Apabila diketahui total pendapatan dan biaya persekutuan pada tahun 2017 masing-masing sebesar Rp 25.000.000 dan Rp 10.000.000 maka laba
bersih persekutuan tahun 2017 adalah Rp 15.000.000
Jurnal :
31/12/2017 Pendapatan Rp 25.000.000
Biaya Rp 10.000.000
Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
(mencatat penutupan pendapatan tahun 2017)
31/12/2017 Modal Ny. Dora Rp 2.000.000
Modal Tn. Emon Rp 2.000.000
Prive Ny. Dora Rp 2.000.000
Prive Tn. Emon Rp 2.000.000
(mencatat penutupan rekening Prive)
Penyelesaian :
1. Laba Rugi dibagi sama/dibagi rata
Total laba Rp 10.000.000
Laba Ny. Dora : ½ x Rp 15.000.000 = Rp 7.500.000
Laba Tn. Emon : ½ x Rp 15.000.000 = Rp 7.500.000
Total Rp 15.000.000
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny. Dora Rp 7.500.000
Modal Tn. Emon Rp 7.500.000
(mencatat penutupan rekening ikhtisar laba rugi)
Tn.Emon
Akumulasi Lama
Keterangan Modal Jumlah
Modal Investasi
Modal 1/1/2017 20.000.000 20.000.000 7 bulan 140.000.000
Investasi 30/7/2017 5.000.000 25.000.000 2 bulan 50.000.000
Prive 1/10/2017 (2.000.000) 23.000.000 3 bulan 69.000.000
Total 259.000.000
Investasi modal rata-rata 12 bulan 21.583.333
4. Laba Rugi dibagi setelah dikurangi bonus dan gaji, kemudian sisanya dapat dibagi sama, dengan perbandingan tertentu atau dengan
rasio tertentu
Diasumsikan bahwa si Ny.Dora mendapatkan bonus atas kinerjanya, ia diberikan bonus sebesar 20% dari laba sebelum dikurangi bonus. Selain itu
mereka menerima penyisihan gaji sebesar Ny.Dora Rp 400.000 dan Tn.Emon Rp 500.000 setiap bulan. Pembagian sisa saldo laba ditentukan dibagi
berdasarkan rasio 60%:40%. Laba sebesar Rp 15.000.000 sebelum penetapan pemberian bonus dan gaji dibagikan kepada para sekutu dengan
penyelesaian sebagai berikut :
Gaji Ny.Dora : 12 bulan x Rp 400.000 = Rp 4.800.000
Gaji Tn.Emon : 12 bulan x Rp 500.000 = Rp 6.000.000
Total gaji yang dibagikan Rp 10.800.000
Proses perhitungan laba bersih persekutuan setelah dikurangi bonus dan gaji
Keterangan Ny. Dora Tn. Emon Jumlah
Laba bersih 15.000.000
Bonus untuk Ny.Dora 20% (3.000.000) 3.000.000 3.000.000
Sisa laba untuk dibagi 12.000.000
Penyisihan gaji (10.800.000) 4.800.000 6.000.000 10.800.000
Sisa laba setelah penyisihan gaji 1.200.000
Laba dibagi secara rasio 60%:40% (1.200.000) 720.000 480.000 1.200.000
Alokasi laba bersih 0 8.520.000 6.480.000 15.000.000
Jurnal :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 3.000.000
Modal Ny.Dora Rp 3.000.000
(mencatat atas pemberian bonus pada Ny.Dora)
Maka total dana yang diterima oleh masing-masing sekutu pada tahun 2017 adalah :
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny.Dora Rp 8.520.000
Modal Tn.Emon Rp 6.480.000
(mencatat alokasi laba bersih persekutuan)
5. Laba Rugi dibagi setelah dikurangi gaji dan bunga modal, kemudian sisanya dapat dibagi sama, dengan perbandingan tertentu atau
dengan rasio tertentu
Diasumsikan bahwa si Ny.Dora dan Tn.Emon mendapatkan bunga atas modal sebesar 6%, dari laba sebelum dikurangi bonus. Selain itu mereka
menerima penyisihan gaji sebesar Ny.Dora Rp 400.000 dan Tn.Emon Rp 500.000 setiap bulan. Pembagian sisa saldo laba ditentukan dibagi
berdasarkan rasio 60%:40%. Laba sebesar Rp 15.000.000 sebelum penetapan pemberian bonus dan gaji dibagikan kepada para sekutu dengan
penyelesaian sebagai berikut :
Gaji Ny.Dora : 12 bulan x Rp 400.000 = Rp 4.800.000
Gaji Tn.Emon : 12 bulan x Rp 500.000 = Rp 6.000.000
Total gaji yang dibagikan Rp 10.800.000
Ny. Dora
Akumulasi Lama
Keterangan Modal Bunga Jumlah
Modal Investasi
Modal 1/1/2017 15.000.000 15.000.000 3/12 6% 225.000
Investasi 1/4/2017 5.000.000 20.000.000 4/12 6% 400.000
Investasi 30/7/2017 3.000.000 23.000.000 2/12 6% 230.000
Prive 1/10/2017 (2.000.000) 21.000.000 3/12 6% 315.000
Jumlah bunga 1.170.000
Tn. Emon
Akumulasi Lama
Keterangan Modal Bunga Jumlah
Modal Investasi
Modal 1/1/2017 20.000.000 20.000.000 7/12 6% 700.000
Investasi 30/7/2017 5.000.000 25.000.000 2/12 6% 250.000
Prive 1/10/2017 (2.000.000) 23.000.000 3/12 6% 345.000
Jumlah bunga 1.295.000
Proses perhitungan laba bersih persekutuan setelah dikurangi bunga modal dan gaji para sekutu
Keterangan Ny. Dora Tn. Emon Jumlah
Laba bersih 15.000.000
Bunga modal untuk para sekutu (2.465.000) 1.170.0000 1.295.000 2.465.000
Sisa laba untuk dibagi 12.535.000
Penyishan gaji (10.800.000) 4.800.000 6.000.000 10.800.000
Sisa laba setelah penyisihan gaji 1.735.000
Laba dibagi secara rasio 60%:40% (1.735.000) 1.041.000 694.000 1.735.000
Alokasi laba bersih 0 7.011.000 7.989.000 15.000.000
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 2.465.000
Modal Ny.Dora Rp 1.170.000
Modal Tn.Emon Rp 1.295.000
(mencatat atas pemberian bunga modal para sekutu)
Maka total dana yang diterima oleh masing-masing sekutu pada tahun 2017 adalah :
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny.Dora Rp 7.011.000
Modal Tn.Emon Rp 7.989.000
(mencatat alokasi laba bersih persekutuan)
Soal 2
Persekutuan 3K dengan anggota sekutu Kwik, Kwek dan Kwak. Adapun susunan modal dan pembagian laba rugi sebagai berikut :
Nama sekutu Modal per 31 Des 2017 % laba rugi
Kwik Rp 50 juta 40%
Kwek Rp 50 juta 10%
Kwak Rp 50 juta 50%
Pada tanggal 1 Januari 2018 Donal ingin bergabung dalam persekutuan tersebut dengan menyetorkan investasi ke dalam persekutuan berupa uang
kas sebesar Rp 50 juta untuk mendapatkan 20% dari total modal persekutuan baru.
Diminta :
a. Pengakuan Modal dengan Metode Bonus
b. Pengakuan Modal dengan Metode Goodwill
Penyelesaian :
a. Metode Bonus
Modal Kwik = 50.000.000 x 40% = Rp. 20.000.000
Modal Kwek = 50.000.000 x 10% = Rp. 5.000.000
Modal Kwak = 50.000.000 x 50% = Rp. 25.000.000
Modal Donal = 200.000.000 x 20% = Rp.40.000.000
Jurnal
Keterangan D K
Kas Rp. 90.000.000
Modal kwik Rp. 20.000.000
Modal kwek Rp. 5.000.000
Modal kwak Rp. 25.000.000
Modal donal Rp. 40.000.000
b. Metode Goodwill
= Rp, 200.000.000 x 20%
= Rp, 40.000.000
= Rp 50.000.000 - 40.000.000
= Rp 10.000.000
Jurnal
Keterangan D K
Good will Rp, 10.000.000
Modal donal Rp, 10.000.000
Tn. S masuk dengan membeli hak Tn. Y ½ bagian dan membeli hak Tn. E ¼ bagian,maka pencatatan pemindahan hak penyertaan atau modal sebagai
berikut :
Modal Tn. Y 2.000.000
Modal Tn. E 1.500.000
Modal Tn. S 3.500.000
Oleh karena itu persekutuan berubah dari “YE” menjadi persekutuan “YES” dengan neraca sbb:
SAP 3 : LAPORAN LIKUIDASI PESEKUTUAN
Adam, Palguna, dan Brama membagi keuntungan dan kerugian dalam persekutuan APB dengan rasio 2 : 3 : 5. Karena mereka memutuskan untuk
melikuidasi usahanya, laporan posisi keungan adalah sebagai berikut:
Buatah
LAP = Saldo Akun Modal Sekutu rencana
/ Bagian distribusi
Kerugian Sekutu kas untuk
persekutuan APB!
Berarti :
Jawaban :
Diketahui:
LAP Adam = 55.000.000 / 0,20
Rasio = 275.000.000
Adam : Palguna : Brama = 2 : 3 : 5 =
20% : 30% : 50%
LAP Palguna = 75.000.000 / 0,30 = 250.000.000
LAP Brama = 70.000.000 / 0,50 = 140.000.000
SAP 4 : LIKUIDASI PERSEROAN
Persekutuan AKLS dinyatakan akan segera dilikuidasi. Pembagian laba (rugi) di dalam persekutuan diatur dengan perbandingan Tuan A,
K, L, S adalah : 30%, 30%, 20%, dan 20%. Neraca per 1 September 2011 menunjukkan saldo-saldo sebagai berikut :
“Persekutuan AKLS”
Neraca Per 1 September 2011
Modal A Rp 75.000
Modal K Rp 50.000
Modal L Rp 30.000
Modal S Rp 10.000
Total Aktiva Rp 300.000 Total Utang & Modal Rp 300.000
Jawaban :.
Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-, maka ikhtisar laporan likuidasinya adalah sebagai berikut :
“Persekutuan AKLS”
Ikhtisar Laporan Likuidasi
Modal dan Pembagian Laba Rugi
Keterangan Kas Aktiva Hutang Hutang Hutang
Lain- Dagang kepada kepada Modal Modal Modal Modal
lain K S A K L S
(30%) (30%) (20%) (20%)
a) Saldo sebelum 20.000 280.000 100.000 20.000 15.000 75.000 50.000 30.000 10.000
likuidasi Hasil
Penjualan
harta & 250.000 - 280.000 - - - -9.000 -9.000 - 6.000 - 6.000
pembagian laba
( rugi)
270.000 - 100.000 20.000 15.000 66.000 41.000 24.000 4.000
b) Pembayaran kepada - 100.000 - - 100.000 - - - - - -
kreditur
170.000 - - 20.000 15.000 66.000 41.000 24.000 -
c) Pembayaran
kepada para
- - - - 20.000 - 15.000 - 60.000 - 35.000 - 20.000 -
anggota
170.000
Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-, maka ikhtisar laporan likuidasinya adalah sebagai berikut :
a) Kas Rp 250.000,- -
Modal, A Rp 9.000,- -
Modal, K Rp 9.000,- -
Modal, L Rp 6.000,- -
Modal, S Rp 6.000.- -
Aktiva Lain-lain - Rp 280.000,-
(mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembagian laba/rugi)
Jurnal:
Buku kantor pusat
R/K kantor cabang Rp. 1.250.000,00
Pengiriman barang ke cabang Rp. 1.000.000,00
Cadangan kenaikan harga barang cabang Rp. 250.000,00
Jurnal:
1. Buku kantor pusat
R/K kantor cabang Rp. 350.000,00
Rugi-laba kantor cabang Rp. 350.000,00
2. Buku kantor cabang
Rugi-laba Rp. 350.000,00
R/K kantor pusat Rp. 350.000,00
Penyesuaian saldo cadangan kenaikan barang cabang dan koreksi terhadap laba cabang dengan perhitungan sebagai berikut:
Penjualan Rp. 1.600.000,00
HPP sebenarnya Rp. 1.000.000,00
Laba sebenarnya Rp. 600.000,00
Laba yang dilaporkan oleh cabang Rp. 350.000,00
Kekurangan laba Rp. 250.000,00
Jurnal:
Buku kantor pusat
Cadangan kenaikan harga barang cabang Rp. 250.000,00
Rugi laba kantor cabang Rp. 250.000,00
SAP 6 : MASALAH KHUSUS DALAM LAPORAN KEUANGAN KANTOR PUSAT & KANTOR CABANG
PT Ultra Surabaya, Jawa timur, distributor peralatan kantor, mendirikan kantor cabang penjualan di Denpasar, Bali. Kantor pusat menjual baik ke
konsumen ritel maupun ke cabang bali dengan laba atas penjualan antar perusahaan yang dialokasikan ke kantor pusat. Asumsi lainnya adalah
sebagai berikut :
a. PT Ultra mendirikan cabang denpasar pada tahun 19X1 dengan mentransfer kas Rp.30.000.000. sebagai, tambahan kantor pusat juga
mentransfer peralatan dan perabotan kantor baru senilai Rp.100.000.000 ke cabang denpasar
b. Selama tahun 19X1, kantor pusat dan cabang denpasar membeli persediaan masing-masing sebesar Rp.260.000.000 dan Rp.50.000.000 dari
pihak ekternal
c. Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer persediaan ke cabang denpasar dengan total harga transfer Rp.110.000.000. harga perolehan
persediaan kantor pusat senilai Rp.70.000.000
d. Kantor pusat menjual persediaan Rp.254.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp.500.000.000 selama tahun berjalan dan piutang yang
berhasil ditagih sebesar Rp.480.000.000. cabang denpasar menjual persediaan senilai Rp.128.000.000 ke pihak eksternal dengan harga
Rp.200.000.000 dan berhasil menagih piutang sebesar Rp.158.000.000. dari jumlah persediaan yang dijual cabang denpasar sebesar
Rp.38.000.000 dibeli daripihak eksternal
e. Cabang denpasar mengirimkan kas sebesar Rp.70.000.000 ke kantor pusat
f. Selama tahun berjalan beban operasi yang terjadi di kantor pusat sebesar Rp.133.000.000 sementara beban operasi yang terjadi di cabang
denpasar sebesar Rp.34.000.000
g. Kantor pusat membayar utang sebesar Rp.390.000.000 selama tahun 19X1, sementara cabang denpasar membayar utang Rp.77.000.000
h. PT Ultra mengumumkan dan membayar deviden sebesar Rp.50.000.000
i. Pada akhir tahun 19X1, kantor pusatmencatat penyusutan sebesar Rp.30.000.000, sementara cabang denpasar mencatat penyusutan sebesar
Rp.6.000.000
j. Pada akhir tahun 19X1, saldo persediaan cabang tersisa yang dibeli dari pihak eksternal adalah senilai Rp.12.000.000. persediaan cabang
yang tersisa yang berasal dari transfer kantor pusat memiliki harga perolehan di kantor pusat senilai Rp.15.000.000 dan ditagih ke cabang
pada harga Rp.20.000.000
DIMINTA: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat aktivitas ini ada pada pembukuan kantor pusat dan cabang Denpasar!
JAWAB:
SAP 2 : Jika salah satu sekutu meninggal, apakah persekutuan tersebut masih bisa berlanjut atau tidak?
Jawaban:
Pada saat sekutu meninggal dunia maka akan membubarkan persekutuan. Ketika sekutu meninggal biasanya akun-akun persekutuan ditutup
untuk menentukan ekuitas suku pada tanggal kematian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan:
1. Menentukan laba atau rugi bersih hinggal tanggal kematian
2. Menutup buku persekutuan
3. Menyusun laporan keuangan.
SAP 5 : Sebutkan apa saja perbedaan yang jelas dari akunatnsi cabang dan akuntansi agen !
Jawab :
Perbedaan yang jelas dalam akuntansi cabang dan akuntansi agen adalah sebagai berikut:
Persediaan barang yang ada di agen tidak untuk dijual, sedangkan persediaan yang ada di cabang untuk dijual
Pada saat mengadakan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga, agen tidak diberikan wewenang untuk memutuskannya. Tetapi untuk
cabang boleh memutuskan sendiri tanpa seizin kantor pusat
Agen hanya berfungsi sebagai penerima pesanan saja, sedangkan kantor cabang selain menerima juga mengadakan transaksi penjualan
Demikian pula dalam hal pemberian persetujuan penjualan dan syarat-syarat penjualan, agen ditangani oleh pusat sedangkan kantor
cabang ditangani sendiri
Pengumpulan piutang pada agen ditangani oleh kantor pusat, sedang kantor cabang ditangani sendiri
Agen tidak membuat pencatatan dan laporan keuangan, tetapi cabang menyelenggarakan pembukuan dan membuat laporan keuangan
sendiri untuk dilaporkan kepada kantor pusat
SAP 6 : Sebutkan transaksi-transaksi yang menyebabkan saldo R/K kantor cabang terlalu besar, saldo R/K kantor cabang terlalu kecil, saldo R/K
kantor Pusat terlalu besar, dan saldo R/K kantor pusat terlalu kecil sehingga diperlukannya rekonsiliasi!
Jawab :
1. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor cabang terlalu besar, misalnya transaksi:
a) Pengiriman kas dari kantor cabang masih dalam perjalanan
b) Pengembalian barang dagangan dari kantor cabang masih dalam perjalanan
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor cabang telah dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.
d) Pembebanan biaya kepada kantor cabang dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.
e) Pengakuan laba kantor cabang yang terlalu besar atau rugi yang terlalu kecil
2. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor cabang terlalu kecil, misalnya transaksi:
a) Penagihan piutang kantor pusat yang dilakukan oleh kantor cabang.
b) Laba kantor cabang yang belum diakui atau diakui terlalu kecil oleh kantor pusat.
c) Pembebanan biaya kepada kantor cabang yang dicatat terlalu kecil oleh kantor pusat.
d) Pengiriman aktiva dari kantor pusat ke kantor cabang yang terlalu kecil.
e) Pengiriman aktiva dari kantor cabang ke kantor pusat yang terlalu besar.
f) Rugi kantor cabang yang dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.
3. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor Pusat terlalu besar, misalnya transaksi:
a) Penagihan piutang kantor cabang yang dilakukan oleh kantor pusat dicatat terlalu besar.
b) Pengirirman barang dagangan dari kantor Pusat yang dinilai terlalu besar oleh kantor cabang.
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor Pusat telah dicatat terlalu besar oleh kantor cabang.
d) Pembebanan biaya kepada kantor pusat yang dicatat terlalu besar oleh kantor cabang.
4. Penyebab yang berakibat oleh saldo rekening koran kantor pusat terlalu kecil, misalnya transaksi:
a) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang masih dalam perjalanan
b) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh kantor cabang.
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor pusat telah dicatat terlalu besar oleh kantor cabang.
d) Pembebanan biaya oleh kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh kantor cabang.