Blok 4 Skenario 4
Tutorial 2
1. Salwa Salsabila (20170340007)
0
KATA PENGANTAR
Dalam nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial dengan baik dengan judul
“Laporan Plenary Discussion Blok 4 Skenario 4” Sebagai laporan akhir di blok 4.
Sholawat dan salam juga kami junjungkan kepada nabi besar kami Muhammad SAW yang
telah membawa kami dari jaman jahiliyah menuju ke jaman yang terang. Dunia ini menjadi
terang karena usaha keras beliau dalam memberi nasehat kepada umat-Nya. Kami menyadari
bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Jadi, kami meminta maaf apabila ada kesalahan
dan penulis berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran.
Di kesempatan kali ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
2. Orangtua, yang selalu mendoakan kami dan mendukung kami
3. drg. Pipiet Oktiselaku tutor kami
4. Teman teman tercinta
5. Semua orang yang terlibat dalam penulisan laporan ini
Semoga Allah membalas kebaikan orang orang yang mendukung kami untuk menulis
laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat untuk para pembaca. Aamiin
1
Daftar Isi
2
BAB I
PENGENALAN
1.1 Latar Belakang
Blok 4 Kurikulum 2017 adalah “Immunity and Infection” yang termasuk blok dari
Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam plenary diskusi blok keempat ini, mahasiswa diberikan skenario tentang virus
hepatitis B. Hepatitis B adalah penyakit yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Penularan dari penyakit ini bisa bermacam-macam dan kemungkinan juga bisa
karena ketidak hati-hatian dari seorang tenaga medis. Sebagai tenaga medis yang baik
kita harus lebih mengenal tentang virus hepatitis B agar penularan dari penyakit ini bisa
kita kurangi
3
BAB II
PENELITIAN
Skenario
A 35 years old dentist feels weak and indolent after experiencing more than one week
of continuous nauseous and headache. On the physical examination, it was found that
his scleras color is yellowish. Further laboratory examination shows that he is infected
by hepatitis B virus. This dentist might have been infected by his patient while he was
working at his clinic The dentist feels confused and upset because the infection
spreads out in his workplace.
Analisis Skenario
- Seseorang dokter gigi terinfeksi virus hepatitis B
- Dokter gigi ini merasa merasa lemah dan malas setelah mengalami lebih dari satu
minggu yang terus-menerus mual dan sakit kepala.
- Pada pemeriksaan fisik, diketahui sklera nya berwarna kekuningan
Menetapkan Permasalahan
1. Apa saja kah tanda dan gejala seseorang mengalami hepatitis B?
2. Pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan untuk mengetahui jika seseorang
terinfeksi virus hepatitis B?
3. Bagaimana respon imun terhadap virus?
4. Etiologi hepatitis B?
5. Patogenesis hepatitis B?
6. Penularan virus hepatitis B?
7. Pencegahan infeksi hepatitis B?
Analisis Masalah
1. Tanda dan Gejala
Yang termasuk dalam gejala hepatitis B antara lain:
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah.
- Diare.
4
- Penurunan berat badan.
- Gejala yang menyerupai flu seperti lelah, nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan
demam tinggi (sekitar 38ºC atau lebih).
- Nyeri perut.
- Lemas dan lelah.
- Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang menguning).
5
3. Respon imun adaptif terdiri dari kompleks web jenis sel efektor, yang semuanya
memainkan peran kunci dalam pengembangan kekebalan terhadap HBV. sel CD4 T,
klasik disebut sebagai sel T helper, adalah produsen kuat sitokin dan diperlukan untuk
pengembangan yang efisien efektor sitotoksik CD8 T-sel dan produksi antibodi-sel B.
sel CD8 T pergi untuk membersihkan hepatosit yang terinfeksi HBV melalui cytolytic
dan non-cytolytic mekanisme mengurangi kadar virus yang beredar, sementara
produksi antibodi-sel B menetralkan virus gratis partikel dan dapat mencegah (re)
infeksi
4. Sel hepatosit manusia merupakan host untuk virus hepatitis B. Genom HBV
mempunyai empat promotor: pre-S1, pre-S2, X, dan pre-C. Belum diketahui reseptor
HBV pada sel hepatosit. Replikasi diawali dengan menempelnya virion pada
permukaan sel hati melalui unknown hepatocyte specific pre-S1 reseptor. Ada 2 teori
masuknya virus ke dalam sel hati, yaitu melalui proses endositosis yang diikuti
pelepasan nukleocapsid dari vesikel endositik, dan melalui proses fusi antara viral
envelope dengan membran plasma sel. Nukleokapsid bergerak dan masuk kedalam
inti sel melalui nuclear pore complex dan melepaskan genom virus. Genom virus
yang dilepaskan dari kapsid akan diubah menjadi covalently closed circular DNA
(cccDNA). CccDNA berfungsi sebagai cetakan untuk transkripsi untuk pembuatan
pre-genom RNA dan beberapa subgenom RNA. RNA hasil transkripsi akan
dikeluarkan dari inti sel menuju sitoplasma untuk proses translasi. Translasi pre-
genom RNA menghasilkan HBcAg, HBeAg, dan enzim polymerase.
5. Sel hati manusia merupakan target organ bagi virus Hepatitis B. Virus Hepatitis B
mula-mula melekat pada reseptor spesifik di membran sel hepar kemudian mengalami
penetrasi ke dalam sitoplasma sel hepar. Virus melepaskan mantelnya di sitoplasma,
sehingga melepaskan nukleokapsid. Selanjutnya nukleokapsid akan menembus sel
dinding hati. Asam nukleat VHB akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel
pada DNA hospes dan berintegrasi pada DNA tersebut. Proses selanjutnya adalah
DNA VHB memerintahkan sel hati untuk membentuk protein bagi virus baru. Virus
Hepatitis B dilepaskan ke peredaran darah, terjadi mekanisme kerusakan hati yang
kronis disebabkan karena respon imunologik penderita terhadap infeksi
6. Penularan Hepatitis B
6
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular:
1. Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus
Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah
persalinan.
2. Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik
telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara
bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi
berdarah,dll), lendir (berciuman) atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan
seksual dengan penderita.
7
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Virus hepatitis B sudah memberi dampak yang tidak baik pada pasien yang
mengalaminya, tapi penyakit ini bisa kita hindari dengan menjaga pola hidup kita dan
memperhatikan apa yang kita konsumsi.
Sebagai tenaga medis sudah kewajiban kita untuk mengurangi rasa sakit yang pasien
alami bukan menambah buruk keadaan pasien, karena itu kita harus lebih berhati-hati dalam
penggunaan alat yang kita gunakan agar tidak menularkan penyakit penyakit lain kepada
pasien kita.