Anda di halaman 1dari 8

Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol.

7 (1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING


PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN

KNOWLEDGE OF NURSE RELATIONSHIP WITH THE IMPLEMENTATION OF


DISCHARGEPLANNING FOR PATIENTGENERAL HOSPITAL
IN REGIONAL NOONGAN

Marlon Tololiu*, Oktava Girsang**, Tinny Akay**

*Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon


**Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon

ABSTRAK

Discharge planning dapat mengurangi hari/ lama perawatan pasien, mencegah kekambuhan,
meningkatkan kondisi kesehatan pasien, menurunkan beban keluarga pasien, dan menurunkan
angka mortalitas dan morbiditas. Perawat mempunyai peran penting dalam discharge planning
pasien, dimana pelaksanaannya memerlukan pengetahuan yang baik sehingga apa yang
disampaikan dapat dimengerti dan berguna untuk proses perawatan dirumah Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan discharge
planning pada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan kuisioner sebagai
instrument penelitian pada 40 perawat di ruang rawat inap.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 14
responden memiliki pengetahuan yang kurang, 14 diantaranya dengan pelaksanaan discharge
planning yang cukup. Sedangkan 26 responden memiki pengetahuan yang cukup, diantaranya 13
responden dengan pelaksanaan discharge planning yang cukup.dan 13 responden dengan
pelaksanaan discharge planning yang kurang. Berdasarkan uji statistik Spearman Rho didapatkan
korelasi sebesar 0,509 hasil ini dapat dikategorikan korelasi sedang, selanjutnya nilai p=0,001.
Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat dengan
pelaksanaan discharge planning pada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan.

Kata Kunci :Discharge Planning, Pengetahuan, Perawat

ABSTRACT

Discharge planning can reduce the day / time of patient care, prevent relapse, improve health
conditions of the patient, lowering the burden on families of patients and reduce mortality and
morbidity. Nurses have an important role in the patient's discharge planning, where the
implementation of which requires a good knowledge so that what is delivered is understandable
and useful to the process of home care This study aims to determine the relationship of knowledge
of nurses with the implementation of discharge planning for patients in the General Hospital of
Noongan. This study used cross sectional design by using a questionnaire as a research
instrument at the 40 nurses in the inpatient unit. The results showed that 14 respondents have a
poor knowledge, 14 of them with the implementation of discharge planning is sufficient. While 26
respondents have an adequate knowledge, of which 13 respondents to the implementation of
discharge planning that cukup.dan 13 respondents to the implementation of discharge planning is
lacking. Based on statistical tests Spearman Rho correlation of these results can be categorized
0,509 moderate correlation, then the value of p = 0.001. Thus conclude that there is a relationship
between knowledge of nurses with the implementation of discharge planning for patients in the
General Hospital of Noongan..

Keywords: Discharge Planning, Knowledge, Nurse

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan bagian yang diperhatikan agar dapat melangsungkan hidup


penting dalam kehidupan manusia sehingga di yang optimal.Kesehatan adalah kejadian
era globalisasi ini kesehatan sangat sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang

82
Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1)

memungkinkan setiap orang yang hidup pengawasan dalam rangka mencapai tujuan
produktif secara social dan ekonomis (menurut tertentu. Unsur-unsurnya dikelola oleh seorang
WHO). Oleh karena itu dalam memelihara dan manajer yang meliputi orang, metode, materi,
meningkatkan kesehatan di Indonesia anggaran, waktu dan pemasaran (Kusnanto,
diperlukan suatu system pelayanan kesehatan 2006). Suatu pelayanan keperawatan
yang mana dalam pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola
oleh sebuah rumah sakit bertujuan dalam dengan menjalankan empat fungsi manajemen
pembangunan kesehatan yang dapat tercapai antara lain perencanaan, pengorganisasian,
dengan cara efisien. Pembangunan kesehatan motivasi, dan pengendalian (Nursalam, 2002).
merupakan upaya untuk memenuhi salah satu Pelayanan keperawatan adalah salah
hak dasr rakyat yaitu hak memperoleh satu bentuk pelayanan rumah sakit yang
pelayanan kesehatan (UUD Kesehatan No.23, berkewajiban memberi pelayanan kesehatan
tahun 1992 dan UUD 1945 pasal 28 H ayat 1). yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan
Pelayanan kesehatan di dunia saat ini efektif (Yulmawati, 2011).Oleh karena itu
berusaha untuk menerapkan konsep holistic, semakin berkembangnya profesi keperawatan
yaitu suatu pendekatan yang memandang dalam bidang manajemen kedalam praktik
manusia secara keseluruhan, meliputi pikiran, pemberian pelayanan keperawatan yang
status emosi, gaya hidup, fisik, dan lingkungan bermutu dan menyeluruh, maka perawat harus
social (O’Regan P, et al, 2010). Dalam mengetahui tentang tehnik manajemen serta
pelayanan keperawatan, perawat diharapkan meningkatkan pengetahuan dan menerapkan
juga dapat memberikan pelayanan secara teori berbagai penelitian yang dilakukan
berkualitas (Alimul, 2004).Oleh karena itu, (Soeroso, 2003).
kualitas pelayanan kesehatan sangat Dampak discharge planning bila tidak
ditentukan oleh kualitas pelayanan dilakukan perawat, Kegagalan untuk
keperawatan.Kualitas pelayanan keperawatan memberikan dan mendokumentasikan
dipengaruhi oleh keefetifan perawat dalam discharge planning akan beresiko terhadap
memberikan asuhan keperawatan pada beratnya penyakit, ancaman hidup, dan
klien.Hal ini menjadikan perawat sebagai ujung disfungsi fisik (Nursalam, 2009). Discharge
tombak dalam pelayanan rumah sakit (Hamid, planning dapat mengurangi hari/lama
1996). perawatan pasien, mencegah kekambuhan,
Rumah sakit merupakan salah satu meningkatkan kondisi kesehatan pasien,
system pemberian pelayanan kesehatan, menurunkan beban keluarga pasien, dan
dimana dalam memberikan pelayanan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas
menggunakan konsep multidisiplin.Kolaborasi (Pemila, 2011). Berdasarkan hal ini, perawat
multidisiplin yang baik antara medis, perawat, mempunyai peran penting dalam discharge
gizi, fisioterapi, farmasi, dan penunjang planning pasien, dimana pelaksanaannya
diharapkan mampu memberikan pelayanan memerlukan pengetahuan yang baik sehingga
terbaik kepada masyarakat (Hariyati, 2008). apa yang disampaikan dapat dimengerti dan
Tujuan program kesehatan rujukan antara lain berguna untuk proses perawatan dirumah
adalah peningkatan mutu, cakupan dan (Nursalam, 2009). Berdasarkan penelitian Tutik
efisiensi rumah sakit, melalui penerapan dan Sri, 2008 menunjukkan ada peningkatan
penyempurnaan standar pelayanan tenaga, pengetahuan yang bermakna setelah
standard, peralatan, profesi dan manajemen dilaksanakan pengenalan model Discharge
rumah sakit (Aditama, 2003). planning yang terorganisasi terhadap
Manajemen kesehatan harus pengetahuan perawat, sedangkan terhadap
diaplikasikan dalam tatanan pelayanan pelaksanaan discharge planning menunjukkan
kesehatan nyata yaitu Rumah Sakit sehingga adanya peningkatan pelaksanaan discharge
perawat perlu memahami konsep dan planning yang bermakna setelah pelaksanaan
aplikasinya.Konsep yang harus dikuasai Discharge.
adalah konsep manajemen keperawatan, Pelaksanaan discharge planning tersebut
perencanaan yang berupa strategi melaluii mencakup perencanaan pulang, persiapan
pengumpulan data, analisa dan penyusunan sebelum hari pemulangan klien, dan pada hari
langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan pemulangan klien (Potter dan Perry, 2005).
model keperawatan professional dan Penelitian Setyowati,2011 tentang
melakukan pengawasan serta pengendalian pendokumentasian indikator discharge
(Arwani, 2005). Manajemen keperawatan planning klien, perawat yang melakukan
merupakan suatu proses keperawatan yang discharge planning pada indikator persiapan
menggunakan konsep-konsep manajemen kepulangan klien sebanyak 73 % dan pada
yang didalamnya meliputi perencanaan, hari kepulangan klien sebanyak 89,47 %.
pengorganisasian, pengarahan, dan

83
Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1)

Discharge planning juga sudah dilakukan yang ada, dari bulan Januari hingga Oktober di
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) rawat inap terdapat 64 pasien dalam satu
Noongan. RSUD Noongan adalah salah satu tahun yang reopname. Pada pelaksanaannya
Rumah Sakit Tipe C dengan jumlah perawat format discharge planning di RSUD Noongan
98 dengan jumlah bed 101 dengan model sedang dalam proses tahap uji coba, yang
Praktek Keperawatan Profesional Pemula sebelumnya sudah disosialisasikan.
(MPKPP) sehingga discharge planning pada Berdasarkan fenomena diatas, maka
pasien menjadi kesadaran perawat bahwa peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
discharge planning itu penting dilakukan bagi judul:Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan
perawat, tetapi menurut hasil studi PelaksanaanDischarge Planning Pasien Di
pendahuluan di Rumah Sakit Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Noongan.
Noongan tahun 2015 dengan melihat data

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial
Umum Daerah Noongan. Sampel yang dengan pendekatancross sectionaldengan
digunakan adalah seluruh perawat rawat inap melakukan pengukuran pada variabel
di RSUD Noongan sebanyak 40 perawat. independen dan dependen untuk mencari
Desain penelitian ini menggunakan metode hubungan antara variabel dengan cara
penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang membagikan kuesioner dan meminta
menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu responden untuk mengisinya. Setelah itu data
fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk diolah menggunakan uji statistik untuk melihat
menunjukkan hubungan antar variabel, dan apakah ada hubungan antara kedua variabel.
ada pula yang bersifat mengembangkan Analisis statistik menggunakan uji Spearman
konsep, mengembangkan pemahaman atau Rho.
mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam

HASIL PENELITIAN
1. Analisa Univariat

Gambar 1. Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan gambar 1 di atas perempuan sebanyak 35 responden (88%) dan


menunjukkan bahwa distribusi responden laki-laki sebanyak 5 responden (12%).
berdasarkan jenis kelamin terbanyak

Gambar 2. Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Usia

84
Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1)

Berdasarkan gambar 2 di atas, 20orang (50%) dan paling sedikit berjumlah 5


menunjukkan bahwa distribusi responden responden pada rentang usia 46-55 tahun
terbanyak berusia 26-35 tahun berjumlah (13%).

Gambar 3. Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Status Karyawan

Berdasarkan gambar 3 di atas, adalah pegawai negeri sipil 24 responden


menunjukkan bahwa distribusi responden (60%) dan honor sebanyak 16 responden
berdasarkan status karyawan terbanyak (40%).

Gambar 4. Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan gambar 4 di atas responden (20%), Ners sebanyak 8 responden


menunjukkan bahwa distribusi responden (20%), SPK sebanyak 3 responden (7%) dan
berdasarkan pendidikan terakhir terbanyak D3 S2sebanyak 1 responden (3%).
berjumlah 21 responden (52%),S1 sebanyak 8

Gambar 5. Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Berdasarkan gambar 5 di atas (22,5%), 6-10 tahun sebanyak 2 responden,


menunjukkan bahwa distribusi responden 11-15 tahun sebanyak 10 responden, 21-30
berdasarkan lama bekerja terbanyak 16-20 tahun sebanyak 2 responden (5%), dan > 30
tahun 12 responden (30%), rentang lama tahun sebanyak 5 responden (12, 5%).
bekerja< 5 tahun sebanyak 9 responden

85
Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1)

Gambar 6. Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Gambar 6 di atas menunjukkan distribusi 26 orang (65%), kemudian kurang sebanyak


frekuensi responden mengenai pengetahuan 14 orang (35%).
perawat yang sebagian besar cukup sebanyak

Gambar 7. DiagramDistribusi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Discharge Planning

Gambar 7 di atas menunjukkan distribusi besar cukup sebanyak 27 orang (67%),


frekuensi responden mengenai pelaksanaan kemudian kurang sebanyak 13 orang (33%).
discharge planning pada pasien yang sebagian

2. Analisa Bivariat

Tabel 1. Tabulasi silang Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan Discharge Planning Pada
Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Tahun 2016

Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien


Pengetahuan Perawat Total
Cukup Kurang
Kurang 14 0 14
Cukup 13 13 26
Total 27 13 40
Signifikan (p) = 0,001

Koefisien Korelasi (r) = 0, 509

Berdasarkan tabel 1 diatas, menunjukkan planning yang cukup.dan 13 responden


bahwa 14 responden memiliki pengetahuan dengan pelaksanaan discharge planning yang
yang kurang, 14 diantaranya dengan kurang.
pelaksanaan discharge planning yang cukup. Berdasarkan uji statistic Spearman Rho
Sedangkan 26 responden memiliki didapatkan korelasi sebesar 0,509 hasil ini
pengetahuan yang cukup, diantaranya 13 dapat dikategorikan korelasi sedang,
responden dengan pelaksanaan discharge selanjutnya nilai p=0,001< 0,05 sehingga Ho

86
Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1)

ditolak atau ada hubungan pengetahuan planning di Rumah Sakit Umum Daerah
perawat dengan pelaksanaan discharge Noongan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan uji statistic Spearman Rho dihindari, penggunaan obat-obatan di rumah,


didapatkan korelasi sebesar 0,509 hasil ini jenis komplikasi, dan sumber bantuan yang
dapat dikategorikan korelasi sedang, tersedia Hal ini sesuai dengan teori bahwa
selanjutnya nilai p=0,001< 0,05 sehingga Ho discharge planning didapatkan dari suatu
ditolak atau ada hubungan proses interaksi dimana perawat profesional
pengetahuanpengetahuan perawat dengan dapat memberikan perawatan dengan baik
pelaksanaan discharge planning di Rumah (Potter dan Perry, 2010).Berdasarkan hal ini,
Sakit Umum Daerah Noongan.perawat dengan perawat mempunyai peran penting dalam
pelaksanaan discharge planning di Rumah perencanaan pulang pasien, dimana
Sakit Umum Daerah Noongan. pelaksanaannya memerlukan komunikasi yang
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, baik dan terarah sehingga apa yang
peneliti berpendapat bahwa pengetahuan disampaikan dapat dimengerti dan berguna
perawat dengan pelaksanaan discharge untuk proses perawatan dirumah (Nursalam,
planning di rumah sakit cukup memadai karena 2011).
dipengaruhi olehtingkat pendidikan perawat, Motivasi juga turut berperan dalam
proses interaksi, dan motivasikerja perawat. pengetahuan perawat tentang pelaksanaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 14 discharge planningkarena adanya motivasi
responden memiliki pengetahuan yang kurang, yang baik maka pengetahuan yang dimiliki
14 diantaranya dengan pelaksanaan discharge perawat diaplikasikan untuk keperluan
planning yang cukup. Sedangkan 26 perencanaan pulang pada pasien. Hasil
responden memiki pengetahuan yang cukup, penelitian Riyadi dan Kusnanto (2007)
diantaranya 13 responden dengan menyatakan bahwa setiap perawat harus
pelaksanaan discharge planning yang mempunyai motivasi yang tinggi agar dapat
cukup.dan 13 responden dengan pelaksanaan meningktkan kinerja sehingga mutu pelayanan
discharge planning yang kurang. semakin memuaskan. Semakin tinggi motivasi
Salah satu faktor yang dapat kerja semakin tinggi pula kinerja perawat
meningkatkan produktifitas atau kinerja dalam memberikan pelayanan kesehatan
perawat dalam pelaksanaan discharge kepada pasien termasuk dalam melaksanakan
planning adalah pendidikan formal perawat. perannya termasuk dalam pelaksanaan
Pendidikan memberikan pengetahuan bukan discharge planning.
saja yang langsung dengan pelaksanaan Pengetahuan yang cukup bisa menjamin
tugas, tetapi juga landasan untuk perawat di Rumah Sakit Umum Daerah
mengembangkan diri serta kemampuan Noongan dapat memberikan discharge
memanfaatkan semua sarana yang ada di planning dengan baik, karena perawat
sekitar kita untuk kelancaran tugas. Semakin mempunyai peran penting dalam discharge
tinggi pendidikan semakin tinggi produktivitas planning pasien, dimana pelaksanaannya
kerja (Arfida, 2003). Hal ini sejalan dengan memerlukan pengetahuan yang baik sehingga
pendapat Faizin (2008) bahwa rumah sakit apa yang disampaikan dapat dimengerti dan
penyedia layanan jasa tidak akan berguna untuk proses perawatan
mendapatkan hasil yang memuaskan tanpa berkelanjutan.Hal ini sesuai dengan teori yang
adanya pendidikan dan pelatihan yang cukup dikemukakan oleh Nursalam (2009) bahwa
untuk perawatnya. pengetahuan bisa menjamin perawat
Dalam pelaksanaan discharge planning, memberikan discharge planning dengan baik
perawat mempunyai peran utama untuk yang berguna untuk proses perawatan di
memberi instruksi kepada pasien tentang sifat rumah.
masalah kesehatan, hal-hal yang harus

SIMPULAN

1. Pengetahuan perawat di Rumah Sakit 2. Pelaksanaan discharge planning di Rumah


Umum Daerah Noongan pada sebagian Sakit Umum Daerah Noongan pada
besar reponden dengan kategori cukup sebagian besar responden dengan kategori
sebanyak 26 responden (65%). cukup sebanyak 27 responden (67%).

87
Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1)

3. Adanya hubungan pengetahuan planning di Rumah Sakit Umum Daerah


perawatdengan pelaksanaan discharge Noongan dengan tingkat korelasi sedang.

SARAN

1. Bagi pelayanan kesehatan khususnya discharge planning yang dilakukan di


perawat agar bisa menjadi dasar Rumah Sakit Umum Daerah Noongan.
pertimbangan untuk membuat kebijakan 3. Dapat dipakai untuk sebagai bahan
pelatihan/penyegaranmengenai pertimbangan untuk memberikan materi
pengetahuan perawat tentang discharge tentang discharge planning kepada
planning. mahasiswa.
2. Dapat menjadikan hasil penelitian ini
sebagai masukan atau informasi tentang

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Chandra Yoga. (2003). Manajemen Perawat oleh Perawat dalam jurnal
Administrasi Rumah Sakit.Jakarta: http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). bb016bc55f0867072bd09835def85d0132
Alimul, Azis. (2004). Pengantar Konsep Dasar 0324d.pdf diunduh pada 19 November
Keperawatan, Ed.2, Jakarta: Salemba 2015 jam 10.26
Ari Kunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka
Edisi Revisi V, Jakarta : Rineka Cipta. Cipta. .
Arwani, Heru Supriyatno. (2005). Manajemen Nursalam.(2009). Konsep Dan Penerapan
Bangsal Keperawatan.Jakarta: EGC Metodologi Penelitian Ilmu
Direktorat Pelayanan Keperawatan. (2011). Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Naylor, 1990, http://www.fik.ui.ac.id, tanggal 4
Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta. November 2012, dikutip dari ISSN 1979-
Discharge Planning Assosiation.(2008). 8091, diunduh tanggal 19 November 2015
Discharge planning.Diakses dari http:// Ni Wayan Dessy. (2011). Peran Perawat
www.dischargeplanning.org.au/index htm Dalam Memberikan Discharge planning
pada tanggal 27 Oktober 2015 Pasien dalam
Efendi, Nursalam. (2009). Pendidikan dalam jurnal.pdii.lipi.go.id/.../search.html diunduh
Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika, pada 19 November 2015 jam 14.29.
2009 O’Regan P et al. (2010). Complementary
Faizi Achmad. (2008). Hubungan Tingkat Therapies: A Challege For Nursing
Pendidikan Dan Lama Kerja Perawat Practice. Nursing Standars 24 (21): 35-39
Dengan Kinerja Perawat Di RSU Pandan Pemila U (2006). Konsep Discharge planning.
Arang Kabupaten Boyolali. UMS Diakses pada tanggal 19 November 2015
Hariyati T.S., Afifah, E & Handiyani, H. melalui: http://www.fik.ui.ac.id/.
(2008).Evaluasi Model Perencanaan Potter P.A & Perry A.G. (2005). Buku Ajar
Pulang yang Berbasis Teknologi Fundamental Keperawatan Konsep,
Informasi.Makara Kesehatan. Volume Proses, dan Praktik Volume 1. Alih
12.Nomor 2. Halaman 53-58 bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4.
Husaini Usman. (2006). Pengantar Jakarta: EGC.
Statistika.Jakarta : PT Bumi Aksara Riyadi, S dan Kusnanto, H. (2007). Motivasi
Kozier, B., et al (2004). Fundamental of Kerja dan karakteristik Individu perawat di
Nursing Concepts Process and practice. 1 RSD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep
st Volume 6 th edition. New Madura. Working Paper Series No. 18.
Jersey:Pearson/prentice Hall Yogyakarta: UGM
Kusnanto.(2004). Pengantar Profesi dan _________. (2006). Pengantar Profesi dan
Keperawatan Profesional.Jakarta : EGC Keperawatan Profesional.Jakarta : EGC
Liliana Dewi. (2012). Evaluasi Pelaksanaan _________. (2007). Pengantar Konsep Dasar
Pulang dalam http://ejournal- Keperawatan, Ed.2, Jakarta: Salemba
s1.undip.ac.id/index.php/jnursing diunduh _________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
pada 20 November 2015 jam 10.12 Pendekatan Praktek Edisi Revisi V,
Marthalena Siahaan. (2009). Pengaruh Jakarta: Rineka Cipta
Discharge planning Yang Dilakukan

88
37

Anda mungkin juga menyukai