Anda di halaman 1dari 21

KELAS SIANG

SAP 1 : PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN


Soal 1
Ny.Dora dan Tn.Emon sepakat mendirikan persekutuan yang diberi nama “Fa. Doraemon” Setoran modal masing-masing sekutu dalam satu periode
akuntansi adalah sebagai berikut :
“Fa. Doraemon”
Laporan Modal Sekutu
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2017

Tanggal Keterangan Ny. Dora Tn. Emon


1/1/2017 Penyetoran modal Rp 15,000,000 Rp 20,000,000
1/4/2017 Investasi tambahan modal Rp 5,000,000 -
30/7/2017 Investasi tambahan modal Rp 3,000,000 Rp 5,000,000
1/10/2017 Prive Rp (2,000,000) Rp (2,000,000)
Jumlah Modal 31/12/2017 Rp 21,000,000 Rp 23,000,000

Apabila diketahui total pendapatan dan biaya persekutuan pada tahun 2017 masing-masing sebesar Rp 25.000.000 dan Rp 10.000.000 maka laba
bersih persekutuan tahun 2017 adalah Rp 15.000.000
Jurnal :
31/12/2017 Pendapatan Rp 25.000.000
Biaya Rp 10.000.000
Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
(mencatat penutupan pendapatan tahun 2017)
31/12/2017 Modal Ny. Dora Rp 2.000.000
Modal Tn. Emon Rp 2.000.000
Prive Ny. Dora Rp 2.000.000
Prive Tn. Emon Rp 2.000.000
(mencatat penutupan rekening Prive)
Penyelesaian :
1. Laba Rugi dibagi sama/dibagi rata
Total laba Rp 10.000.000
Laba Ny. Dora : ½ x Rp 15.000.000 = Rp 7.500.000
Laba Tn. Emon : ½ x Rp 15.000.000 = Rp 7.500.000
Total Rp 15.000.000
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny. Dora Rp 7.500.000
Modal Tn. Emon Rp 7.500.000
(mencatat penutupan rekening ikhtisar laba rugi)

2. Laba Rugi dibagi dengan rasio tertentu


Sebagai contoh asumsikan bahwa karena pengalaman, kemampuan, dan reputasi B merupakan faktor penting bagi keberhasilan perusahaan maka A
dan B setuju untuk berbagi laba dalam rasio 55% : 45%. Maka pembagian laba sebesar Rp 15.000.000 adalah:
Laba Ny.Dora : 55% x Rp 15.000.000 = Rp 8.250.000
Laba Tn.Emon : 45% x Rp 15.000.000 = Rp 6.750.000
Total = Rp 15.000.000
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny.Dora Rp 8.250.000
Modal Tn.Emon Rp 6.750.000
(mencatat penutupan rekening ikhtisar laba rugi)

3. Laba Rugi dibagi berdasarkan modal


a) Laba rugi dibagi dengan perbandingan modal awal periode
Modal awal Ny.Dora : Rp 15.000.000
Modal awal Tn.Emon : Rp 20.000.000
Total Modal awal : Rp 35.000.000

Laba Ny.Dora : Rp 15.000.000 / Rp 35.000.000 x Rp 15.000.000 = Rp 6.428.571


Laba Tn.Emon: Rp 20.000.000 / Rp 35.000.000 x Rp 15.000.000 = Rp 8.571.429
Total Rp 15.000.000
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny.Dora Rp 6.428.571
Modal Tn.Emon Rp 8.571.429
(mencatat penutupan rekening ikhtisar laba rugi)

b) Laba rugi dibagi dengan perbandingan modal akhir periode


Modal akhir Ny.Dora : Rp 21.000.000
Modal akhir Tn.Emon : Rp 23.000.000
Total modal akhir Rp 44.000.000
Laba Ny.Dora : Rp 21.000.000 / Rp 44.000.000 x Rp 15.000.000 = Rp 7.159.091
Laba Tn.Emon: Rp 23.000.000 / Rp 44.000.000 x Rp 15.000.000 = Rp 7.840.909
Total Rp 15.000.000
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny.Dora Rp 7.159.091
Modal Tn.Emon Rp 7.840.909
(mencatat penutupan rekening ikhtisar laba rugi)

c) Laba rugi dibagi dengan perbandingan modal rata-rata tiap periode


Jika pembagian laba didasarkan pada rata-rata modal untuk tahun itu, maka kalkulasinya adalah sebagai berikut :
Ny.Dora
Akumulasi Lama
Keterangan Modal Jumlah
Modal Investasi
Modal 1/1/2017 15.000.000 15.000.000 3 bulan 45.000.000
Investasi 1/4/2017 5.000.000 20.000.000 4 bulan 80.000.000
Investasi 30/7/2017 3.000.000 23.000.000 2 bulan 46.000.000
Prive 1/10/2017 (2.000.000) 21.000.000 3 bulan 63.000.000
Total 234.000.000
Investasi modal rata-rata 12 bulan 19.500.000

Tn.Emon
Akumulasi Lama
Keterangan Modal Jumlah
Modal Investasi
Modal 1/1/2017 20.000.000 20.000.000 7 bulan 140.000.000
Investasi 30/7/2017 5.000.000 25.000.000 2 bulan 50.000.000
Prive 1/10/2017 (2.000.000) 23.000.000 3 bulan 69.000.000
Total 259.000.000
Investasi modal rata-rata 12 bulan 21.583.333

Modal rata-rata Ny.Dora : Rp 19,500,000


Modal rata-rata Tn.Emon : Rp 21,583,333
Total modal rata-rata Rp 41,083,333
Laba Ny.Dora : Rp 19,500,000 / Rp 41,083,333 x Rp 15.000.000 = Rp 7,119,676
Laba Tn.Emon: Rp 21,583,333 / Rp 41,083,333 x Rp 15.000.000 = Rp 7,880,324
Total Rp 15.000.000
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny.Dora Rp 7,119,676
Modal Tn.Emon Rp 7,880,324
(mencatat penutupan rekening ikhtisar laba rugi)

4. Laba Rugi dibagi setelah dikurangi bonus dan gaji, kemudian sisanya dapat dibagi sama, dengan perbandingan tertentu atau dengan
rasio tertentu
Diasumsikan bahwa si Ny.Dora mendapatkan bonus atas kinerjanya, ia diberikan bonus sebesar 20% dari laba sebelum dikurangi bonus. Selain itu
mereka menerima penyisihan gaji sebesar Ny.Dora Rp 400.000 dan Tn.Emon Rp 500.000 setiap bulan. Pembagian sisa saldo laba ditentukan dibagi
berdasarkan rasio 60%:40%. Laba sebesar Rp 15.000.000 sebelum penetapan pemberian bonus dan gaji dibagikan kepada para sekutu dengan
penyelesaian sebagai berikut :
Gaji Ny.Dora : 12 bulan x Rp 400.000 = Rp 4.800.000
Gaji Tn.Emon : 12 bulan x Rp 500.000 = Rp 6.000.000
Total gaji yang dibagikan Rp 10.800.000

Proses perhitungan laba bersih persekutuan setelah dikurangi bonus dan gaji
Keterangan Ny. Dora Tn. Emon Jumlah
Laba bersih 15.000.000
Bonus untuk Ny.Dora 20% (3.000.000) 3.000.000 3.000.000
Sisa laba untuk dibagi 12.000.000
Penyisihan gaji (10.800.000) 4.800.000 6.000.000 10.800.000
Sisa laba setelah penyisihan gaji 1.200.000
Laba dibagi secara rasio 60%:40% (1.200.000) 720.000 480.000 1.200.000
Alokasi laba bersih 0 8.520.000 6.480.000 15.000.000

Jurnal :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 3.000.000
Modal Ny.Dora Rp 3.000.000
(mencatat atas pemberian bonus pada Ny.Dora)

31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 10.800.000


Modal Ny.Dora Rp 4.800.000
Modal Tn.Emon Rp 6.000.000
(mencatat atas pemberian gaji para sekutu)

31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 1.200.000


Modal Ny.Dora Rp 720.000
Modal Tn.Emon Rp 480.000
(mencatat atas pembagian sisa laba persekutuan)

Maka total dana yang diterima oleh masing-masing sekutu pada tahun 2017 adalah :
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny.Dora Rp 8.520.000
Modal Tn.Emon Rp 6.480.000
(mencatat alokasi laba bersih persekutuan)

5. Laba Rugi dibagi setelah dikurangi gaji dan bunga modal, kemudian sisanya dapat dibagi sama, dengan perbandingan tertentu atau
dengan rasio tertentu
Diasumsikan bahwa si Ny.Dora dan Tn.Emon mendapatkan bunga atas modal sebesar 6%, dari laba sebelum dikurangi bonus. Selain itu mereka
menerima penyisihan gaji sebesar Ny.Dora Rp 400.000 dan Tn.Emon Rp 500.000 setiap bulan. Pembagian sisa saldo laba ditentukan dibagi
berdasarkan rasio 60%:40%. Laba sebesar Rp 15.000.000 sebelum penetapan pemberian bonus dan gaji dibagikan kepada para sekutu dengan
penyelesaian sebagai berikut :
Gaji Ny.Dora : 12 bulan x Rp 400.000 = Rp 4.800.000
Gaji Tn.Emon : 12 bulan x Rp 500.000 = Rp 6.000.000
Total gaji yang dibagikan Rp 10.800.000
Ny. Dora
Akumulasi Lama
Keterangan Modal Bunga Jumlah
Modal Investasi
Modal 1/1/2017 15.000.000 15.000.000 3/12 6% 225.000
Investasi 1/4/2017 5.000.000 20.000.000 4/12 6% 400.000
Investasi 30/7/2017 3.000.000 23.000.000 2/12 6% 230.000
Prive 1/10/2017 (2.000.000) 21.000.000 3/12 6% 315.000
Jumlah bunga 1.170.000

Tn. Emon
Akumulasi Lama
Keterangan Modal Bunga Jumlah
Modal Investasi
Modal 1/1/2017 20.000.000 20.000.000 7/12 6% 700.000
Investasi 30/7/2017 5.000.000 25.000.000 2/12 6% 250.000
Prive 1/10/2017 (2.000.000) 23.000.000 3/12 6% 345.000
Jumlah bunga 1.295.000

Proses perhitungan laba bersih persekutuan setelah dikurangi bunga modal dan gaji para sekutu
Keterangan Ny. Dora Tn. Emon Jumlah
Laba bersih 15.000.000
Bunga modal untuk para sekutu (2.465.000) 1.170.0000 1.295.000 2.465.000
Sisa laba untuk dibagi 12.535.000
Penyishan gaji (10.800.000) 4.800.000 6.000.000 10.800.000
Sisa laba setelah penyisihan gaji 1.735.000
Laba dibagi secara rasio 60%:40% (1.735.000) 1.041.000 694.000 1.735.000
Alokasi laba bersih 0 7.011.000 7.989.000 15.000.000

Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 2.465.000
Modal Ny.Dora Rp 1.170.000
Modal Tn.Emon Rp 1.295.000
(mencatat atas pemberian bunga modal para sekutu)

31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 10.800.000


Modal Ny.Dora Rp 4.800.000
Modal Tn.Emon Rp 6.000.000
(mencatat atas pemberian gaji para sekutu)

31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 1.495.000


Modal Ny.Dora Rp 1.041.000
Modal Tn.Emon Rp 694.000
(mencatat penutupan rekening ikhtisar laba rugi)

Maka total dana yang diterima oleh masing-masing sekutu pada tahun 2017 adalah :
Jurnalnya :
31/12/2017 Ikhtisar Laba Rugi Rp 15.000.000
Modal Ny.Dora Rp 7.011.000
Modal Tn.Emon Rp 7.989.000
(mencatat alokasi laba bersih persekutuan)

Soal 2
Persekutuan 3K dengan anggota sekutu Kwik, Kwek dan Kwak. Adapun susunan modal dan pembagian laba rugi sebagai berikut :
Nama sekutu Modal per 31 Des 2017 % laba rugi
Kwik Rp 50 juta 40%
Kwek Rp 50 juta 10%
Kwak Rp 50 juta 50%
Pada tanggal 1 Januari 2018 Donal ingin bergabung dalam persekutuan tersebut dengan menyetorkan investasi ke dalam persekutuan berupa uang
kas sebesar Rp 50 juta untuk mendapatkan 20% dari total modal persekutuan baru.
Diminta :
a. Pengakuan Modal dengan Metode Bonus
b. Pengakuan Modal dengan Metode Goodwill

Penyelesaian :
a. Metode Bonus
Modal Kwik = 50.000.000 x 40% = Rp. 20.000.000
Modal Kwek = 50.000.000 x 10% = Rp. 5.000.000
Modal Kwak = 50.000.000 x 50% = Rp. 25.000.000
Modal Donal = 200.000.000 x 20% = Rp.40.000.000
Jurnal
Keterangan D K
Kas Rp. 90.000.000
Modal kwik Rp. 20.000.000
Modal kwek Rp. 5.000.000
Modal kwak Rp. 25.000.000
Modal donal Rp. 40.000.000

b. Metode Goodwill
= Rp, 200.000.000 x 20%
= Rp, 40.000.000
= Rp 50.000.000 - 40.000.000
= Rp 10.000.000
Jurnal
Keterangan D K
Good will Rp, 10.000.000
Modal donal Rp, 10.000.000

SAP 2 : PERUBAHAN KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN


Pembelian sebagian hak penyertaan dari anggota persekutuan

Tn. S masuk dengan membeli hak Tn. Y ½ bagian dan membeli hak Tn. E ¼ bagian,maka pencatatan pemindahan hak penyertaan atau modal sebagai
berikut :
Modal Tn. Y 2.000.000
Modal Tn. E 1.500.000
Modal Tn. S 3.500.000
Oleh karena itu persekutuan berubah dari “YE” menjadi persekutuan “YES” dengan neraca sbb:
SAP 3 : LAPORAN LIKUIDASI PESEKUTUAN
Adam, Palguna, dan Brama membagi keuntungan dan kerugian dalam persekutuan APB dengan rasio 2 : 3 : 5. Karena mereka memutuskan untuk
melikuidasi usahanya, laporan posisi keungan adalah sebagai berikut:

Buatah
LAP = Saldo Akun Modal Sekutu rencana
/ Bagian distribusi
Kerugian Sekutu kas untuk
persekutuan APB!
Berarti :
Jawaban :
Diketahui:
LAP Adam = 55.000.000 / 0,20
Rasio = 275.000.000
Adam : Palguna : Brama = 2 : 3 : 5 =
20% : 30% : 50%
LAP Palguna = 75.000.000 / 0,30 = 250.000.000
LAP Brama = 70.000.000 / 0,50 = 140.000.000
SAP 4 : LIKUIDASI PERSEROAN
Persekutuan AKLS dinyatakan akan segera dilikuidasi. Pembagian laba (rugi) di dalam persekutuan diatur dengan perbandingan Tuan A,
K, L, S adalah : 30%, 30%, 20%, dan 20%. Neraca per 1 September 2011 menunjukkan saldo-saldo sebagai berikut :
“Persekutuan AKLS”
Neraca Per 1 September 2011

AKTIVA UTANG & MODAL


Kas Rp 20.000 Hutang Dagang Rp 100.000
Aktiva-aktiva Lain Rp 280.000 Hutang kepada Tuan K Rp 20.000
Hutang kepada Tuan S Rp 15.000

Modal A Rp 75.000
Modal K Rp 50.000
Modal L Rp 30.000
Modal S Rp 10.000
Total Aktiva Rp 300.000 Total Utang & Modal Rp 300.000

Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-.


Diminta :
a. Susunlah ikhtisar laporan likuidasi setelah realisasi selesai !

b. Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan !

Jawaban :.
Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-, maka ikhtisar laporan likuidasinya adalah sebagai berikut :
“Persekutuan AKLS”
Ikhtisar Laporan Likuidasi
Modal dan Pembagian Laba Rugi
Keterangan Kas Aktiva Hutang Hutang Hutang
Lain- Dagang kepada kepada Modal Modal Modal Modal
lain K S A K L S
(30%) (30%) (20%) (20%)
a) Saldo sebelum 20.000 280.000 100.000 20.000 15.000 75.000 50.000 30.000 10.000
likuidasi Hasil
Penjualan
harta & 250.000 - 280.000 - - - -9.000 -9.000 - 6.000 - 6.000
pembagian laba
( rugi)
270.000 - 100.000 20.000 15.000 66.000 41.000 24.000 4.000
b) Pembayaran kepada - 100.000 - - 100.000 - - - - - -
kreditur
170.000 - - 20.000 15.000 66.000 41.000 24.000 -
c) Pembayaran
kepada para
- - - - 20.000 - 15.000 - 60.000 - 35.000 - 20.000 -
anggota
170.000

Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-, maka ikhtisar laporan likuidasinya adalah sebagai berikut :

Jurnal-jurnal yang diperlukan untuk mencatat proses likuidasi adalah :

a) Kas Rp 250.000,- -
Modal, A Rp 9.000,- -
Modal, K Rp 9.000,- -
Modal, L Rp 6.000,- -
Modal, S Rp 6.000.- -
Aktiva Lain-lain - Rp 280.000,-
(mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembagian laba/rugi)

b) Hutang Dagang Rp 100.000,- -


Kas - Rp 100.000,-
(mencatat pembayaran hutang kepada kreditur)

c) Hutang kepada K Rp 20.000,- -


Hutang kepada S Rp 15.000,- -
Modal, A Rp 66.000,- -
Modal, K Rp 41.000,- -
Modal, L Rp 24.000,- -
Modal, S Rp 4.000,- -
Kas - Rp 170.000,-
(mencatat pembayaran hutang kepada anggota sekutu dan pembayaran kepada para anggota)

SAP 5 : LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG


Kantor pusat mengirimkan barang dagangan ke kantor cabang dicatat sebesar 25% diatas harga pokoknya. Harga pokok barang dagangan yang
dikirimkan adalah Rp. 1.000.000,00. Pada akir periode kantor cabang melaporkan bahwa semua barang yang dikirimkan tersebut laku dijual
seharga Rp. 1.600.000,00. Ternyata pada saat pengakuan laba dari cabang laba dilaporkan terlalu rendah. Hal ini disebabkan karena harga pokok
barang yang berada di cabang di catat sebesar Rp. 1.250.000,00 (sesuai dengan harga nota) padahal seharusnya barang pokonya pada catatan pusat
adalah Rp. 1.000.000,00
Diminta:
Berdasarkan transaksi berikut buatlah jurnal masing-masing kasus!
Jawab :
Penjualan barang ke cabang sebesar harga pokoknya
Rp. 1.000.000,00 dan di nota sebesar 125/100 x Rp. 1.000.000,00 = Rp. 1.250.000,00

Jurnal:
Buku kantor pusat
R/K kantor cabang Rp. 1.250.000,00
Pengiriman barang ke cabang Rp. 1.000.000,00
Cadangan kenaikan harga barang cabang Rp. 250.000,00

Buku kantor cabang


Penerima barang dari pusat Rp. 1.250.000,00
R/K kantor pusat Rp. 1.250.000,00

Penjualan barang oleh cabang dengan mendapatkan laba sebesar


Rp. 1.600.000,00 – Rp. 1.250.000,00 = Rp. 350.000,00 laba tersebut dilaporkan ke pusat

Jurnal:
1. Buku kantor pusat
R/K kantor cabang Rp. 350.000,00
Rugi-laba kantor cabang Rp. 350.000,00
2. Buku kantor cabang
Rugi-laba Rp. 350.000,00
R/K kantor pusat Rp. 350.000,00

Penyesuaian saldo cadangan kenaikan barang cabang dan koreksi terhadap laba cabang dengan perhitungan sebagai berikut:
Penjualan Rp. 1.600.000,00
HPP sebenarnya Rp. 1.000.000,00
Laba sebenarnya Rp. 600.000,00
Laba yang dilaporkan oleh cabang Rp. 350.000,00
Kekurangan laba Rp. 250.000,00

Jurnal:
Buku kantor pusat
Cadangan kenaikan harga barang cabang Rp. 250.000,00
Rugi laba kantor cabang Rp. 250.000,00

Menutup rugi laba cabang ke rekening rugi laba :


Buku kantor pengamat
Rugi laba kantor cabang Rp. 600.000,00
Rugi laba Rp. 600.000,00

SAP 6 : MASALAH KHUSUS DALAM LAPORAN KEUANGAN KANTOR PUSAT & KANTOR CABANG

PT Ultra Surabaya, Jawa timur, distributor peralatan kantor, mendirikan kantor cabang penjualan di Denpasar, Bali. Kantor pusat menjual baik ke
konsumen ritel maupun ke cabang bali dengan laba atas penjualan antar perusahaan yang dialokasikan ke kantor pusat. Asumsi lainnya adalah
sebagai berikut :

a. PT Ultra mendirikan cabang denpasar pada tahun 19X1 dengan mentransfer kas Rp.30.000.000. sebagai, tambahan kantor pusat juga
mentransfer peralatan dan perabotan kantor baru senilai Rp.100.000.000 ke cabang denpasar
b. Selama tahun 19X1, kantor pusat dan cabang denpasar membeli persediaan masing-masing sebesar Rp.260.000.000 dan Rp.50.000.000 dari
pihak ekternal
c. Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer persediaan ke cabang denpasar dengan total harga transfer Rp.110.000.000. harga perolehan
persediaan kantor pusat senilai Rp.70.000.000
d. Kantor pusat menjual persediaan Rp.254.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp.500.000.000 selama tahun berjalan dan piutang yang
berhasil ditagih sebesar Rp.480.000.000. cabang denpasar menjual persediaan senilai Rp.128.000.000 ke pihak eksternal dengan harga
Rp.200.000.000 dan berhasil menagih piutang sebesar Rp.158.000.000. dari jumlah persediaan yang dijual cabang denpasar sebesar
Rp.38.000.000 dibeli daripihak eksternal
e. Cabang denpasar mengirimkan kas sebesar Rp.70.000.000 ke kantor pusat
f. Selama tahun berjalan beban operasi yang terjadi di kantor pusat sebesar Rp.133.000.000 sementara beban operasi yang terjadi di cabang
denpasar sebesar Rp.34.000.000
g. Kantor pusat membayar utang sebesar Rp.390.000.000 selama tahun 19X1, sementara cabang denpasar membayar utang Rp.77.000.000
h. PT Ultra mengumumkan dan membayar deviden sebesar Rp.50.000.000
i. Pada akhir tahun 19X1, kantor pusatmencatat penyusutan sebesar Rp.30.000.000, sementara cabang denpasar mencatat penyusutan sebesar
Rp.6.000.000
j. Pada akhir tahun 19X1, saldo persediaan cabang tersisa yang dibeli dari pihak eksternal adalah senilai Rp.12.000.000. persediaan cabang
yang tersisa yang berasal dari transfer kantor pusat memiliki harga perolehan di kantor pusat senilai Rp.15.000.000 dan ditagih ke cabang
pada harga Rp.20.000.000
DIMINTA: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat aktivitas ini ada pada pembukuan kantor pusat dan cabang Denpasar!
JAWAB:

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Kantor Cabang


(a)Invest.cbg dps 130.000.000 Kas 30.000.000
Kas 30.000.000 Peralatan 100.000.000
Peralatan 100.000.000 Kantor pusat 130.000.000

(b) Persediaan 260.000.000 Persediaan 50.000.000


Utang dagang 260.000.000 Utang dagang 50.000.000

(c) Invest. cbg dps 110.000.000 Persediandr ktr pst 110.000.000


Persediaan 70.000.000 Kantor pusat 110.000.000
Laba antarperusahaan 40.000.000

(d) Piutang dagang 500.000.000 Piutang dagang 200.000.000


Penjualan 500.000.000 Penjualan 200.000.000
Beban HPP 254.000.000 Beban HPP 128.000.000
Persediaan 254.000.000 Persediaan 38.000.000
Persediaan-dari ktr pst 90.000.000
Kas 480.000.000 Kas 158.000.000
Piutang dagang 480.000.000 Piutang dagang 158.000.000

(e) Kas 70.000.000 Kantor pusat 70.000.000


Invest.cbg dps 70.000.000 Kas 70.000.000

(f) Beban operasi 133.000.000 Beban operasi 34.000.000


Utang dagang 133.000.000 Utang dagang 34.000.000

(g) Utang dagang 390.000.000 Utang dagang 77.000.000


Kas 390.000.000 Kas 77.000.000
(h) Dividen diumumkan 50.000.000
Kas 50.000.000

(i) Beban penyusutan 30.000.000 Beban penyusutan 6.000.000


Akumulasi penyusutan 30.000.000 Akumulasi penyusutan 6.000.000

(j) Laba antarperushaan


belum terealisasi 35.000.000
Laba terealisasi atas
pengiriman ke cbg 35.000.000
SOAL TEORI : KELAS SIANG
SAP 1 : Apa saja yang menjadi ketentuan dalam perjanjian pendirian persekutuan?
Jawaban :
Isi perjanjian antara lain :
a) Ketentuan mengenai persekutuan
b) Ketentuan mengenai sekutu
c) Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan
d) Ketentuan mengenai pembagian laba
e) Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan
f) Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap masing-masing sekutu

SAP 2 : Jika salah satu sekutu meninggal, apakah persekutuan tersebut masih bisa berlanjut atau tidak?
Jawaban:
Pada saat sekutu meninggal dunia maka akan membubarkan persekutuan. Ketika sekutu meninggal biasanya akun-akun persekutuan ditutup
untuk menentukan ekuitas suku pada tanggal kematian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan:
1. Menentukan laba atau rugi bersih hinggal tanggal kematian
2. Menutup buku persekutuan
3. Menyusun laporan keuangan.

SAP 3 : Apakah tujuan skedul pembayaran aman untuk para sekutu?


Jawab :
Skedul pembayaran aman kepada para sekutu mencakup seluruh informasi yang diperlukan agar para sekutu mengetahui besar kas yang akan
diterima pada setiap tanggal distribusi kas. Jadi, tujuan dari pembuatan skedul pembayaran aman adalah untuk menentukan jumlah kas yang
bisa di distribusikan secara aman untuk tiap sekutu.

SAP 4 : Siapa saja yang dapat mengajukan pailit?


Syarat-syarat yang dapat mengajukan permohonan kepailitan berdasarkan pasal 2 UUKPKPU
a. Debitor yang mempunyai dua atau lebih KREDITOR dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat
ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonan sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya
(Pasal 2 ayat (1) UUKPKPU)
b. KEJAKSAAN dapat mengajukan permohonan pailit dengan alasan untuk kepentingan umum (ayat (2) UUKPKPU)
c. Debitor adalah Bank maka permohonan pernyataan pailit bagi Bank sepenuhnya merupakan kewenangan BANK INDONESIA (ayat
(3) UUKPKPU)
d. Debitor adalah perusahaan efek, bursa efek, lembaga penyimpanan dan penyelesaian permohonan hanya dapat diajukan oleh BPPM
(ayat (4))
e. Debitor adalah perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, dana pension atau BUMN diajukan oleh MENTERI KEUANGAN (ayat
(5) UUKPKPU)

SAP 5 : Sebutkan apa saja perbedaan yang jelas dari akunatnsi cabang dan akuntansi agen !
Jawab :

Perbedaan yang jelas dalam akuntansi cabang dan akuntansi agen adalah sebagai berikut:
 Persediaan barang yang ada di agen tidak untuk dijual, sedangkan persediaan yang ada di cabang untuk dijual
 Pada saat mengadakan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga, agen tidak diberikan wewenang untuk memutuskannya. Tetapi untuk
cabang boleh memutuskan sendiri tanpa seizin kantor pusat
 Agen hanya berfungsi sebagai penerima pesanan saja, sedangkan kantor cabang selain menerima juga mengadakan transaksi penjualan
 Demikian pula dalam hal pemberian persetujuan penjualan dan syarat-syarat penjualan, agen ditangani oleh pusat sedangkan kantor
cabang ditangani sendiri
 Pengumpulan piutang pada agen ditangani oleh kantor pusat, sedang kantor cabang ditangani sendiri
 Agen tidak membuat pencatatan dan laporan keuangan, tetapi cabang menyelenggarakan pembukuan dan membuat laporan keuangan
sendiri untuk dilaporkan kepada kantor pusat

SAP 6 : Sebutkan transaksi-transaksi yang menyebabkan saldo R/K kantor cabang terlalu besar, saldo R/K kantor cabang terlalu kecil, saldo R/K
kantor Pusat terlalu besar, dan saldo R/K kantor pusat terlalu kecil sehingga diperlukannya rekonsiliasi!
Jawab :
1. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor cabang terlalu besar, misalnya transaksi:
a) Pengiriman kas dari kantor cabang masih dalam perjalanan
b) Pengembalian barang dagangan dari kantor cabang masih dalam perjalanan
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor cabang telah dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.
d) Pembebanan biaya kepada kantor cabang dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.
e) Pengakuan laba kantor cabang yang terlalu besar atau rugi yang terlalu kecil

2. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor cabang terlalu kecil, misalnya transaksi:
a) Penagihan piutang kantor pusat yang dilakukan oleh kantor cabang.
b) Laba kantor cabang yang belum diakui atau diakui terlalu kecil oleh kantor pusat.
c) Pembebanan biaya kepada kantor cabang yang dicatat terlalu kecil oleh kantor pusat.
d) Pengiriman aktiva dari kantor pusat ke kantor cabang yang terlalu kecil.
e) Pengiriman aktiva dari kantor cabang ke kantor pusat yang terlalu besar.
f) Rugi kantor cabang yang dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.

3. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor Pusat terlalu besar, misalnya transaksi:
a) Penagihan piutang kantor cabang yang dilakukan oleh kantor pusat dicatat terlalu besar.
b) Pengirirman barang dagangan dari kantor Pusat yang dinilai terlalu besar oleh kantor cabang.
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor Pusat telah dicatat terlalu besar oleh kantor cabang.
d) Pembebanan biaya kepada kantor pusat yang dicatat terlalu besar oleh kantor cabang.

4. Penyebab yang berakibat oleh saldo rekening koran kantor pusat terlalu kecil, misalnya transaksi:
a) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang masih dalam perjalanan
b) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh kantor cabang.
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor pusat telah dicatat terlalu besar oleh kantor cabang.
d) Pembebanan biaya oleh kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh kantor cabang.

Anda mungkin juga menyukai