Anda di halaman 1dari 11

NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN 


DI BPS PIPIN HERIYANTI YOGYAKARTA 
 
 
 
KARYA TULIS ILMIAH 
 
 
 
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Kebidanan pada Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma III 
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
Disusun Oleh : 
Restu Wijayanti 
NIM. 201210105191 
 
 
 
 
 
 
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 
2016
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN 
DI BPS PIPIN HERIYANTI YOGYAKARTA 
 
 
 
 
KARYA TULIS ILMIAH 
 
 
 
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Kebidanan pada Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma III 
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
Disusun Oleh : 
Restu Wijayanti 
NIM. 201210105191 
 
 
 
 
 
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 
2016
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN 
DI BPS PIPIN HERIYANTI YOGYAKARTA 
 
Restu Wijayanti1, Tri Hapsari Listyaningrum2 
 
restuwijayanti26@gmail.com

INTISARI

Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mencatat


Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359/100.000 Kelahiran Hidup
(KH). Penyebab tidak langsung kematian Ibu antara lain Kurang Energi
Kronis/KEK pada kehamilan (48%) dan anemia pada kehamilan (51%). Anemia
pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Anemia pada ibu hamil disebabkan
oleh kekurangan zat besi, kekurangan asam folat, infeksi dan kelainan darah.
Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu faktor resiko dari bayi yang tidak
baik, berhubungan dengan kelahiran prematur, dan berat bayi lahir rendah. Tujuan
penelitian yaitu diketahuinya asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
ringan di BPS Pipin Heriyanti Yogyakarta. 
Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode penelitian deskriptif, bentuk
penelitian studi kasus, subyek ibu hamil dengan anemia ringan di BPS Pipin
Heriyanti sebanyak satu orang, teknik pengumpulan data dengan wawancara dan
pengamatan (observasi) serta menggunakan teknik analisis data di lapangan
model miles dan huberman. 
Hasil penelitian menunjukkan setelah dilakukan asuhan sebanyak tiga kali,
keadaan umum ibu baik, kesadaran compos mentis, mual muntah dan pusing
sudah berkurang, tekanan darah 110/70mmHg, respirasi 19x/m, nadi 80x/m, suhu
36,5 C, berat badan 41kg, pemeriksaan fisik muka tidak pucat, mata simetris,
conjungtiva merah muda dan sklera putih, kadar Hb naik dari 10,8 gr% menjadi
11,3 gr%. Ibu hamil diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang tanda-
tanda bahaya dalam kehamilan khususnya anemia ringan, mengetahui dampak
dari anemia pada ibu hamil, dapat mengantisipasi segera masalah yang
kemungkinan akan timbul, mengetahui penanganan terhadap tanda bahaya yang
mengancam pada ibu hamil dengan anemia ringan dengan cara mengikuti
penyuluhan yang diadakan oleh tenaga kesehatan dan mencari informasi yang
terkait dengan anemia ringan. 
 
Kata Kunci : ibu hamil, anemia ringan 
Kepustakaan : 37 literatur (2004 - 2015) 
Jumlah Halaman : ix halaman, 107 halaman, 11 lampiran 
1
Mahasiswa Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma III STIKes ‘Aisyiyah
Yogyakarta 
2
Dosen Kebidanan STIKes ‘Aisyiyah Yogyakarta 
THE MIDWIFERY CARE ON PREGNANT WITH LIGHT ANEMIA 
AT PIPIN HERIYANTI’S CLINIC YOGYAKARTA 
 
Restu Wijayanti1, Tri Hapsari Listyaningrum2 
 
ABSTRACT 
 
Indonesian Health Demography Survey Data in 2012 reported that the
mother mortality rate in Indonesia had reached 359/100,000 live births. The
indirect causes of mother mortality are Chronic Energy Deficiency on pregnancy
(48%) and anemia on pregnancy (51%). Anemia on pregnancy is a national
problem because it reflects the social economic value of society. Anemia on
pregnancy is caused by the lack of iron, folat acid, infection, and blood disorders.
Anemia is one of the risk factors which lead to premature birth and low birth baby
weight. The purpose of this study was to give midwifery care to pregnant with
light anemia at Pipin Heriyanti’s Clinic Yogyakarta.  
This study employed descriptive research method in the form of case
study. The research subject was a pregnant with a light anemia at Pipin Heriyanti's
Clinic. The data were gathered through interviews and observations. The data
analysis used Miles and Huberman model.  
The result shows that after conducted midwifery care three times, the
mother’s condition was generally good with compos mentis consciousness.
Vomiting and headache were decreased. Blood pressure was 110/70mmHg.
Respiration was 19x/m. Pulse was 80x/m. temperature was 36,5 C. Her weight
was 41 kg. From physical assessment, her face was normal (not pale), symmetric
eyes, pink conjunctive and white sclera, hemoglobin increased from 10.8 gr% to
11.3 gr%. The pregnant is expected to improve her knowledge about the
symptoms of pregnancy problems particularly light anemia. Understanding the
effect of anemia on pregnant will help mothers to anticipate the problems that
might occur immediately. The mother is also expected to understand how to
encounter the problems as results of light anemia on pregnant through joining
counseling held by health practitioners and finding information related to light
anemia. 
 
Keywords : pregnant, light anemia 
Bibliography : 37 literature (2004-2015)  
Number of pages : ix pages, 107 pages, 11 appendices 
1
School of Midwifery Student of ‘Aisyiyah Health Sciences College of
Yogyakarta 
2
Lecturer of ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta 
 
 
 
 
 
PENDAHULUAN (potensial membahayakan ibu dan
Masa kehamilan merupakan anak), karena itulah anemia
periode yang sangat menentukan memerlukan perhatian serius dari
kualitas SDM di masa depan karena semua pihak yang terkait dalam
tumbuh kembang anak sangat pelayanan kesehatan pada lini
ditentukan sejak masa janin dalam terdepan (Manuaba dkk, 2010).
kandungan. Apabila keadaan Sebagai salah satu sumber
kesehatan dan status gizi ibu hamil daya manusia di bidang kesehatan,
baik, maka besar peluang janin yang bidan merupakan orang yang
dikandungnya akan baik dan berhubungan langsung dengan ibu
keselamatan ibu sewaktu melahirkan hamil anemia. Pada Keputusan
akan terjamin (Prapitasari, 2013). Menteri Kesehatan Republik
Status gizi berhubungan Indonesia nomor 369 tahun 2007
dengan kematian ibu dan kematian tentang “Standar Profesi Bidan
bayi. Pada tahun 2013, 289.000 kompetensi ketiga bidan mampu
wanita meninggal selama kehamilan mengenali tanda dan gejala anemia
dan persalinan. 99% dari seluruh ringan dan berat, kemudian
kematian ibu terjadi di negara melakukan penatalaksanaan
berkembang (WHO, 2014). Target kehamilan dengan anemia ringan”.
Millenium Development Goals Cakupan konsumsi zat besi
(MDG’s) di tahun 2015 untuk Angka dan variasi jumlah asupan zat besi
Kematian Ibu adalah 102/100.000 selama hamil di Indonesia sebesar
Kelahiran Hidup. Data Survey 89,1%. Di antara yang mengonsumsi
Demografi Kesehatan Indonesia zat besi tersebut, terdapat 33,3%
(SDKI) tahun 2012 mencatat Angka mengonsumsi minimal 90 hari
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia selama kehamilannya. Provinsi
mencapai 359/100.000 Kelahiran dengan asupan zat besi minimal 90
Hidup (KH). hari tertinggi di DI Yogyakarta
Penyebab langsung kematian (58,1%) dan terendah di Lampung
ibu adalah perdarahan, eklampsia (15,4%) (Riskesdas, 2013).
dan infeksi. Penyebab tidak langsung Distribusi kapsul Fe kepada
kematian ibu antara lain Kurang ibu hamil ditujukan untuk memenuhi
Energi Kronis/KEK pada kehamilan kebutuhan ibu hamil dan mencegah
(48%) dan anemia pada kehamilan terjadinya anemia pada ibu hamil.
(51%) (Sulistyawati, 2011). Namun pencapaian pemberian tablet
Anemia dalam kehamilan Fe pada ibu hamil di Kota
adalah kondisi ibu dengan kadar Yogyakarta mengalami penurunan
haemoglobin (Hb) dibawah 11 gr% dalam 5 tahun terakhir. Tahun 2010
pada trimester I dan III atau kadar Fe1 mencapai 100% dan Fe3 86,94%
<10,5 gr% pada trimester II. Anemia tetapi di tahun 2014 Fe1 hanya
pada ibu hamil disebabkan oleh 83,09% dan Fe3 82,81%. Hal itu
kekurangan zat besi, kekurangan juga dibarengi dengan angka
asam folat, infeksi dan kelainan kejadian anemia yang mengalami
darah (Manuaba dkk, 2010). peningkatan yaitu dari 24,11% pada
Anemia kehamilan disebut tahun 2013 menjadi 28,1%
potential danger to mother and child
padatahun 2014 (Dinkes Kota Data primer diperoleh dengan
Yogyakarta, 2015). cara wawancara kepada responden
Setelah diberikan Fe terkait dengan faktor penyebab
diharapkan cakupan anemia ibu anemia pada responden dan
hamil menurun setiap tahunnya pengamatan (observasi) asuhan yang
sehingga akan meningkatkan angka diberikan bidan di BPS Pipin
status gizi baik, karena dari ibu yang Heriyanti dengan subyek penelitian,
sehat dan bebas anemia selama observasi kadar Haemoglobin serta
kehamilan akan melahirkan bayi pola nutrisi Ny. N.
yang sehat dan dapat melaksanakan Data sekunder didapatkan
program ASI eksklusif selama 6 dari studi dokumentasi catatan medis
bulan serta merawat balita dengan pasien. Peneliti mengumpulkan data
gizi yang baik dan seimbang yang diambil dari buku KIA
(Sembiring, 2010). (Kesehatan Ibu dan Anak) milik
BPS Pipin Heriyanti responden, serta studi kepustakaan
Yogyakarta merupakan salah satu pada ibu hamil dengan anemia
BPS yang ada di wilayah Kota mengambil dari buku-buku
Yogyakarta, selama bulan Januari- kesehatan maupun buku populer
Juli 2015 terdapat 870 ibu hamil tahun 2004 – 2015.
yang periksa. Sebanyak 478 ibu Alat yang digunakan pada
hamil dengan anemia. Ibu hamil saat penelitian yaitu format asuhan
dengan anemia merupakan yang kebidanan, pedoman wawancara,
paling banyak dijumpai yaitu 284. checklist prosedur pemeriksaan kadar
Ibu hamil dengan anemia perlu Hemoglobin metode Sahli, alat tulis,
mendapatkan penanganan lebih dini alat ukur vital sign, alat ukur
agar tidak tidak terjadi anemia antropometri, Handphone serta buku
sedang maupun berat. kesehatan ibu dan anak.
Teknik pengumpulan data
METODE PENELITIAN dalam penelitian ini yaitu wawancara
Metode penelitian ini adalah dan pengamatan (observasi). Hasil
deskriptif eksplanatori, jenis wawancara yang didapatkan berupa
penelitian kualitatif dengan bentuk informasi mendalam kasus anemia
dan pendekatan penelitian studi pada ibu hamil. Pada teknik
kasus. Penelitian ini dilakukan di pengamatan atau observasi, peneliti
BPS Pipin Heriyanti Yogyakarta. mengadakan pengamatan dan
Waktu yang digunakan untuk pencatatan secara sistematik terhadap
melakukan penelitian yaitu pada subjek penelitian.
bulan Mei 2015 – Februari 2016. Proses analisis data dalam
Subyek dalam penelitian ini penelitian ini dilakukan dengan
yaitu Ny. N umur 24 tahun teknik analisis data di lapangan
G1P0A0Ah0 umur kehamilan 8+2 model miles dan huberman.
minggu hamil dengan anemia ringan. Mencakup tiga hal yaitu reduksi
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, penyajian data dan penarikan
data yaitu data primer dan data kesimpulan.
sekunder. Penelitian ini dilakukan
setelah pasien bersedia menjadi
responden. Nama responden hanya anemia ringan karena kadar Hb Ny.
ditulis inisial nama depan. Dalam N kurang dari 11 gr%.
penelitian ini peneliti menerapkan Analisa yang di dapat
pasien safety untuk menjamin berdasarkan hasil pengkajian data
keamanan responden. subyektif dan obyektif pada
kunjungan pertama adalah Ny. N
HASIL DAN PEMBAHASAN umur 24 tahun G1P0A0AH0 umur
Pada pengkajian data kehamilan 8+2 minggu dengan
subyektif Ny. N mengeluh badan anemia ringan. Analisa bertujuan
cepat lelah, mual, muntah dan untuk mengidentifikasi masalah dari
pusing. Ibu merasa cemas dengan data yang ada untuk menentukan
keadaannya. Keluhan – keluhan yang diagnosa yang mencakup identifikasi
dirasakan ibu sesuai dengan teori masalah aktual, identifikasi masalah
Manuaba dkk (2007) yaitu ibu hamil potensial dan tindakan segera yang
yang mengalami anemia ringan akan berupa kolaborasi / konsultasi/
merasa pusing, cepat lelah dan badan rujukan. Dari hasil analisa dilakukan
terasa lemas sehingga pasien tidak penatalaksanaan sesuai dengan
nyaman dengan kondisi yang kebutuhan (Estiwidani, 2008).
dirasakannya. Berdasarkan analisa data
Pada pemeriksaan fisik penatalaksanaan pada kasus Ny. N
didapatkan hasil muka Ny. N umur 24 tahun G1P0A0Ah0 umur
simetris, tidak oedem, pucat. Mata kehamilan 8+2 minggu dengan
Ny. N simetris, tidak strabismus, anemia ringan yaitu menjelaskan
sklera putih, konjunctiva pucat. Hal kepada ibu bahwa dari hasil
ini sesuai dengan hasil pemeriksaan pemeriksaan laboratorium pada
fisik pada ibu hamil dengan anemia tanggal 2 Juli 2015 ibu mengalami
menurut Nursalam (2008) yaitu pada anemia ringan dengan kadar Hb 10,8
ibu hamil dengan anemia ringan gr% karena kadar Hb normal pada
keadaan muka dan konjunctiva ibu hamil adalah lebih dari 11 gr%.
pucat. Hal ini disampaikan dengan tujuan
Pemeriksaan penunjang agar Ny. N mengetahui tentang
berupa pemeriksaan laboratorium keadaannya.
kadar Hemoglobin. Pemeriksaan Menjelaskan pada ibu
menggunakan metode Sahli. mengenai anemia dan dampak
Pemeriksaan pertama dilakukan anemia pada ibu dan bayi, anemia
tanggal 2 Juli 2015 dengan hasil adalah sebagai penurunan kadar
kadar Hb Ny. N 10,8 gr%. hemoglobin kurang dari 11 gr%
berdasarkan teori Manuaba dkk selama masa kehamilan. Anemia
(2010), kadar Hb normal/tidak dalam kehamilan dapat
anemia adalah 11 gr%. Teori ini mengakibatkan dampak buruk bagi
didukung oleh Kemenkes RI (2013) ibu dan janin diantaranya adalah
bahwa kadar Hb pada ibu hamil yang BBLR, abortus, partus prematurus,
mengalami anemia ringan adalah hambatan tumbuh kembang janin,
<11 gr% pada trimester I. Dengan serta perdarahan saat persalinan
demikian dapat disimpulkan bahwa (Manuaba dkk, 2010). Setelah
Ny. N hamil trimester I mengalami mengetahui pengertian anemia, tanda
gejala anemia, dan dampak anemia makan. Minum teh saat masih
diharapkan Ny. N dapat termotivasi hangat. Karena saat teh sudah dingin
untuk mengatasi anemia, manfaat teh akan hilang (Minantyo,
meningkatkan kadar Hb supaya Ny. 2011).
N tidak mengalami dampak yang Menganjurkan ibu untuk
dapat ditimbulkan oleh anemia, dan tetap mengkonsumsi sayur hijau
melakukan pencegahan dikemudian sedikit demi sedikit walaupun ibu
hari. tidak suka. Karena sayuran hijau,
Menjelaskan pada ibu agar daging merah dan kacang - kacangan
tetap tenang dan mengurangi mengandung zat besi. Menurut
kecemasannya dengan berdoa kepada Saifuddin dkk (2010), upaya
Allah SWT agar kecemasan dan pencegahan dan penanggulangan
kekhawatiran ibu tidak terjadi, selain anemia ringan secara alami adalah
berdoa juga melakukan anjuran- dengan mengatasi penyebabnya
anjuran bidan agar kehamilannya dengan lebih banyak mengkonsumsi
lancar dan tidak terjadi hal-hal yang makanan yang kaya akan zat besi,
tidak diinginkan. protein, karbohidrat dan lemak. Ny.
Menganjurkan ibu untuk rajin N bersedia makan makanan yang
mengkonsumsi obat yang sudah tinggi zat besi.
diberikan yaitu B6 XX, B12 XX dan Faktor Penyebab Anemia Pada Ny.
Asam Folat XX 1x1 menggunakan N:
air putih secara teratur. Vitamin B6 1. Hemodilusi
diketahui untuk mengurangi mual Hemodilusi merupakan
muntah. Vitamin B12 untuk penyesuaian diri secara fisiologi
mencegah defisiensi vitamin B12 dalam kehamilan dan bermanfaat
dan asam folat dibutuhkan untuk bagi ibu yaitu dapat meringankan
pertumbuhan dan pembelahan sel beban kerja jantung yang harus
dalam sintesis DNA/RNA (Sabrina, bekerja lebih berat saat hamil.
2008). Kerja jantung menjadi lebih
Menganjurkan ibu untuk ringan karena viskositas darah
makan-makanan yang bervariasi dan (kecepatan aliran darah) rendah.
cukup mengandung kalori seperti Hemodilusi menyebabkan
nasi, ubi, kentang dan protein seperti terjadinya anemia fisiologis pada
daging, ikan, telur, kacang-kacangan ibu hamil. Pada trimester I dan
dan susu setiap hari dengan III kadar Hb <11 gr% dan di
menerapkan porsi kecil tapi sering trimester II kadar Hb menjadi
untuk menanggulangi KEK 10,5 gr%. Bertambahnya volume
(Proverawati, 2010). darah dalam kehamilan dimulai
Menganjurkan ibu untuk sejak umur kehamilan 10 minggu
mengurangi konsumsi teh terutama dan mencapai puncaknya dalam
sesaat setelah makan karena teh akan umur kehamilan antara 32 sampa
menghambat proses penyerapan zat 36 minggu (Saifuddin dkk,
besi yang terdapat dalam makanan 2010).
(Proverawati, 2010). Ibu tetap bisa 2. Defisiensi zat nutrisi
mengkonsumsi teh setelah makan Defisiensi zat nutrisi yang
yaitu dengan jarak 2 jam setelah disebabkan oleh asupan nutrisi
yang tidak cukup. Saat penelitian terdapat sayur, tetapi bukan
Ny. N mengungkapkan bahwa sayuran hijau bergizi. Adanya
Ny. N hanya makan 2 kali sehari kebiasaan yang merugikan
dan sangat jarang makan dengan atau pantangan terhadap
sayuran. Sedangkan saat hamil makanan tertentu dapat juga
kebutuhan nutrisi seseorang akan mempengaruhi status gizi.
bertambah. Apabila asupan Kebiasaan ini tentu dapat
nutrisi tidak sesuai dengan mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan maka akan mengalami nutrisi Ny. N karena sulitnya
defisiensi/kekurangan zat nutrisi merubah kebiasaan seseorang
dalam tubuh. Asupan nutrisi yang (Kusmiyati dkk, 2009).
cukup didapatkan dari nutrisi 3. Absorbsi yang tidak adekuat
seimbang. Nutrisi seimbang Hal ini terjadi pada Ny. N
merupakan makanan yang karena hampir setiap hari Ny. N
mengandung zat gizi yang mengkonsumsi teh. Hal ini sesuai
dibutuhkan tubuh. Zat gizi pernyataan Ny. N saat
tersebut diantaranya karbohidrat, wawancara, “Saya suka minum
protein, lemak, vitamin dan teh mbak. Saya minum teh
mineral dan zat lainnya seperti hampir setiap hari”. Teh
zat besi, asam folat, dll mengandung senyawa thianin.
(Kusmiyati dkk, 2009). Senyawa ini dapat mengikat
Faktor yang mempengaruhi beberapa mineral seperti zat besi
pola nutrisi Ny. N: dan kalsium, lalu membentuk
a) Pengetahuan ikatan kompleks secara kimiawi.
Ny. N belum Karena dalam posisi terikat maka
mengetahui sepenuhnya senyawa besi dan kalsium yang
mengenai anemia dan ada pada makanan sulit diserap
pengaruh anemia terhadap tubuh (Proverawati, 2010).
kehamilannya. Menurut Ny. 4. Kebutuhan nutrisi ibu hamil yang
N anemia merupakan bertambah
kekurangan darah. Saat tidak hamil seseorang
Rendahnya pengetahuan hanya membutuhkan ±2000 kal
tentang manfaat makanan sedangkan saat hamil kalori yang
yang bergizi dapat dibutuhkan menjadi ±2300 kal.
mempengaruhi pola Kekurangan dan kelebihan nutrisi
konsumsi makanan. Hal dapat menyebabkan kelainan
tersebut dapat disebabkan yang tidak diinginkan pada
oleh kurangnya informasi, wanita hamil tersebut.
sehingga dapat terjadi Kekurangan nutrisi dapat
kesalahan dalam pemenuhan menyebabkan anemia, abortus,
kebutuhan gizi (Mansur & partus prematurus, inersia uteri,
Budiarti, 2014). hemoragia postpartum, sepsis
b) Kebiasaan puerperalis dan sebagainya.
Kebiasaan buruk Ny. N Sedangkan nutrisi yang
adalah makan hanya berupa berlebihan dapat menyebabkan
nasi dan lauk, kadang pre - eklamsi, bayi terlalu besar
dan sebagainya (Saifuddin dkk, dan berdoa supaya tidak cemas,
2010). menganjurkan ibu untuk rutin
Selama melakukan memeriksakan kehamilannya.
penelitian, peneliti mempunyai Faktor penyebab anemia pada
kendala dalam proses penelitian, Ny. N adalah hemodilusi dan pola
yaitu sulitnya merubah perilaku nutrisi ibu yang dipengaruhi oleh
ibu, karena ibu terbiasa pengetahuan dan kebiasaan.
mengkonsumsi teh hampir setiap Saran untuk BPS Pipin
hari. Ibu juga tidak menyukai Heriyanti diharapkan dapat
sayur hijau, ibu sulit makan meningkatkan kualitas pelayanan
dengan sayur karena sudah dalam memberikan asuhan
terbiasa tidak makan dengan kebidanan pada ibu hamil dengan
sayur walaupun sudah dilakukan anemia ringan. Subyek penelitian
KIE dari bidan dan selama diharapkan lebih meningkatkan
penelitian. pengetahuan tentang tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan khususnya
SIMPULAN DAN SARAN anemia ringan dengan cara
Pengkajian data subyektif mengikuti penyuluhan yang diadakan
diperoleh hasil Ny. N mengatakan oleh tenaga kesehatan dan mencari
badan cepat lelah, mual, muntah dan informasi yang terkait dengan
pusing. Ibu merasa cemas dengan anemia ringan di media massa atau
keadaannya. Data Obyektif yang di internet.
dapatkan yaitu terdapat tanda-tanda
anemia pada Ny. N diantaranya DAFTAR PUSTAKA
muka dan konjunctiva pucat serta Dinas Kesehatan Pemerintah Kota
berdasarkan hasil pemeriksaan Yogyakarta. 2015. Profil
laboratorium pada tanggal 2 Juli Kesehatan kotaYogyakarta
2015 kadar Hb Ny. N 10,8 gr%. tahun 2014. Yogyakarta:
Analisa data berdasarkan data Dinas Kesehatan
subyektif dan data obyektif adalah Pemerintah KotaYogyakarta
Ny. N umur 24 tahun G1P0A0Ah0 Estiwidani, D. 2008. Konsep
umur kehamilan 8+2 minggu dengan Kebidanan. Yogyakarta:
anemia ringan. Fitramaya
Penatalaksanaan yang Kementrian Kesehatan Republik
diberikan pada Ny. N dengan anemia Indonesia. 2013. Buku Saku
ringan adalah menjelaskan pada ibu Pelayanan Kesehatan Ibu di
tentang anemia dan dampak anemia Fasilitas Kesehatan Dasar
pada kehamilan, menganjurkan ibu dan Rujukan Pedoman Bagi
untuk rajin mengkonsumsi makanan Tenaga Kesehatan. Jakarta:
yang tinggi zat besi; berkalori dan Kementrian Kesehatan
berprotein, menganjurkan ibu untuk Republik Indonesia
mengurangi konsumsi teh terutama Kusmiyati, Yuni; Wahyuningsih, H.
setelah makan, menganjurkan ibu P. & Sujiatini. 2009.
untuk mengkonsumsi vitamin yang Perawatan Ibu Hamil.
sudah diberikan bidan, Yogyakarta: Fitramaya
menganjurkan ibu untuk tetap tenang
Mansur, Herawati & Budiarti, Temu. Proverawati. 2010. Buku Ajar Gizi
2014. Psikologi Ibu dan Untuk Kebidanan.
Anak untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Jakarta:Salemba Medika Riset Kesehatan Dasar 2013. 2013.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita; Jakarta: Badan Penelitian
Manuaba, Ida Bagus Gde dan Pengembangan
Fajar & Manuaba, Ida Kesehatan Kementrian
Bagus Gde. 2007. Gawat Kesehatan RI
Darurat Obstetri Ginekologi Sabrina. 2008. Panduan Asuhan
dan Obstetri Ginekologi Kebidanan Ibu Hamil.
Sosial untuk Profesi Bidan. Yogyakarta: Nuha Medika
Jakarta: Buku Kedokteran Saifuddin, Abdul Bari; Rachimhadhi,
EGC Trijatmo & Winkjosastro,
Manuaba, Ida Ayu Chandranita; Gulardi Hanifa. 2010. Ilmu
Manuaba, Ida Bagus Gde Kebidanan Sarwono
Fajar & Manuaba, Ida Prawirohardjo Ed.4 Cet.3.
Bagus Gde. 2010. Ilmu Jakarta: PT Bina Pustaka
Kebidanan, Penyakit Sarwono Prawirohardjo
Kandungan dan KB untuk Sembiring, Rinawati. 2010.
Pendidikan Bidan. Hubungan Anemia dalam
Terjemahan oleh Monica Kehamilan dengan Kejadian
Ester & Estu Tiar. Jakarta: Perdarahan Post Partum di
EGC RSUP H. Adam Malik
Minantyo, Hari. 2011. Dasar-dasar Medan. Jurnal D-III
Pengolahan Makanan. Kebidanan Mutiara
Surabaya: Graha Ilmu Indonesia vol.2, No.4,
Nursalam. 2008. Proses dan Desember 2010
Dokumentasi Keperawatan Sulistyaningsih. 2011. Metodologi
Konsep dan Penelitian Kebidanan
Praktik.Surabaya: Badan Kuantitatif-
Penelitian dan Kualitatif.Yogyakarta:
Pengembangan Kesehatan. Graha ilmu
Jakarta:Media Aesculapius Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan
Prapitasari, Erwin. 2013. Hubungan Kebidanan Pada Masa
Antara Tingkat Pengetahuan Kehamilan. Jakarta:Salemba
Anemia dan Medika
Sikap Ibu Hamil Dalam
Mengkonsumsi Tablet Fe
dengan Kejadian Anemia di
Wilayah Kerja Puskesmas
Kerjo Kabupaten
Karanganyar. Dalam
http://eprints.ums.ac.id/2708
8/22/NASKAH_PUBLIKA
SI.pdf. Diakses tanggal 16
Januari 2016.

Anda mungkin juga menyukai