Anda di halaman 1dari 9

Annisaa Candrikasari Arripu (142150179 / EA-A)

Pelaporan dan Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan wajib (statutory financial report) merupakan produk lingkungan


pelaporan yang paling penting. Informasi dalam laporan keuangan dinilai relatif berdasarkan:
(1) kebutuhan informasi dari pengguna laporan keuangan dan (2) sumber informasi alternatif
seperti data ekonomi dan industri, laporan analis, dan pengungkapan sukarela manajer. Tiga
kategori laporan:

1. Laporan Keuangan
Laporan ini sering sering digunakan untuk memublikasikan produk, jasa dan
pencapaian perusahaan ke pemegang saham dan pihak lain. Dokumen wajib yang
serupa dengan laporan tahunan adalah Dorm 10-K yang harus diserahkan perusahaan
publik kepada Securities Exchange Comission (SEC). SEC juga mewajibkan
perusahaan untuk mengisi Form 10-Q setiap kuartal untuk melaporkan beberapa
informasi keuangan. Ketika menganalisis informasi kuartalan, perlu di pahami dua
faktor berikut:
a. Musim (seasonality). Saat memeriksa tren/kecenderungan, harus
dipertimbangkan dampak dari musim.
b. Penyesuaian akhir tahun (year-end adjustment). Hal ini membuat laporan
kuartal menjadi kurang andal untuk tujuan analisis.
2. Pengumuman Laba
Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui publikasi
keuangan. Pengumuman laba memberikan ringkasan informasi penting mengenai
posisi keuangan dan kinerja perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan.
Perusahaan berusaha menarik perhatian investor melalui laba pro forma (pro forma
earnings) pada pengumuman laba. Dampak umum dari laba pro forma adalah
menghilangkan pos transisi untuk memperbaiki perbandingan antar tahun.
3. Laporan Wajib Lainnya
Beberapa laporan penting merupakan laporan proksi (proxy statement) yang
harus dikirim bersamaan dengan undangana rapat pemegang saham tahunan; Form 8-
K yang berisi laporan mengenai kejadian yang tidak biasa seperti perubahan auditor
dan prospektus (prospectus) yang harus menyertai aplikasi dari penawaran saham.
Faktor yang Memengaruhi Laporan Keuangan Wajib

1. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)


GAAP merupakan kumpulan standar, pengumuman, pendapat, interpretasi, dan
panduan praktik.
2. Manajer
Manajer adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan
yang wajar dan akurat. Manajer memiliki kontrol utama atas integritas sistem akuntasi
dan catatan keuangan yang digunakan untuk membuat laporan keuangan.
3. Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan
Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan dapat memastikan keandalan dan
integritas laporan keuangan.
a. Auditor. Auditor eksternal merupakan mekanisme penting untuk membantu
terjaminnya kualitas dan keandalan laporan keuangan. Semua laporan keuangan
perusahaan publik harus diaudit oleh seorang akuntan publik yang independen.
b. Supremasi Korporasi. Laporan keuangan harus di setujui dewan direksi perusahaan
tersebut.
c. Securities and Exchange Commission (SEC). Semua perusahaan publik harus
menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk SEC. Pegawai SEC akan
memeriksa laporan keuangan untuk memastikan bahwa laporan telah sesuai dengan
persyaratan yang diwajibkan, termasuk ketaatan pada sepanjang tahun atas pelanggaran
akuntansi.
d. Tuntutan hukum. Ancaman tuntutan hukum (litigation) merupakan hal penting lainnya
sehubungan dengan pengawasan (monitor) manajer (dan auditor).
4. Sumber informasi alternatif. Beberapa sumber informasi alternatif utama: (1) berita
utama mengenai kondisi ekonomi, industri, dan perusahaan; (2) pengungkapan
sukarela; (3) dan perantara informasi (atau analis).

Sifat Dan Tujuan Akuntansi Keuangan

1. Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan


a. Relevan merupakan kapasitas informasi untuk memengaruhi suatu keputusan dan
merupakan kualitas primer pertama atas informasi keuangan.
b. Andal merupakan karakteristik penting dalam informasi keuangan, informasi harus
dapat di verifikasi, disajikan dengan jujur, dan netral.
c. Komparabilitas dan konsistensi merupakan kualitas sekunder atas informasi
akuntansi. Komparabilitas berarti bahwa informasi diukur dengan cara yang sama
pada berbagai perusahaan. Konsistensi berarti metode yang sama digunakan untuk
transaksi yang sama sepanjang waktu.
2. Prinsip-prinsip akuntansi yang penting
a. Akuntansi akrual, pendapatan diakui saat di hasilkan dan beban saat terjadi, tanpa
memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas.
b. Biaya historis dan penilaian wajar. Biaya historis adalah nilai dari transaksi aktual
perusahaan di masa lalu. Penilaian wajar adalah harga pasar aset sekarang, apabila
harga pasar aset tersebut tersedia.
c. Materialitas merupakan sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji
informasi akuntansi yang dengan memperhatikan situasi, memungkinkan penilaian
seseorang yang menggunakan informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh.
d. Konservatisme terkait dengan melaporkan pandangan yang paling tidak optimis
saat menghadapi ketidakpastian pengukuran.
e. Keterbatasan informasi laporan keuangan. Keunggulan dari sumber alternatif
(ramalan, laporan, rekomendasi analis): tepat waktu; frekuensi; dan orientasi ke
masa depan.

Akrual-Fondasi Akuntansi Keuangan

Standar akuntansi mengharuskan konsep akrual. Akuntansi akrual bertujuan untuk


memberikan informasi kepada pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus
kas perusahaan di masa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak.

Dua prinsip dasar akuntansi akrual:

a. Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui, baik pada saat diperoleh maupun pada saat di realisasikan,
atau pada saat dapat direalisasikan. Pendapatan terjadi ketika perusahaan menyerahkan
produk atau jasanya. Pendapatan direalisasi saat memperoleh kas dari penyerahan
barang atau jasa.
b. Pengaitan beban
Beban yang berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya produk
dan diakui saat produk atau jasa diserahkan. Biaya periode terjadi sehubungan dengan
pemasaran suatu produk atau jasa dan dikaitkan dengan pendapatan ketika pendapatan
yang bersangkutan diakui.

Akrual jangka pendek mengacu pada perbedaan waktu yang pendek anatara laba dan
arus kas. Akrual jangka panjang disebabkan oleh kapitalisasi (proses penangguhan biaya yang
terjadi pada periode kini karena manfaatnya diharapkan terjadi pada periode masa depan).

Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual

a. Relevansi akrual jangka pendek. Akrual jangka pendek memperbaiki relevansi


akuntansi dengan cara mencatat pendapatan dan beban saat terjadinya.
b. Relevansi akrual jangka panjang.

Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi keuangan
suatu perusahaan dan untuk memprediksi arus kas masa depan:

a. Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya menghasilkan angka


laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk mengevaluasi kinerja keuangan.
b. Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih merefleksikan
secara akurat sumber daya yang tersedia bagi satu perusahaan untuk menghasilkan arus
kas di masa depan.
c. Prerdiksi arus ke masa depan. Laba akrual lebih unggul dalam memprediksikan arus ke
masa depan daripada memprediksikan arus kas masa sekarang.

Implikasi Akuntansi Akrual terhadap Analisis Laporan Keuangan

Mitos Akrual dan Arus Kas:

a. Karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas kini yang
relevan untuk penilaian.
b. Semua arus kas memiliki nilai relevan.
c. Semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
d. Arus kas tidak dapat dimanipulasi.
e. Semua laba dimanipulasi.
f. Tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk jangka waktu yang
panjang.

Fakta Akrual dan Arus Kas:

a. Akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas.


b. Arus kas lebih andal dibandingkan akrual.
c. Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
d. Nilai perusahaan dapat di tentukan dengan angka akuntansi akrual.

Konsep Laba

Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu
yang di nyatakan dalam istilah keuangan. Laba akuntansi atau laba yang di laporkan, berbeda
dari laba ekonomi.

1. Konsep Laba Ekonomi


a. Laba Ekonomi di tentukan dengan cara arus kas di tambah dengan nilai sekarang
dari prediksi arus kas masa depan, khususnya direpresentasikan dengan perubahan
nilai pasar aset usaha bersih.
b. Laba Permanen merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh
perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisi usaha masa sekarang. Laba
permanen mencerminkan fokus jangka panjang.
c. Laba Operasi yang merujuk pada laba yang timbul dari kegiatan operasi
perusahaan.
2. Konsep Laba Akuntansi
Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dua kondisi wajib untuk
dapat diakui adalah bahwa pendapatan:
a. Telah atau dapat direalisasikan.
b. Telah dihasilkan

Beberapa penyebab perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Konsep laba alternatif


2. Biaya historis
3. Basis transaksi
4. Konservatisme
5. Manajemen laba

Laba akuntansi terdiri atas tiga komponen:

1. Laba permanen. Komponen laba akuntansi yang permanen diharapkan akan terjadi
sepanjang waktu.
2. Komponen sementara. Komponen laba akuntansi yang sementara tidak diharapkan
untuk terjadi lagi, biasanya merupakan peristiwa yang terjadi satu kali.
3. Komponen yang tidak relevan dengan nilai. Komponen ini adalah distorsi akuntansi.

Implikasi Analisis

1. Penyesuaian Laba Permanen


Seorang analis perlu menentukan komponen permanen dari laba periode
berjalan dengan mengidentifikasi serta mengeluarkannya secara cermat komponen
sementara dari laba akuntansi.
2. Penyesuaian Laba Ekonomi
Perlu diadopasi pendekatan yang memasukkan semua komponen, baik berulang
maupun tak berulang.
3. Penyesuaian Laba Operasi
Analis yang bertugas sering memulai dengan laba inti di mana mereka mengeluarkan
komponen laba non-operasi seperti beban bunga.

Akuntansi Penilaian Wajar

Dengan model akuntansi penilaian wajar, nilai aset dan kewajiban ditentukan oleh nilai wajar
pada saat tanggal pengukuran. SFAS 157 mendefinisikan nilai wajar sebagai harga pertukaran, yaitu
harga yang mungkin diterima dari penjualan aset dalam transaksi yang berurutan antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran.

Tiga langkah hierarki input:

1. Input Tingkat 1. Input ini dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban tertentu
yang sedang dinilai; lebih disukai pada saat tanggal laporan di buat.
2. Input Tingkat 2. Input ini dapat diperoleh dari: (1) kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset
atau kewajiban yang mirip, tetapi tidak identik, atau (2) kutipan harga untuk aset atau kewajiban
yang identik, tetapi tidak di dalam pasar aktif, sehingga meskipun input adalah benar-benar
harga pasar, harga tersebut untuk aset yang tidak identik dengan hal yang sedang dinilai atau
kutipan tersebut tidak dengan harga sekarang karena perdagangannya jarang terjadi.
3. Input Tingkat 3. Merupakan input yang tak dapat di observasi dan digunakan ketika aset atau
kewajiban tidak diperdagangkan atau ketika substitusi perdagangannya tidak dapat
diidentifikasi.
Teknik valuasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input. Apabila suatu teknik telah di
pilih, maka harus digunakan secara konsisten, kecuali jika terjadi perubahan keadaan yang
mengakibatkan penentuan yang lebih akurat atas nilai wajar.

Implikasi Analisis

Kelebihan dari akuntansi penilain wajar:

1. Merefleksikan informasi sekarang


2. Kriteria pengukuran yang konsisten
3. Komparabilitas
4. Tidak ada bisa konservatif
5. Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas

Kekurangan dari akuntansi penilaian wajar:

1. Objektivitas lebih rendah


2. Rentan terhadap manipulasi
3. Penggunaan input tingkat 3
4. Tidak adanya unsur konservatif
5. Fluktuasi laba yang berlebihan

Terdapat beberapa masalah penting yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis laporan
keuangan yang disiapkan dengan model penilaian wajar:

1. Fokus pada neraca


2. Menyatakan kembali laba
3. Menganalisis kegunaan input
4. Menganalisis kewajiban finansial

Pengantar Analisis Akuntansi

Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi merupakan persyaratan penting bagi analisis
keuangan yang efektif.

Kebutuhan akan Analisis Akuntansi

1. Distorsi Akuntansi, merupakan penyimpangan dari informasi yang di laporkan pada laporan
keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya.
2. Manajemen Laba, merupakan intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan
laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi. Tiga strategi manajemen laba (1) Manajer
meningkatkan laba periode kini, (2) Manajer melakukan “mandi besar” melalui pengurangan
laba periode ini, (3) manajer mengurangi fluktua laba dengan perataan laba.

Dua metode utama manajemen laba:

1. Pemindaian laba, merupakan manajemen laba dengan memindahkan laba dari satu periode ke
periode lainnya
2. Manajemen laba melalui klasifikasi.

Proses Analisis Akuntansi

1. Evaluasi Kualitas Laba. Tahapan-tahapan dalam evaluasi kualitas laba:


a. Identifikasi dan penilaian kebijan akuntansi penting
b. Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi
c. Tentukan strategi pelaporan
d. Identifikasi dan meniai tanda bahaya.

Penyesuaian umum laporan keuangan mencakup”

1. Kapotalisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian atas neraca dan laporan
laba rugi
2. Pengakuan beban kompensasi berbasis saham untuk pemantauan laba
3. Penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi.

Audit dan Analisis Laporan Keuangan

Audit merupakan alat pengukur untuk menilai kualitas prosedur audit. Standar ini bertujuan
untuk memastikan tanggung jawab auditor dengan jelas dan dinyatakan dengan tergas serta tingkat
tanggung jawab yang diasumsikan telah jelas bagi pemakai laporan keuangan.

Jenis Kualifikasi Audit:

1. Kualifikasi “Kecuali Untuk”


Mencerminkan pendapat atas laporan keuangan kecuali untuk suatu akibat yang berasal
dari kondisi yang harus diungkapkan.
2. Pendapat Tidak Wajar
Auditor memberikan pendapat tidak wajar pada kasus dimana laporan keuangan tidak
disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, dalam hal ini memiliki
dampak yang material terhadap kewajaran penyajian laporan.
3. Tidak Menyatakan Pendapat
Tidak menyatakan pendapat merupakan pernyataan ketidakmampuan menyatakan pendapat.

Kualitas Laba
Kualitas laba mengacu pada relevansi laba dalam mengukur tingkat kinerja perusahaan. Penentu
kualitas laba:

1. Prinsip akuntansi
2. Aplikasi akuntansi
3. Risiko usaha

Analisis Kualitas Laba pada Neraca

1. Konservatisme dalam Pelaporan Aset


Relevansi nilai aset yang di laporkan terkait dengan pengakuan akhir mereka sebagai
beban. Jika aset dinyatakan terlalu tinggi, maka laba kumulatif dinyatakan terlalu tinggi.
2. Konservatisme dalam Pelaporan Provisi dan Kewajiban
Jika provisi dan kewajiban dinyatakan terlalu rendah, maka laba kumulatif dinyatakan
terlalu tinggi.

Faktor Eksternal dan Kualitas Laba

Kualitas laba dipengaruhi oleh faktor di luar perusahaan. Faktor eksternal ini membuat kulaitas laba
lebih atau kurang andal. Faktor-faktornya:

1. Kualitas laba luar negeri


2. Undang-Undang
3. Stabilitas dan reliabilitas sumber laba
4. Tingkat perubahan harga
5. Kerumitan operasi

Anda mungkin juga menyukai