A. Latar Belakang
tumbuhan dan berbagai sumber daya alam lain, termasuk suku bangsa dan budaya yang
menggunakan tumbuhan yang ada disekitarnya. Pemanfaatan tumbuhan ini bukan saja
untuk keperluan ekonomi dan nilai-nilai budaya lainnya tetapi dapat digunakan sebagai
walaupun minyak cengkeh mengandung beberapa komponen lain seperti eugenol asetat
dan β-caryophyllene tetapi yang paling penting adalah senyawa eugenol, sehingga
kualitas minyak cengkeh ditentukan oleh kandungan senyawa tersebut (Susilowati dan
Wahyuningsih, 2014).
Namun belakangan ini harga bahan baku minyak cengkeh semakin mahal (Bangkit
dkk, 2012). Kayu manis (Cinnamomum burmanii) merupakan tanaman penghasil minyak
atsiri. Minyak atsiri berada di seluruh bagian tanaman, dari akar hingga kuntum maupun
bunganya. Namun kandungan minyak kayu manis terbesar berada pada kulit batangnya.
Minyak kayu manis terletak di dalam kulit bagian dalam (phloem). Penyelidikan
komposisi kimia minyak kayu manis (Budi dan Sasongko, 2009). Sebagai alternatif
pengganti cengkeh kayu manis dapat dipilih tetapi pengembangan teknologi ektraksi
eugenol kulit batang kayu manis terhadap mutu ekstrak masih sangat minim.
Senyawa eugenol kulit batang kayu manis dapat diekstrak menggunakan pelarut
etanol, namun konsentrasi etanol yang digunkan untuk ekstraksi belum dilakukan
optimasi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan
konsentrasi pelarut etanol dan lama waktu ekstraksi yang optimum agar diperoleh kadar
senyawa eugenol pada kulit batang kayu manis terekstrak secara optimal.
B. Rumusan Masalah
1.2.1 Berapa konsentrasi etanol dan waktu ekstraksi yang optimum untuk memperoleh
1.2.2 Berapa kadar eugenol dalam ekstrak etanol kulit kayu manis?
C. Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui konsentrasi etanol dan waktu ekstraksi yang optimum untuk
1.3.2 Mengetahui konsentrasi eugenol dalam ekstrak etanol kulit kayu manis.
D. Hipotesis
2.1.1 Konsentrasi etanol dan waktu ekstraksi tertentu diduga dapat digunakan untuk
2.1.2 Ekstrak etanol kulit kayu manis diduga mengandung senyawa eugenol dalam kadar
tertentu.
E. Kerangka Berpikir
Berdasarkan penelitian yang telah ada diketahui bahwa kayu manis mempunyai
efek farmakologis sebagai peluruh kentut, peluruh keringat, antirematik, penambah nafsu
makan, dan penghilang rasa sakit. Selain itu kayu manis juga diketahui memiliki
kandungan kimia minyak atsiri (eugenol, safrol, sinamaldehid), tannin, kalsium oksalat,
dan damar.
Eugenol berupa zat cair berbentuk minyak, tidak berwarna atau sedikit kekuningan,
menjadi coklat dalam udara, berbau dan berasa rempah-rempah. Dapat larut dalam
alkohol, eter, kloroform, dan mudah menguap serta sedikit larut dalam air. Pemilihan
jenis dan konsentrasi pelarut dan lama waktu ekstraksi merupakan hal yang penting
dalam proses ekstraksi guna memperoleh hasil yang optimal sehingga diperlukan
F. Desain Penelitian
a. Variabel bebas:
Seri konsentrasi etanol sebagai pelarut pada ekstrak kulit kayu manis serta lama
waktu ekstaksi.
b. Variabel tergantung:
c. Variabel kontrol:
Metode ekstraksi dan metode analisis senyawa eugenol dalam ekstrak etanol kulit
kayu manis.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan gram, neraca
analitik, blender, ayakan nomor 4, gelas beaker 500 ml, batang pengaduk, seperangkat aat
rotary evaporator, cawan porselin, waterbath, kertas saring (Whattman No.42), corong
kaca, labu ukur 5ml dan 10 ml, gelas gelas ukur 10 dan 100 ml, pipet ukur 1 ml, glass
firm, flakon, chamber, mikropipet, plat silika gel GF254 , lampu UV 254 dan 366nm, serta
diperoleh dari Pasar Prambanan Klaten, aquadest, etanol teknis, n-hexana p.a, etil asetat
Populasi penelitian ini adalah seluruh simplisia kayu manis yang beredar di wilayah
kota Klaten.
Sampel penelitian ini adalah simplisia kayu manis yang dibeli di Pasar Prambanan
Klaten.
J. Jalannya Penelitian
1. Tahap awal
2. Tahap kedua
lapis tipis.
3. Tahap ketiga
densitometer.
4. Tahap keempat
Analisis kadar eugenol total dan hubungannya dengan konsentrasi pelarut dan
K. Metode Analisis
menggunakan kromatografi lapis tipis terhadap kulit kayu manis menjadi titik awal yang
menentukan adanya senyawa eugenol dalam ekstrak etanol kulit batang kayu manis.
Identifikasi eugenol pada sampel dilakukan dengan teknik visualisasi noda sampel dan
standar, serta dengan membandingkan nilai Rf antara sampel dan standar. Analisis
kuantitatif eugenol dengan menggunakan metode kalibrasi, yaitu dengan kurva hubungan
L. Daftar Pustaka