Latar Belakang
Pengenalan bahan yang berbahaya dan alat yang sering digunakan dalam mengerjakan
penelitian yang berhubungan dengan analisis molekuler kepada mahasiswa sangatlah penting
untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dasar yang harus dimiliki mahasiswa.
Pengetahuan tentang penggunaan alat penting untuk menghindari terjadinya kesalahan yang
dapat merugikan pada saat penelitian. Keberhasilan dalam melakukan teknologi DNA
rekombinan harus disertai dengan kemampuan menggunakan alat yang memiliki ketelitian
yang sangat kecil (mikro) seperti pipet mikro. Selain itu, beberapa alat yang sering digunakan
dalam isolasi DNA dan analisis molekuler seperti sentrifuse, spektrofotometer, laminar,
timbangan analitik, gel elektroforesis dan thermocyclers/ thermal cycler.
Pengetahuan tentang bahan berbahaya di laboratorium memungkinkan untuk
menghindari kesalahan penggunaan bahan berbahaya yang berakibat terhadap kesehatan.
Pada dasarnya semua alat dan bahan serta larutan yang digunakan harus dalam keadaan steril.
Sterilisasi bahan dan alat dapat dilakukan dengan menggunakan autoclave pada suhu 120 ͦ C,
selama 20 menit. Keamanan pada saat bekerja di laboratorium disarankan untuk
menggunakan jas laboratorium.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini yaitu untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai
bahan yang berbahaya yang digunakan dalam analisis molekuler. Selain itu, mahasiswa
mengetahui dan memahami cara penggunaan alat laboratorium yang biasa digunakan untuk
analisis molekuler. Serta mengetahui perhitungan dasar dalam membuat suatu larutan buffer
atau bahan kimia.
Bahan Berbahaya
Bahan berbahaya dalam praktikum atau penelitian yang berhubungan dengan analisis
DNA atau RNA : Phenol, Ethidium Bromide, DEPC (Diethyl pyrocarbonate), Ether, Asam
pekat (asam asetat, HCl, dll). Bahan-bahan berbahaya tersebut harus dihindarkan dari
sentuhan kulit. Apabila kulit tersentuh dengan bahan berbahaya tersebut, basuhlah dengan air
sampai bersih (hindari mengelap langsung dengan kertas atau kain). Bahan-bahan kimia yang
berbahaya dapat diambil dengan pipet yang dilengkapi dengan alat pembantu pengisapan
(hindari mengisap pipet dengan mulut untuk mengambil cairan kimia). Berikut beberapa
simbol yang terdapat pada bahan berbahaya di laboratorium.
Gambar 1. Simbol Bahan Kimia
Cara Penggunaan Alat
1. Pipet Mikro
Analisis mikro merupakan analisis yang banyak digunakan dalam penelitian
laboratorium Bioteknologi. Salah satu alat yang banyak digunakan dalam analisis mikro
adalah pipet mikro. Pipet mikro sangat diperlukan untuk mengambil larutan atau suspensi
dengan ketepatan yang tinggi dan volume yang relatif kecil. Pipet mikro dibedakan
berdasarkan kisaran volume yang tercantum (P2 μl, P10 μl, P100 μl, P200 μl, P500 μl,
P1000 μl, P5000 μl). Angka yang tercantum di pipet mikro menunjukkan volume maksimum
yang dapat diambil. Berikut contoh gambar dari pipet mikro bisa dilihat pada Gambar 2.
Gambar 5. Sentrifuse
Prosedur pemakaian sentrifuse :
- Pastikan sambungan listrik telah terhubung dengan sentrifuse
- Tekan saklar “Power” untuk menghidupkan sentrifuse
- Tekan “Door” untuk membuka sentrifuse
- Masukkan sampel ke dalam sentrifuse dalam keadaan seimbang, baik dari segi posisi
penempatan sampel dan volume sampel
- Sentrifuse ditutup “Lock”, dengan memutar penutup sentrifuse sesuai dengan tanda panah
yang ada (pastikan penutupnya sudah tertutup rapat “Lock”)
- Pada menu layar tekan “Select” kemudian tentukan berapa besar angka rpm (12.000 rpm)
- Tekan “Select” kemudian tentukan suhu yang digunakan (4 C)
- Tekan “Select” kemudian tentukan timer yang dibutuhkan (15 menit)
- Tekan “Star” untuk memulai proses pemisahan molekul
- Setelah selesai, pastikan angka rpm menunjukkan angka nol
- Tekan “Door” untuk membuka penutup sentrifuse
- Angkat sampel yang sudah dipisahkan di dalam sentrifuse
- Tekan saklar “Power” untuk mematikan sentrifuse
3. Laminar Air Flow
Laminar Air Flow (LAF) merupakan ruang steril yang memiliki dua tipe aliran udara
yaitu horizontal dan vertikal untuk menjaga kondisi dalam ruangan tetap steril. Aliran udara
pada laminar mengarah ke spesimen dan jauh dari pengguna, sehingga memberikan
perlindungan tertinggi kepada pengguna yang rentan terhadap kontaminasi dari udara yang
dihasilkan saat menangani patogen berbahaya, bakteri, virus dan lain-lain. Selain itu,
menghindari kontaminasi pada spesimen yang dikerjakan dari patogen tertentu yang bisa
terkontaminasi melalui udara. Penggunaan Laminar Air Flow harus dipisahkan bagi
pekerjaan yang membutuhkan sterilitas tinggi (seperti kultur sel dan kultur jaringan) dengan
Laminar Air Flow yang digunakan dalam pekerjaan menggunakan mikroba (bakteri, jamur,
virus) untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
6. Timbangan
Timbangan biasanya digolongkan berdasarkan kapasitas dan ketelitiannya. Timbangan
dengan ketelitian tinggi biasanya mempunyai kapasitas maksimum yang rendah, sebaliknya
timbangan dengan kapasitas maksimum tinggi mempunyai ketelitian rendah. Sebelum dan
sesudah penimbangan alat timbang harus dalam keadaan bersih. Penimbangan bahan kimia
sebaiknya diletakkan di atas kertas alumunium (aluminium foil) atau kertas minyak yang
bersih. Hindari meletakkan secara langsung bahan kimia di atas timbangan. Gunakan kertas
(aluminium foil) atau kertas minyak yang baru untuk setiap penimbangan. Alat bantu lain
yang bisa digunakan untuk mengambil bahan kimia berupa spatula harus dalam keadaan
bersih.