Anda di halaman 1dari 36

8.

distribusi tegangan dalam tanah

Dengan konteks analisa geoteknik memudahkan untuk mengetahui tegangan tanah


pada kedalaman tertentu, dalam kaitannya dengan komponen tegangan total:
1. Tegangan yang ditimbulkan oleh berat tanah di atasnya
2. tekanan air
3. Tegangan yang disebabkan beban luar
Seperti resolusi fasilitas dan perubahan kondisi arus tegangan disebabkan oleh kasus yang
berbeda-beda. Sebagai contoh, tekanan air pori mungkin berubah oleh suatu fluktuasi
permukaan air tanah, mungkin ini mempengaruhi kuat geser tanah atau stabilitas suatu
kemiringan. Perubahan beban yang berada diatas permukaan tanah(gletser, bangunan,
penggalian) bisa saja menghasilkan beberapa dasar untuk memperkirakan daya dukung ,
prediksi konsolidasi dan lain-lain.
Sulit untuk mengukur tegangan tanah dengan derajat ketelitian tertentu dengan
menggunakan peralatan eksperimen. Sebagai contoh piezometer sering digunakan untuk
memperkirakan kondisi tekanan air pori, dial pengukur tegangan tanah tidaklah begitu
akurat dalam menentukan besarnya tegangan tanah. Karena itu untuk menaksir tegangan
tanah memerlukan suatu kombinasi data yang bersifat percobaan, evaluasi analitis,
pengalaman yang relevan dan pertimbangan-pertimbangan ilmu rancang bangun.

8.2 Tegangan Efektif


Tegangan diibaratkan intensitas tekanan, biasanya digambarkan sebagai beban per
unit area. Simbolnya σ = P/A. Tegangan dalam tanah di bagi dalam: (1) intergranular-
stress sebagai hasil kontak antar partikel.(2) pore water adalah tegangan yang diakibatkan
oleh tekanan air. Yang (1) disebut tegangan efektif sedang yang ke (2) bisa disebut dengan
tegangan netral,. Penjumlahan dari tegangan efektif dan tegangan netral disebut tegangan
total.
Gambaran berbagai tegangan dapat dilihat pada gambar 8-1. Analisa terfokus pada
bola A pada kedalaman h, seperti pada gambar. Dalam analogi,bola diasumsikan sebagai
butiran tanah dengan berat W, Wb berat submerged masing-masing bola.

1
Analogous stresse

Neutral, u u= γwh u u + Δu u

+ + + + +

Effective,σ σ σ1 σ1 σ1 + Δσ
(intergranular)

Total, σ = σ +u σ= σ+ u σ1+ u σ1+ u + Δu σ1 + Δσ + u


Gambar 8-1
Gambaran ilustrasi tegangan netral, efektif, dan tegangan total didalam tanah

Tekanan air pori akibat tekanan hidrostatis h adalah γwh dan bekerja disegala arah tegak
lurus permukaan bola. Jika “penambahan” beban seperti pada gambar 8 1c pada cairan,
tekanan air pori akan meningkat, katakanlah Δu. Lambang yang umum digunakan untuk
menandakan tegangan netral atau tekanan air pori u.

2
Tegangan efektif pada bola A adalah tegangan yang disebabkan oleh kekuatan
kontak pada bola A yang saling menekan. Tegangan biasa disimbulkan σ . Jika bola A
mendukung N bola dengan berat Wb, seperti ditunjukkan gambar 8-1b, tegangan efektif
adalah ∑ Wb yang dibagi luas areanya. Penambahan beberapa beban “permukaan” seperti
ditunjukkan 8-1d akan meningkatkan tegangan, sebanding dengan jumlah Δσ. Beban
tambahan yang ditunjukkan 8.1c akan didukung secara total oleh air. Oleh karena itu, tidak
mempengaruhi intergranular atau tegangan efektif.
Tegangan disebabkan oleh beban diatas bola A (belum termasuk beban luar P) dapat
diibaratkan sebagai beban tanah diatasnya yang didukung oleh suatu partikel/butir tanah.
Tegangan seperti ini biasa dikenal sebagai tegangan geostatic.
Menggambarkan hal diatas digambarkan tegangan vertikal suatu elemen tanah
didalam suatu formasi seperti pada gambar 8-2. Efek dari beban permukaan tidak
dimasukkan, pengaruh mereka akan diterangkan pada bagian yang berikut. Berbagai
tegangan dapat dinyatakan sebagai berikut.
Tegangan netral:
u = γwhw (8-1a)
Tegangan Efektif:
σ = γdh1 + γbhw (8-1b)
Tegangan Total:
σ=σ +u (8-1c)

GBR 8.2. Tegangan pada elemen tanah

3
8-3 Tegangan karena beban permukaan
Persamaan Boussinesq
Pada tahun 1885 Joseph Valentin Boussinesq mengembangkan teori untuk
menentukan tegangan pada suatu titik di dalam yang disebabkan beban titik dipermukaan.
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa massa adalah (1) elastis, (2) isotropis, (3)
homogen, dan (4) semi-infinit medium yang meluas secara tidak terbatas pada semua arah
dari level permukaan. Persamaan Boussinesq memberikan dasar yang banyak digunakan
untuk memperkirakan tegangan dalam tanah yang disebabkan oleh beban terkonsentrasi
yang tegak lurus ke permukaan tanah. Pada tahun 1938 Westergaard (17) mengembangkan
solusi untuk tegangan dalam tanah dengan berasumsi bahan harus dikuatkan dengan sheets
horisontal yang sangat kaku yang mencegah regangan horisontal. Beberapa kondisi beban
berdasarkan pengembangan Westergaard disebutkan dalam lampiran A. Di dalam bab ini
ekspresi Boussinesq akan menjadi fokus utama.
Persamaan boussinesq bisa diekspresikan dalam istilah baik koordinat polar maupun
rectangular. Merujuk ke elemen gambar 8-3, persamaan tersebut adalah sebagai berikut.

4
In rectangular coordinates

5
Pada persamaan di atas  menunjukkan rasio Poisson, yang beragam antara 0 dan 0.5.
meskipun rasio Poisson bisa diperoleh dari tabel namun untuk sebagian besar material
tanah tidak dapat. Dalam kenyataan, hasil-hasil eksperimen dalam hal ini sangat beragam
dan tidak meyakinkan. Karena menyederhanakan persamaan (misalnya persamaan (8-2c),
(8-2e), (8-3b), dan (8-3c), banyak insinyur telah menggunakan nilai  = 0.5.
Ekspresi untuk tegangan vertikal, ditunjukkan z dianggap cukup akurat dan banyak
digunakan dalam persoalan yang berhubungan dengan kapasitas daya dukung dan analisis
penurunan.
Persamaan (8-3a) lebih banyak diungkapkan dalam bentuk yang sedikit berbeda,
seperti yang ditunjukkan dengan persamaan (8-4).

6
7
8
9
10
11
8-4 Distribusi tegangan dari beban titik
Analisis persamaan (8-4) menyatakan bahwa intensitas tegangan vertikal pada titik
dalam massa tanah yang disebabkan oleh beban titik permukaan akan menurun dengan
meningkatnya kedalaman dan jarak radial dari beban ke titik di dalam tanah. Hal ini akan
jelas dengan melihat hasil yang diberikan pada contoh 8-3 (gambar 8-6). Untuk
sederhananya, hasil-hasil ini dikenalkan lagi sebagai bagian dari gambar 8-7.
Intensitas tegangan vertikal z pada berbagai kedalaman dan jarak radial diplot ke
skala yang seragam untuk empat grafik pada gambar 8-6 dan secara skematis ditunjukkan
dalam gambar 8-7 dengan tanda panah di bawah garis putus-putus. Jika seseorang
menghubungkan titik tegangan yang sama untuk berbagai kedalaman, hasilnya akan
menjadi seri dari tegangan gelembung, seperti yang diindikasikan dengan garis tebal
gambar 8-7. Yaitu, tegangan pada masing-masing titik tegangan gelembung memiliki nilai
yang sama. Kemudian jumlah tegangan gelembung bisa digambar untuk beban yang ada,
dengan masing-masing tegangan gelembung menunjukkan besarnya tegangan tertentu.
Nilai tegangan gelembung yang ada dapat diperoleh dengan hanya membaca intensitas z
yang berhubungan dengan titik dimana garis tebal bertemu dengan garis putus-putus.

