Anda di halaman 1dari 2

Uji Protein: a. Uji Biuret, b. Uji Molisch, c. Uji Xantho Protein, d.

Uji Pengendapan oleh Asam


Acetat (uji asam amino Tirosin), e (*). Uji Sulfur (identifikasi asam amino yg mengandung
sulphur, f. (*). Uji Sakaguchi (asam amino glisin, arginine, keratin urea).

1. Uji Biuret.@
Ke dalam larutan protein 2 ml ditambahkan 1 ml NaOH 10 %. Setelah itu ditambahkan
2-3 tetes larutan CuSO4. Terjadinya warna ungu atau merah menandakan reaksi positif.
Warna biru berarti negatif.
Tugas : reaksikan pula pada larutan protein, pepton, tripeptida, dan asam amino. Amati
perubahan apa yang terjadi.
Masukkan ± setengah sendok urea ke dalam cawan krus porselen dan panaskan dengan
nyala api langsung. Amati adanya gas yang keluar : baunya, uji dengan kertas lakmus
merah basah. Gas apa itu ? bila gas sudah habis, dinginkan dan perhatikan adanya residu
di dasar krus. Tuangi dengan aquades dan larutkan. Pindahkan ke dalam tabung reaksi
dan uji dengan uji biuret. Pada tabung reaksi lain masukkan sedikit urea, beri aquades,
dan uji dengan uji biuret. Catatlah perbedaan yang ada dan bagaimana reaksi pemanasan
urea ?

2. Uji Molisch. @
Lakukan uji molisch 1mL larutan protein ditetesi 3-5 tetes larutan α naftol, tuangkan
perlahan-lahan 2-3 tetes asam sulfat pekat melalui dinding tabung. Positif jika terbentuk
cincin berwarna ungu.
Tugas : Lakukan uji ini pada larutan albumin dan pepton (dari kasein). Amati perubahan
yang terjadi. Tariklah kesimpulan anda.

3. Uji Xantoprotein. @
Ke dalam 2 ml larutan yang diperiksa ditambahkan 1 ml HNO3 pekat. Panaskan selam 1
menit, kemudian dinginkan di air kran mengalir. Masukkan ke dalam tabung dengan
perlahan-lahan dan hati-hati NaOH 40 % sampai terjadi perubahan warna. Warna
Orange atau kuning tua pada bidang pembatas menyatakan reaksi positif.
Tugas : Lakukan uji ini pada larutan protein dan pepton. Amati perubahan warna yang
terjadi.

4. Uji Sulfur. @
Larutan protein sebanyak 1 ml ditambahkan 1 ml NaOH 40%, panaskan hati-hati selama
1 menit untuk mengubah sulfur organik menjadi Na2S. Setelah itu tambahkan 1 tetes
larutan Pb-asetat, akan terjadi warna coklat atau hitam karena terbentuk PbS.
Tugas : Lakukan uji protein, asam amonia yang ada terutama yang mengandung unsur S.
Amati perubahan yang terjadi.
5. Uji Sakaguchi. @
Larutan protein 3 ml yang dialkaliskan kuat dengan ditetesi 10 tetes larutan NaOH 10 %
kemudian ditambahkan dengan 3 tetes larutan α-naftol (1% dalam alkohol). Campurkan
dengan rata, kemudian tambahkan dengan volume yang sama larutan kalium hipoklorit
atau sampai menunjukkan adanya perubahan warna. Perubahan warna menjadi merah
menandakan reaksi positif.
Tugas : Lakukan uji ini pada larutan protein, amati perubahan yang terjadi. Lakukan juga
uji terhadap asam amino glisin, argini, kreatin (suatu guanidin) juga terhadap
urea. Amati perubahan yang terjadi dan buat kesimpulannya.

6. Pengendapan protein oleh amonium sulfat@


 Sediakan 5 ml larutan protein
 Jenuhkan dengan amonium sulfat padat
 Akan terbentuk endapan

7. Pengendapan protein oleh asam


a) Heller test :
 Masukkan 2 ml larutan protein kedalam tabung reaksi
 Tambahkan 2 ml HNO3 pekat
 Akan terbentuk endapan
 Catatan : Jika teralu banyak maka endapan akan larut kembali. Bila dibiarkan
lama-kelamaan akan berwarna kuning.
b) Pengendapan oleh asam asetat@
 Masukkan 5 ml larutan protein encer kedalam tabung reaksi
 Tambahkan 2 tetes larutan asam asetat 1 N
 Dipanaskan selama 5 menit
 Akan terbentuk endapan

Anda mungkin juga menyukai