BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pegunungan Selatan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya
sebagian besar tersusun atas batuan tersier dan sebagian kecil pra-tersier,
stratigrafi Pegunungan Selatan dari tua – muda (Surono, dkk, 1992) yaitu
batuan malihan berumur kapur yang dianggap sebagai batuan dasar pada saat
subduksi zaman kapur, terendapkan tidak selaras diatasnya Formasi Wungkal
Gamping berumur Eosen, dan pada kala Oligosen ahir – Miosen tengah mulai
terekam aktivitas vulkanik dengan diendapkannya Formasi Kebo-Butak,
Semilir, Nglanggeran, dan Sambipitu, kemudian disusul selaras menjari
Formasi Oyo dengan kandungan karbonatnya lebih tinggi, dan selanjutnya
diendap Formasi Wonosari dan Formasi Kepek.
Tektonik yang terjadi di Pegunungan Selatan telah terjadi pada Zaman
Kapur (Smyth, etal, 2005, 2008; Celements and Hall, 2007; Satyana, 2014),
dan hal yang menarik hanya beberapa saja yang sudah merisetkan struktur
geologi secara khusus yang terjadi di Pegunungan Selatan di D.I. Yogyakarta
dan sekitarnya, beberapa diantaranya yaitu Sudarno (1997), Mulyawan dan
Husein (2014). Dengan adanya hal tersebut maka memberikan kesempatan
penulis untuk mengkaji dan mempelajari suatu fenomena geologi yaitu
deformasi yang berada pada Desa Girijati yang terletak di sebelah utara dari
pantai parangtritis.
Lokasi penelitian berada pada bukit di Desa Girijati, Kecamatan
Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat
pengamatan berada di tebing yang terletak di sisi jalan goa jepang. Batuan
yang terdeformasi pada daerah penelitian termasuk ke dalam formasi
Wonosari yang berumur Miosen Akhir sampai Pliosen. Deformasi yang
terbentuk salah satunya terletak di daerah telitian oleh proses proses tektonik
periode pliosen-piestosen (Purnomo dan Purwoko, 1994).
1
Laboratorium Geologi Struktur 2017
2
Laboratorium Geologi Struktur 2017
3
Laboratorium Geologi Struktur 2017
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Kekar
Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergergeseran
yang berarti (bagian masanya masih berhubungan/bergabung). Secara umum
dicirikan oleh pemotongan bidang perlapisan batuan, biasanya terisi mineral lain
(mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb, dan kenampakan breksiasi.
Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi dalam
pola-pola yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak lurus vektor
tegasan (stress). Terkadang beberapa kekar saling berpotongan, membagi sebuah
batuan besar menjadi balok-balok yang saling terpisah.
Kekar dapat terbentuk baik secara primer (bersamaan dengan pembentukan
batuan, misalnya kekar kolom dan kekar melembar pada batuan beku) maupun
secara sekunder (setelah proses pembentukan batuan, umunya merupakan kekar
tektonik).
4
Laboratorium Geologi Struktur 2017
5
Laboratorium Geologi Struktur 2017
2.2. Sesar
Sesar adalah suatu rekahan yang memperlihakan pergeseran cukup besar
dan sejajar terhadap bidang rekahan yang terbentuk. Pergeseran pada sesar dapat
terjadi sepanjang garis lurus (translasi) atau terputar (rotasi).
Unsur-unsur sesar :
a) Bidang sesar (fault plane) adalah suatu bidang sepanjang rekahan dalam
batuan yang tergeserkan
b) Jurus sesar (strike) adalah arah dari suatu garis horizontal yang
merupakan perpotongan antara bidang sesar dengan bidang horizontal.
c) Kemiringin sesar (dip) adalah sudut antara bidang sesar dengan bidang
horizontal dan diukur tegak lurus jurus sesar.
d) Atap sesar (hanging wall) adalah blok yang terletak di atas bidang sesar
apabila bidang sesarnya tidak vertical.
e) Kaki sesar (foot wall) adalah blok yang terletak di bawah sesar.
f) Hade adalah sudut antara garis vertical dengan bidang sesar dan
merupakan penyiku dari dip sesar,
g) Heave adalah komponen horizontal dari slip/separation, diukur pada
bidang vertical yang tegak lurus jurus sesar.
h) Throw adalah komponen vertical dari slip/separation, diukur pada
bidang vertical yang tegak lurus jurus sesar.
6
Laboratorium Geologi Struktur 2017
7
Laboratorium Geologi Struktur 2017
2. Dip slip
Dip-slip fault yaitu sesar yang mempunyai pergerakan naik atau
turun sejajar terhadap arah kemiringan sesar. Dip-slip fault dibagi
menjadi :
• Normal-slip fault
Blok hanging wall relative turun.
• Reverse-slip fault
Blok hanging wall relative naik.
8
Laboratorium Geologi Struktur 2017
3. Oblique slip
Oblique-slip fault yaitu pergerakan sesar kombinasi antara strike-
slip dan dip-slip, diantaranya terdapat :
• Normal left-slip fault
• Normal right-slip fault
• Reverse left-slip fault
• Reverse right-slip fault
1. Zona sesar
- Breksi sesar
2. Bidang sesar
- Cermin sesar
3. Pergeseran sesar
9
Laboratorium Geologi Struktur 2017
- Drag fold
- Micro fold
- Offset
10
Laboratorium Geologi Struktur 2017
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Analisa Stereonet
Hasil Analisa
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
11
Laboratorium Geologi Struktur 2017
12
Laboratorium Geologi Struktur 2017
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Lapangan 1
4.1.1. Deskripsi Lapangan
Secara Administratif, lapangan penelitian masuk kedalam Desa
Girijati, Kecaatan Purwosari Kabupaten Gunung Kidul, dengan
koordinat lokasi, 0425961,9116178 ketinggian 245 m. Pengamatan
dilakukan pada pukul 12.00 WIB dengan cuaca cerah berawan. Untuk
menuju ke lokasi singkapan, tidak dapat menggunakan kendaran
bermotor. Karena harus melewati jalan yang curam.
Gambar 4.1. Foto Singkapan SS 1 LP 1, Foto oleh Ryoga, Azimuth foto N2570E
13
Laboratorium Geologi Struktur 2017
Gambar 4.2. Foto Bidang Sesar, Foto oleh Akhmad, Azimuth N2410E
14
Laboratorium Geologi Struktur 2017
15
Laboratorium Geologi Struktur 2017
Gambar 4.4. a) Foto Singkapan SS2 daimbil difoto oleh Ryoga b) Sketsa SS2
,Azimuth N1680E
16
Laboratorium Geologi Struktur 2017
Gambar 4.5. a) Foto Singkapan SS2 oleh Ryoga azzimut foto N168oE. b) Foto
bidang sesar, Azzimuth foto N1060E
17
Laboratorium Geologi Struktur 2017
18
Laboratorium Geologi Struktur 2017
Gambar 4.7. a) Foto Singkapan SS3 oleh Akhmad b) Sketsa SS3. Azimuth foto
N2200E
19
Laboratorium Geologi Struktur 2017
Gambar 4.8. Foto Bidang sesar, Foto oleh Akhmad. Azimuth N2200E
20
Laboratorium Geologi Struktur 2017
Gambar 4.10. Foto Singkapan SS4 oleh Akhmad. azzimut foto N160oE
21
Laboratorium Geologi Struktur 2017
Gambar 4.11. Foto bidang sesar SS4. Foto oleh Akhmad. Azimuth N2120E
22
Laboratorium Geologi Struktur 2017
23
Laboratorium Geologi Struktur 2017
Gambar 4.14. foto shear joint oleh akhmad, Azimuth foto N1600E
24
Laboratorium Geologi Struktur 2017
25
4.1.7. Foto Bentang Alam
Gambar 4.17. Foto Bentang Alam, oleh Akhmad, azzimuth foto N13oE
Laboratorium Geologi Struktur 2017
26
Laboratorium Geologi Struktur 2017
4.2 Pembahasan
Pada daerah telitian litologi yang menysunnya adalah batuan karbont klastik
berukuran sedang. Daerah telitian termasuk kedalam formasi wonosari yang
berumur miosen tengah-pliosen. Daerah telitian sudah mengalami deformasi,
dengan dijumpainya struktu-struktur geologi berupa kekar dan sesar. Pada daerah
ini ditemukan 4 sesar dengan arah kelurusan NE-SW dan NW-SE. Pergerakan
keempat sesar ini adalah turun.
Hasil analisis arah tegaasan utama dari data kekar,menunjukan arah tegasan
utama berarah vertikal dan arah ekstensi E-W. Kompleks struktur geologi daerah
penelitian terbentuk akibat adanya regim tektonik regangan yang berarah U-S.
Beradasarkan analisis kekar didapatkan σ1 : 64o, N 0o E , σ2 : 26o, N 180o E, σ3 :
0o, N 90o E.
SE NW
BAB V
27
Laboratorium Geologi Struktur 2017
KESIMPULAN
Adapun kesimpulannya adalah daerah penelitian ini memiliki
lithology penyusun berupa Batuan Karbonat Klastik berukuran sedang dan
merupakan formasi wonosari yang berumur miosen tegah – pliosen, daerah
ini telah mengalami deformasi dan dijumpai struktur-struktur geologi
sebagai berikut :
Daftar Pustaka
28
Laboratorium Geologi Struktur 2017
29