SISTEM BERKAS
MAKALAH
“ORGANISASI BERKAS INDEXED SEQUENTIAL”
Disusun Oleh:
Nama : RYZKA RAHMAWATI
NIM : 151051020
KATA PENGANTAR
Ryzka Rahmawati
i
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada
tempat penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian
terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak akan dapat ditulis ke penyimpanan
sekunder kecuali jika berada dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program
(baik source maupun bentuk objek) dan data. Data dari berkas dapat bersifat numeric,
alfabetik, alfanumerik, ataupun biner. Format berkas juga bebas, misalnya berkas teks.
Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yang didefinisikan oleh
pembuat berkas atau pengguna. Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya.
Ada banyak ragam jenis informasi yang dapat disimpan dalma berkas, sesuai dengan
jenisnya masing-masing. Contohnya text file: urutan karakter yang disusun ke dalam
baris-baris (Pangera dan Ariyus, 2005).
1
2
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu:
1.4. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dari organisasi
berkasindexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi
berkas indexedsequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM),
pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM), implementasi indexed
sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential.
1.5. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat
memperoleh pengetahuan mengenai pengertian dari organisasi
berkas indexed sequential, struktur pohon dan pohon biner dalam organisasi
berkas indexed sequential, pengertian Virtual Storage Access Method (VSAM),
pengertian Indexed Sequential Access Method (ISAM), implementasiindexed
sequential, serta keuntungan dan kerugian pada organisasi berkas index sequential.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku untuk membayangkan penyimpanan
data menggunakan teknik index sequential. Pada bagian di sebelah kiri disebut sebagai
indeks data yang berisi bagian dari data yang ada. Indeks data kemudian diakhiri dengan
pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data.
3
4
Pada contoh berikut, Nama juga bisa dijadikan sebagai index. Apabila data
tersebut dicetak, akan dihasilkan suatu data yang berurutan berdasarkan Nama. Nama
yang ada akan tersusun dengan urutan dari kecil ke urutan yang paling besar.
4
5
2.2 Struktur Pohon dan Pohon Biner Dalam Organisasi Berkas Indexed Sequential
Akar pohon (root) adalah Handoko. Secara rekursif suatu struktur pohon dapat
didefinisikan sebagai berikut:
5
6
Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner. Pohon
Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah
cabang/anak.
Pada gambar tersebut memperlihatkan struktur berkas indeks sekuensial dengan sebuah
indeks berikut pointer yang menuju ke berkas data sekuensial. Pada contoh gambar
tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya digunakan untuk
melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan
berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial terhadap seluruh
kumpulan record-record.
6
7
Kedua pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data,
dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah. Karena Kedua pendekatan
tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data, dimana masing-masing
menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan pada organisasi internal yang
berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang
bersifat Direct Access Storage Device (DASD).
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam
blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai
struktur sekuensial dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data
yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam
blok-blok. Blok-blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan
7
8
bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key
field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4
record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan
mendapatkan record yg dicari secara direct. Bila dilakukan penyisipan data dan
blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding
lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok baru. Tentu,
mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah
penuh (tidak ada tempat kosong/padding lagi), maka akan dilakukan
reorganisasi track dengan membentuk track baru. Tentu, track baru itu di luar
prime data file-nya, yaitu di overflow data area-nya. Contohnya pada gambar di
bawah ini.
Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry
pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer
menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah.
Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada
tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.
8
9
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin
mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini
blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari
AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak
tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok
indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi
BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini akan
mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record
tersebut ditemukan.
2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah
berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada
karakteristik hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi
secara logik dari nilai key. Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya
tingkat cylinder index dan tingkat track index. Berkas datanya secara umum
diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area danoverflow area. Contohnya
pada gambar di bawah ini.
9
10
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
a. Organisasi berkas index sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian rupa
sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun
secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya.
b. Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu
elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-
bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai
puncaknya.
c. Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah
cabang/anak.
d. Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas
indeks sequential, yaitu Blok Indeks dan Data (Dinamik) dan Prime dan Overflow
Data Area (Statik).
e. Organisasi berkas index sequential memiliki keuntungan dan kerugian.
B. Saran
Kajian dalam makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kajian lebih lanjut
mengenai organisasi berkas indexed sequential sangat diperlukan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fatta, H., A., 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: ANDI.
Noersasongko, E., dan Andoko, P., N., 2010, Mengenal Dunia Komputer, Jakarta: PT
Elex Media.
Pangera, A., A., dan Ariyus, D., 2005, Sistem Operasi, Yogyakarta: ANDI.
http://anidotnet.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-
sequential_01.html, diakses 30 Maret 2015.
http://dpratiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/23468/bab5+Organisasi+Berkas+I
ndex+Index+Sequential.DOC, diakses 30 Maret 2015.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_berkas_&_akses/bab4_organisasi_
berkas_index_sequential.pdf, diakses 29 Maret 2015.
http://jagatsisteminformasi.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html,
diakses 30 Maret 2015.
http://raodhotulm.blogspot.com/2014/05/organisasi-berkas-indeks-sequential.html,
diakses 29 Maret 2015.
http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/ISAM, diakses 30 Maret 2015
http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/VSAM, diakses 30 Maret 2015.
12