INTI ATOM
Oleh
MUH. GUZAIRIN
XI TKJ 2
SMKN 1 TINAMBUNG
TAHUN 2017/2018
1
BAB II
PEMBAHASAN
INTI ATOM
Dengan ditemukannya partikel netron pada tahun 1932 oleh Chadwick,
seorang sarjana inggris ketika mengamati adanya jenis radiasi yang berbeda
dengan jenis radiasi-radiasi lainnya yaitu sebagai hasil tumbukan partikel alfa
dengan keeping Berilium. Ternyata partikel tersebut adalah netron yang memiliki
massa hampir sama dengan massa proton yaitu :
Massa proton = 1.67252 x 10-27 kg
Massa electron = 1.67482 x 10-27 kg
Dari hal tersebut diketahui bahwa partikel-partikel yang membangun inti
yaitu proton dan netron yang sering disebut nukleon.Proton bermuatan positif
sedangkan netron tidak bemuatan listrik sehingga secara keseluruhan inti atom
bermuatan positif.
2.1 Partikel Penyusun Inti
Setiap nuklida memiliki symbol kimia yang berbeda lambang dari unsur
adalah:
A
zX
dimana:
X = lambang unsur
Z = nomor atom = jumlah proton (= p)
A = bilangan massa = jumlah proton dan neutron (= p + n)
Nomor atom suatu unsur adalah nomor yang menunjukkan jumlah
proton yang terdapat di dalam inti atom, sedangkan nomor massa adalah nomor
yang menunjukkan banyaknya nucleon (proton + neutron) jadi dari lambang
atom dapat ditentukan:
Banyaknya neutron = A-Z
Banyaknya electron = banyaknya proton = Z (atom netral)
2
2.2 Ukuran Atom
Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan 100.000
kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga
kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur
internal, seperti neutron dan proton tampaknya mengorbit sekitar satu sama
lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa magnetik
nuklir. Namun, percobaan menunjukkan bahwa inti sangat mirip dengan
bola atau elipsoid kompak 10-15 m (= 1 fm), yang tampaknya kepadatan
yang konstan. Tentu radius ini sangat bervariasi dengan jumlah proton dan
neutron, inti atom yang lebih berat dan partikel lebih agak lebih besar. Inti
atom terdiri atom proton-proton dan neutron-neutron
Jari-jari inti : R = R0 . A1/3
R0 : Jari-jari atom 1,33 x 10-3 cm
A : Nomor massa (nucleon)
3
dan momen kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0 maka bentuknya bulat jika
> 0 maka bentuknya akan lonjong atau cakram.
4
daripada jumlah massa proton dan neutron pembentuknya. Penyusutan
massainti yang disebabkan oleh adanya perubahan massa inti menjadi energi
ikat yang disebut defek massa.
Inti atom disusun oleh proton dan neutron. Tetapi inti selalu lebih
kecil dari pada jumlah massa proton dan neutron pembentuk inti. “Selisih
massa”, ∆m disebut defek massa. Defek massa akan menyatakan nilai energy
ikat inti, ∆𝐸, sesuai dengan hukum kesetaraan massa-energi Einstein,
∆𝐸 = ∆m c2 (1)
Jika defek massa∆m dinyatakan dalam sma, maka energi ikat inti, ∆E,
dirumuskan dengan
2.7 Radioaktifitas
2.7.1 Pengertian Radioaktif
Peristiwa pemancaran radiasi oleh suatu zat itu kemudian dikenal
dengan peristiwa radioaktif atau keradioaktifan. Sedangkan unsur yang
menyebabkannya disebut unsur radioaktif atau zat radioaktif (Karyadi, Benny,
1996: 181)
2.7.2 Jenis dan Sifat Radioaktif
Rutherford menemukan adanya 3 jenis sinar radioaktif yang
dipancarkan oleh unsur radioaktif.
1) Sinar alfa atau sinar α
Sinar alfa merupakan partikel yang bermuatan positif dan bermassa
empat kali massa atom Hidrogen. Partikel ini merupakan inti atom helium
yang terdiri atas 2 proton dan 2 neutron.
Sinar alfa mempunyai sifat:
a. Mempunyai daya tembus kecil. Sinar alfa hanya mempunyai daya
jangkauan 2,8 s/d 8,5 cm dalam bundaran.
5
b. Dapat membelok ke arah kutub negatif dalam medan listrik.
c. Dapat mengionkan molekul yang dilaluinya. Sinar alfa dapat
menyebabkan satu atau lebih electron suatu molekul lepas sehingga
molekul menjadi ion.
Partikel ini dapat menghasilkan 50.000-100.000 pasangan ion (ion
positif dan elektron) per cm bila melewati udara.
2) Sinar Beta atau Sinar β
Sinar beta merupakan partikel yang identik dengan electron. Jadi,
sinar β bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil yaitu 5,5 x 10-4 satuan
massa atom atau amu. Karena itu, diberi simbol β atau oe. Sifat-sifat sinar β
adalah sebagai berikut:
a. Bermuatan listrik negatif, karena itu dalam medan listrik membelok ke
kutub yang positif.
b. Bergerak dengan kecepatan tinggi, karena itu sinar β juga disebut
electron berkecepatan tinggi.
c. Mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar α (± 100 kali lebih
besar). Sinar β dapat melalui lempeng timbal setebal 1 mm atau lempeng
aluminium setebal 5 mm.
3) Sinar Gamma atau Sinar γ
Sinar γ merupakan gelombang electron magnetic, sejenis dengan
sinar X yaitu berpanjang gelombang pendek. Sifat-sifat sinar γ adalah:
a. Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan
listrik.
b. Tidak mempunyai massa.
c. Mempunyai daya tembus yang sangat kuat. Sinar γ dapat menembus
lempeng timbale setebal 20-25 cm (±10.000 kali lebih besar daripada
sinar α).
