Anda di halaman 1dari 7

Hasil Analisis Jurnal

ISLAMIC PRAYER EFEKTIF MENURUNKAN NYERI DAN CEMAS

PADA PASIEN ACUTE MIOCARD INFARK DI ICVCU

Kelompok 7

Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015)

Muh. Indra Jaya, S.Kep (70900117019)

Amaliah Ramadhani, S.Kep (70900117022

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIII

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


ANALISIS JURNAL

1. Judul : Islamic Player Efektif Menurunkan Nyeri Dan Cemas Pada Pasien Acute Miocard

Infark Di ICVCU

2. Penulis : Arif Adi Setiawan, Shofa Chasani, Mardiyono

3. Keywords : AMI, cemas, Islamic player, nyeri

4. Telaah step 1 (Fokus masalah penelitian)

Problem Laporan WHO pada ‘Global Status Report on Noncomunicable

Disease 2010” didapatkan bahwa pada atahun 2008, penyakit

kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian dalam

jenis penyakit tidak menular di seluruh dunia dengan angka

kematian 17 juta, dan merupakan penyebab kematian tertinggi

di Indonesia sebesar 30% dari angka kematian total (WHO

2011&2015).

RISKESDAS 2013 prevlensi penyakit jantung koroner do

Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar

883,447 orang.

Pada kasus AMI, muncul gangguan-gangguan pada klien.

Gangguan-gangguan tersebut berupa gangguan fisiologis dan


gangguan psikologis. Gangguan fisiologis seperti sesak naas,

kelelahan dan palpitasi. Sedangkan gangguan psikologis yang

muncul berupa persepsi nyeri dan cemas. Nyeri pada pasien

AMI yang umum dirasakan yaitu nyeri dada yang terkadang

menjalar kebagian lain sekitar dada. Pada studi kasus AMI,

intensitas nyeri dada yang tinggi tampak pada penilaian awal.

Sedangkan gangguan cemas pasien AMI mengalami puncak


pada 12 jam pertama masuk ICCU hingga 18 jam dengan skor
cemas 5-10 hari.

Kondisi gangguan psikologis AMI ini dapat memperparah

terjadinya komplikasi karena secara fisiologis dapat

mengaktifkan sistem saraf pusat yang selanjutnya

menstimulasi peningkatan kadar ketokolamin, yang akan

mempengaruhi kerja sistem kardiovaskuler.

Terdapat beberapa cara dalam mengatasi masalah psikologis

persepsi nyeri dan cemas. Pendekatan yang apat dilakukan

untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan perawatan

spiritual/spiritual care. Intervensi keperawatan islam ini dapat

meningkatkan status kesehatan klien seperti mengurangi

kecemasan dan nyeri pada masalah medical-surgical.

Intervention Peneliti memberikan intervensi yang disebut Islamic Prayer

yang dimodifikasi dari gabungan Dzikir yang diintegrasikan

dengan Sholat dan Membaca Al-Qur`an (Surat pendek).

Comparison Tidak ada intervensi pembanding dalam penelitian ini

Intervention

Outcome Pada penilain nyeri sebelum dan sesudah diberikan intervensi


peneliti mengukur skor nyeri yang telah dibagi menjadi 3

waktu ketika di ICVCU.

 Pada pengukuran 12 jam setelah masuk ICVCU

mengalami perubahan skor, yaitu pada skor 6,33

menjadi 4,833 yang artinya ada penurunan rerata skor

nyeri pada pengukuran 12 jam.

 Pada pengukuran 24 jam setelah masuk ICVCU


mengalami perubahan skor yaitu pada skor 4,88
menjadi 3,66 yang artinya ada penurunan rerata skor

nyeri pada pengukuran 24 jam.

 Pada pengkuruan 48 jam setelah masuk ICVCU

mengalami perubahan yaitu pada skor 4,88 menjadi

3,66 artinya ada penurunan rerata skor nyeri pada

pengukuran 48 jam.

Begitu pula pada penilaian cemas, peneliti membagi 3 waktu

pengukuran skor cemas.