12
8-5 Tegangan oleh beban garis yang seragam dengan panjang terbatas
Ekspresi Boussinesq untuk tegangan vertikal z seperti yang diberikan dengan
persamaan (8-2a) dan tidak secara langsung bisa diterapkan untuk penentuan tegangan
vertikal yang disebabkan oleh beban garis. Akan tetapi ini bisa dimodifikasi dengan alat
untuk memperkirakan tegangan vertikal atau tegangan dari beban garis.
Gambar 8.8 menunjukkan aplikasi beban garis pada permukaan. Untuk elemen yang
diseleksi pada titik tetap dalam masa tanah, ekspresi untuk z dapat diturunkan dari dengan
integrasi persamaan Boussinesq untuk beban titik yang ada pada persamaan (8-2a). Beban
garis diasumsikan memiliki intensitas yang sama q dan berlaku pada permukaan.
Selanjutnya, seseorang bisa mencatat bahwa intensitas q diekspresikan sebagai gaya per
unit panjang (mungkin kilonewton per meter atau kip per kaki).

Dengan asumsi yang ditetapkan, ekspresi untuk z dapat ditentukan sebagai berikut.

Dari persamaan (8-2a)

13
(a)

14
Nilai untuk Po untuk berbagai kombinasi m dan n diberikan dalam tabel 8-2. Dal
am menggunakan tabel 8-2 seseorang bisa mencatat bahwa nilai untuk m dan n tidak bisa
saling bertukar. Selanjutnya, untuk nilai m dan n yang jatuh di dalam rentang yang
diberikan dalam tabel, interpolasi garis lurus bisa dimungkinkan.
Aplikasi dan penggunan tabel 8-2 digambarkan dengan contoh 8-4. Jika titik dimana
tegangan diinginkan berada antara kedua ujung garis tersebut, pengaruh beban pada titik
tersebut dievaluasi secara terpisah pada masing-masing sisi titik dan setelah itu
ditambahkan. Sebaliknya, jika titik tersebut berada di luar ujung garis tersebut, nilai z
adalah yang dihasilkan oleh panjang penuh garis yang diperpanjang dikurangi pengaruh
perpanjangan garis tersebut.
Contoh 8-4

15
16
8-6 beban terbagi rata berbentuk lingkaran
Tegangan vertikal pada kedalaman yang ada dapat ditentukan dengan memperluas
persamaan Boussinesq (8-2a) ke dalam beban terbagi rata berbentuk lingkaran.
Dua kasus terpisah tentang tegangan vertikal di bawah pondasi lingkaran akan
didiskusikan. Kasus A menunjukkan hanya tegangan vertikal di bawah pusat pondasi,
sementara kasus B membahas tegangan vertikal pada suatu titik dalam tanah; yang meliputi
di bawah pusat pondasi.

Kasus A, tegangan vertikal di bawah pusat pondasi (gambar 8-12)

17
18
Kasus B, tegangan vertikal pada suatu titik di dalam tanah (gambar 8-13)
Persaman (8-7) akan valid bila z ditentukan di bawah pusat daerah lingkaran. Bagan dan
tabel yang tersedia memberikan perkirakan z untuk titik-titik yang ada di bawah maupun a
di luar pusat (2,5,8). Sebuah bagan yang dikembangkan oleh Foster dan Ahlvin (5) akan
dijelaskan secara detail. Ekspresi untuk z mengambil bentuk yang diberikan dalam
persamaan (8-8):

19
20
Nilai Nz dapat ditentukan dari gambar 8-14, yang dikembangkan oleh Foster dan
Ahlvin. Ini didasarkan pada asumsi bahwa masa tersebut adalah medium elastis semi
terbatas yang rasio poisson nya adalah 0.5. Ini bisa diterapkan pada titik-titik di bawah dan
di luar garis pondasi lingkaran. Gambar 8-13 memberikan konfiguransi umum tentang
beban dan kondisi tegangan. Bagi mereka yang tertarik, solusi analitis melibatkan
perpaduan persamaan

21
Dari fig.8-12,di dalam rasio z/r=1,25 dan jarak cabang =0 dari pusat jarak,a/r=0

(b) di dalam = 2 m (m= r =1,25) dan cabang = 2 m(n=a/r=1,25)

8-7 Tegangan disebabkan beban terbagi rata berbentuk persegi panjang


Dari persamaan Boussineq’s(8-2a) tegangan vertical di bawah sebuah sudut area
persegi panjang dengan beban terbagi rata intensitasnya dapat dinyatakan.

22
Tabel 8-4
Pengaruh nilai ƒz(m,n) karena keadaan di area persegi panjang terdapat
keseragaman muatan(solusi Boussineq)

23
Integral sulit dan terlalu jauh untuk melengkapi manfaat yang nyata disini. Integrasi
dibentuk oleh newmark denagn mengikuti hasil:

Dimana m=a/z dan n=b/z.persamaan(8-9) dapat juga dinyatakan

Dimana ƒz(m,n) adalah bentuk fungsi dari ukuran rasio m dan n.Pengaruh nilai untuk
variasi kombinasi dari m dan n dapat ditemukan langsung dari tabel 8-4

Ketika titik dimana tegangan di inginkan tidak jatuh ke bawah sudut


area.Area itu diatur di dalam persegi panjang dapat dilihat di fig 8-16,seperti sudut-sudut
yang akan ditempatkan di atas titik pada soal.Kemudiaan efeknya ditempatkan di
atasnya,seperti diilustrasikan oleh contoh 8-6.figure 8-16 memperlihatkan perbedaan
lokasi-lokasi dari titik di soal relatif pada area muatan dan kombinasi muatan efektif :

24
Dari gambar beban dapat dikalkulasi sebagai berikut :
(a)muatan = muatan seperti ditentukan langsung dari tabel 8-4
(b)muatan = muatan dari AFIE + FBGI + GCHI + HDEI
(c)muatan = muatan dari AEFD + EBCF
(d)muatan = muatan dari GIAE – GHBE – GIDF + GHC

Sudut di dalam pada sisi di luar sisi


(a) (b) (c) (d)
Figure 8-16
Sketsa menunjukan batas segi empat pada empat hal dasar dari pposisis atas muatan.

Contoh 8-6
Soal Sebuah persegi panjang berukuran 2m x 3 m memiliki muatan total 120
tons(t)didistribusilkan seragam.
Di cari Tegangan 2,5m kebawah menekan di titik(a)dibawah satu sudut dan (b)
dibawah pusat
Langkah

(a) titik pada sudut

Dari tabel 8-4,ƒz(m,n)= 0,168843.demikian ,

(b)titik pada pusat

25
Figure 8-17
Dari tabel 8-4,ƒz(m,n)= 0,08009,demikian

Soal Sebuah muatan persegi panjang tampak di fig 8-17,q=20 t/m2


Di cari ðz di z = 2,5 di titik (a)R,(b)S,(c)T,(d)U,
Langkah
(a) titik R

(b) titik S

26
(c) titik T pada segi empat TGAE

Pada bentuk THBE,

Muatan atas (lihat Fig 8-16)

(d) titik U,pada segi empat UHGE

Pada persegi panjang UGBE,

Pada persegi panjang UHDF,

Pada bentuk UGCF,


m= n = 1/25=0,4
ƒz (m,n) = 0,06024
Maka,
ð z = (20 t)(0,20731 – 0.10631 – 0,11135 + 0,06024

27
ð2 = 0,9978 t/m2

8.8 Beban total pada daerah segi empat di bawah tanah


Pada bagian terdahulu kita telah mengevaluasi tegangan vertikal yang disebabkan
oleh beban yang didistribusikan secara seragam pada daerah segi empat ke suatu titik pada
kedalaman z di bawah permukaan. Sekarang kita akan mengevaluasi beban total yang
disebabkan daerah segi empat di bawah permukaan dengan beban diberikan pada
permukaan. Misalnya, masalah khusus bisa disajikan dengan beban ban yang diberikan
pada permukaan, yang menciptakan tegangan pada pipa atau gorong-gorong yang tertanam,
atau mungkin pada atap saluran yang relatif dangkal. Meskipun kita akan berasumsi bidang
horisontal, prosedur ini memberikan hasil yang cukup bisa diterima untuk permukaan
berbentuk lengkung dengan berasumsi bidang horisontal menjadi proyeksi bentuk
lingkaran.

Gambar 8-18 menggambarkan bidang segiempat, jarak z di antara permukaan,


dilakukan untuk beban permukaan terkonsentrasi Q pada salah satu sudutnya. Beban total
pada daerah bayang adalah penjumlahan semua tambahan kekuatan yang disebabkan oleh
beban permukaan Q

28
29
30
8.9 Bagan pengaruh Newmark
Prosedur yang digariskan dalam bagian sebelumnya untuk penentuan tegangan
vertikal z yang disebabkan oleh daerah segiempat atau lingkaran yang dibebankan secara
seragam adalah agak janggal kerika diberlakukan untuk daerah dengan bentuk tidak teratur.
Newmark menyarankan prosedur grafis untuk menghitung tegangan yang disebabkan oleh
daerah yang diberi beban dengan bentuk tidak teratur (12, 13).
Prosedur Newmark berkembang dari ekspresi untuk tegangan vertikal di bawah
pusat daerah lingkaran yang diberi beban, dengan persamaan (8-7) atau (8-7a). dari ekspresi
ini rasio z/q sama dengan Wo, koefisien pengaruh diberikan dalam tabel 8-3. Yaitu
persamaan (8-7) dapat ditulis sebagai berikut..

(a)
hubungan antara z/q bisa digambarkan dengan menarik beberapa nilai dari tabel 8-3,
seperti yang ditunjukkan dalam tabel 8-5. Untuk kesederhanaan sepuluh sama dengan
tambahan z/q antara z/q = 0 dan z/q = 1 akan dipilih.
Nilai r/z menunjukkan lingkaran konsentris yang relatif radii. Diplot untuk scala
yang dipilih untuk z, lingkaran ini ditunjukkan dalam gambar 8-21, dengan lingkaran
terakhir tidak ditunjukkan karena r/z = .
Sekarang bagilah lingkaran tersebut dengan sinar dengan jarak genap yang muncul
dari pusat, untuk kemudahan, misal 20. Dengan demikian kita mendapatkan total (10
lingkaran) (20 sinar) = 200 unit pengaruh. Dengan demikian nilai pengaruh IV adalah

(b)

31
Untuk menggunakan bagan ini, seseorang bisa menggambar outline dari permukaan
yang diberi beban ke skala seperti jarak AB dari gambar 8-21 sama dengan kedalaman titik
dalam persamaan. Titik di bawah daerah yang diberi beban dimana tegangan vertikal dicari
kemudian ditempatkan pada pusat bagan tersebut. Kemudian daerah ini mencakup sejumlah
unit pengaruh pada bagan tersebut (dalam kasus kita setiap unit memiliki nilai 0.005).
Dengan demikian, dengan menghitung sejumlah unit pengaruh dan dengan menggunakan
persamaan (8-11), seseorang bisa terus menentukan tegangan pada titik yang diberikan.
Contoh 8-9 bisa berperan untuk menggambarkan prosedur ini.

32
Seseorang bisa mencatat bahwa selama nilai untuk r/z yang ditunjukkan dalam tabel
8-5 masih tetap untuk nilai yang dipilih dari z/q, skala untuk bagan pengaruh tersebut di
pilih dan dapat diubah sesuai yang diperlukan, dengan demikian memperluas nilai pengaruh
untuk bagan ini
Contoh 8-10

33
Pondasi bentuk T dengan beban terbagi rata 100 kN/m2. Diminta tegangan sedalam 6 m di
bawah titik G.
Jawab:
Skala pada jarak AB sama dengan 6 m. Jumlah unit buur sangkar yg tertutup pondasi
adalah 66, sehingga total tegangan dititik G adalah
0.005 x 66 x 100 kN/m2 = 33 kN/m2
..σ = q x nilai pengaruh x jumlah unit yg terpengaruh.

8-10 Estimasi kira-kira dari tegangan vertikal


Estimasi kira-kira dari tegangan vertikal rata-rata di bawah daerah yang diberi
beban pada kedalaman z dapat dibuat dengan berasumsi bahwa beban permukaan yang
diaplikasikan menyebar ke bawah ke bidang horisontal yang dikemas dengan empat bidang
yang miring dari ujung daerah beban dengan sudut 30 o dengan vertikal. Metode lain
berasumsi kemiringan 2:1, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 8-24. Metode ini adalah
perkiraan tetapi agak mudah dan bijaksana, dan cukup umum digunakan untuk
memperkirakan tegangan rata-rata. Secara umum pendekatan ini menghasilkan nilai-nilai
z sedikit lebih rendah dari pada yang diperoleh oleh metode yang didiskusikan
sebelumnya untuk kedalaman yang dangkal tetapi besarnya berbanding dengan kedalaman
yang lebih besar.

34
35
36

Anda mungkin juga menyukai