6
selalu memancarkan sinar radiasi tersebut dinamakan unsur radioaktif (isotop
radioaktif).
a) Peluruhan Sinar Alfa
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih
ringan dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium).Pada
peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan
menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak memiliki
energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.
Jika inti memancarkan sinar α (inti ), maka inti tersebut kehilangan
2 proton dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A
berkurang 4.
b) Peluruhan Sinar Beta
Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron.
Neutron akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino.
Antineutrino merupakan partikel netral yang mempunyai energi, tetapi
tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan sinar beta yang lain adalah
peluruhan proton. Proton akan meluruh menjadi neutron, positron, dan
neutrino. Neutrino memiliki sifat yang sama dengan antineutrino.
Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan antara proton dan
neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap
stabil.
Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β ) maka nomor massa
inti tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah.
c) Peluruhan Sinar Gamma
Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat
kembali ke keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil dengan
memancarkan sinar gamma.Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar
gamma.Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang
memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar
gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta.Peluruhan
gamma hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak mengubah susunan inti.
7
Seperti dalam atom, inti atom dapat berada pada keadaan eksitasi,
yaitu keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari keadaan
dasarnya.Inti yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda star (*).
Keadaan eksitasi inti ini dihasilkan dari tumbukan dengan partikel lain.
8
1) Bidang Kimia
a. Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai
reaksi kimia seperti esterifikasi dan fotosintesis.
b. Penetapan struktur senyawa kimia seperti ion tiosulfat.
c. Analisis pengenceran isotop dan analisis pengaktifan neutron (dalam
bidang perminyakan, pengendalian polusi, obat-obatan, geologi,
elektronika, kriminologi, oseanografi dan arkeologi).
2) Bidang Kedokteran
Isotop natrium-24 digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam
tubuh manusia , mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid dengan isotop I-
131, menentukan tempat tumor otak dengan radioisotop fosfor, Fe-59
untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah. Kobalt-60 digunakan
untuk pengobatan kanker, teknetium-99 untuk alat diagnostik gambaran
jantung, hati dan paru-paru pasien.
3) Bidang Pertanian
Radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul dan
radiisotop fosfor untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman.
4) Bidang Industri
Untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam dalam tanah atau
beton, menentukan keausan atau keroposan yang terjadi pada bagian
pengelasan antar logam. Kegunaaan lainnya dalam bidang industry adalah
sebagai berikut:
a. Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan,
membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada
sayur dan buahbuahan.
b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi
cor, mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat
terbang, dan lain-lain.
c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.
d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin
selama mesin bekerja.
9
5) Bidang Arkeologi
Di bidang arkeologi, radioisotop memiliki peran yang masih sulit
digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia
sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop
karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan radioisotop
karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer
bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14
dpm (disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini
dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di
alam.Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam
siklus karbon di alam.Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang
memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus menerus.
CONTOH SOAL
Nomor 1 (2010)
Massa inti atom 20Ca40 adalah 40,078 sma. Jika massa proton = 1,0078 sma
dan neutron = 1,0087 sma, defek massa pembentukan 20Ca40adalah.....
A. 0,165 sma
B. 0,252 sma
C. 0,262 sma
D. 0,320 sma
E. 0,330 sma
Pembahasan:
Diketahui:
Z = 20
A = 40
N = A – Z = 40 – 20 = 20
mi = 40,078 sma
mP = 1,0078 sma
mN = 1,0087
Ditanya: Δm = ...
Jawab:Δm = [(Z . mP + N . mN) – mi]
Δm = [(20 . 1,0078 + 20 . 1,0087) – 40,078]
Δm = (20,156 + 20,174) – 40,078
Δm = 40,33 – 40,078 = 0,252 sma
Jawaban: B
10
Nomor 2 (UN 2012)
Massa inti 4Be9 = 9,0121 sma, massa proton = 1,0078, massa neutron =
1,0086 sma. Jika 1 sma setara dengan energi sebesar 931 Mev, maka energi
ikat atom 4Be9 adalah...
A. 51,39 MeV
B. 57,82 MeV
C. 62,10 MeV
D. 90,12 MeV
E. 90,74 MeV
Pembahasan
Energi ikat:
E = ((mp + mn) - mi) . 931 MeV
E = ((4 . 1,0078 + 5 . 1,0086) - 9,0121) 931 MeV
E = (4,0312 + 5,043) - 9,0121) 931 MeV
E = 57,82 MeV
Jawaban: B
Pembahasan
E = (m 1H2 + m 1H2 ) - (m 1H3 + m 1H1 ) 931 MeV
E = (2,0141 + 2,0141) - (3,0160 + 1,0078) 931 MeV
E = (4,0282 - 4,0238) 931 MeV
E = 4,0964 MeV
Jawaban: C
Nomor 4 (E
11
DAFTAR PUSTAKA
Gautreau, Ronald dan Savin, William. 2006. Schaum’s Outline Fisika Modern.
Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Jamal, Abdul. 2005.Pintar Fisika. Surabaya : Gitamedia Press.
Nanda, Ken Lisa, dkk. 2013. Makalah Fisika Inti Atom dan Radioaktivitas. Dalam
“http://dokumen.tips/documents/makalah-fisika-inti-atom-dan-
radioaktivitasdoc.html”.Diunduh pada tanggal 5 Desember 2016.
Trefil, James dan Robert Hazen. 2007. The Sciences an Integrated Approach.
Edisi ke enam.Printed in United States of America.
12