Anda di halaman 1dari 13

Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

1. Biodata

Nama

Nomor register

Jenis kelamin

Umur

Agama

2. Keluhan utama

a. Riwayat Penyakit

Seperti adanya factor resiko potensi penyakit yang lain, seperti tumor, kanker,
osteoporosis,dll.

b. Riwayat Trauma Kepala

Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang pernah diderita pasien, serta
riwayat adanya terkena radiasi

c. Sejak Kapan Keluhan dirasakan

Dampak defisiensi GH mulai tampak pada masa balita sedangkan defisiensi


gonadotropin nyata pada masa pra remaja

d. Kaji adanya keluhan yang terjadi sejak lahir

Misalnya apakah orangtua pernah membandingkan pertumbuhan fisik anaknya


dengan anak-anak sebayanya yang normal
e. Kaji TTV dasar

Untuk perbandingan dengan hasil pemeriksaan yang akan datang

f. Kaji pertumbuhan pasien

Timbang dan ukur berat badan(BB) klien saat lahir serta bandingkan pertumbuhan
tersebut dengan standar

g. Keluhan utama klien

- Pertumbuhan lambat

- Ukuran otot dan tulang kecil

- Tanda-tanda sex sekunder tidak berkembang

h. Amati bentuk dan ukuran tubuh, dan juga pertumbuhan rambut

i. Palpasi kulit, pada wanita biasanya terdapat kulit yang kering dan kasar

j. Kaji dampak perubahan fisik

Apakah klien sudah mampu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri

3. Faktor Resiko

Faktor resiko yang mungkin muncul:

1. Hipotiroid yang berdampak pada kekurangan yodium

2. Kelainan hipofisis, missal adanya tumor

3. Konsumsi obat tertentu tanpa petunjuk tim medis ketika hamil

4. Konsumsi obat tertentuketika anak berusia <2tahun

5. Autoimun
6. Genetic

7. Gizi buruk

8. GDS yang menurun

9. Gaya hidup bias juga pada makanan yang tidak terkontrol

4. Anamnesis

Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan pertumbuhan dan maturasi


dalam keluarga(pendek, menarche), penyakit infeksi congenital, KMK (kecil
Masa Kehamilan)

5. Pemeriksaan Fisik

a) Antropometri (TB,BB, Lingkaran Kepala, Lingkaran Dada, Panjang Lengan,


Panjang Kaki)

b) Ukur TB dan BB ayah, ibu dan saudara-saudaranya

c) Head to toe

d) Pemeriksaan Neurologis

e) Pemeriksaan Pendengaran

f) Tes IQ menggunakan teori perkembangan Denver


ANALISA DATA

DATA PROBLEM ETIOLOGI

DS: Gangguan body perubahan


image penampilan
· Orangtua klien
mengatakan klien tidak mau
bermain dengan teman
sebayanya, dan murung

· Klien mengatakan malu


bermain dengan temannya

· orangtua klien
mengatakan gangguan
pertumbuhan pada anaknya

DO:

· BB : 20 kg

TB : 100 cm

· Tanda-tanda vital :

TD : 90/60 mmHg

Nadi : 70 x/menit

Suhu : 37,5 oC

RR : 20x/ menit

· Klien terlihat gelisah dan


mengurung diri

· Ukuran tubuh klien terlihat


tidak proporsional

DS : Gangguan kelemahan sendi


mobilitas fisik
· klien mengaku mudah
lelah

· klien mengaku malas


beraktivitas

DO:

· klien tampak lemah

· aktivitas klien tampak


terjadi penurunan

· klien terlihat dibantu saat


beraktivitas

DS Gangguan wicara disfungsi


neurologis
· Orangtua klien
mengatakan anaknya jarang
berbicara

DO

· Lidah klien terlihat lebih


lebar

· Suara klien parau

DS Gangguan nutrisi Anoreksia


· orangtua klien kurang dari
mengatakan anaknya nafsu kebutuhan tubuh
makan meningkat tetapi BB
tidak bertambah

· klien mengatakan mual

DO

· BB : 20 Kg

TB : 100 CM

· TTV :

Td : 90/60 mmHg

T : 37,5 c

Nadi : 70x/menit

RR : 20x/ menit

· Badan klien terlihat tidak


proporsional

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Gangguan body image b.d perubahan penampilan


 Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan sendi
 Gangguan wicara b.d disfungsi neurologis
 Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia
INTERVENSI

NO TUJUAN DAN INTERVENSI


DX KRITERIA HASIL

1 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :


keperawatan selama 3x24
1. Dorong klien untuk mengungkapkan rasa
jam diharapkan :
takut dan cemasnya menghadapi proses
1. Klien tidak murung dan penyakit.
mau bermain dengan
Rasional: Kondisi ini dapat membantu untuk
teman sebayanya.
menyadari keadaan diri sejak dini.
2. Perasaan menerima
2. Berikan support yang sesuai.
kekurangan diri akan
diterima oleh klien. Rasional: Hal ini dapat membantu
meningkatkan upaya menerima dirinya dan
merasa dirinya dapat diterima orang lain
dikalangan sosial.

3. Dorong klien untuk mandiri.

Rasional: Kemandirian membantu


meningkatkan harga diri.

4. Memodifikasi lingkungan sesuai dengan


kondisi klien

Rasional: Memudahkan aktivitas klien, dan


meningkatkan rasa percaya karena
diperhatikan.

2 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :


keperawatan selama 3x24
jam diharapkan : 1. Anjurkan klien menggerakan ekstremitas
setiap 2 jam sekali.
1. Tidak terjadi
kontraktur sendi Rasional: Gerakan ekstremitas seacra teratur
dan bertahap akan melemaskan sendi dan
2. Bertambahnya
otot, sehingga jika terjadi dislokasi sendi atau
kekuatan otot
otot akan segera terdeteksi.
3. Klien menunjukkan
2. Anjurkan klien untuk banyak makan
tindakan untuk
makanan yang berkalsium tinggi.
meningkatkan mobilitas
Rasional: Kalsium membantu menguatkan
tulang.

3. Lakukan gerak pasif pada ekstrimitas


yang sakit

Rasional: Mempercepat proses penyembuhan


agar ekstremitas dapat kembali pulih.

4. Anjurkan agar klien tidak kelelahan dan


membatasi aktifitas yang berat.

Rasional: Kelelahan tulang dan otot akan


memicu terjadinya resiko tinggi terkena
cedera.

5. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk


latihan fisik klien

Rasional: Otot volunter akan kehilangan


tonus dan kekuatannya bila tidak dilatih untuk
digerakkan.
3 Setelah dilakukan tindakan Mandiri
keperawatan selama 3x24
1. Berikan metode altrnatif komunikasi ,
jam diharapkan :
misalnya gambar.
1. Terciptanya suatu
Rasional: klien akan tertarik dengan gambar
komunikasi yang
yang diberikan, dan akan merangsang
efektif dimana kebutuhan
komunikasi yang lebih efektif.
klien dapatterpenuhi
2. Antisipasi kebutuhan klien saat
2. Klien dapat merespon
komunikasi.
komunikasi dari orang lain
Rasional: klien akan merasa diperhatikan saat
kebutuhan komunikasinya terpenuhi.

3. Bicara dengan klien dengan bahasa yang


mudah dimengerti, dengan jawaban“ya” atau
“tidak”

Rasional: Agar klien memahami dan mengerti


terhadap apa yang di tanyakan.

4. Anjurkan kepada keluarga klien untuk


berkomunikasi setiap saat.

Rasional: Komunikasi yang teru menerus


akan meningkatkan rangsangan kepada klien
untuk berkomukasi lagi.

5. Hargai kemampuan klien dalam


berkomunikasi.

Rasional: dengan menghargai klien, klien


akan merasa diperhatikan dan lebih merasa
percaya diri lagi.
6. Kolaborasi latihan
bicara dengan fisioterapis.

Rasional: Agar terjadi kesinambungan yang


terlatih antara otot mulut dan saraf otak
sehingga berjalan dengan baik.

4 Setelah dilakukan tindakan Mandiri


keperawatan selama 3x24
1. Pantau masukan makanan setiap hari.
jam diharapkan :
Rasional : Mengidentifikasi
1. Berat badan
kekuatan/defisiensi nutrisi.
mengalami peningkatan
2. Dorong pasien untuk makan diet tinggi
2. Tidak adanya mual
kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat.
Dorong penggunaan suplemen dan makan
sering/lebih sedikit yang dibagi-bagi selama
sehari.

Rasional : Kebutuhan jaringan metabolik


ditingkatkan begitu juga cairan (untuk
menghilangkan produk sisa). Suplemen dapat
memainkan peran penting dalam
mempertahankan masukan kalori dan protein
adekuat.

3. Kontrol faktor lingkungan (misalnya bau


kuat/tidak sedap atau kebisingan. Hindari
terlalu manis, berlemak atau makanan pedas.

Rasional : Dapat mengidentifikasi respons


mual/muntah.
4. Dorong penggunaan teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan imajinasi latihan
sedang sebelum makan.

Rasional : Dapat mencegah awitan atau


menurunkan beratnya mual, penurunan
anoreksia, dan memungkinkan pasien
meningkatkan masukan oral.

5. Dorong komunikasi terbuka mengenai


masalah anoreksia.

Rasional : Sering sebagai sumber distress


emosi, khususnya untuk orang terdekat yang
menginginkan untuk memberi makan pasien
dengan sering. Bila pasien menolak, orang
terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Dx : 1. Gangguan body image b.d perubahan penampilan

1. mendorong klien untuk mengungkapkan rasa takut dan cemasnya


menghadapi proses penyakit.

2. memberikan support yang sesuai

3. mendorong klien untuk mandiri

4. Memodifikasi lingkungan sesuai dengan kondisi klien

Dx : 2. Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan sendi

1. menganjurkan klien menggerakan ekstremitas setiap 2 jam sekali.

2. menganjurkan klien untuk banyak makan makanan yang berkalsium tinggi.

3. melakukan gerak pasif pada ekstrimitas yang sakit

4. menganjurkan agar klien tidak kelelahan dan membatasi aktifitas yang berat

5. berkolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien

Dx : 3. Gangguan wicara b.d disfungsi neurologis

1. memberikan metode altrnatif komunikasi , misalnya gambar.

2. mengantisipasi kebutuhan klien saat komunikasi.

3. Berbicara dengan klien dengan bahasa yang


mudah dimengerti, dengan jawaban“ya” atau “tidak”

4. menganjurkan kepada keluarga klien untuk berkomunikasi setiap saat.

5. menghargai kemampuan klien dalam berkomunikasi.

6. berKolaborasi latihan bicara dengan fisioterapis.


Dx : 4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia

1. mendorong komunikasi terbuka mengenai masalah anoreksia.

2. mendorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi


latihan sedang sebelum makan.

3. mengontrol faktor lingkungan (misalnya bau kuat/tidak sedap atau


kebisingan. Hindari terlalu manis, berlemak atau makanan pedas.

4. mendorong pasien untuk makan diet tinggi kaya nutrien dengan


masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan makan sering/lebih
sedikit yang dibagi-bagi selama sehari

5. memantau masukan makanan setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai