dapat terkalsifikasi,
biasanya di dalam dan di sekitar pankreas, omentum, dan mesenterium.
Pankreatitis Kronis
Adalah penyakit kronis yang ditandai oleh kerusakan progresif parenkim dengan radang kronis,
fibrosis, stenosis, dan dilatasi sistem duktus, serta akhirnya gangguan fungsi pankreas. Penyebab
paling banyak adalah alkoholisme namun juga ada karena batu empedu.. pankreatitis akut ditandai
dengan pengerutan pankreas karena fibrosis dan atrofi struktur asinar. Perubahan ini biasanya
mengenai kelenjar secara difus. Duktus-duktus pankreatikus memperlihatkan daerah stenosis
multiple dengan dilatasi ireguler di bagian distal stenosis. Duktus ini terisi oleh sekret mengental yang
dapat mengalami kalsifikasi membentuk batu.
KARSINOMA PANKREAS
Oke kita lanjut ke karsinoma pankreas monggo di liat gambar diatas itu. Karsinoma pankreas ini
diketahui melibatkan pankreas eksokrin. Karsinoma pankreas timbul terutama setelah berusia 50
tahun, insidensi pada pria sedikit lebih tinggi pada wanita. Resiko pada wanita penderia diabetes 6
kali lebih tinggi, tetapi tidak demikin pada pria diabetes. Etiologi belum diketahui.
Karsinoma pankreas terjadi diseluruh bagian pankreas 70% di caput, 20% di corpus, dan 10% di
kaudal. 99% berasal dari duktus(karsinoma duktus) dan sisanya dari asinus(karsinoma sel asinus).
Karsinoma pankreas secara makroskopik tampak sebagai suatu massa infiltratif keras yang
mengobstruksi duktus pankreatikus, yang sering kali menyebabkan pankreatitis kronis di kelenjar
sebelah distsal. Karsinoma kaput pankreas cenderung megobstruksi duktus koledokus pada awal
perjalanan penyakit dan ditemuakan ketika tumor masih kecil ( hukum courvoisier : ikterus obstruktif
dengan adanya dilatasi kandung empedu biasanya merupakan indikator adanya karsinoma caput
pankreas). Tumor di corpus dan caudal cenderung muncul pada akhir perjalanan penyakit dan
menjadi sangat besar. Karsinoma pankreas sering merangsang timbulnya fibrosis nyata sehingga
mengubah lekukan duodenum, yang tampak sebagai “angka 3 terbalik” khas pada sinar-X dengan
barium. Secara mikroskopis, lebih dari 90% kasus adalah adenokarsinoma berdiferensiasi baik yang
terkait dengan fibrosis nyata. Prognosisnya buruk : rata-rata ketahanan hidup adalah 6 bulan setelah
di diagnosis dan ketahanan hidup selama 5 tahun kurang dari 5 %.

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


26
PATHOLOGY OF HEPAR

Alhamdulillah akhirnya selesai juga editan saya.........huhuhuhu,,,,meski sempat bingung karena


rekaman g’ bunyi tapi akhirnya selesai juga editan saya ini,horeeee...makasih bwt mbok ning atas
bantuan translatenya, makasih juga buat mb’ pit atas pinjaman bukunya, maaf banyak banget
kekurangannya...hikshikshiks...detik-detik menjelang MCQ ayo semangat kawan...
Wassalamu’alaikum wr.wb...

9th Block Alimentary Sysytem| 4th Chapter | Editor : Nana


27

Anda mungkin juga menyukai