Artikel Bahasa Indonesia-Edit 2
Artikel Bahasa Indonesia-Edit 2
Syahida Riadagoetti
syariadagoetti@gmail.com
ABSTRAK
Penyakit campak salah satu penyakit infeksi menular yang masih menjadi
masalah kesehatan pada bayi dan anak bukan hanya di Indonesia, melainkan juga
di negara berkembang lainnya. Penyakit campak dapat dicegah dengan pemberian
imunisasi campak. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa di kota Banjarmasin
didapatkan data cakupan imunisasi campak 73,39%. Salah satu puskesmas yang
target cakupan imunisasi campaknya masih tergolong rendah terletak di
Puskesmas Beruntung Raya. Berdasarkan data laporan tahunan puskesmas tahun
2015 Puskesmas Beruntung Raya target cakupan imunisasi campak hanya tercapai
60% dari target pencapaian 90%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan
motivasi ibu dengan niat pemberian imunisasi campak pada bayi. Metode
penelitian dilakukan dengan observasional analitik melalui pendekatan cross-
sectional. Besar sampel 50 responden yang dipilih secara systematic random
sampling. Hasil penelitian didapatkan motivasi rendah 6%, motivasi sedang 70%,
motivasi tinggi 24%, sedangkan hasil niat lemah 4%, niat sedang 78%, niat kuat
18%. Hasil uji somers’d didapatkan nilai p = 0,000. Kesimpulan penelitian
terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi ibu dengan niat pemberian
imunisasi campak pada bayi di Puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin.
tinggi. Penyakit campak sebagai salah satu penyakit infeksi masih menjadi
masalah bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di negara berkembang lainnya.
Penyakit campak adalah penyakit akut yang menular dan disebabkan oleh virus
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi campak dan dapat menimbulkan
Salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
obat khusus yang disebut vaksin melalui imunisasi.2 Imunisasi merupakan suatu
usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dengan cara memasukkan vaksin
ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit tertentu.
Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang
sangat penting dan efektif untuk mencegah penyakit menular pada bayi. 3 Program
imunisasi yang mendapat prioritas dalam sistem kesehatan nasional. Program ini
bertujuan melindungi bayi dan balita dari PD3I (penyakit yang dapat dicegah
upaya kesehatan yang terbukti paling efektif. Bila cakupan imunisasi mencapai
sebesar 80%-90%.5
Data WHO 2015, penyakit campak adalah salah satu penyakit menular yang
masih menjadi masalah kesehatan pada bayi dan anak di Indonesia dan merupakan
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Penyakit ini umumnya
menyerang anak umur di bawah 5 tahun (balita), tetapi campak bisa menyerang
semua umur. Pada tahun 2014 sekitar 114.900 orang meninggal akibat campak,
sekitar 314 kematian setiap hari atau 13 kematian setiap jam. Sampai saat ini cara
yang efektif untuk mencegah penyakit campak yaitu dengan imunisasi. Selama
tahun 2000 sampai 2014, imunisasi campak berhasil menurunkan 17,1 juta (75%)
meningkat 83% pada tahun 2009 dan pada tahun 2013 masih tetap 83-84%. Lebih
dari 60% dari 21,5 juta anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi campak
pada usia 9 bulan berasal dari 6 negara berikut: India 6,4 juta, Nigeria 2,7 juta,
Pakistan 1,7 juta, Ethiopia 1,1 juta, Indonesia 0,7 juta dan Republik Kongo 0,7
juta. Sebagian besar kematian akibat campak terjadi di negara berkembang dan
proportional mortality rate penyakit campak pada tahun 2013 sebesar 70% terjadi
di 6 negara tersebut.7
jumlah lebih sedikit dan tidak lebih dari 3.000 kasus.8 Berdasarkan World Health
Statistic, WHO 2013, di Indonesia ada 151.000 kematian anak-anak di bawah usia
Selatan yaitu 75,02%. Salah satu kota terpadat di provinsi Kalimantan Selatan
adalah kota Banjarmasin. Di kota Banjarmasin didapatkan data cakupan imunisasi
campak 73,39% dan masih terdapat puskesmas yang target cakupan imunisasi
hanya tercapai 60% dari target pencapaian 90% sesuai data laporan tahunan
puskesmas pada tahun 2015. Hal ini merupakan salah satu masalah bagi
pada bayi.10
Pemberian imunisasi campak dapat terjadi karena adanya niat yang kuat dari
dalam diri seseorang. Sebagaimana menurut Ejzen dan Fisbein dalam Theory of
seseorang untuk melakukan sesuatu. Niat dipengaruhi oleh faktor sikap dari
personal individu terhadap sebuah perilaku, faktor dari pengaruh sosial atau
kontrol yang dimiliki individu adalah sesuatu yang dapat mempermudah atau
tahun 2012 menunjukkan bahwa terdapat hubungan motivasi ibu (p value= 0,042)
dengan pemberian imunisasi pada bayi.12 Hal ini juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hayati Wirda pada tahun 2010 didapatkan ada hubungan
pada bayi di Puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin. Selain itu juga dikarenakan
belum ada penelitian tentang imunisasi campak di Puskesmas Beruntung Raya
Banjarmasin.
RUMUSAN MASALAH
terdapat hubungan motivasi ibu dengan niat pemberian imunisasi campak pada
Imunisasi campak adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seorang secara aktif
terhadap virus campak sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang
Pemberian imunisasi pada anak yang mempunyai tujuan agar tubuh kebal
pada penyakit tertentu dengan memberikan “infeksi ringan” yang tidak berbahaya
namun cukup untuk menyiapkan respon imun sehingga apabila terjangkit penyakit
yang sesungguhnya dikemudian hari anak tidak menjadi sakit karena tubuh
penyakit campak. Kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya terdapat kadar antibodi yang tinggi pada saat dilakukan imunisasi,
Ada dua jenis vaksin campak yaitu pertama, vaksin yang berasal dari virus
campak yang hidup dan dilemahkan (tipe Edmonston B). Vaksin ini tidak
boleh terkena sinar matahari. Kedua, vaksin yang berasal dari virus
campak yang dimatikan (virus campak yang berada dalam larutan formalin yang
kali yaitu diberikan pada umur 9 bulan, imunisasi campak ulangan pada umur 24
bulan dan imunisasi campak pada anak sekolah dasar yang dikemas dalam BIAS
(Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada kelas 1 SD. Untuk anak yang telah
mendapat imunisasi MMR pada usia 15 bulan, imunisasi campak umur 24 bulan
tidak diperlukan.18
Niat merupakan salah satu hal yang dapat mendorong seseorang untuk
memberikan imunisasi campak pada bayi. Niat itu sendiri dapat muncul bila
didukung dengan motivasi yang baik dari dalam diri seseorang. Dalam teori
Theory of Planned Behavior ini Fishbein dan Ajzen menyatakan bahwa niat dapat
keinginan kuat di dalam hati untuk melakukan sesuatu, niat juga dapat diartikan
sebagai langkah awal suatu proses.19 Niat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu sikap
terhadap perilaku yang dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan,
dan pengalaman.20 Motivasi merupakan salah satu penentu dari terbentuknya niat
yang diperoleh.21
HIPOTESIS
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan motivasi ibu dengan niat
Banjarmasin.
METODE PENELITIAN
pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh ibu yang memiliki bayi
berumur < 9 bulan, bertempat tinggal di daerah Puskesmas Beruntung Raya, Ibu
dengan tingkat pendidikan dasar (SD-SMP-Sederajat), ibu usia 20-35 tahun. Besar
Hasil dibagi dalam dua tingkatan analisis, yaitu analisis univariat dan
variabel bebas yaitu motivasi ibu. Motivasi ibu dibagi menjadi tinggi, sedang, dan
rendah dan hasil bivariat mengetahui hubungan motivasi ibu dengan niat
Distribusi data penelitian niat pemberian imunisasi campak pada bayi dapat
Kuat 9 18
Sedang 39 78
Lemah 2 4
Total 50 100
Tinggi 12 24
Sedang 35 70
Rendah 3 6
Total 50 100
terbanyak dengan tingkatan motivasi sedang yaitu sebesar 70% (35 responden).
Hasil analisis bivariat untuk menganalisi hubungan motivasi ibu dengan niat
P
Motivasi Niat Value
Jumlah 9 18 39 78 2 4 50 100
Berdasarkan tabel 1.3 didapatkan hasil uji statistik somers’d didapatkan
pada tabel 1.3 didapatkan frekuensi terbanyak pada tingkatan motivasi sedang
seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu, tinggi rendahnya motivasi dapat
dalam diri yakni ibu memiliki suatu hasrat dan keinginan yang kuat mencari
informasi dan mengubah tingkah laku atau aktivitas menjadi lebih baik dari
memunculkan niat seseorang untuk melakukan hal tertentu. Maka semakin tinggi
motivasi seseorang, semakin kuat pula niat yang ditimbulkan begitu pula
sebaliknya.26
mempengaruhi niat seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini motivasi
Beruntung Raya Banjarmasin. Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa responden
banyak memiliki tingkat motivasi sedang yang berpengaruh pada niat. Upaya-
secara moril dan materi kepada ibu yang membawa bayinya untuk di imunisasi. 27
intrinsik dari ibu untuk menimbulkan niat membawa bayinya imunisasi campak.
SIMPULAN
berjudul hubungan motivasi ibu dengan niat pemberian imunisasi campak pada
(70%)
2. Niat ibu pada pemberian imunisasi campak pada bayi di Puskesmas
Beruntung Raya Banjarmasin yang tertinggi adalah niat sedang yaitu berjumlah
39 orang (78%).
3. Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi ibu dengan niat
DAFTAR PUSTAKA
cakupan imunisasi dasar pada bayi di desa kajhu kecamatan baitussalam aceh
tindakan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja
10. Kemenkes RI. Data dan informasi kesehatan provinsi Kalimantan Selatan;
2013.
tentang imunisasi dasar dengan motivasi ibu untuk memberikan imunisasi kepada
14. Hidayat, A. Alimul. Buku saku keperawatan anak. Jakarta: EGC; 2008.
16. Subangkit. Kejadian luar biasa campak di indonesia tahun 2007. Cermin
17. Sri RH, Hardiono DP, Soedjatmik,dkk. Panduan Imunisasi Anak. Jakarta:
Comments on Hobbits and Sutton. Journal of Health Psychology. 2005; 10(1): 27-
31.
20. Suharti L, Hani S. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat
kewirausahaan. Jurnal manajemen dan kewirausahaan. 2011; 13(2): 124-34.
pemberian kelengkapan imunisasi dasar pada bayi 4-11 bulan. Journal Universitas
diri terhadap niat melakukan penjualan pada tenaga penjual di beberapa mall
25. Aryadewi APD. Determinan motivasi kerja, status sosial ekonomi, dan
pola asuh orang tua terhadap niat berwiraswasta siswa smk pariwisata triatma aya
untuk berkarier sebagai akuntan publik: aplikasi theory of planned behavior (studi
matematika siswa SMA Negeri 1 godean [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu