Disusun Oleh :
A. Masalah Utama
Defisit perawatan diri
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
b. Faktor Presipitasi
Faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri.
C. Pohon Masalah
Isolasi sosial
2. Data Obyektif
Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor,
gigi kotor, mulut bau, penampilan tidak rapih, tak bisa menggunakan alat
mandi.
E. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
3. Defisit perawatan diri
Tujuan Khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
a. Beri salam setiap berinteraksi
b. Perkenalkan nama, nama penggilan perawat dan tujuan perawat
berkenalan
c. Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien
d. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
e. Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien
f. Buat kontrak yang jelas
g. Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati
h. Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat mengenal pentingnya kebersihan diri
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik
b. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara
menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda-tanda bersih
c. Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri
d. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien
terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri
e. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan
memelihara kebersihan diri
f. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti
kebersihan diri
g. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi,
menggosok gigi, keramas, menyisir rambut menggunting kuku bila
panjang
3. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat
a. Motivasi klien untuk mandi
b. Beri kesempatan klien untuk mendemonstrasikan cara memelihara
kebrsihan diri yang benar
c. Anjurkan klien untuk mengganti baju tiap hari
d. Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut
e. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas
perawatan kebersihan diri seperti mandi dan kebersihan kamar mandi
f. Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan
diri seperti pasta gigi, sabun, shampoo, sisir, handuk, sandal, dll
4. Klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara mandiri
a. Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur
b. Ingatkan klien untuk mencuci rambut, menyisir, menggosok gigi,
mengganti baju dan memakai sandal
5. Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri
Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri
6. Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri
a. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurangnya minat klien
menjaga kebersihan diri
b. Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan yang telah dilakukan
klien selama di rumah sakit dalam menjaga kebersihan dan kemajuan
yang telah dialami klien di rumah sakit
c. Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap
kemajuan yang telah dialami di rumah sakit
d. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam
menjaga kebersihan diri klien
e. Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga
kebersihan diri
f. Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga
kebersihan diri
g. Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya
mengingatkan waktu mandi, sikat gigi, keramas, ganti baju, dll
Diagnosa 3: defisit perawatan diri
Tujuan Umum: klien tidak mengalami defisit perawatan diri
Tujuan Khusus:
1. Klien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2. Klien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3. Klien mampu melakukan makan dengan baik
4. Klien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
Intervensi:
1. Melatih klien cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih klien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih klien berdandan dan berhias
a. Untuk pria meliputi: berpakaian, menyisir rambut, bercukur
b. Untuk wanita meliputi: berpakaian, menyisir rambut, berhias
3. Melatih klien makan secara mandiri
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4. Mengajarkan klien cara BAB/BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB/BAK.
STARTEGI PELAKSANAAN 1
Pertemuan 1
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien terlihat rambut kotor
b. Klien suka BAB/BAK tidak pada tempatnya
c. Gigi pasien kotor
d. Kulit berdaki dan berbau
e. Kuku panjang dan kotor
2. Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Tujuan SP1
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. SP 1 Pasien
Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara perawatan diri, cara-
cara merawat diri dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan
kebersihan diri
Tindakan Keperawatan
a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan
1) Melatihkan pentingnya menjaga kebersihan diri
2) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
3) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
4) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri”
b. Melatih pasien berdandan/berhias
1) Berpakean
2) Menyisir rambut
3) Bercukur
4) Berpakean
5) Menyisir rambut
6) berhias
c. Melatih makan secara mandiri
1) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
2) Menjelaskan cara makan yang tertib
3) Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah digunakan.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
“selamat pagi, perkenalkan nama saya X senang dipanggil X”
“nama bapak siapa? Senang dipanggil siapa?”
“saya yang praktik 2 minggu ini. Saya akan merawat bapak selama
dirumah sakit ini”
“dari tadi saya melihat bapak menggaru-garukkan badan, gatal ya?”
Bagaimana kalo kita berbicara tentang kebersihan diri?”
“berapa lama kita berbicara? 20 menit ya? Mau dimana? Disini saja
ya?”
2. Fase kerja
“berepa kali bapak cukuran dal satu minggu? Kapan? Apa gunanya
cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan? Iya sebaiknya cukuran 2x
perminggu da nada alat cukurnya? Nanti bisa minta keperawat ya”
“berapa kali bapak makan sehari?”
“apa pula yang dilakukan setelah makan? betul kita harus sikat gigi
setelah makan”
“dimana biasanya bapak berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”
“iya kita kencing dan berak harus di WC. Nah itu WC diruang ini, lalu
jangan lupa pakei air dan sabun”
“menurut bapak kalo mandi itu harus bagaimana? Sebelum mamdi apa
yang harus kita persiapkan? Benar sekali bapak harus menyiapkan
pakean ganti, sikat gigi, shampoo dan sabun”
“bagaimana kalo kita kekamar mandi? Suster akan membimbing bapak
melakukannya. Sekarang kita kekamar madi, siram seluruh tubuh bapak
termasuk rambut serta gunakan shampoo gosok pada kepala bapak gosok
sampai berbusa kemudian bilas sampai bersih. Bagus sekali… selanjutnya
ambil sabun gosokkan diseluruh tubuh secara merata lalu bilas. Jangan
lupa gosok gigi dengan odol, giginya disikat mulai dari depan sampai
belakang. Bagus lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram seluruh
tubuh bapak sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. Bagus sekali
bapak dapat melakukannya. Selanjutnya bapak pakai baju dan sisir
rambutnya dengan baik.”
3. Fase terminasi
“bagaimana perasaan bapak setelah madi dan mengganti pakean? Coba
bapak sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah
bapak lakukan tadi?”
“sekarang coba bapak ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi”
“bagus sekali sekarang kita masukkan dalam jadwal harian. Dan beri
tanda kalo sudah dilakukan”
“baik besok kita latihan berdandan Ok?””pagi-pagi sehabis makan”
DAFTAR PUSTAKA