 Pada pengukuran 12 jam setelah masuk ICVCU

mengalami perubahan yaitu pada skor 6,33 menjadi

4,833 artinya ada penurunan rerata skor kecemasan

pada pengukuran 12 jam.

 Pada pengukuran 24 jam setelah masuk ICVCU

mengalami perubahan yaitu pada skor 4,29 menjadi

3,50 yang artinya ada penurunan rerata skor kecemasan

pada pengukuran 24 jam.

 Pada pengukuran 48 jam setelah masuk ICVCU

mengalami perubahan yaitu pada skor 3,29 menjadi

2,25 artinya ada penurunan rerata skor kecemasan pada

pengukuran 48 jam.

5. Telaah step 2 (Validitas)

Recruitment Penelitian dilaksanakan pada April 2016 di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta.

Menggunakan teknik purposive sampling, responden sebanyak


12 orang.
Kriteria inklusi :

 Terdiagnosis AMI

 Muslim

 Mampu berkomunikasi verbal

 menunjukkan adanya nyeri skor minimal 3 dari skala

10 dinilai oleh NRS-pain,

 Menunjukkan adanya cemas skor 3 dari 10 dinilai oleh

NRS-Anxiety

Kriteria eksklusi :

 Pasien dengan penyakit lain

 Tidak sadar

Maintenence Pemberian intervensi Islamic Prayer berupa intruksi membaca

surat al ikhlas (1 kali), sholat sunah Tatawu` dan dzikir

Subhanallah Wabihamdihi (8 menit dilakukan pada 12 jam, 24

jam, 48 jam setelah dirawat di ICVCU.

Islamic prayer merupakan intervensi keperawatan spiritual

yang diberikan pada pasien AMI memberikan ketenangan

berdasarkan kekuatan spiritual pasien. Efek menenangkan yang

ditimbulkan oleh relaksasi ini dapat mengubah fisiologi

dominan sistem simpatis menjadi dominasn sistem

parasimpatis. Ketenangan menyebabkan terjadi penurunan

sekresi katekolamon dan kortisol, sedangkan hormone

parasimpatis serta neurotransmitter seperti

dehidroepandrosterone dan dopamine mengalami peningkatan.

Measurement Penelitian ini menggunakan desain Quasy Eksperimen, pre and


post design. Analisa data yang digunakan yaitu uji Paired t-

test.

6. Telaah step 3 (aplikabilitas)

Islamic prayer merupakan intervensi keperawatan spiritual yang diberikan pada

pasien AMI memberikan ketenangan berdasarkan kekuatan spiritual pasien. Efek

menenangkan yang ditimbulkan oleh relaksasi ini dapat mengubah fisiologi dominan

sistem simpatis menjadi dominasn sistem parasimpatis. Ketenangan menyebabkan terjadi

penurunan sekresi katekolamon dan kortisol, sedangkan hormone parasimpatis serta

neurotransmitter seperti dehidroepandrosterone dan dopamine mengalami peningkatan.

Intervensi ini sangat aplikatif untuk diterapkan karena disamping prosedurnya

yang simple dan tidak memakan waktu banyak, terapi ini juga tidak membutuhkan biaya.

Juga dapat diberikan oleh siapa saja (perawat muslim) kepada pasien apa saja, terutama

kepada pasien AMI yang memiliki berbagai macam gangguan kesehatan terutama

gangguan psikologis.

7. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

 Jurnal ini merupakan jurnal intervensi yang mudah difahami oleh pembaca, dan

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 Merupakan jurnal yang bukan hanya dapat diterapkan dalam segi keperawatan

tetapi juga dari segi keislamannya.

 Peneliti memaparkan hasil penelitian dengan jelas

 Metode, desain, teknik pengumpulan data, bahkan kriteria inklusi dan ekslusi

dijelaskan dengan rinci.

b. Kekurangan

 Tidak menjelaskan tahap prosedur kerja dengan jelas


 Tidak menjelaskan secara rinci karakteristik responden (usia, jenis kelamin)

Anda mungkin juga menyukai