Difraksi
Difraksi
BAB I. PENDAHULUAN
Tujuan Praktikum
Mempelajari peristiwa oleh kisi difraksi.
Mempelajari panjang gelombang sumber sinar.
Menentukan jarak antara celah dari kisi difraksi yang belum diketahui besarnya.
Manfaat Praktikum
Dapat mengetahui bagaimana terbentuknya pelangi.
Dapat membuat cahaya terang gelap dari pantulan sinar-sinar.
Dapat menentukan panjang gelombang sumber sinar.
Dapat memahami peristiwa difraksi pada gelombang cahaya.
Pelaksanaan Praktikum
Waktu : Rabu, 20 November 2013
Tempat : Laboratorium Fisika SMA N 1 Cawas
Difraksi
Gelombang memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi. Difraksi adalah peristiwa
pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati penghalang berupa celah. Jika
gelombang melewati celah yang ukurannya sempit, maka difraksi menyebabkan celah
tersebut seolah-olah merupakan sumber gelombang melingkar. yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Sama halnya dengan gelombang, cahaya yang dilewatkan pada sebuah celah sempit juga
akan mengalami difraksi. Difraksi cahaya terjadi juga pada celah sempit yang terpisah sejajar
satu sama lain pada jarak yang sama.
Difraksi pada gelombang cahaya terbagi menjadi dua, yakni sebagai berikut :
Jika cahaya yang digunakan berupa cahaya polikhromatis, kita akan melihat suatu spectrum
warna. Spektrum yan paling jelas terlihat adalah spektrum dari orde pertama (m=1).
Garis gelap dan terang atau pembentukan spektrum akan lebih jelas dan tajam jika lebar
celahnya semakin sempit atau konstanta kisinya semakin banyak atau besar. Garis gelap dan
terang dan spektrum tersebut merupakan hasil interferensi dari cahaya yang berasal dari kisi
tersebut yang jatuh pada layar titik atau tempat tertentu.
Untuk θ_m yang sangat kecil, kita dapat memperoleh daya urai alat optik dengan persamaan :
d_m= 1,22 λL/D
Dengan :
d_m = daya urai alat optik
L = jarak benda dari alat optik
D = diameter diafragma alat optik
λ = panjang gelombang cahaya yang digunakan
Prosedur kerja
Persiapkan alat dan bahan
Susunlah peralatan dengan urutan : senter – cermin cembung – kisi – layar secara horizontal.
Pertama pegang kisi. Arahkan senter cahaya putih ke arah kisi
Gerakkan kisi dan senter seiringan agar dapat menghasilkan cahaya pelangi.
Ukurlah jarak kisi ke layar (L).
Amati warna-warna pelangi dari praktikum tersebut.
Ukurlah jarak dari terang pusat ke warna-warna yang ada di sebelah kanan dan kirinya.
Ulangi praktikum dengan cara mengubah jarak kisi ke layar.
Catatlah hasilnya di tabel pengamatan
HASIL PENGAMATAN
Praktikum 2
No L (m) N (grs/cm) n YBiru (m) YHijau (m) YMerah (m)
1 0.24 300 1 30.10-3 35.10-3 40.10-3
2 0.24 300 2 65.10-3 75.10-3 90.10-3
Praktikum 3
No L (m) N (grs/cm) n YBiru (m) YHijau (m) YMerah (m)
1 0.24 600 1 70.10-3 90.10-3 100.10-3
2 0.24 600 2 150.10-3 180. 10-3 200.10-3
Praktikum 2
No d (m) Y L n λ
Biru Hijau Merah Biru Hijau Merah
1 1/(3.〖10〗^4 ) 30.10-3 35.10-3 40.10-3 0.24 1 41,67×10-7 48,56×10-7 55,5×10-7
2 1/(3.〖10〗^4 ) 65.10-3 75.10-3 90.10-3 0.24 2 45,14×10-7 52,08×10-7 62,5×10-7
Praktikum 3
No d (m) Y L n λ
Biru Hijau Merah Biru Hijau Merah
1 1/(6.〖10〗^4 ) 70.10-3 90.10-3 100.10-3 0.24 1 48,61×10-7 62,5×10-7 69,44×10-7
2 1/(6.〖10〗^4 ) 150.10-3 180.10-3 200.10-3 0.24 2 52,08×10-7 62,5×10-7 69,44×10-7
ANALISIS DATA
Perhitungan :
Kisi Difraksi (N) 100 garis/cm
Diketahui:
d = 1/〖10〗^4 m
n=1
L = 0.24 m
Ybiru = 10.10-3 m
YHijau = 13.10-3 m
YMerah = 15.10-3 m
Ditanyakan :
λ biru = …….. ?
λ Hijau = …….. ?
λ Merah = …….. ?
Jawab :
λ biru = (dY_Biru)/(L n)
= ( 1/〖10〗^4 10.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).1)
= 1/(24.〖10〗^4 )
= 41,67 x 10-7 m
λ Hijau = (dY_Hijsu)/(L n)
= ( 1/〖10〗^4 13.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).1)
= 13/(24.〖10〗^5 )
= 54,167 x 10-7 m
λ Merah = (dY_Merah)/(L n)
= ( 1/〖10〗^4 15.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).1)
= 15/(24.〖10〗^5 )
= 62,5 x 10-7 m
Diketahui :
d = 1/〖10〗^4 m
n=2
L = 0.24 m
Ybiru = 20.10-3 m
YHijau = 25.10-3 m
YMerah = 28.10-3 m
Ditanyakan :
λ biru = …….. ?
λ Hijau = …….. ?
λ Merah = …….. ?
Jawab :
λ biru = (dY_Biru)/(L n)
= ( 1/〖10〗^4 20.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).2)
= 1/(24.〖10〗^4 )
= 41,67 x 10-7 m
λ Hijau = (dY_Hijau)/(L n)
= ( 1/〖10〗^4 25.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).2)
= 25/(48.〖10〗^5 )
= 52,083 x 10-7 m
λ Merah = (dY_Merah)/(L n)
= ( 1/〖10〗^4 28.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).2)
= 28/(48.〖10〗^5 )
= 58,33 x 10-7 m
Ditanyakan :
λ biru = …….. ?
λ Hijau = …….. ?
λ Merah = …….. ?
Jawab :
λ biru = (dY_Biru)/(L n)
= ( 1/(3〖.10〗^4 ) 30.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).1)
= 1/(24.〖10〗^4 )
= 41,67 x 10-7 m
λ Hijau = (dY_Hijau)/(L n)
= ( 1/(3.〖10〗^4 ) 35.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).1)
= 11,655/(24.〖10〗^5 )
= 48,563 x 10-7 m
λ Merah = (dY_Merah)/(L n)
= ( 1/〖3.10〗^4 40.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).1)
= 13,32/(24.〖10〗^5 )
= 55,5 x 10-7 m
Diketahui:
d = 1/(3.〖10〗^4 ) m
n=2
L = 0.24 m
Ybiru = 65.10-3 m
YHijau = 75.10-3 m
YMerah = 90.10-3 m
Ditanyakan :
λ biru = …….. ?
λ Hijau = …….. ?
λ Merah = …….. ?
Jawab :
λ biru = (dY_Biru)/(L n)
= ( 1/(3.〖10〗^4 ) 65.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).2)
= 21,67/(48.〖10〗^5 )
= 45,14 x 10-7 m
λ Hijau = (dY_Hijau)/(L n)
= ( 1/(3.〖10〗^4 ) 75.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).2)
= 25/(48.〖10〗^5 )
= 52,083 x 10-7 m
λ Merah = (dY_Merah)/(L n)
= ( 1/(3.〖10〗^4 ) 90.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).2)
= 30/(48.〖10〗^5 )
= 62,5 x 10-7 m
Jawab :
λ biru = (dY_Biru)/(L n)
= ( 1/(6.〖10〗^4 ) 70.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).1)
= 11,67/(24.〖10〗^5 )
= 48,611 x 10-7 m
λ Hijau = (dY_hijau)/(L n)
= ( 1/(6.〖10〗^4 ) 90.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).1)
= 15/(24.〖10〗^5 )
= 62,5 x 10-7 m
λ Merah = (dY_Merah)/(L n)
= ( 1/(6〖.10〗^4 ) 100.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).1)
= 16,67/(24.〖10〗^5 )
= 69,44 x 10-7 m
Diketahui
d = 1/(6.〖10〗^4 ) m
n=2
L = 0.24 m
Ybiru = 150.10-3 m
YHijau = 180.10-3 m
YMerah = 200.10-3 m
Ditanyakan :
λ biru = …….. ?
λ Hijau = …….. ?
λ Merah = …….. ?
Jawab :
λ biru = (dY_Biru)/(L n)
= ( 1/(6.〖10〗^4 ) 150.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).2)
= 25/(48.〖10〗^5 )
= 52,083 x 10-7 m
λ Hijau = (dY_hijau)/(L n)
= ( 1/(6.〖10〗^4 ) 180.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).2)
= 30/(48.〖10〗^5 )
= 62,5 x 10-7 m
λ Merah = (dY_Merah)/(L n)
= ( 1/(6.〖10〗^4 ) 200.〖10〗^(-3))/(24.〖10〗^(-2).2)
= 33,33/(48.〖10〗^5 )
= 69,44 x 10-7 m
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami mencoba menentukan panjang gelombang dari sumber sinar
handphone dan mempelajari peristiwa kisi difraksi. Dalam menentukan panjang gelombang
di gunakan tiga macam kisi difraksi, yaitu 100, 300 dan 600. Setiap kisi difraksi mempunyai
kostanata kisi (d) yang berbeda-beda
Kisi diletakkan sejauh L di depan layar, pada praktikum ini digunakan L sejauh 24 cm. Sinar
yang melewati kisi kemudian jatuh pada layar atau dinding. Cahaya yang tampak pada
dinding berupa gelombang-gelombang yang terlihat sebagai garis-garis warna. Cahaya pada
layar terbagi menjadi dua arah yang pusatnya berada ditengah-tengah dan memiliki sinar
(berupa titik) yang paling terang, yang merupakan terang pusat. Semakin menjauhi pusat
maka titik cahaya pada layar akan semakin redup. Kemudian dilakukan pengukuran jarak Y
antara titik terang pusat pada layar dengan titik terang berikutnya, atau dari titik terang pusat
ke terang pada orde pertama (n = 1).
Untuk spektrum biru (λbiru), didapat enam nilai panjang gelombang, yaitu 41,67×10-7 m,
41,67×10-7 m, 41,67×10-7 m, 45,14×10-7 m, 48,61×10-7 m, dan 52,08×10-5 m. Dengan
reratanya yaitu 45,14×10-7 m.
Untuk spektrum hijau (λhijau), didapat enam nilai panjang gelombang, yaitu 54,17×10-7 m,
52,08×10-7 m, 48,56×10-7 m, 52,08×10-7 m, 62,5×10-7 m, dan 62,5×10-7 m. Dengan
reratanya yaitu 55,315×10-7 m.
Untuk spektrum merah (λmerah), didapat enam nilai panjang gelombang, yaitu 62,5×10-7 m,
58,3×10-7 m, 55,5×10-7 m, 62,5×10-7 m, 69,44×10-7 m, dan 69,44×10-7 m. Dengan
reratanya yaitu 62,947×10-7 m.
BAB V. PENUTUP
Kesimpulan
Panjang gelombang spektrum warna merah lebih panjang dari pada spektrum warna hijau dan
biru.
Semakin banyak orde, maka panjang gelombang semakin kecil karena orde berbanding
terbalik dengan panjang gelombang.
Panjang gelombang dipengaruhi oleh orde, jarak layar dengan kisi, konstanta kisi, dan jarak
terang pusat dengan titik orde.
Tujuh warna pelangi dapat terbentuk akibat adanya peristiwa Difraksi cahaya.
Semakin besar nilai orde yang digunakan pada percobaan kisi difraksi, maka jarak terang
pusat dengan titik orde akan semakin besar.
Saran
Sebaiknya materi Difraksi dan Interferensi cahaya ini perlu dikaji dan dipahami lebih dalam,
agar materi Difraksi cahaya ini dapat dikuasai dengan sempurna oleh siswa.
Praktikum fisika perlu dilakukan menyeluruh dan diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka