Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang“Struktur
Beton Sebagai Salah Satu Bahan Konstruksi di Teknik Sipil” ini dengan baik meskipun masih
banyak kekurangandidalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai bahan bahan struktur beton. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bojonegoro, 15,april 2016
Penulis
Zhailatur Risqiyah

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Beton
B. Jenis – Jenis Beton Dalam Konstruksi
C. Sifat – Sifat Beton
D. Bahan Penyusun Beton
E. Keuntungan dan Kerugian Bahan Struktur Beton
F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Struktur Beton
G. Pengertian Under Reinforced, Balanced Reinforced Dan Over Reinforced

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak dipakai dalam
pembangunan fisik. Harganya yang relatif murah dan kemudahan dalam pelaksanaannya membuat beton
semakin tak tergantikan dalam dunia konstruksi. Namun selain keuntungan yang dimilikinya beton juga
memiliki beberapa kekurangan seperti tegangan tarik yang rendah, daktibilitas rendah, dan keseragaman
mutu yang bervariatif. Karena kekurangan yang dimiliknya maka diperluakan pengetahuan yang cukup
luas,antara lain mengenai sifat bahan dasarnya, cara pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan
tambahnya agar dapat meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih maksimal.
Dalam pembuatannya, keseragaman kualitas beton sangat dipengaruhi oleh keseragaman
bahan dasar dan metode pelaksanaan. Pada prakteknya dilapangan, umumnya beton yang disuplai
oleh perusahaan pembuatan beton (ready mix) telah terjamin keseragaman bahan dasarnya. Untuk
mendapatkan kualitas dan keseragaman beton sesuai seperti yang disyaratkan maka pelaksanakan
pembuatan beton harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur. Yang dimaksud
dengan kualitas beton seperti yang disyaratkan disini adalah kuat tekan beton pada umur ke-28
hari. Oleh karena sebab-sebab diatas maka diperlukan adanya kontrol kualitas yang dapat
mengetahui kemungkinan terjadinya output yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan sedini
mungkin.
B. TUJUAN
Tujuan saya membuat makalah ini adalah :
1. Agar mahasiswa dapat memahami tentang Beton sebagai bahan struktur
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat, Untung rugi bahan struktur beton dan jenis-jenis
Beton.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui bahan bahan yang terdapat pada beton

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau
tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Dalam pengertian umum beton
berarti campuran bahan bangunan berupa pasir dan kerikil atau koral kemudian diikat semen
bercampur air. Sifat beton berubah karena sifat semen, agregat dan air, maupun perbandingan
pencampurannya. Untuk mendapatkan beton optimum pada penggunaan yang khas, perlu dipilih
bahan yang sesuai dan dicampur secara tepat.
B. JENIS-JENIS BETON DALAM KONSTRUKSI
Betondibedakandalam 2(dua) kelompokbesaryaitu :
 BetonKeras
Sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik, kekuatan tekan,
tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap temperatur, keawetan dan kekedapan
terhadap air . Dari semuasifattersebut yang
terpentingadalahkekuatantekanbetonkarenamerupakangambarandarimutubeton yang
adakaitannyadenganstrukturtbeton.Berbagai test
ujikekuatandilakukanpadabetonkerasiniantaralain :
a. Ujikekuatantekan ( compression test)
b. Ujikekuatantarikbelah ( spillting tensile test )
c. Ujikekuatanlentur
d. Ujilekatanantarabetondantulangan
e. Uji Modulus Elastisitasdanlainsebagainya.

 Beton Segar
Sifat-sifatbetonsegarhanyapentingsejauhmanamempengaruhipemilihanperalatan yang
dibutuhkanuntukpengerjaandanpemadatansertakemungkinanmempengaruhisifat-
sifatbetonpadasaatmengeras. Ada 2(dua) hal yang harusdipenuhiketikamembuatbeton :
Sifat-sifat yang harusdipenuhidalamjangkawaktu lama olehbeton yang mengeras,
sepertikekuatan, keawetan, dankestabilan volume.
Sifat-sifat yang harusdipenuhidalamjangkawaktupendekketikabetondalamkondisiplastis
(workability) ataukemudahanpengerjaantanpaadanyableedingdansegregation.
Sifatworkabilitaspadabetonsegardapatdilakukandenganbeberapacara,
tetapikebanyakandaripengetesantersebuthanya bersifatempiris. Hanyasedikit yang
memenuhistandart, dansemua test tersebutbersifat ‘a single point test’
jaditidakdapatdibandingkansatusamalainnyakarenamerekamengukursifat-sifatbeton yang
berbeda.
Walaupunbegituadalahpentinguntukmendapatkanbeberapadarisifatworkabilitaskarenapen
tinguntuk control kualitas. Pengukuranworkabilitas yang telahdikembangkanantaralain:
a. Slump test
b. Compaction test
c. Flow test
d. Remoulding test
e. Penetration test
f. Mixer test
C. SIFAT-SIFAT BETON
Sifatdankarakteristikbeton
1. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur
tarik yang rendah
2. Betontidakdapatdipergunakanpadaelemenkonstruksi yang memikulmomenlengkungatautarikan
3. Betonsangatlemahdalammenerimagayatarik, sehinggaakanterjadiretak yang makin – lama
makinbesar.
4. Proses kimiapengikatan semen dengan air menghasilkanpanasdandikenaldengan proses hidrasi.
5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga beton
dapat dipadatkan dengan mudah.
6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin
jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang.
7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui
perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk
mendapatkan hasil yang direncanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan mampu
memikul beban luar yang bekerja padanya
10. Untukmenjagakeretakan yang lebihlanjutpadasuatupenampangbalok,
makadipasangtulanganbajapadadaerah yang tertarik
11. Padabetonbertulangmemanfaatkansifatbeton yang
kuatdalammenerimagayatekansertatulanganbaja yang kuatmenerimagayatarik.
12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah.
13. Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun serta
elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya kebakaran .
14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi
Dengan massa jenis γc sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54 kN/m3 ( 1000g kg
setara dengan 1 kN, di mana gravitasi dalam cm/dt2), mengakibatkan bangunan beton sangat berat
15. Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan rangkak.

D. BAHAN PENYUSUN BETON


1. Semen.
Semen adalah bahan organik yang mengeras pada percampuran dengan air atau larutan
garam. Jenis-jenis semen menurut BPS adalah :
a. semen abu atau semen portland adalah bubuk/bulk berwarna abu kebiru-biruan,
dibentuk dari bahan utama batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur
yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester.
Semen ini berdasarkan prosentase kandungan penyusunannya terdiri dari 5 (lima) tipe, yaitu tipe
I sd. V.
b. semen putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan
digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing), seperti sebagai filler atau pengisi. Semen
jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni.
c. oil well cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan
dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai.
d. mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan (fly
ash). Pozzolan buatan (fly ash) merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang
mengandung amorphous silika, aluminium oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam berbagai
variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi
lebih keras.
Semen yang biasa digunakan pada teknik sipil adalah semen portland.
Semen portland adalah bahan pengikat hidrolis berupa bubuk halus yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan clinker (bahan ini terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis)
dengan batu gips sebagai tambahan.

2. Agregat
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam
campuran mortar (aduk) dan beton. Agregat diperoleh dari sumber daya alam yang telah
mengalami pengecilan ukuran secara alamiah melalui proses pelapukan dan aberasi yang
berlangsung lama. Atau agregat dapat juga diperoleh dengan memecah batuan
induk yang lebih besar.
Agregat halus untuk beton adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami
dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir 5 mm. Agregat kasar untuk beton adalah agregat berupa kerikil kecil
sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu, memiliki ukuran butir antara 5-40 mm. Besar butir maksimum yang diizinkan
tergantung pada maksud pemakaian.
Pada teknologi beton, agregat terdiri dari banyak klasifikasi, yaitu;
Agregat alam Pada umumnya agregat alam menggunakan bahan baku alam atau hasil
penghancurannya. Jenis batu alam yang baik untuk agregat adalah batuan beku. Jenis batu endapan
atau metamorph juga dapat dipakai meskipun kualitasnya masih perlu dipilih. Batuan yang abaik
untuk agregat adalah butiran-butiran yang keras kompak, tidak pipih , kekal (volume tidak mudah
berubah karena perubahan cuaca), serta tidak terpengaruh keadaan sekelilingnya.
a. kerikil dan pasir alam agregat jenis ini merupakan hasil penghancuran oleh alam dari
batuan induknya. Seringkali agregat ini terdapat jauh dari asalnya karena terbawa arus air atau
angin, dan mengendap di suatu tempat. Pada umumnya pasir dan kerikil yang terbawa arus air
berbentuk bulat, sehingga dianggap baik untuk agregat aduk atau beton. Umumnya pula jenis
agregat ini bentuknya berubah-ubah dan tidak homogen sehingga dalam penggunaannya untuk
beton diperlukan perhatian khusus. Karena perubahan susunan butir agregat sangat berpengaruh
terhadap sifat beton yang dibuat agregat tersebut.
b. Agregat batu pecah,Jenis batu yang baik untuka agregat ini adalah batuan beku yang
kompak. Di dalam pemakaiannya, batu pecah membutuhkan air lebih banyak karena luas bidang
permukaannya relatif lebih luas. Dengan demikian untuk mendapatkan kelecakan aduk tertentu
dan faktor air semen sama, beton dengan agregat batu pecah akan menggunakan semen sedikit
lebih banyak daripada beton dengan menggunakan pasir atau kerikil alam. kekuatan beton dengan
batu pecah biasanya juga lebih tinggi , karena daya lekat perekat pada permukaan batu pecah lebih
baik daripada butiran yang halu

3. Air dan Bahan Campuran


Beton menjadi keras karena reaksi antara semen dan air. Oleh karena itu, air yang dipakai
untuk mencampur kadang-kadang mengubah sifat semen. Air yang digunakan adalah air yang
bersih, tidak mengandung minyak, lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak kekuatan
beton. Untuk itu diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah air itu cocok untuk dipakai
sebagai campuran beton atau tidak. Cara berikut ini dipergunakan untuk pemeriksaan tersebut:
Waktu set semen dan kekuatan tekan diukur untuk mortar yang dicampur dengan air bersih dan
yang dicampur air yang diuji, hasil pengukurannya dibandingkan. Sedangkan air laut hanya dapat
dipakai untuk beton yang tidak mempergunakan baja tulangan karena mengandung garam yang
dapat menyebabkan baja berkarat.
Bahan campuran ditambahkan dengan maksud agar dapat memperbaiki sifat beton yang
lemah dan mengeras. Bahan campuran dibagi menjadi dua kelompok: yang pertama ialah bahwa
volume yang ditambahkan harus diperhitungkan pada pengadukan beton dan yang ditambahkan
tidak perlu diperhitungkan. Yang pertama disebut bahan campuran dan yang kedua disebut zat
campuran.
Ada beberapa macam bahan campuran. Contoh khas adalah bahan yang memiliki sifat
hidrolik tersembunyi seperti pozolan, abu terbang, slag tanur tinggi, dan berbagai bahan
penambah. Ada beberapa jenis zat campuran yang digolongkan menurut fungsinya yaitu zat
pembawa dan zat untuk pendispersi (zat penghilang air). Zat pembawa dipakai untuk memperbaiki
kemampuan pengerjaan dengan mencampur sejumlah optimum udara ke dalam beton. Termasuk
ke dalam golongan ini adalah resin vinol. Zat untuk pendispersi dipergunakan untuk mencegah
tersetnya partikel dalam semen. Jika zat ini dibubuhkan dalam beton, kecairan beton akan
bertambah. Garam kondensat tinggi dari asam sulfonat melamin dan sebagainya temasuk golongan
zat pendispersi.

E. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Bahan struktur Beton


Betonsebagai material konstruksimemilikikeuntungandankerugiandibandingkan material-
material yang lain diantaranyaadalah :
Keuntungan Kerugian
 Mudahdicetaksehinggabentukbervariasi  Tegangantarikrendah
 Awetdantahan lama  Duktilitasrendah
 Tahanapi  Beratsendirisangatbesar
 Ekonomis  Volume tidakstabil
 Dapatdicor di tempat

F. Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Bahan Struktur beton


Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat (terkadang bahan tambah,
yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia)
pada perbandingan tertentu.
Kelebihan dari beton adalah:
 Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali
semen Portland.
 Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk rendah
 Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan
terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
 Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu.
 Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan
ukuran seberapapun tergantung keinginan .
Kekurangan dari beton adalah:
 Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu
diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
 Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga
dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar untuk memberi tempat
bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
 Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu dibuat
dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.
 Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air
yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
 Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara seksama
agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur
tahan gempa.

G. PENGERTIAN UNDER REINFORCED, BALANCED REINFORCED DAN OVER


REINFORCED
a . Tulangan Lemah ( Underreinforced) .
P a d a k a s u s i n i t u l a n g a n m e n c a p a i tegangan lelehnya (f y) terlebih dahulu, setelah
itu baru beton mencapai regangan batasnya ( c ), dan selanjutnya struktur runtuh. Pada
kasus ini terlihat ada tanda-tanda berupa defleksi yang besar sebelum terjadi keruntuhan.
b. Tulangan Kuat ( Overreinforced).
Keruntuhan type ini terjadi akibat tulan -gan terlalu banyak, sehingga beton yang
tertekan hancur terlebih dahulu (beton 4 mencapai kekuatan batasnya terlebih dahulu).
Keruntuhan ini terjadi secara tiba-tiba ( brittle failure )

c. Balanced Reinforced .
Pada type keruntuhan ini, saat terjadi keruntuhan (beton mencapai regangan
batasnya, c ), tulangan juga pas mencapai tegangan lelehnya (f y). Keruntuhan ini
juga terjadi secara tiba-tiba.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau
tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Bahan penyusun beton tersebut
pun memiliki banyak banyak klasifikasi yang berdasarkan kegunaan, bentuk, dan ukuran yang
mana telah diuraikan pada bagian pembahasan.
Beton sebagai bahan bangunan juga telah lama dikenal di Indonesia. Disamping mempunyai
kelebihan dalam mendukung tegangan tekan, beton mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan,
dapat digunakan pada berbagai struktur teknik sipil serta mudah di rawat. Dalam pembuatan beton
pun dapat dimanfaatkan bahan-bahan lokal oleh sebab itu beton sangat populer dipakai.

B. SARAN
1. Perlu di perhatikan ketika menggunakan beton sebagai bahan struktur, pekerjaan
penulangan beton harus di perhitungkan dengan matang, karena jika tidak kualitas beton menurun.
2. Seorang perencana struktur hendaklah selalu mangikuti perkembangan peraturan dan
pedoman – pedoman standar dalam perencanaan struktur, sehingga bangunan yang dihasilkan
nantinya selalu memenuh persyaratan yang terbaru yang ada ( up to date ) seperti dalam hal
peraturan perencanaan struktur tahan gempa, standar perencanaan struktur beton, harga matrial
terbaru dan sebagainya.
3. Pemilihan metode pelaksanaan maupun penggunaan bahan dan peralatan berpedoman
pada faktor kamudahan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, pengalaman tenaga kerja serta
segi ekonomisnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://duniatekniksipil.web.id/category/struktur-beton/

http://sukamabar.blogspot.co.id/2013/06/tentang-struktur-beton-bertulang.html

http://share.its.ac.id/pluginfile.php/40304/mod_resource/content/1/Panduan%20Belajar%20SBD
%20Rev%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai