Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 04

SISTEM BERKAS

MAKALAH
“ORGANISASI BERKAS INDEXED SEQUENTIAL”

Disusun Oleh:
Nama : RYZKA RAHMAWATI
NIM : 151051020

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2018
i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‘alamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tulisan
ini mengenai “Organisasi Berkas Indexed Sequential”. Tulisan ini disusun guna memenuhi
syarat ketuntasan kegiatan belajar mengajar mata kuliah Sistem Berkas Institut Sains &
Teknologi AKPRIND Yogyakarta sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan kami.
Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan
mendukung penyelesaian tulisan ini, antara lain :
1. Bapak Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., selaku dosen mata kuliah Sistem Bekas.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara material maupun imaterial.
3. Berbagai pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa kemampuan dalam menulis masih banyak kekurangan. Untuk
itu kami mohon maaf dan dengan kerendahan hati, kami bersedia menerima kritik saran yang
bersifat membangun untuk memperbaiki tulisan ini.

Yogyakarta, 06 April 2018

Ryzka Rahmawati

i
ii

DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel
yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain (Fatta,
2007). Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terkendali. Tentu tujuan antara
satu sistem dengan sistem yang lain berbeda (jagatsisteminformasi.blogspot.com, 30
Maret 2015).

Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada
tempat penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian
terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak akan dapat ditulis ke penyimpanan
sekunder kecuali jika berada dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program
(baik source maupun bentuk objek) dan data. Data dari berkas dapat bersifat numeric,
alfabetik, alfanumerik, ataupun biner. Format berkas juga bebas, misalnya berkas teks.
Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yang didefinisikan oleh
pembuat berkas atau pengguna. Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya.
Ada banyak ragam jenis informasi yang dapat disimpan dalma berkas, sesuai dengan
jenisnya masing-masing. Contohnya text file: urutan karakter yang disusun ke dalam
baris-baris (Pangera dan Ariyus, 2005).

Sistem Berkas adalah sistem penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan data


pada alat penyimpanan eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu.
Organisasi berkas adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan menyimpan record-
record dalam berkas/file. Record adalah merupakan kumpulan dari data yang terstruktur.
Dalam record setiap elemen bisa mempunyai data yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya (raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret 2015). Model dasar organisasi berkas/file
terdiri atas 3 macam, yaitu: Sequential File, Random File, dan Indexed Sequential
File (Noersasongko dan Andoko, 2010). Pada makalah ini akan dibahas mengenai
organisasi berkas indexedsequential.

1
2

1.2. Batasan Masalah


Pada pembahasan makalah ini meliputi pengertian dari organisasi
berkas indexed sequential,struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi
berkas indexed sequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM),
pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM), implementasi indexed
sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan organisasi berkas indexed sequential?


2. Apa itu struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi berkas indexed sequential?
3. Apa yang dimaksud dengan Virtual Storage Access Method (VSAM)?
4. Apa yang dimaksud dengan Indexed Sequential Access Method (ISAM)?

1.4. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dari organisasi
berkasindexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi
berkas indexedsequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM),
pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM), implementasi indexed
sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential.

1.5. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat
memperoleh pengetahuan mengenai pengertian dari organisasi
berkas indexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi
berkas indexed sequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM),
pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM), implementasiindexed
sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Organisasi Berkas Indexed Sequential


Noersasongko dan Andoko (2010) mengatakan bahwa index sequential
file merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik
penyimpanan yang dilakukan menggunakan suatu indeks yang isinya berupa bagian dari
data yang sudah disortir. Indeks ini diakhiri dengan adanya pointer (penunjuk) yang bisa
menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Indeks yang ada juga
merupakan record key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, seluruh
data juga akan ikut terpanggil.

Kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku untuk membayangkan penyimpanan
data menggunakan teknik index sequential. Pada bagian di sebelah kiri disebut sebagai
indeks data yang berisi bagian dari data yang ada. Indeks data kemudian diakhiri dengan
pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data.

Uraian berikut mengilustrasikan teknik dalam metode index sequential


file. Terdapat sebuah data nilai mahasiswa yang terdiri Nomor, Nama, Nilai 1, Nilai 2,
dan Nilai 3.

3
4

Data tersebut bisa disimpan menggunakan Nomor sebagai indeks. Dengan


demikian, apabila data tersebut dicetak akan dihasilkan suatu data yang berurutan
berdasarkan Nomor. Nomor yang ada akan tersusun dengan urutan dari kecil ke urutan
yang lebih besar.

Pada contoh berikut, Nama juga bisa dijadikan sebagai index. Apabila data
tersebut dicetak, akan dihasilkan suatu data yang berurutan berdasarkan Nama. Nama
yang ada akan tersusun dengan urutan dari kecil ke urutan yang paling besar.

Organisasi berkas index sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian


rupa sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun
secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya. Atau bisa diartikan bahwa
berkas index sequential ini merupakan kombinasi dari berkas sequential dan berkas
relatif. Organisasi berkas ini mirip dengan organisasi berkas sequential dimana setiap
rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks yang
digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu kunci rekaman di dalam file
(raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret 2015).

4
5

2.2 Struktur Pohon dan Pohon Biner Dalam Organisasi Berkas Indexed Sequential

Dalam dpratiwi.staff.gunadarma.ac.id (2015) dipaparkan bahwa sebuah pohon


(tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan
akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang
terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya. Contoh umum
dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga,
hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya. Contoh:

Akar pohon (root) adalah Handoko. Secara rekursif suatu struktur pohon dapat
didefinisikan sebagai berikut:

a. Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.


b. Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang tidak saling
berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1,n2,...,nk , dari simpul/sub
pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul
n1,n2,...,nk.

5
6

Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner. Pohon
Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah
cabang/anak.

Beberapa contoh pohon biner.

Contoh pohon biner.

Pohon biner yang direpresentasikan dalam tabel.

Pada gambar tersebut memperlihatkan struktur berkas indeks sekuensial dengan sebuah
indeks berikut pointer yang menuju ke berkas data sekuensial. Pada contoh gambar
tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya digunakan untuk
melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan
berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial terhadap seluruh
kumpulan record-record.

6
7

2.3 Indexed Sequential Access Method (ISAM)


ISAM (Indexed Sequential Access Method) adalah sistem manajemen file
yang dikembangkan di IBM yang memungkinkan catatan untuk diakses baik secara
berurutan (dalam urutan mereka dimasukkan) atau secara acak (dengan indeks). Setiap
indeks mendefinisikan urutan yang berbeda dari catatan. Database karyawan dapat
memiliki beberapa indeks, berdasarkan informasi yang sedang dicari. Sebagai contoh,
indeks nama dapat memerintahkan karyawan berdasar abjad lalu, sementara indeks
departemen dapat memerintahkan karyawan dengan departemen mereka. Kunci
ditentukan dalam setiap indeks. Untuk indeks abjad nama karyawan, kolom nama
terakhir akan menjadi kunci. ISAM dikembangkan sebelum VSAM (Virtual Storage
Access Method) dan database relasional
(http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/ISAM, 30 Maret 2015).

2.4 Implementasi Indexed Sequential


Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas
indeks sequential, yaitu (http://elearning.gunadarma.ac.id/, 29 Maret 2015):

1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)


2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)

Kedua pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data,
dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah. Karena Kedua pendekatan
tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data, dimana masing-masing
menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan pada organisasi internal yang
berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang
bersifat Direct Access Storage Device (DASD).

1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)

Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam
blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai
struktur sekuensial dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data
yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam
blok-blok. Blok-blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan

7
8

bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key
field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4
record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan
mendapatkan record yg dicari secara direct. Bila dilakukan penyisipan data dan
blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding
lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok baru. Tentu,
mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah
penuh (tidak ada tempat kosong/padding lagi), maka akan dilakukan
reorganisasi track dengan membentuk track baru. Tentu, track baru itu di luar
prime data file-nya, yaitu di overflow data area-nya. Contohnya pada gambar di
bawah ini.

Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry
pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer
menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah.
Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada
tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.

8
9

Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin
mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini
blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari
AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak
tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok
indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi
BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini akan
mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record
tersebut ditemukan.
2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah
berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada
karakteristik hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi
secara logik dari nilai key. Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya
tingkat cylinder index dan tingkat track index. Berkas datanya secara umum
diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area danoverflow area. Contohnya
pada gambar di bawah ini.

Contoh prime & overflow data area (static).

Setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas


binatang ada 6cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama
(nomor 0) dari setiap cylinderberisi sebuah indeks pada record
key dalam cylinder tersebut. Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara urut
berdasarkan nilai key. Tingkat pertama dari indeks dalam berkas indeks
dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks.
Entry pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder
indeks: nilai key tertinggi, nomor cylinder.

9
10

2.5 Keuntungan Dan Kerugian Pada Organisasi Berkas Index Sequential


Dalam organisasi berkas index sequential terdapat keuntungan dan kerugian,
yaitu (raodhotulm.blogspot.com, 29 Maret 2015):
1. Kegunaan Sekaligus Keunggulan Index Sequential File:
 Bentuk file yang paling banyak dipakai.
 Dipakai bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.
 Sebuah record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau di retrieve
(dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.
 Sangat sesuai untuk proses secara on-line.
 Bisa juga diakses secara sequential.
 Mempunyai semua keunggulan dari sequential file
2. Kelemahan Index Sequential File
 Search/pencarian hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang
mengurutkan filePerformance.
 Diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master
file ini, harus semuanya diproses terlebih dahulu.
 Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted).
 Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file
hanya bisa berubah saat proses selesai dilakukan.
 Tidak bisa dilakukan secara langsung.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
a. Organisasi berkas index sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian rupa
sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun
secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya.
b. Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu
elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-
bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai
puncaknya.
c. Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah
cabang/anak.
d. Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas
indeks sequential, yaitu Blok Indeks dan Data (Dinamik) dan Prime dan Overflow
Data Area (Statik).
e. Organisasi berkas index sequential memiliki keuntungan dan kerugian.

B. Saran
Kajian dalam makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kajian lebih lanjut
mengenai organisasi berkas indexed sequential sangat diperlukan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Fatta, H., A., 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: ANDI.
Noersasongko, E., dan Andoko, P., N., 2010, Mengenal Dunia Komputer, Jakarta: PT
Elex Media.
Pangera, A., A., dan Ariyus, D., 2005, Sistem Operasi, Yogyakarta: ANDI.
http://anidotnet.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-
sequential_01.html, diakses 30 Maret 2015.
http://dpratiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/23468/bab5+Organisasi+Berkas+I
ndex+Index+Sequential.DOC, diakses 30 Maret 2015.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_berkas_&_akses/bab4_organisasi_
berkas_index_sequential.pdf, diakses 29 Maret 2015.
http://jagatsisteminformasi.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html,
diakses 30 Maret 2015.
http://raodhotulm.blogspot.com/2014/05/organisasi-berkas-indeks-sequential.html,
diakses 29 Maret 2015.
http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/ISAM, diakses 30 Maret 2015
http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/VSAM, diakses 30 Maret 2015.

12

Anda mungkin juga menyukai