RMK SAP 9
OLEH :
Kelompok 7
PROGRAM REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
i
ASPEK KEPERILAKUAN PADA PENGANGGARAN MODAL
1
sehingga dapat dilakukan proses-proses pertimbangan. Penting untuk diperhatikan bahwa
selalu terdapat minat yang besar dalam mengevaluasi keberhasilan dari proyek yang
dipilih. Akan tetapi, proyek yang dikorbankan, baik karena tidak adanya identifikasi
maupun seleksi, hampir tidak pernah dipertimbangkan sesudahnya. Hal itu mungkin
disebabkan karena biaya kesempatan dari proyek tersebut lebih besar dibandingkan
dengan manfaat dari proyek yang dipilih dan diterapkan.
2
Masalah yang Disebabkan oleh Identifikasi Diri dengan Proyek
Proyek umumnya diidentifikasikan dengan orang atau divisi tertentu, orang
semacam itu cenderung untuk menjadi terlibat secara pribadi dengan proyek masa lalu
yang mereka pilih dan mungkin mencoba agar proyek tersebut berhasil atau tampak
berhasil setelah proyek tersebut di danai. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan jika
manajer mengidentifkasikan dirinya dengan proyek yang mereka pikirkan dan mereka
mulai. Terdapat mekanisme yang elegan untuk “menyelamatkan” proyek sebelum
manajer yang sebenarnya sangat bagus meninggalkan perusahaan atau bertindak secara
disfungsional untuk menghindari keharusan mengakui bahwa suatu proyek yang mrereka
usulkan tidak berhasil.
3
Perilaku Mencari Risiko dan Menghindari Risiko
Individu bereaksi secara berbeda terhadap risiko. Beberapa orang tampaknya
menikmati pengambilan keputusan yang berisiko dan berada dalam situasi yang berisiko
sementara yang lain mencoba untuk menghindari hal-hal tersebut. Kondisi tertentu dari
tingkat penghindaran risiko oleh pengambilan keputusan dalam penyusunan anggaran
modal akan mempengaruhi bagaimana orang tersebut bereaksi atas proyek. Berdasarkan
kelompok data yang sama, dua pengambil keputusan yang berbeda kemungkinan besar
akan membuat keputusan yang berlawanan bergantung pada perasaan mereka terhadap
risiko.
Membagi Kemiskinan
Fenomena “membagi kemiskinan” seringkali memiliki dampak yang penting
dalam proses penyusunan anggaran modal. Hal ini terjadi ketika tersedia lebih banyak
proyek anggaran modal yang potensial lebih menguntungkan dibandingkan dengan dana
yang tersedia untuk mendanainya, suatu kondisi yang disebut dengan rasionalisasi
modal.
4
mungkin tidak ingin mengakui bahwa faktor-faktor manusia yang irasional mungkin
menjadi faktor yang terpenting dalam penerimaan atau penolakan terhadap suatu proyek
tertentu.
5
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Christanty, Tanty. (15 Mei 2015). Faktor-Faktor Keperilakuan Pada Penganggaran Modal.
Diakses pada 23 Maret 2018. http://thequeenparadise.blogspot.co.id/2015/05/faktor-
faktor-keperilakuan-pada.html?m=1.