Oleh :
I PENDAHULUAN
II METODE PERCOBAAN
Amati terbentuknya
1 mL larutan
sampel + 3 ml endapan merah
larutan benedict bata / larutan
berwarna biru-
Panaskan 5 menit
kehijauan
II HASIL PENGAMATAN
Keterangan :
(+) mengandung gula pereduksi
(-) tidak mengandung gula pereduksi
3.2. Pembahasan
2+
Glukosa dapat mereduksi Cu dari kuprisulfat
+
menjadi ion Cu yang kemudian mengendap sebagai Cu2O.
Adanya natrium karbonat dan natrium sulfat membuat
pereaksi Benedict bersifat basa lemah (Sudarmaji, 2010).
2+ +
Uji benedict berdasarkan reduksi Cu menjadi Cu oleh
gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis,
biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau
tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO 3. uji
positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah,
orange atau merah bata serta adanya endapan.
Glukosa memiliki sifat dapat mereduksi ion Cu2+
menjadi ion Cu+ yang ada pada larutan Benedict sehingga
menjadi Cu2O yang berbentuk endapan. Semakin
menigkatnya konsentrasi glukosa pada uji Benedict ini,
endapan yang terjadi makin banyak. Hal ini menandakan
bahwa makin reduktif gula tersebut mereduksi larutan
Benedict. (Fatihatul, 2013).
Perbedaan dengan uji barfoed selain dari suasana uji
benedict yang alkalis, pemanasan yang dilakukan pun lebih
cepat karena proses hidrolisis gula pereduksi lebih cepat
dibandingkan proses hidrolisis gula monosakarida pereduksi
pada uji barfoed. (Anonim, 2015)
Laboratorium Biokimia Pangan Karbohidrat I (Uji Benedict)
4.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA