Anda di halaman 1dari 9

NAMA : WINA WINURSARI

NIM : 161010850125

KELAS : 02TIDE001 / Reg. C

MODUL 10

PERTANYAAN

1. Berikan contoh penggunaan polimer di dalam mobil

2. Berikan penjelasan perbedaan polimer alam dan polimer sintetis

3. Apa yang menjadi tujuan disarankannya penggunaan plastik yang dapat didaur ulang

JAWABAN

1. - Polivinil klorida (IUPAC: Polikloroetanadiol), biasa disingkat PVC, Plastik PVC bersifat termo
plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan
bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.Plastik bentuk
kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anakanak, pipa PVC (paralon),
meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel,
jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.

- Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari proses
polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi terhadap aus dan
digunakan terutama dalam pembuatan ban.Ini juga telah digunakan untuk melapisi atau
merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik yang sangat tinggi.Polibutadiena
paling banyak digunakan untuk membuat ban mobil. Karet ini juga dapat digunakan pada
bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf,selang air, dll

- Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil


metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat(H2C = CH-COOH3).
PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela
pesawat terbang dan lampu belakang mobil (kaca alkrilik).

2. Polimer sintetis merupakan hasil sintesis senyawa-senyawa organik di mana molekul-molekul


yang berupa monomer bergabung membentuk rantai panjang melalui ikatan kovalen.
Polimer alam terjadi secara alamiah. Contohnya amilum, selulosa, karet, wol, karbohidrat dan
protein. Mari kita pelajari beberapa polimer alam berikut ini.

1. Karet
Karet alam merupakan polimer adisi alam yang paling penting. Karet disadap dari pohon karet dalam
bentuk suspensi di dalam air yang disebut lateks. Karet banyak dikembangkan di Pulau Jawa dan
Sumatra. Karet alam adalah polimer isoprena. Lateks atau karet alam bersifat lunak atau lembek dan
lengket jika dipanaskan. Kekuatan rantai dalam elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur
jaringan, tetapi energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh elastomer
lain yang banyak digunakan adalah polivinil klorida, dan polimer stirena-butadiena-stirena (SBS).

2. Karbohidrat

Nasi, jagung, sagu, ataupun roti mengandung karbohidrat. Karbohidrat adalah golongan
senyawa organik yang terjadi secara alamiah dan berjumlah terbanyak. Potensi karbohidrat di
wilayah Indonesia tersebar hampir merata. Hal ini karena iklim Indonesia yang cocok untuk
tanaman penghasil karbohidrat. Misal padi banyak dihasilkan di Pulau Jawa, Propinsi Riau,
Sumatra Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Jagung dihasilkan di Propinsi Sulawesi Utara,
Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Daerah Istimewa Jogjakarta, dan Pulau Jawa.
Adapun sagu dihasilkan di Propinsi Sulawesi Selatan, Papua, Maluku, dan Riau.

3. Melakukan daur ulang sampah plastik dengan cara memisahkan partikel-partikel plastik hingga
terciptanya produk baru. Plastik daur ulang biasanya akan dirubah bentuk menjadi biji plastik,
botol minuman, dan produk baru dengan bentuk baru yang lainnya. Hampir disetiap negara
selalu berupaya melakukan proyek besar dalam melakukan daur ulang sampah plastik.

Dengan menggunakan mesin incinerators untuk mendaur ulang limbah plastik. Sebagian negara
menggunakan mesin ini untuk mengolah sampah plastik yang tidak teruarai. Semua limbah
plastik dibakar menggunakan incinerators. Namun ada dampak buruk jika menggunakan metode
ini. Yaitu, timbulnya pencemaran atau polusi udara. Namun seiring berjalannya waktu, para
developer telah bekerja keras untuk mengurangi dampak pulusi udara yang ditimbulkan.

Untuk mengurangi dampak dari limbah plastik, sebagian besar negara di dunia telah melarang
penggunaan produk plastik tertentu. Hal ini untuk mengurangi rasa ketergantungan terhadap
produk palstik. Dan menggantikannya dengan produk yang lebih ramah lingkungan.

Menggunakan tas dari bahan kertas atau dari bahan lainnya untuk berbelanja. Sehingga dapat
mengurangi pemakaian plastik di dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengurangi dampak limbah plastik, dari pihak pemerintah dan diri pribadi perorangan
harus saling menyadari. Pemerintah harus membuat tempat sampah di setiap sisi kota. Dan
setiap individu juga harus mempunyai kesadaran tentang membuang sampah. Jangan campur
sampah plastik dengan sampah yang bisa di daur ulang. Tempatkan sampah plastik pada tempat
sampah yang telah ditentukan. Dan jangan membuang sampah plastik di tempat umum seperti
di jalan, di sungai, di selokan, di parit, dan dimana sampah itu akan sangat berpotensi buruk
bagi lingkungan.
MODUL 11

PERTANYAAN
1. Berikan contoh manfaat polimer adisi dan kondensasi
2. Digunakan pada bidang apakakah polimetil metaakrilat tersebut
3. Untuk menunjang kegiatan apakah homopolimer dan kopolimer

JAWABAN

1. Contoh polimerisasi kondensasi adalah pembentukan selulosa dari monomer (unit ulangan)
yaitu glukosa. Glukosa sebanyak n akan bergabung membentuk rantai dan air dengan jumlah (n-
1). Pada polimerisasi selulosa, dua monomer glukosa bergabung, mengkondensasikan molekul
air, kemudian melepaskan atom oksigen yang menghubungkan dua monomer. Proses ini terus
berlanjut sehingga membentuk rantai.

Polimerisasi adisi yaitu penambahan unit monomer yang terus menerus dipacu oleh suatu
intermediet, yang biasanya berupa radikal, anion atau kation membentuk polimer. Polimerisasi
adisi biasanya terjadi pada unit monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Reaksi adisi
mengakibatkan terbukanya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.

Sebagai contoh, etena yang mempunyai ikatan rangkap jika dipanaskan dengan katalis tertentu
akan menjadi polimer:

2. Polimetil metakrilat (Polymethyl methacrylate) atau poli (metil 2-metilpropenoat) adalah


polimer sintetis dari metil metakrilat. Bahan yang bersifat thermoplastis (mencair bila dipanasi)
murni tidak berwarna,transparan, dan padat ini dijual dengan merek dagang Plexiglas, Vitroflex,
Perspex, Limacryl, Acrylite, Acrylplast, Altuglas, dan Lucite serta pada umumnya disebut dengan
'kaca akrilik' atau sekedar 'akrilik' Bahan resin akrilik polimetil metakrilat (PMMA) di bidang ilmu
gigi tiruan, sampai saat ini masih banyak digunakan sebagai basis gigi tiruan, meskipun sekarang
banyak didapatkan bahan basis gigi tiruan dari metal atau metal frame denture .
Polmetilmetakrilat (PMMA) merupakan senyawa homopolimer yang dibentuk dari reaksi
polimerisasi adisi senyawa metil metakrilat. PMMA berupa plastik bening, keras dan kuat,
namun ringan dan fleksibel. Pemanfaatannya sebagai bahan pencampur gelas dan pencampur
logam, dan yang paling mudah kita amati adalah digunakan untuk lampu belakang mobil
ataupun kaca jendela pesawat terbang.
Proses
Walaupun, bahan ini memiliki termal resin, tetapi tidak menjadi penghalang dalam kedokteran
gigi. Bahan ini terdidri dari cairan (monomer) metil metakrilat dengan campuran dari bubuk
(polimer). Monomer ini adalah bahan plastis dan polimer ini dicampur untuk mendapatkan
konsistensi yang lebih muda
Jenis resin denture base yang terbuat sesuai dengan petunjuk pabrik yaitu bahan poly (metil
metakrilat), resin, yang populer disebut sebagai akrilik. Meskipun secara umun dapat dibedakan
sesuai proses pembentukaanya resin denture base jenis poly (metil metakrilat) atau PMMA.
Adapun jenis-jenis resin denture base adalah:11

3. Polietilena
Kita lebih sering menyebutnya dengan plastik.

Polimer ini dibentuk dari reaksi adisi monomer-monomer etilena. Ada dua macam polietilena,
yaitu yang memiliki densitas (kerapatan) rendah dan polietilena yang memiliki densitas tinggi.

Perbedaan dari kedua polimer ini adalah cara pembuatannya dan agak berbeda sifat fisikanya.

Secara umum sifat polietilena adalah sebagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak
beracun. Untuk polietilen dengan densitas rendah biasanya dipergunakan untuk lembaran tipis
pembungkus makanan, kantung-kantung plastik, jas hujan.

Sedangkan untuk polietilen yang memiliki densitas tinggi, polimernya lebih keras, namun masih
mudah untuk dibentuk sehingga banyak dipakai sebagai alat dapur misal ember, panci, juga untuk
pelapis kawat dan kabel.

Polipropilena,
Polimer ini mirip dengan polietilen, Monomer pembentuknya adalah propilena berbeda dalam
jumlah atom C dengan etilen.
Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan dari polietilena, sehingga banyak dipakai untuk membuat
karung, tali dan sebagainya. Karena lebih kuat, botol botol dari polipropilena dapat dibuat lebih
tipis dari pada polietilena. Botol minuman adalah salah satu contoh polimer propilena yang
banyak dipergunakan.

Teflon
Nama Teflon merupakan nama dagang, nama ilmiahnya adalah politetrafluoroetilena dan
disingkat dengan PTFE. Polimer dihasilkan dari proses polimerisasi adisi senyawa turunan etilen
yaitu tetrafluoroetilena (CF2 = CF2). Teflon sangat tahan terhadap bahan kimia, panas dan sangat
licin.

Penggunaan teflon sebagai pelapis barang yang tahan panas seperti tangki di pabrik kimia, pelapis
panci dan kuali anti lengket di dapur serta pelapis dasar seterika.

Polivinil klorida (PVC)


Polimer ini merupakan polimer yang dibentuk oleh monomer kloro etilen (CH2=CHCl). Polimer ini
memiliki sifat yang lebih kuat dibandingkan dengan etilen, tahan panas atau tidak mudah
terbakar.

Berdasarkan sifat inilah maka, polivinil klorida banyak dipergunakan untuk untuk membuat pipa,
selang keras, lapisan lantai, piringan hitam, dan lain-lain.

Bakelit
Polimer bakelit merupakan plastik termoseting, polimer ini dihasilkan dari suatu kopolimer
kondensasi antara metanal dan fenol. Bakelit sudah banyak dibahas pada plastik termoseting.
Polimer ini banyak digunakan untuk peralatan listrik, sebagai kotak isolator, dan dudukan lampu.

Polimer Akrilat
Ada dua jenis polimer Akrilat yang banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
polimetil metakrilat dan serat akrilat atau orlon.

Polmetilmetakrilat (PMMA) merupakan senyawa homopolimer yang dibentuk dari reaksi


polimerisasi adisi senyawa metil metakrilat. Senyawa ini juga dikenal dengan nama dagang
flexiglass (gelas yang fleksibel). PMMA berupa plastik bening, keras dan kuat, namun ringan dan
fleksibel. Pemanfaatannya sebagai bahan pencampur gelas dan pencampur logam, dan yang
paling mudah kita amati adalah digunakan untuk lampu belakang mobil ataupun kaca jendela
pesawat terbang.
Polimerisasi dari asam akrilat (asam 2-propenoat) atau turunannya menghasilkan serat
akrilat seperti orlon, serat ini menyrupai wol, sehingga dipergunakan untuk jamper, kaos kaki,
karpet dan lain-lain. Serat sutra didapat dari ulat sutra sebagai bahan yang mengkilat dan halus
serta lembut. Polimer sintetik dari sutra adalah serat sintetik nylon 66 dan nylon 6, walapun
hasilnya tidak sebaik sutra namun sudah mendekati.
Polimer ini merupakan poliimida, cocok untuk tekstil halus , misalnya untuk pakaian dan pakaian
dalam.

Poliester
Poliester merupakan polimer yang disusun oleh monomer ester. Penggunaan dari polimer ini
adalah pengganti bahan pakaian yang berasal dari kapas.

Produk yang dikenal adalah Dacron dan tetoron nama dagang sebagai serat tekstil. Polimer ini
juga dapat dikembangkan lagi dan dipergunakan sebagai pita perekam magnetic dengan nama
dagang mylar.

Karet sintetik
Keterbatasan sumber daya karet dan sifatnya yang perlu ditingkatkan maka diteliti dan didapatkan
karet sintetik. Karet sintetik merupakan kopolimer yang terbentuk dari dua monomer yaitu stirena
dan 1,3 butadiena disingkat dengan SBR.

Rantai polimer senyawa ini dapat berikatan membentuk ikatan silang dengan atom belerang
(sulfide) melalui proses vulkanisasi, sehingga karet sintetik memiliki sifat keras dan kuat. Cocok
untuk ban mobil.

MODUL 12
PERTANYAAN
1. Dari hasil penelitian ahli kimia, karet sintetis yang sangat mendekati karet
alam adalah ?, Jelaskan
2. Plastik merupakan polimer buatan. Jelaskan mengapa industri plastik dapat
mendunia dan berkembang dengan pesat
3. Selain menghasilkan manfaat, penggunaan material plastik juga menimbulkan
kerusakan lingkungan. Berikan contoh limbah plastik yang merusak
lingkungan hidup.

JAWABAN

1. Lateks pekat
Lateks pekat adalah jenis karet yang berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk
lembaran atau padatan lainnya. Lateks pekat yang dijual dipasaran ada yang dibuat
melalui proses pendadihan atau creamed latex dan melalui proses pemusingan atau
cetruged latex. Biasanya lateks pekat banyak digunakan untuk pembuatan bahan –
bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi.

Karet bongkah atau block rubber


Karet bongkah adalah karet remah yang relah dikeringkan dan dikilang
menjadi bandela – bandela dengan ukuran yang telah ditentukan. Karet bongkah ada
yang berwarna muda dan setiap kelasnya mempunyai kode warna tersendiri.

Karet spesifikasi teknis atau Crumb Rubber


Karet spesifikasi teknis adalah karet alam yang dibuat khusus sehingga
terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu juga didasarkan pada sifat – sifat teknis.
Persaingan karet alam dengan karet sintetis merupakan penyebab timbulnya karet
spesifikasi teknis. Karet sintesis yang permintaannya cenderung meningkat memiliki
jaminan mutu dalam setiap bandelanya. Keterangan sifat teknis serta keistimewaan
tiap jenis mutu karet sintesis disertakan pula. Hal ini diterapkan juga pada karet
spesifikasi teknis. Karet ini dikemas dalam bongkahan kecil, berat dan ukurannya
seragam, ada sertifikat uji coba laboratorium dan ditutup dengan lembaran plastik
polietilen.
Tyre rubber
Tyre rubber adalah bentuk lain dari karet alam yang dihasilkan sebagai barang
setengah jadi sehingga bisa langsung dipakai oleh konsumen, baik untuk pembuatan
ban atau barang yang menggunakan bahan baku karet alam lainnya. Tyre rubber
sudah dibuat di Malaysia sejak tahun 1972. Pembuatannya dimaksudkan untuk
meningkatkan daya saing karet alam terhadap karet sintesis. Tyre rubber juga
memiliki kelebihan, yaitu daya campur yang baik sehingga mudah digabung dengan
karet sintesis.

Karet reklim atau Reclaim Rubber


Karet reklim adalah karet yang diolah kembali dari barang – barang karet
bekas, terutama ban – ban mobil bekas dan bekas ban – ban berjalan. Karenanya,
boleh dibilang karet reklim adalah suatu hasil pengolahan scrab yang sudah
divulkanisir.

2. Plastik, sebenarnya merupakan istilah teknis untuk menunjukkan sifat beberapa jenis bahan
sintesis yang berarti liat. Dalam perkembangan selanjutnya plastik digunakan untuk menyebut
semua bahan sintesis termasuk bahan yang bersifat kaku. Karena sampai saat ini belum ada
nama lain yang pas, maka sampai sekarang, meskipun kurang tepat, plastik tetap digunakan
sebagai nama bahan-bahan sintesis.
Untuk membedakan jenis plastik sesuai dengan sifatnya, maka kemudian ada istilah plastik
thermoplast (bersifat liat dan bisa dibentuk lagi dengan pemanasan) dan plastik thermoset
(bersifat kaku dan tidak bisa dibentuk lagi meski dengan pemanasan).
Plastik mulai dikenal semenjak sekitar 3.000 tahun yang lalu dalam kehidupan bangsa Mesir
kuno. Saat itu plastik yang dikenal masih bersifat alami, bersumber dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Penggunaannya juga terbatas sebagai bahan pelapis dan bahan dekorasi. Plastik sintetis
mulai dirintis pada tahun 1846 oleh Schonbein (Jerman) yang memodifikasi sellulosa kayu dan
tumbuhan dengan asam nitrat untuk membuat plastik semi sintesis. Plastik yang 100% sintesis
dihasilkan dari penelitian Leo Baekeland (Belgia) selama tahun 1907-1909, yaitu dengan
ditemukannya Bakelite. Selanjutnya plastik mengalami perkembangan yang pesat pada tahun
1940-an mula-mula di Jerman, kemudian diikuti Jepang dan negara industri lainnya.
Penggunaan plastik demikian cepat berkembang dan merambah ke berbagai bidang kegiatan
dari yang sederhana misalnya untuk tali (rafia), plastik pembungkus sampai ke peralatan
modern seperti komponen listrik, mesin, dan berbagai macam peralatan lainnya. Hal ini karena
plastik memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bahan lainnya, yaitu ringan, tidak menyerap
air, tahan karat, dan tidak membusuk. Sehingga hampir tidak ada bahan yang tidak bisa
digantikan oleh plastic
Industri produk plastik di Indonesia, khususnya produk barang plastik, elektronika dan peralatan
listrik telah berkembang dengan pesat pada kurun waktu lima tahun terakhir.
Perkembangan yang demikian pesat ini telah mendorong peningkatan impor bahan baku plastik
dan produksi substitusi impor sejak tahun 1995. Produk-produk bahan baku plastik yang telah
dihasilkan di Indonesia selain produk polymer berupa PVC, Polystyrene, Polyethylene dan
Polypropylene, juga telah dihasilkan produk Copolymer seperti Acrylonitrile Butadiene
Styrene/ABS dan Styrene Acrylonitrile. Produk industri yang terakhir merupakan bahan baku
untuk industri elektronika.
Kehadiran produk-produk hulu bahan baku plastik tersebut di Indonesia diharapkan dapat
memperkuat posisi daya saing industri produk plastik di dalam negeri menyongsong era liberali
sasi perdagangan di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2003. Dalam hal ini sinergi antar
pemasok dan pengguna bahan baku plastik sangat diperlukan untuk memenangkan persaingan.
Perkembangan Industri Produk Plastik
Industri produk plastik maupun produk dengan bahan baku plastik di Indonesia telah meningkat
pesat baik pada skala regional maupun nasional. Pada skala regional, perdagangan produk
plastik dan barang kimia organik telah berkembang dengan pesat. Perkembangan ekspor produk
industri ke negara matahari terbit Jepang meningkat pesat. Hal serupa dialami pada ekspor ke
pasar Amerika Serikat, Jerman dan negara-negara Eropah lainnya. Total ekspor petroleum
products tahun 1995 mencapai 7,95 milyar dollar AS; dan 4,55 milyar dollar AS untuk barang
kimia organik, dan 3.07 milyar dollar AS untuk produk plastik pada tahun yang sama. Terlihat
dari kasus tiga negara utama di dunia, terdapatnya kecenderungan meningkatnya perdagangan
produk plastik antar negara disekitar wilayah regionalnya masing-masing. Dari gambaran ketiga
kasus tersebut, dapat disimpulkan telah dan akan berkembangnya gejala globalisasi
perdagangan industri produk plastik antar kawasan di Asia Pasifik dan Asia Tenggara serta
kawasan Eropah. Kecenderungan mengglobalnya perdagangan serta lokasi produksi produk
tersebut tentunya akan menuntut lebih lanjut agar produsen beroperasi secara lebih efisien.
Dengan penurunan tingkat proteksi di masa yang akan datang, masing-masing industri di
kawasan harus berlomba menjadi produsen yang unggul dengan spesifikasi produk yang handal.
Pada skala nasional industri produk plastik berkembang dengan menyakinkan sebagaimana
ditunjukkan oleh perkembangan ekspor beberapa jenis produk plastik dan pengguna plastik
sejak tahun 1990. Rata-rata perkembangan barang dari plastik bertumbuh pada tingkat 46,3%
selama periode 1990-1995, barang alat listrik 34,0% dan barang elektronika 81,6% pada periode
yang sama. Peningkatan tajam dari ekspor produk dan pengguna plastik ini dialami oleh produk
barang-barang elektronika, khususnya yang banyak menggunakan komponen bahan baku plastik
seperti radio video cassete recorder dan komputer.
Dengan meningkatnya daya beli konsumen khususnya masyarakat Indonesia di daerah
perkotaan maka prospek perkembangan industri produk plastik akan semakin cerah. Sedangkan
ditinjau secara nasional, perkembangan produk plastik dapat dilihat dariperkembangan
produksinya yang dilaporkan oleh Departemen Perindustrian. Jenis produksi produk plastik
yang memiliki tingkat kapasitas terpasang dan produksi yang besar antara lain: pipa PVC, alat
suntik, kantong palstik, komputer, air conditioner, integrated circuit, mesin cuci, rice cooker
kabel telpon dan kabel listrik. Perkembangan selama lima tahun menunjukkan peningkatan yang
pesat dalam produksi pipa PVC, kantong plastik, televisi, radio, integrated circuit, mesin cuci dan
kabel. Perkembangan yang prospektif ini secara langsung mempengaruhi penggunaan bahan
baku industri plastik di dalam negeri maupun laju kenaikan impor bahan baku tersebut dari
negara-negara lain di dunia.
Sejak beberapa tahun terakhir, Pemerintah telah mendorong pendalaman struktur industri
kimia, khususnya industri petro chemicals yang memprodusir bahan baku plastik. Melalui
berbagai kemudahan pembebasan tarif bea masuk, industri hulu petro chemical dirangsang
untuk berkembang di dalam negeri, sehingga Indonesia diharapkan dapat memiliki keunggulan
dalam produk-produk yang menggunakan komponen bahan baku tersebut.

3. Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated
biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai
oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat
antara lain:
 Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
 Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan
pengurai di dalam tanah seperti cacing.
 PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi
racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
 Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
 Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan
ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
 Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan
angin hingga ke laut sekalipun.
 Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
 Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong
plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
 Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi
bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
 Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan
sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

Anda mungkin juga menyukai