1. Laporan Keuangan
Laporan ini sering sering digunakan untuk memublikasikan produk, jasa dan
pencapaian perusahaan ke pemegang saham dan pihak lain. Dokumen wajib yang
serupa dengan laporan tahunan adalah Dorm 10-K yang harus diserahkan perusahaan
publik kepada Securities Exchange Comission (SEC). SEC juga mewajibkan
perusahaan untuk mengisi Form 10-Q setiap kuartal untuk melaporkan beberapa
informasi keuangan. Ketika menganalisis informasi kuartalan, perlu di pahami dua
faktor berikut:
a. Musim (seasonality). Saat memeriksa tren/kecenderungan, harus
dipertimbangkan dampak dari musim.
b. Penyesuaian akhir tahun (year-end adjustment). Hal ini membuat laporan
kuartal menjadi kurang andal untuk tujuan analisis.
2. Pengumuman Laba
Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui publikasi
keuangan. Pengumuman laba memberikan ringkasan informasi penting mengenai
posisi keuangan dan kinerja perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan.
Perusahaan berusaha menarik perhatian investor melalui laba pro forma (pro forma
earnings) pada pengumuman laba. Dampak umum dari laba pro forma adalah
menghilangkan pos transisi untuk memperbaiki perbandingan antar tahun.
3. Laporan Wajib Lainnya
Beberapa laporan penting merupakan laporan proksi (proxy statement) yang
harus dikirim bersamaan dengan undangana rapat pemegang saham tahunan; Form 8-
K yang berisi laporan mengenai kejadian yang tidak biasa seperti perubahan auditor
dan prospektus (prospectus) yang harus menyertai aplikasi dari penawaran saham.
Faktor yang Memengaruhi Laporan Keuangan Wajib
a. Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui, baik pada saat diperoleh maupun pada saat di realisasikan,
atau pada saat dapat direalisasikan. Pendapatan terjadi ketika perusahaan menyerahkan
produk atau jasanya. Pendapatan direalisasi saat memperoleh kas dari penyerahan
barang atau jasa.
b. Pengaitan beban
Beban yang berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya produk
dan diakui saat produk atau jasa diserahkan. Biaya periode terjadi sehubungan dengan
pemasaran suatu produk atau jasa dan dikaitkan dengan pendapatan ketika pendapatan
yang bersangkutan diakui.
Akrual jangka pendek mengacu pada perbedaan waktu yang pendek anatara laba dan
arus kas. Akrual jangka panjang disebabkan oleh kapitalisasi (proses penangguhan biaya yang
terjadi pada periode kini karena manfaatnya diharapkan terjadi pada periode masa depan).
Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi keuangan
suatu perusahaan dan untuk memprediksi arus kas masa depan:
a. Karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas kini yang
relevan untuk penilaian.
b. Semua arus kas memiliki nilai relevan.
c. Semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
d. Arus kas tidak dapat dimanipulasi.
e. Semua laba dimanipulasi.
f. Tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk jangka waktu yang
panjang.
Konsep Laba
Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu
yang di nyatakan dalam istilah keuangan. Laba akuntansi atau laba yang di laporkan, berbeda
dari laba ekonomi.
Beberapa penyebab perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Laba permanen. Komponen laba akuntansi yang permanen diharapkan akan terjadi
sepanjang waktu.
2. Komponen sementara. Komponen laba akuntansi yang sementara tidak diharapkan
untuk terjadi lagi, biasanya merupakan peristiwa yang terjadi satu kali.
3. Komponen yang tidak relevan dengan nilai. Komponen ini adalah distorsi akuntansi.
Implikasi Analisis
Dengan model akuntansi penilaian wajar, nilai aset dan kewajiban ditentukan oleh nilai wajar
pada saat tanggal pengukuran. SFAS 157 mendefinisikan nilai wajar sebagai harga pertukaran, yaitu
harga yang mungkin diterima dari penjualan aset dalam transaksi yang berurutan antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran.
1. Input Tingkat 1. Input ini dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban tertentu
yang sedang dinilai; lebih disukai pada saat tanggal laporan di buat.
2. Input Tingkat 2. Input ini dapat diperoleh dari: (1) kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset
atau kewajiban yang mirip, tetapi tidak identik, atau (2) kutipan harga untuk aset atau kewajiban
yang identik, tetapi tidak di dalam pasar aktif, sehingga meskipun input adalah benar-benar
harga pasar, harga tersebut untuk aset yang tidak identik dengan hal yang sedang dinilai atau
kutipan tersebut tidak dengan harga sekarang karena perdagangannya jarang terjadi.
3. Input Tingkat 3. Merupakan input yang tak dapat di observasi dan digunakan ketika aset atau
kewajiban tidak diperdagangkan atau ketika substitusi perdagangannya tidak dapat
diidentifikasi.
Teknik valuasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input. Apabila suatu teknik telah di
pilih, maka harus digunakan secara konsisten, kecuali jika terjadi perubahan keadaan yang
mengakibatkan penentuan yang lebih akurat atas nilai wajar.
Implikasi Analisis
Terdapat beberapa masalah penting yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis laporan
keuangan yang disiapkan dengan model penilaian wajar:
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi merupakan persyaratan penting bagi analisis
keuangan yang efektif.
1. Distorsi Akuntansi, merupakan penyimpangan dari informasi yang di laporkan pada laporan
keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya.
2. Manajemen Laba, merupakan intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan
laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi. Tiga strategi manajemen laba (1) Manajer
meningkatkan laba periode kini, (2) Manajer melakukan “mandi besar” melalui pengurangan
laba periode ini, (3) manajer mengurangi fluktua laba dengan perataan laba.
1. Pemindaian laba, merupakan manajemen laba dengan memindahkan laba dari satu periode ke
periode lainnya
2. Manajemen laba melalui klasifikasi.
1. Kapotalisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian atas neraca dan laporan
laba rugi
2. Pengakuan beban kompensasi berbasis saham untuk pemantauan laba
3. Penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi.
Audit merupakan alat pengukur untuk menilai kualitas prosedur audit. Standar ini bertujuan
untuk memastikan tanggung jawab auditor dengan jelas dan dinyatakan dengan tergas serta tingkat
tanggung jawab yang diasumsikan telah jelas bagi pemakai laporan keuangan.
Kualitas Laba
Kualitas laba mengacu pada relevansi laba dalam mengukur tingkat kinerja perusahaan. Penentu
kualitas laba:
1. Prinsip akuntansi
2. Aplikasi akuntansi
3. Risiko usaha
Kualitas laba dipengaruhi oleh faktor di luar perusahaan. Faktor eksternal ini membuat kulaitas laba
lebih atau kurang andal. Faktor-faktornya: