Anda di halaman 1dari 36

UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

I. PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT BANK SINARMAS Tbk.


Kantor Pusat : Wisma Bank Sinarmas, 1st & 2nd Floor
Jl. MH. Thamrin No. 51 – Jakarta 10350
Telepon : (021) 31990101
Fax : (021) 31990401
SWIFT : SBJKIDJA
Telex : 67171 SHINPS IA
I-Telex : 867171

Visi Perusahaan
"Menjadi Bank terkemuka di Indonesia"

Misi Perusahaan
1. Memperluas basis nasabah, mulai dari nasabah kecil hingga korporasi,
melalui kerjasama dengan lembaga keuangan maupun mitra usaha lainnya.
2. Memperluas jaringan kantor untuk penetrasi pasar pada sentra-sentra UKM
dan sektor usaha skala korporasi.
3. Meningkatkan kemampuan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia
dalam rangka memberikan layanan terbaik.
4. Membudayakan sistem Manajemen Resiko sesuai dengan prinsip kehati-
hatian dan Good Corporate Governance.

2
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

II. BUSINESS FUNCTION


2.1 CUSTOMER RELATION MANAGEMENT (CRM)
Menurut Anonim (2011) yang dikutip Alkindi (2008), Costumer Relation
Management adalah salah satu aplikasi dari ilmu Management Information
System (MIS). Pada beberapa waktu terakhir ini dan seiring dengan
perkembangan teknologi informasi yang merambah ke berbagai aplikasi bisnis,
CRM menjadi salah satu proses bisnis dalam suatu industri produk maupun
jasa. CRM merupakan strategi komprehensif dari perusahaan agar setiap proses
dari daur hidup pelanggan dapat dimanfaatkan secara optimal.

CRM adalah sebuah strategi bisnis yang berbasis customer, seperti strategi
bisnis lainnya tujuan akhir dari CRM adalah untuk memaksimalkan keuntungan
dan pendapatan. Sedangkan tujuan utama dari CRM adalah
meningkatkan kepuasan pelanggan. Beberapa teknologi yang melatarbelakangi
CRM diantaranya adalah mendapatkan, menyimpan, analisis terhadap
pelanggan, vendor, partner, dan proses informasi internal.

Dalam dunia bisnis, pelanggan adalah raja. Tidak terkecuali juga pada
bisnis perbankan Bank Sinarmas. Bank Sinarmas berupaya memberikan
layanan terbaik bagi nasabah atau pelanggannya. Hal ini sejalan dengan salah
satu misi Bank Sinarmas yaitu memperluas basis nasabah, mulai dari nasabah
kecil hingga korporasi, melalui kerjasama dengan lembaga keuangan maupun
mitra usaha lainnya. Dalam mencapai misi tersebut, Bank Sinarmas
mengaplikasikan kemampuan teknologi informasi dan sumber daya manusia
dalam rangka memberikan layanan terbaik.

Bank Sinarmas tidak dapat memberikan pelayanan yang sama kepada


semua nasabah karena pada kenyataannya tidak semua nasabah memberikan
keuntungan maksimal kepada Bank Sinarmas. Sesuai dengan hukum 80/20,
diantara 100 % nasabah yang dimiliki Bank Sinarmas, hanya sekitar 20 % yang
dapat memberikan keuntungan maksimal.

3
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Gambar 1. Contact Management

Aktivitas Bank Sinarmas dari konsep CRM adalah sebagai berikut :


1. Customer Service and Support dan Store Front and Field Service
a. Membangun database pelanggan yang kuat
Kunci utama pengaplikasian CRM adalah adanya database
pelanggan yang kuat. Informasi pelanggan diperoleh dari pelanggan
baik berupa interaksi antara Bank Sinarmas dengan pelanggan termasuk
juga informasi yang diperoleh melalui form aplikasi untuk pengajuan
kredit ataupun permintaan suatu layanan (request costumer), order
customer, informasi tentang support yang diberikan, complain,
interview dan survey yang telah diberikan. Bank Sinarmas
menggunakan sofware S-1 CS yang secara langsung terakses ke sistem
Temenos Globus. Database pelanggan dapat dijadikan ukuran tentang
‘nilai perusahaan sekarang‘ dan kemungkinan performanya di masa
mendatang.

b. Membuat profil setiap pelanggan


Profil setiap pelanggan dibuat sebagai pengembangan lebih
lanjut dari proses segmentasi pelanggan yang sudah dilakukan
perusahaan. Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang
dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun
penggunaan layanan Bank.

4
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Profil pelanggan memberikan gambaran tentang kebutuhan,


keinginan dan juga concern pelanggan tentang produk dan layanan
Bank.
Terdapat 2 (dua) hal yang dapat menjadi parameter Bank
Sinarmas dalam menentukan profiling pelanggan yaitu usage dan uses.
Usage menyangkut seberapa banyak pelanggan menggunakan produk
atau layanan Bank Sinarmas apa saja yang digunakan, kapan
menggunakannya dan produk atau layanan apa saja yang digunakan.
Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk
atau jasa layanan Bank Sinarmas. Uses dibagi lagi menjadi 2 profil yaitu
pelanggan non aktif dan pelanggan aktif

Profiling yang digabung dengan data-data demografis,


psikografis dan berbagai data pendukung lain akan memberikan
gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Profil ini nantinya dapat dipakai Bank Sinarmas untuk
menentukan aktivitas marketing yang cocok diaplikasikan kepada
pelanggan.

Costumer intelligence adalah sebuah upaya untuk mengkotak-


kotakkan pelanggan sesuai dengan needs dan kebutuhannya masing-
masing. Tentu saja hal ini bisa dilakukan dengan bantuan software atau
manual manusia. Entry data dilakukan manual dengan sistem Temenos
Globus yang disajikan dalam format txt.

Setelah pelanggan dikotak-kotakkan Bank Sinarmas akan


dengan mudah memasukkan pelanggan itu kedalam permainan strategi
bisnis perusahaan. Contohnya adalah pembagian pelanggan potensial,
pelanggan biasa, dan pelanggan tak potensial

5
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

2. Retention and Loyalty Program


a. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan costumized Dengan
tingkat kebutuhan yang dipetakan, Bank Sinarmas
dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal
dan customized. Komunikasi dilakukan melalui tim marketing face to
face ke pelanggan, email ke masing-masing pelanggan, telepon, fax dan
melalui website di http://www.banksinarmas.com (Gambar 2)

Gambar 2 : www.banksinarmas,com

Untuk jangka panjang, hal ini diharapkan dapat menciptakan


loyalitas pelanggan untuk terus menggunakan produk atau layanan Bank
Sinarmas. Aktivitas komunikasi yang lebih targeted, menjadikan Bank
Sinarmas dapat memberikan penawaran produk atau layanan yang
secara khusus didesain berbeda untuk setiap pelanggan.

Bank Sinarmas mendesign program loyalitas (loyalty program)


yang sesuai untuk pelanggannya. Data pelanggan diambil dari database
Temenos yang dikonvert ke dalam proram Microsoft Exell.

6
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Diharapkan lewat program loyalitas ini membantu Bank


Sinarmas dapat menambah pelanggan, meningkatkan kepuasan dan
menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh berbagai tawaran yang
diberikan oleh kompetitor. Program customer retention ini menjadi
salah satu utama aktivitas CRM Bank Sinarmas.

b. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan


Terdapat 2 (dua) hal yang dinilai dalam analisis profitabilitas
yaitu revenue (penerimaan) yang dihasilkan masing-masing pelanggan
dan cost (biaya) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing
pelanggan. Analisis dilakukan dengan Microsoft Excell dari database 25
pelanggan potensial (jumlah nominal tertinggi) yang disort dari format
txt.

3. Marketing and fulfillment


Kegiatan marketing mengelola seluruh aspek dari daur hidup
pelanggan, mulai dari acquisition, fulfilment hingga retention . Bank
Sinarmas memiliki paradigma bahwa Bank Sinarmas tidak hanya
didominasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi juga
bagaimana mempertahankan pelanggan lama.

Implementasi sistem informasi pada aspek fulfilment kepuasan


pelanggan yang dilakukan Bank Sinarmas diantaranya pada layanan
penarikan uang tunai di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di beberapa
mesin ATM yang memiliki logo Alto, ATM Bersama, ATM BCA, Prima,
Debit BCA dan Prima Debit.

7
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Gambar 3. Aksesbilitas ATM

Layanan kepada pelanggan berkaitan dengan request maupun


complain terhadap produk dan layanan Bank Sinarmas dapat diakses di
website Bank Sinarmas di cell “Kontak” pada “ Layanan Nasabah”.
Tampilan ini hanya memberi informasi kemudahan pada pelanggan
untuk melakukan permintaan pelanggan ke nomor telepon 021-500153
atau ke alamat email customer care Bank Sinarmas
customer_care@banksinarmas.com.

4. Cross-sell dan Up-Sell, TeleSales


Informasi produk dan layanan Bank Sinarmas dapat diakses ke
website http://www.banksinarmas.com. Informasi yang ditampilkan
masih terbatas pada pengenalan produk dan layanan, sedangkan aplikasi
tetap dilakukan secara manual dengan cara pelanggan datang ke kantor
Bank Sinarmas.

Database pelanggan didalam CRM dapat digunakan untuk berbagai


macam kegunaan, diantaranya adalah :
Mendesain dan melaksanakan marketing campaign untuk
mengoptimalkan eketifitas marketing
Mendesain dan melaksanakan costumer campaign yang spesifik
seperti cross selling, up-selling, dan retensi.

8
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Menilai respon pelanggan terhadap produk dan level service,


misalnya seperti kenaikan harga, new product development, dan
lainnya
Mengambil keputusan manajemen seperti forecasting financial
dan costumer profitability analysis
Prediksi terhadap level defect yang tak diinginkan pelanggan
(churn analysis)

2.2 SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)


Secara umum Supply Chain Management didefinisikan sebagai integrasi
dari proses bisnis kunci dari pengguna akhir sampai pemasok yang
menyediakan produk, jasa, dan informasi yang meningkatkan nilai tambah pada
pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya (Stock dan Lambert 2001).
Supply Chain (rantai pasok) sendiri memiliki arti sebagai jaringan dari aliran
jasa, material, dan informasi yang menghubungkan antara perusahaan dengan
pelanggan, pemenuhan permintaan, dan pemasok. Agar aliran jasa, material,
dan informasi ini mengalir dengan lancar dan sesuai tujuan yang diinginkan
maka perlu dikelola maka lahirlah istilah supply chain management
(manajemen rantai pasok).

Supply chain management menurut Krajewski, Ritzman, dan Malhotra


(2007) adalah pengembangan sebuah strategi untuk mengorganisir, mengontrol,
dan memotivasi sumber daya yang terlibat dalam aliran jasa dan material di
dalam rantai pasok. Pengelolaan rantai pasok ini kemudian harus dijalankan
secara tepat guna dan tepat sasaran sehingga membutuhkan strategi tepat.
Proses pembuatan desain rantai pasok yang strategik ini kemudian disebut
sebagai supply chain strategy. Supply chain strategy didefinisikan oleh
Krajewski, Ritzman, dan Malhotra (2007) sebagai upaya pembuatan desain
rantai pasok perusahaan untuk memenuhi prioritas kompetitif dari strategi
operasi perusahaan

9
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Strategi rantai pasok pada industri jasa sama pentingnya seperti dalam
industri manufaktur. Desain rantai pasok pada industri jasa dikendalikan oleh
adanya kebutuhan untuk menyediakan dukungan untuk elemen-elemen penting
dari beragam paket jasa yang ditawarkan. Paket jasa yang dimaksud disini
terdiri atas fasilitas pendukung, fasilitas produk, layanan ekspilisit, layanan
implisit.

a. Supporting facilities (fasilitas pendukung):


Fasilitas pendukung ini merupakan fasilitas fisik yang
memudahkan proses penyampaian jasa kepada pelanggan. Contoh
fasilitas pendukung yang ada di Bank Sinarmas antara lain : kantor,
komputer, server meja teller, meja costumer service, gimmick, banner,
wall sign, LCD, sistem antrian nasabah. Dalam hal ini sistem informasi
dihubungkan oleh server dengan berbagai perangkat seperti komputer
personal untuk pelayanan di teller dan costumer service, LCD untuk
menampilkan produk-produk Bank Sinarmas serta merchant-merchant
yang bekerjasama dengan Bank Sinarmas dan sistem antrian nasabah
yang membuat pelayanan terhadap nasabah yang datang menjadi rapi dan
teratur.

b. Facilitating goods (fasilitas produk):


Fasilitas produk ini bersifat inheren dengan produk jasanya dan akan
sampai kepada pelanggan secara fisik. Buku Tabungan, Kartu ATM,
Rekening Koran, Bilyet Deposito, Bilyet SSP, Polis, Token, Aplikasi
Transaksi, Slip Penarikan, Bilyet Giro/Cek, Travel Cek, dll.

c. Explicit services (layanan eksplisit):


Serangkaian layanan yang terstandar dan inheren dengan produk jasa
utama yang memberikan benefit kepada pelanggan. Pemberian layanan
ini akan memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan akan
mendiferensiasikan produk antar bank.

10
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Layanan eksplisit di dalam Bank Sinarmas contohnya adalah


pelayanan bunga special rate, asuransi, nasabah prioritas. Berbagai
layanan ini diolah dan dikelola melalu sistem perangkat lunak Core
Banking System Bank Sinarms yaitu Temenos Globus.

d. Implicit services (layanan implisit):


Layanan implisit merupakan layanan yang sifatnya tidak tampak
jelas namun dapat dirasakan dan menimbulkan nilai positif bagi
pelanggan. Layanan implisit di Bank Sinarmas contohnya adalah
kemudahan transaksi via internet, kenyamanan, senyum ramah, perhatian
yang baik ke costumer, personel bank yang ringan tangan. Layanan
implisit ini terstandarisasi melalui SOP yang diterbitkan oleh bagian
service quality.

Supporting Facilitating
Facilities Goods

Explicit Implicit
Services BANK Services

SINARMAS

NASABAH

Gambar 4. Supply Chain Management dalam Bank Sinarmas

Elemen - elemen pendukung ini kemudian dikelola sedemikian rupa dalam 3


proses utama yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu :
1. Proses hubungan pelanggan di dalamnya termasuk proses marketing dan proses
penempatan order.

11
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

a. Marketing process
- Business to Consumer Systems : web korporat www.banksinarmas.com
- Business to Business System e-commerce system : internet banking
www.banksinarmas.com
b. Order placement process
Internet memberikan kemudahan dan keuntungan untuk order placement
process yaitu Pengurangan biaya, peningkatan aliran pendapatan, akses
global, fleksibilitas penetapan harga. Hal ini ditunjukkan dengan sistem
internet banking terutama untuk untuk pelayanan kebutuhan transaksi cek
saldo, pemindahan, dan pembayaran.
2. Proses pemenuhan order
Bank Sinarmas dalam memenuhi order yang ada melakukan perlakuan
yang berbeda tergantung nasabah dan kebutuhan nasabah yang dilayani. Untuk
kebutuhan pelanggan (nasabah) yang menyimpan dananya proses pemenuhan
order dilakukan melalui dua saluran manual yaitu langsung di teller dan
custumer service bank atau melalui internet banking. Teknologi internet disini
sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan dalam hal transaksi
cek saldo, pemindahan, dan pembayaran.
3. Proses hubungan pemasok
Proses hubungan pemasok meliputi seleksi dan sertifikasi pemasok,
pembelian elektronik (EDI, catalogs hubs, exchanges, auction). Pembelian
tersentral atau terlokalisasi, analisis nilai. Bank Sinarmas memasok kebutuhan
untuk operasionalnya dari banyak pemasok. Umumnya dilakukan dengan cara
lelang tertutup. Dilakukan dengan e-procurement memanfaatkan email maupun
menggunakan telepon kepada para pemasok

2.3 MARKETING
Kegiatan marketing mengelola seluruh aspek dari daur hidup
pelanggan, mulai dari acquisition, system input hingga retention . Sedangkan
fungsi-fungsi lain yang mendukung CRM adalah sales, marketing, training,
12
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

pengembangan professional, manajemen performa, human resource


development, dan kompensasi.

Keseluruhan teknologi dan fungsi-fungsi yang melingkupi CRM


haruslah terintegrasi sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi bisnis yang
care/mengutamakan kepentingan pelanggan. Karena banyak dari perusahaan
yang mengimplementasikan CRM namun sayangnya hanya terbatas pada
instalasi software CRM saja, tanpa adanya kemauan kuat untuk meletakkan
pelanggan diatas segalanya.

2.4 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)


Enterprise resource planning (ERP) menurut Russel dan Taylor (2003)
adalah perangkat lunak yang mengorganisasi dan mengelola proses bisnis
sebuah perusahaan dengan cara sharing informasi antar area fungsional.

Perangkat lunak ini mentransformasi data transaksional menjadi


informasi yang berguna untuk mendukung keputusan bisnis. Sebagai sebuah
tambahan untuk mengelola keseluruhan kebutuhan back office, ERP terhubung
dengan rantai pasok dan aplikasi pengelola pelanggan. ERP membantu
perusahaan mengintegrasikan bagian keuangan, penjualan, distribusi, produksi,
perencanaan, pembelian, sumber daya manusia dan transaksi lainnya dalam
satu aplikasi perangkat lunak. ERP juga membantu perusahaan mengelola
sumber daya nya secara efisien sekaligus melayani pelanggan mereka dengan
lebih baik.

Bank Sinarmas memiliki sebuah system perangkat lunak yang


menjalankan fungsi sebagai enterprise resource planning yang terintegrasi pula
dengan supply chain management.
Perangkat lunak disebut Temenos core banking. Perangkat ini merupakan
platform core banking yang kaya akan fungsionalitas kontemporer, didesain
dengan model system perbankan yang ada dalam lingkup IFW (IBM’s
Information framework).
13
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Model yang digunakan Bank Sinarmas adalah model Temenos Globus-


T24 yang mampu memberikan operasi online selama setahun penuh tanpa
terhenti. Memiliki kemampuan unik untuk disesuaikan penggunaannya sesuai
kebutuhan Bank Sinarmas. T24 menyediakan pondasi yang solid untuk
mengelola pelanggan, proses resiko, dan memonitor aktivitas yang berjalan dan
menyediakan semua kebutuhan jasa bank sebagai berikut :
1. Perbankan retail : CRM, multi-channel, transaksi cash, pembayaran,
kredit, simpanan, simulasi hutang.
2. Perbankan korporat : pembayaran, manajemen kas, peminjaman komersial
dan sindikat, pembiayaan dagang, internet banking
3. Treasury operation : Forex, pasar uang, sekuritas dan repo, FRA dan
swaps, Nostro recs dan conformation mathing, saham.

Dalam penerapan sehari-hari perangkat lunak Temenos ini terhubung dengan


S1 sebagai pendukung untuk meperkuat pelayanan Front Office dan program
bantu lainnya untuk mendukung pelayanan Back Office.

2.5 ENTERPRISE COLLABORATION SYSTEM (ECS)


Enterprise collaboration systems (ECS) : adalah system informasi lintas
fungsional yang meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi diantara
anggota dari tim bisnis dan kelompok kerja (O’brien). ECS pada Bank
Sinarmas menggunakan alat seperti : groupware, internet, intranet, extranet,
black berry dan jaringan computer lainnya.

Tujuan utama ECS adalah memungkinkan anggota bekerja bersama


dengan lebih mudah dan effektif, dalam melakukan opersional perbankan
sehari-hari, dengan cara :

1. Komunikasi, saling memberi informasi sesama anggota tim


2. Koordinasi, koordinasi hasil tugas pribadi dan sumberdaya dengan
sesama anggota tim

14
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

3. Kolaborasi, bekerja sama dalam proyek kerjasama dan tugas-tugas


lainnya.

Alat kolaborasi perusahaan


Alat komunikasi elektronik yang memungkinkan secara elektronik
pengiriman pesan, dokumen, file dalam data, suara dan multimedia
menggunakan jaringan komputer. Alat-alat yang digunakan diantaranya:
a. E-mail digunakan oleh sesama pegawai dan manajemen bank Sinarmas
dalam berkomunikasi untuk menunjang kegiatan perusahaan. Email
juga dapat digunakan nasabah dan calon nasabah untuk konfirmasi,
pertanyaan, komplain dan lain sebagainya.
b. Voice mail digunakan untuk transaksi valas dan treasury (peminjaman
dana dengan bank lain).
c. Web publishing informasi merupakan web site bank Sinarmas yang
menyajikan informasi dan fitur-fitur layanan.
d. Fax digunakan untuk keperluan administrasi dan komunikasi
e. Telepon digunakan untuk komunikasi antar karyawan bank Sinarmas
maupun nasabah dan calon nasabah. Voip digunakan hanya untuk
kalangan internal bank Sinarmas dalam berkomunikasi.
f. Black berry, digunakan sebagai pemberitahuan awal kepada direksi atau
komisaris dalam meminta persetujuan special rate atau keputusan
operasional perbankan lainnya yang tidak dapat diputuskan oleh level
pimpinan cabang tetapi harus tingkatanyang lebih tinggi.

Alat konferensi elektronik digunakan oleh sekelompok orang dalam


melakukan komunikasi dan kolaborasi untuk bekerja bersama.

Metode konferensi yang beragam memungkinkan angota tim dan


group kerja pada lokasi yang berbeda dapat bertukar pikiran atau ide secara
interaktif pada waktu yang sama atau pada waktu yang berbeda.

15
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Alat konferensi elektronik yang digunakan Bank Sinarmas diantaranya


adalah :
a. Forum diskusi, antar karyawan dalam divisi menggunakan portal
intranet
b. Pertemuan atau rapat secara elektronik, menggunakan chating tools
internal bank Sinarmas.
c. Menggunakan Black Berry karena pada Bank Sinarmas hanya level
pimpinan cabang keatas yang memperoleh fasilitas Black Berry
dengan maksud bahwa untuk menghilangkan kesulitan bertatap
muka antara satu pimpinan/direksi dengan pimpinan/direksi yang
lain dalam hal meminta persetujuan/memutuskan kegiatan opersional
perankan.

Alat manajemen kerja kolaboratif, membantu dalam menyelesaikan atau


mengatur aktivitas kelompok kerja. Alat manajemen kerja kolaboratif yang
digunakan bank Sinarmas diantaranya adalah :
a. Sistem aliran kerja, berupa standard operating procedure (SOP),
ketentuan dan prosedur kerja (KDPK) dan standard operation manual
(SOM)
b. Calendering, berupa penjadwalan berbagai macam laporan dengan
system reminder.
c. Task and project management, berupa pembagian tugas ke setiap
divisi serta akses data dan informasi terbatas sesuai divisi dan
kewenangan personal.
d. Knowledge management, berupa transfer knowledge baik tacit
maupun explicit melalui telpon, portal intranet, internal chat, email,
training internal disetiap cabang. Contoh : Buletin Economic Review
dan lain-lain.

16
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

e. Document sharing berupa SE/Memo Internal dan rekening online


yang di-sharing antar cabang atau divisi, tetapi akses data sesuai
dengan kewenangan

2.6 PRODUKSI JASA


Produksi jasa berbeda dengan produksi dalam manufaktur. Hal ini karena
produk yang dihasilkan memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk
dari manufaktur. Russel dan Taylor (2003) menuliskan ciri - ciri produk jasa
adalah sebagai berikut :
1. Jasa bersifat tidak kasat mata.
2. Keluaran jasa adalah variabel. Karena beragamnya pelayanan dan
permintaan pelanggan yang sangat tergantung kebutuhan mereka.
3. Jasa melibatkan kontak pelanggan dengan frekuensi yang leih tinggi
4. Jasa bersifat perishable. Karena tidak dapat disimpan, sehingga
waktu dan tempat penyampaian jasa menjadi penting.
5. Pelanggan tidak memisahkan antara jasa itu sendiri dengan
penyampaiannya.
6. Jasa cenderung terdesentralisasi dan tersebar tergantung dimana jasa
itu disampaikan.
7. Jasa dikonsumsi lebih sering daripada produk.
8. Jasa sangat mudah ditiru

Produksi dalam system jasa dikenal dengan istilah proses desain jasa yang
dilakukan mulai konsep jasa sampai pada penyampaian jasa tersebut ke
pelanggan. Konsep jasa (Service Concept) adalah tujuan dari jasa tersebut, yang
didalamnya mencakup target market dan costumer experience.

Dari konsep jasa ini dibuat paket jasa yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Paket ini terdiri atas gabungan dari item fisik, benefit
sensual, dan benefit psikologis. Dari paket jasa yang telah dibuat kemudian
dibuat spesifikasi jasa untuk performa, desain dan penyampaian / pengiriman.

17
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Spesifikasi performa menggambarkan harapan dan kebutuhan untuk


pelanggan umum dan spesifik. Spesifikasi desain terdiri atas aktivitas yang
harus dilakukan, kemampuan yang dibutuhkan, dan tuntunan (guideline) untuk
penyampai jasa, perkiraan waktu dan biaya, ukuran fasilitas, lokasi, layout,
kebutuhan peralatan dan perlengkapan. Spesifikasi penyampaian (delivery
specification) menggambarkan langkah-langkah yang dibutuhkan dalam
menjalankannya, termasuk didalamnya jadwal kerja, deliverables, dan lokasi
dimana kerja jasa / pelayanan itu harus dilakukan. Spesifikasi jasa biasanya
dirupakan dalam service blueprint.

Bank Sinarmas termasuk dalam industri jasa sehingga produk yang


diproduksi pun berupa jasa. Proses produksi berawal dari suara pelanggan
berupa system, saran, kritik ditampung oleh manajemen melalui saluran kotak
saran, call center, alat pengukur kepuasan pelanggan, dan web.

Hasilnya kemudian diberikan sesuai kelompoknya ke bagian service


quality. Bagian ini merekap, memilah, dan memproses berbagai email, rekapan
lembar kerja Excell, Bukti asli keluhan. Hasil rekapan dan pilahan dari service
quality kemudian di berikan kepada Divisi Produk. Divisi produk selanjutnya
melakukan Benchmarking dengan perusahaan pesaing, diskusi dengan grup
sinarmas sesuai kebutuhan, penentuan paket jasa (item fisik, benefit sensual,
benefit psikologis), penentuan spesifikasi performa. Setelah semua dibuat
selanjutnya dibuat SOP / KDPK bersama system pendukungnya. Akhirnya
produk siap di launching seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.

18
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Gambar 5. Proses Produksi Jasa

2.7 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (HRM)


a. Staffing
Pada tingkat strategic HRM melakukan perencanaan terhadap kebutuhan
sumberdaya manusia dan rekam jejak tenaga kerja. Pada kegiatan ini masih
menggunakan sistem manual dan penyimpanan data dalam bentuk excel.
Analisa kebutuhan tenaga kerja masih berdasarkan standard, sebagai contoh :
kebutuhan tenaga kerja untuk cabang pembantu terdiri dari 2 orang customer
service, 2 orang teller, 1 orang back office, 1 orang pimpinan cabang pembantu
dan 2 orang marketing.

Pada tingkat taktis, labor cost dan budgeting masih berdasar kepada
standart kebutuhan tenaga kerja yang ditetapkan. Rotasi pegawai lebih
bersifat vertical, sangat jarang terjadi rotasi horisontal. Pada tingkat
operasional untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dapat dilakukan

19
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

melalui perekrutan tenaga kerja baru. Informasi tenaga kerja melalui Koran,
Bursa Tenaga Kerja, Website Bank Sinarmas, Jobdb (website lowongan
tenaga kerja) dan Internal Vacancy (untuk perpindahan antar divisi).

Lamaran kerja dapat dilakukan secara langsung, lewat e-mail, kantor pos
atau bursa tenaga kerja dan bagi kandidat yang terpilih akan dilakukan test
penerimaan awal, interview yang dilakukan secara langsung oleh Divisi
HRD,SPV/KaOps/Pimpinan Cabang, setelah itu melakukan tes kesehatan dan
karyawan tersebut masuk pendidikan Bank Sinarmas. Sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam suatu divisi hanya diisi dari personel
dalam divisi dimaksud.

b. Pelatihan dan Pengembangan (Training and development)


Pada tingkat strategik dilakukan perencanaan rotasi dan perencanaan
penilaian kinerja. Rotasi umumnya hanya dilakukan dalam divisi (reward
berupa kenaikan jabatan, atau punishment berupa penurunan jabatan), jarang
terjadi rotasi antar divisi kecuali jika karyawan mengikuti management
training (MT), management operating developing program (MODP) atau
management developing program (MDP). Untuk keperluan rotasi dilakukan
perencanaan penilaian kinerja.

Pada tingkat taktis dilakukan penilaian atas efektivitas pelatihan untuk


mengetahui sejauh mana pengetahuan karyawan yang didapat setelah
mengikuti pelatihan. Selanjutnya dilakukan penyesuaian karir, sehingga
karyawan dapat berkarya pada jalur yang sesuai.

Pada tingkat operasional, penilaian kemampuan (skill assessment)


dilakukan pada saat training sehingga karyawan dapat disarankan untuk
memilih divisi yang sesuai dengan kemampuannya. Evaluasi kinerja
dilakukan melalui kuisioner kepada pimpinan kantor pusat, atasan langsung
dan rekan sesama divisi. Hasil kuisinoner di dokumentasikan dan dinilai oleh
HRM untuk keperluan pengembangan karir.
20
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

c. Kompensasi Administrasi
Pada tingkat strategik, contract costing dilakukan berdasarkan standard
penggajian yang ada (negoisasi gaji tidak berpengaruh besar) atau dapat pula
berdasarkan surat edaran dan memo internal yang juga tidak terlalu berbeda
nyata. Sehingga salary forecasting (perkiraan gaji) berdasarkan standard gai
yang ada.

Pada tingkat taktis, analisis efektifitas kompensasi dan persamaan


dilakukan untuk menilai sejauh mana kompensasi dan penyesuaian gaji
berdampak terhadap kinerja karyawan dan penilaian dilakukan secara manual
oleh HRM sehingga subjectifitas masih dapat terjadi. Sedangkan analisis
pilihan manfaat dilakukan bukan oleh system informasi (masih manual)
dilakukan untuk menilai pilihan efektivitas dari pemberian kompensasi.

Pada tingkat operasional, selanjutnya dilakukan pengendalian penggajian


akibat keputusan atas pemberian atau tidak diberikan kompensasi terhadap
karyawan. System pengajian terintegrasi ke dalam Temenos. Selanjutnya
dilakukan administrasi terhadap manfaat-manfaat yang didapat karyawan
dimaksud melalui system Temenos dan S-One.

Selain itu intranet yang dikembangkan Bank Sinarmas berfungsi juga dalam
human resource information system melalui fitur-fitur sebagai berikut :
a. Login Nomor Induk Karyawan dan password
b. Shift A, B, C, dst
c. Alasan lembur atau dating terlambat
d. Absen masuk, keluar
e. Opsi ganti password

2.8 SISTEM INFORMASI KEUANGAN


Sistem informasi keuangan merupakan bagian penting dari struktur
informasi di berbagai lembaga keuangan. Meskipun sering dinamakan sistem
general ledger, sistem informasi keuangan sebenarnya adalah sistem
21
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

pelaporan dan pengendalian keuangan menyeluruh yang tidak hanya sebatas


fungsi-fungsi rutin yang mencakup pemeliharaan general ledger sebuah
lembaga. Sistem ini merupakan salah satu dari dua sistem yang memayungi
kegiatan bank.

Sistem informasi keuangan perusahaan umumnya terdiri : manajemen


kas, manajemen investasi, penganggaran dan perencanaan keuangan (O’Brien,
2002). Mempunyai fungsi, yaitu : mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan
datang, membantu memperoleh dana tersebut dan mengontrol penggunaannya.

Struktur Sistem Informasi Keuangan Bank Sinarmas saat ini dapat dilihat
pada Gambar 6

Gambar 6. Sistem Informasi Keuangan di Bank Sinarmas

Gambar 6 tersebut menunjukkan bahwa Sistem Informasi Keuangan di


Bank Sinarmas, berjalan sesuai dengan struktur kegiatan yang dikemukakan
oleh O’Brien (2002).

Cash Management : Petty cash, Setoran tunai dan Tarik tunai


Investment Management : Reksadana, Obligasi, Surat Utang Negara,
Saham dan Asuransi.
Capital Budgeting : Pembukaan cabang-cabang baru
22
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Financial Budgeting : Pemeliharaan, Gaji dan Lembur serta Biaya-


biaya operasional lainnya
Untuk mendukung transaksi keuangan, Bank Sinarmas saat ini menggunakan
Software Aplikasi S-One. Dimanamodul-mudul yang tersedia adalah :
Modul Pembayaran :
- ATM Driving, Card Management, Merchant Aquiring, Retail Payment
Payment dan Switching.
Modul Online Banking :
- Business, Consumer, Corporate, Mobile, Trade Finance, Voice.
Modul Kantor Cabang :
- Call Center, Sales & Service dan Teller

Gambar 7. Tampilan Program S1

2.9 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Di dunia perbankan, jika saat ini tidak memiliki infrastruktur sistem dan
teknologi informasi yang baik, maka cepat atau lambat akan segera tersingkir dari
arena persaingan, karena perbankan merupakan sebuah industri jasa, yang
kinerjanya sangat dipengaruhi oleh variabel ruang dan waktu (Nurastuti, 2011).
23
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem dan teknologi informasi di


perbankan, secara umum mempunyai fungsi utama untuk meningkatkan daya saing.
Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kecepatan, ketepatan, efisiensi,
produktifitas, validitas serta pelayanan.

Wilayah geografis yang luas, analisis data, otomatisasi operasional bank,


penyediaan informasi, memproses kegiatan bank secara sekuensial, pengelolaan
pengetahuan berbasis teknologi, serta fungsi disintermediasi yang memungkinkan
pihak bank dan nasabahnya seolah-olah tidak ada penghalang dalam memenuhi
kebutuhannya.

Sistem informasi Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat


komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan (Widjajanto,
2001), sedangkan menurut Romney (2005) dalam Mardi (2011), sistem informasi
akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang
bertanggungjawab untuk : persiapan informasi keuangan dan informasi yang
diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.

Struktur Sistem informasi Akuntansi di Bank Sinarmas, pada prinsipnya tidak


jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh O’Brien, JA (2002), prinsip tersebut
dapat dilihat pada Gambar 8.

Pada perusahaan jasa, ada perbedaan dengan perusahaan manufacture. Letak


perbedaan yang utama adalah di Inventory. Di Perusahaan Jasa, inventory
berhubungan barang-barang atau bahan-bahan yang digunakan untuk operasional
sehari-hari.

24
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Gambar 8. Diagram Sistem Informasi Akunting di Bank Sinarmas

Bank Sinarmas adalah bisnis yang output nya adalah jasa, sehingga beberapa
catatan tentang proses akuntansi adalah sebagai berikut :
Kegiatan Purchases dan Inventory Processing dilakukan untuk ATK/
Barang dengan nominal besar Rp 500.000,- yang digunakan untuk proses
operasional sehari-hari dan bukan untuk inventory produk utama, karena
inventory produk utama adalah jasa.
Sales order processing dilakukan terhadap nasabah yang mau mengambil
Kredit (di analisis kelayakannya).
Untuk dana pihak ketiga seperti tabungan, deposito dan giro langsung masuk
dalam Input process kemudian ke General Ledger. Dan proses lain
mengikuti diagram.

Untuk mendukung kegiatan di atas, Bank Sinarmas menggunakan aplikasi


yaitu system core banking Temenos Globus seperti terlihat pada Gambar 9.

25
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Gambar 9. Web Software Temenos

Modul Pembayaran :
- Retail Payment ( Giro, Cheque,Travel Cheque, TT/Swift ) dan Switching.
Modul Online Banking :
- Business, Consumer, Trade Finance, Corporate, Mobile, Black berry dan Voice
mail.
Modul Kantor Cabang :
- Call Center, Teller, Sales & Service

2.8 PESANAN DAN TRANSAKSI


Telah dijelaskan di muka bahwa Bank Sinarmas adalah perusahaan yang
termasuk dalam perusahaan bidang Jasa. Dengan demikian maka terkait dengan
Inventory dan Purchase di perusahaan tersebut adalah menyangkut kebutuhan
barang dan peralatan untuk menunjang operasional perusahaan sehari-hari,
seperti : ATK, komputer suplai, peralatan dan bahan-bahan untuk maintenance.

Pada saat persediaan barang dan peralatan penunjang operasional mulai


menipis, maka bagian umum akan segera order untuk pengadaan barang dan
peralatan dimaksud dengan sistem pembayarannya melalui petty cash.

26
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

III. GRUDIN’S TIME SPACE MATRIX


Merupakan matriks yang dikembangkan oleh Grudins dalam
mengklasifikasikan groupware yang bekerja bersama berdasarkan :
a. Kapan partisipan bekerja, pada waktu yang sama atau berbeda (known or
unknown times)
b. Dimana partisipan bekerja, pada tempat yang sama atau berbeda (known
or unknown place)
Grudins time space matrix yang ada dalam operasional Bank Sinarmas adalah sebagai
berikut :

Same time Different times, Different times,


known not known

Same place Ruang rapat Security work Layar LCD


shift
Differen conference by phone, 2 e-mail Surat edaran dan
place, known persons memo internal

Differen Chatting Dalam


place, Internal Portal Bulletin Black Berry
unknown

c. Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang sama dan waktu yang
sama adalah rapat yang dilakukan pada ruang pertemuan.
d. Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang sama dan waktu yang
berbeda dengan waktu diketahui adalah work shift yang dilakukan oleh
security.
e. Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang sama dan waktu yang
berbeda dengan waktu tidak diketahui adalah layar lcd yang menampilkan jenis
produk, keunggulan Bank Sinarmas dan merchant yang bekerja sama.
f. Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat
diketahui dan waktu yang sama adalah telepon yang digunakan dalam
konferensi yang dilakukan oleh 2 orang.
27
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

g. Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat
diketahui dan waktu yang berbeda dengan dengan waktu diketahui adalah e-
mail.
h. Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat
diketahui dan waktu yang berbeda dengan waktu yang tidak diketahui adalah
surat edaran dan memo internal.
i. Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat
tidak diketahui dan waktu yang sama adalah chatting yang dilakukan melalui
internal portal Bank Sinarmas.
j. Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tempat
tidak diketahui dan waktu yang berbeda dengan waktu yang diketahui adalah
bulletin elektronik dalam format pdf yang biasanya disebar melalui email.
k. Klasifikasi groupware yang bekerja pada tempat yang berbeda dengan tidak
tempat diketahui dan waktu yang berbeda dengan waktu yang tidak diketahui
adalah Black Berry.

1V. UPAYA GLOBAL MANAGEMENT

Untuk saat ini di PT.Bank Sinarmas Tbk. belum dapat menjangkau


customer di luar negeri. Untuk mengetahui layanan, customer dapat mengakses
melalui halaman website tetapi untuk menjadi customer Bank Sinarmas,
customer hanya dapat memprint formulir aplikasi melalui website lalu customer
terebut harus datang ke kantor cabang terdekat.

Dimasa yang akan datang, customer dapat melakukan transaksi dengan


menggunakan kartu ATM diluar negeri selain dengan internet banking dan
customer dapat melakukan e-commerce / e-trading. Dalam waktu dekat ini Bank
Sinarmas akan menjalin kerjasama dengan jaringan Cyruss dan Master sehingga
diharapkan customer dapat bertransaksi menggunakan kartu ATM di luar
indonesia. Upaya Global Management Bank Sinarmas lainnya yang sudah
menjadi program, dapat dilihat pada Gambar 10.

28
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Gambar 10. Global Management di Bank Sinarmas

Global Customer
Nasabah dimanapun di seluruh Indonesia yang dekat dengan kantor cabang.
Nasabah yang telah terdaftar dapat menggunakan layanan internet banking untuk
bertransaksi melalui telepon, blackberry, internet, token, PIN, user id, pasword dan
secure question sebagai pengaman.
Global produk
Produk yang dikembangkan ke depan adalah produk yang dapat terhubung tidak
hanya pada kebutuhan lokal dan nasional, namun juga dikembangkan juga untuk
kebutuhan perbankan pelanggan di regional Asia maupun pada antar negara yang
lebih luas. Namun fokusnya masih pada bagaimana mempermudah pelanggan
dalam negeri untuk melakukan transaksi lokal dan transaksi internasional. Yang
telah ada saat ini adalah Bank Sinarmas telah bekerjasama dengan jaringan ATM
seperti dibawah ini.

Global operation
Penggunaan sistem core banking Temenos, S-One dan program bantu lainnya telah

29
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

dapat dilakukan diseluruh cabang Bank Sinarmas diseluruh Indonesia. Diharapkan


untuk kedepannya sistem core banking ini dapat terhubung dengan jaringan
internasional untuk pengembangan kedepannya
Global resources
Pengembangan yang dilakukan oleh Bank Sianrmas saat ini selain pengembangan
dari sisi System Informasi Management, pengembangan Sumber daya manusia
dengan adanya training rutin baik front office maupun back office dengan tujuan
karyawan dapat menguasai setiap tugas dan tanggung jawab setiap bagian.
Global Collaboration
Pada saat sekarang ini di seluruh Indonesia customer Bank Sinarmas dapat
berkolaborasi dalam sistem pengiriman uang baik tunai, pindah buku, menggunakan
Cek/Giro, bahkan dapat melakukan telegrafik transfer, Bank Notes atau Swift melalui
nostro yang telah melakukan kerjasama dengan Bank Sinarmas.

Kegiata-kegiatan lain yang dilakukan Bank Sinarmas dalam rangka Global


management adalah :
1. Pengembangan produk dan aktivitas baru yang sudah direncanakan di
tahun 2010 tetapi belum direalisasikan, seperti Simas Power Link,
Penerbit Kartu Kredit, Acquirer, Prinsipal Kartu, Paket Kartu ATM Aktif,
Meluncurkan layanan SMS Banking dengan SMS Notification, Program
Asuransi Jiwa Individu Tambahan (Rider).
2. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kepada nasabah dengan
melakukan rekrutmen dan pelatihan yang berkesinambungan,
memperluas jaringan kantor dan menambah mesin Anjungan Tunai
Mandiri (ATM).
3. Pengembangan infrastruktur di bidang IT baik untuk meningkatkan
performa sistem Bank maupun meningkatkan keamanan dan kontrol.
4. Menambah jumlah fitur layanan pada ATM dan Internet Banking serta
phone/mobile Banking untuk meningkatkan pelayanan pada semua
nasabah.

30
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

KESIMPULAN DAN SARAN


Di Indonesia secara umum :
Penggunaan media elektronik untuk melakukan perniagaan/perdagangan entah
itu melalui media elektronik seperti telephone, fax, email, handphone atau dalam
perbankan melalui mesin ATM, phone banking dan internet banking disukai oleh
masyarakat indonesia karena kenyamanan nya.

E-busines lebih dari sekedar penggunaan internet sebagai pengganti mesin fax
dan telepon. Karena siapa yang dapat mengeksploitasi penggunaan internet dapat
mengurangi biaya, waktu, meraih supply chain dan meraih dunia. Manfaat dari e-
busines diantaranya adalah : revenue stream baru, market exposure (jangkauan yang
makin lebar), menurunkan biaya, memperpendek waktu product cycle, meningkatkan
customer loyality dan meningkatkan value chain.

Beberapa peluang e-busines di Indonesia adalah pasar Indonesia yang besar,


jenis layanan khas Indonesia yang hanya dimengerti oleh orang Indonesia, mayoritas
penduduk Indonesia yang masih bingung dengan new economy, masih banyak daerah
di Indonesia yang belum terjangkau internet, jumlah pengguna internet saat ini hanya
sekitar 6-10 juta orang, merupakan potensi bagi e-business, budaya orang Indonesia
yang gemar berbicara tetapi kurang suka menulis, SMS-based applications, nonton TV
dengan chatting, games dan kuis. Beberapa contoh layanan khas yang ada di Indonesia
seperti : wartel, warnet, SMS, lifestyle ganti-ganti HP, games/kuis, dll.

Pada Bank Sinarmas :


Saat ini penggunaan e-bussines pada Bank Sinarmas masih belum optimal hal
ini diketahui bahwa meski sudah bisa online dimanapun kita berada, sudah dapat
melakukan internet banking dan mobile banking melalui sms dari handphone tetapi
hanya sekedar untuk transaksi keuangan belum dapat melakukan pembelian barang
secara online. Meskipun pada website Bank Sinarmas sudah ada tampilan formulir
pembukaan rekening tetapi nasabah hanya bisa mendownload formulir tersebut setelah
itu harus datang kecabang tedekat untuk menyerahkan formulir tersebut, jadi tidak bisa
daftar secara online.
31
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Hambatan - hambatan yang terjadi di Indonesia saat ini seperti : infrastruktur


telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal, delivery channel, cultur dan
kepercayaan (trust), security, munculnya jenis kejahatan baru, ketidakjelasan hukum
dan efek samping terhadap kehidupan.
Delivery channel, pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan,
ketepatan waktu dalam pengiriman barang, jangkauan daerah pengiriman barang.
Kultur dan kepercayaan, orang Indonesia yang belum terbiasa berbelanja
dengan menggunakan katalog, masih harus secara fisik melihat dan memegang barang
yang dijual, perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik.
Kepercayaan antara penjual dan pembeli masih tipis, kepercayaan kepada
pembayaran elektronik masih kurang dan penggunaan kartu kredit masih terhambat.
Security, masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi,
persepsi merupakan masalah utama, ketidak mengertian (lack of awareness)
merupakan masalah selanjutnya, timbulnya kejahatan baru, penggunaan kartu kredit
curian / palsu dan penipuan melalui SMS.
Beberapa hambatan dalam pengembangan e-bussines pada Bank Sinarmas
adalah infrastruktur yang mahal, masih kurangnya tenaga SDM yang handal dalam e-
bussines system, keterbatasan modal untuk sistem informasi karena modal yang ada
dipergunakan untuk pengembangan memperluas basis nasabah dari nasabah kecil
sampai corporate sesuai dalam misi pertama Bank Sinarmas.
Untuk Future Development, diharapkan untuk meningkatkan daya saing dan
kompetensi dibidang perbankan Bank Sinarmas bekerjasama dengan jaringan “Master”
sehingga para customer dapat bertransaksi diluar negri dan dapat melakukan “e-
shooping”.
Sebagai penutup, meskipun banyak hambatan, e-commerce tidak dapat
dihindari karena merupakan tuntutan dari masyarakat. Namun hambatan tersebut dapat
kita ubah menjadi peluang bagi peningkatan daya saing dan

32
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

DAFTAR PUSTAKA

Krajewski LJ, Ritzman LP, dan Malhotra MK. 2007. Operation Management Process
and Value Chains Eight Edition. Pearson Education Inc., New Jersey.

Laporan Tahunan Bank Sinarmas tahun 2010

Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Ghalia Indonesia. Bogor.

Nurastuti, W. 2011. Teknologi Perbankan. Edisi Pertama- Graha Ilmu. Yogyakarta

O’Brien, J A. 2002. Introduction to Information Systems. MgGraw-Hill Inc, New York.

Russel RS dan Taylor BW. 2003. Operation Management Fourth Edition. Pearson
Education Inc., New Jersey.

Stock JR dan Lambert DM. 2001. Strategic Logistic Management Fourth Edition.
McGraw-Hill Irwin, Singapore.

Widjajanto, N . 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Erlangga. Jakarta

Sumber dari Internet :

http://varendy.wordpress.com/2008/04/08/crm-costumer-relation-management/
diakses : 11 Juni 2011

http://www.plasmedia.com/images/_res/art_CRM%20-20Where%20to%20Start.pdf
diakses : 11 Juni 2011

33
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Temenos Core Banking Bank Sinarmas

Portal Bank Sinarmas

34
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

35
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Program Absensi Bank Sinarmas

Program Bantu Inventory

36
UTT SIM dikumpul 12 Juli 2011
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) oleh : Yoedy Yuswandy P056100402.E35

Program Bantu Kredit Bank Sinarmas

37

Anda mungkin juga menyukai