Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) mengonsumsi


energi sekitar 55% dari total konsumsi energi pada sebuah bangunan [1]. Salah satu
perangkat yang digunakan dalam sistem HVAC adalah air conditioner (AC).
Pengondisian udara mengarah pada perlakuan terhadap udara untuk mengontrol
secara serempak suhu, kandungan kelembaban, kebersihan, bau, dan sirkulasi udara
sesuai kebutuhan penghuninya [2]. Kebutuhan energi untuk sistem HVAC pada
sebuah bangunan akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah manusia
yang ada di dalamnya.

Untuk mewujudkan lingkungan yang nyaman secara termal dan


mengoptimalkan pemakaian energi untuk pengondisian udara, maka diperlukan
sistem cerdas untuk dapat mendeteksi keberadaan dan persebaran manusia di dalam
ruangan. Dengan adanya sistem ini diharapkan mampu mewujudkan bangunan
menjadi bangunan hijau (green building) yang ramah lingkungan dan hemat energi,
tetapi tetap nyaman bagi penghuni yang ada di dalamnya.

Saat ini sudah berkembang AC yang dapat mendeteksi keberadaan manusia


di dalam ruangan yang memanfaatkan pergerakan manusia. Akan tetapi, AC ini
belum mempertimbangkan aspek persebaran dan jumlah manusia di dalam ruangan.
Oleh karena itu, konsumsi energi yang digunakan untuk membangkitkan AC akan
terbuang dengan sia-sia jika AC menyala tetapi tidak ada manusia yang ada di
dalamnya atau AC di setting menghasilkan suplai udara yang banyak dengan beda
temperatur udara di dalam dan di luar ruangan yang besar sementara jumlah
manusia yang ada di dalamnya hanya sedikit dan tersebar di berbagai sudut
ruangan.

1
2

Sementara itu, teknologi kamera CCTV saat ini sudah banyak digunakan di
gedung-gedung komersial dan perkantoran yang terpasang pada sudut-sudut
ruangan. Saat ini, fungsi dari kamera CCTV tersebut adalah untuk membantu
memantau keamanan gedung, padahal kamera CCTV ini dapat ditingkatkan
fungsinya dengan mengolah sinyal visual yang ditangkap kamera.

Pengolahan citra merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah


sinyal visual. Pada saat ini, sudah berkembang teknologi yang memanfaatkan sinyal
visual untuk mendeteksi keberadaan manusia, mendeteksi pergerakan manusia,
sampai pada mengikuti pergerakan manusia. Dengan memanfaatkan sinyal visual
yang ditangkap oleh kamera, kamera dapat digunakan sebagai sensor untuk
mengetahui keberadaan, persebaran, dan jumlah manusia di dalam sebuah ruangan.
Sehingga, dengan mengetahui informasi tersebut dapat digunakan untuk
mengendalikan kebutuhan udara yang dihasilkan oleh AC sesuai dengan kebutuhan
manusia yang ada di dalamnya. Dengan demikian, energi yang digunakan untuk
membangkitkan AC akan lebih optimal.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana memanfaatkan


sinyal visual dan teknologi pengolahan citra untuk mendeteksi persebaran manusia
di dalam ruangan.

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitan ini adalah mengembangkan algoritma untuk mendeteksi


zona posisi manusia di dalam ruangan dengan menggunakan sensor visual.

Untuk memfokuskan penelitian, diberikan batasan masalah sebagai berikut :

a. Ruangan bersifat tetap, tidak ada perubahan yang ada di dalamnya.


b. Perubahan yang ada di dalam ruangan semata-mata disebabkan oleh
pergerakan manusia.
c. Kontras warna antara warna pakaian dengan ruangan berbeda kecuali
untuk kasus khusus.
3

d. Pendeteksian dilakukan di laboratorium DED Jurusan Teknik Fisika


UGM yang dibagi menjadi enam zona dengan pencahayaan tetap.

1.4. Manfaat Penelitian


a. Mengoptimalkan fungsi AC sehingga udara yang dikondisikan dapat
tersebar sesuai dengan kebutuhan manusia yang ada di dalam ruangan.
b. Mengembangkan sensor visual untuk mendeteksi persebaran manusia
menurut zona posisi manusia terhadap ruangan.

Anda mungkin juga menyukai