AFIKSASI
AFIKSASI
AFIKSASI
BAHASA INDONESIA
1
Daftar isi
[sembunyikan]
1Jenis-jenis Imbuhan
2Fungsi Imbuhan
3Awalan pen-
4Awalan ber-
5Awalan men-
6Awalan di-
7Awalan ter-
8Awalan se-
9Awalan per-
10Akhiran –an
11Akhiran –kan dan -i
o 11.1Perbedaan-perbedaan
12Konfiks ke-an
13Konfiks pe(n)-an
14Konfiks per-an
15Konfiks se-nya
16Klitika –ku, -mu, nya
17Lihat pula
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. AFIKSASI
Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata - entah di
awal, di akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu - untuk membentuk
kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau
(afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk
dasar untuk membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata
berimbuhan atau kata turunan.
2. Jenis-jenis Imbuhan
Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk
Awalan atau prefiks, Contoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
Sisipan atau infiks, Contoh: -el-, -em-, -er-, -e-, dan -in-.
Akhiran atau sufiks, Contoh: -kan, -an, -I, dan -nya.
Konfiks atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus.
Contoh: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.
Di samping itu, terdapat pula imbuhan yang merupakan serapan dari bahasa asing, yaitu:
-i ; -man ; -wan ; -wati ; -iyah ; - is ; -sasi ; -isme.
Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:
Dari bahasa Arab:-ah, -i. Fungsinya sebagai pembentuk atau penanda kata sifat.
Contohnya; manusiawi, alamiah, alami.
Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati,. Fungsinya sebagai pembentuk kata
benda. Contohnya, budiman, wartawan, pragawati.
Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contohnya,
egois, deskriptif, formal.
Fungsi Imbuhan
Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah diberi
imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Contoh:
batu (benda) -> membatu (sifat),
indah (sifat) -> seindah-indahnya (keterangan),
3
Fonem /p/ menjadi luluh ke dalam fonem /m/. Namun, peluluhan tidak terjadi jika fonem
/p/ adalah permulaan dari prefiks per- atau kata dasarnya mulai dengan per- atau pe-
tertentu.
meN- + pertinggi = mempertinggi.
meN- + pertaruhkan = mempertaruhkan.
Penulisan yang benar untuk makna ‘membuat jadi lebih tinggi’ adalah mempertinggi atau
meninggikan bukan mempertinggikan.
Awalan di-[sunting | sunting sumber]
Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-
(N)) yang bermakna aktif. Contoh: di- + baca = dibaca ; ambil = diambil ; jual = dijual Jika
di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, maka penulisannya dipisah.
Awalan ter-[sunting | sunting sumber]
Imbuhan ter- menyatakan makna sebagai berikut:
Sudah di- atau dapat di-; contoh: tertutup, terbuka.
Ketidaksengajaan; contoh: terbawa, terambil.
Tiba-tiba; contoh: teringat, terjatuh.
Paling/superlatif; contoh: terindah, terbagus.
Awalan se-[sunting | sunting sumber]
Awalan se- mengalami variasi-variasi makna, yakni sebagai berikut:
Satu; contoh: seekor, sebutir.
Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.
Sama-sama; contoh: sepermainan, seperjuangan.
Sama dengan, seperti; contoh: seperti, selebar, seenaknya, semaumu.
Menyatakan waktu; contoh: sesudah, selagi.
Awalan per-[sunting | sunting sumber]
Awalan per- berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang diawali
huruf /r/
per- + ringan = peringan
Awalan per- juga berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang
tersusun atas huruf-huruf berikut:
huruf ke-1 adalah konsonan,
huruf ke-2 dan ke-3 adalah /er/, dan
huruf ke-4 adalah konsonan
Contoh:
per- + kerja + -an = pekerjaan
7
Kata kerja berakhiran –kan diikuti oleh objek penderita, sedangkan kata kerja
berakhiran –i diikuti objek penyerta. Contoh:
Dia menawarkan pekerjaan kepada saya.
Dia menawari saya pekerjaan.
Adakalanya perbedaan kedua akhiran itu kurang jelas sehingga pemakaiannya
seolah-olah sama saja dan dapat saling menggantikan. Contoh:
Dia menamai anaknya Alam. (menamai = memberi nama)
Dia menamakan anaknya Alam. (menamakan = menyebabkan bernama)
Konfiks ke-an[sunting | sunting sumber]
Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak. Misalnya, kepandaian,
kecepatan, keindahan, kesehatan. Konfiks ke-an memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan keadaaan: contoh; kedinginan, kesakitan.
Menyatakan intensitas (terlalu, terlampau); contoh: kebesaran, kemahalan.
Menyatakan agak, menyerupai: contoh: kehijau-hijauan, kebarat-baratan.
Konfiks pe(n)-an[sunting | sunting sumber]
Konfiks pe(n) –an mempunyai variasi bentuk pe-an, pem-an, peng-an, peny-an. Makna
konfiks pe(N)-an adalah sebagai berikut:
Menyatakan hal yang berhubungan dengan kata dasar. Contoh: penanaman,
pendidikan.
Menyatakan proses/perbuatan. Contoh pemberontakan, pendaftaran.
Menyatakan hasil. Contoh: penyamaran, pengakuan.
Menyatakan alat. Contoh: penciuman.
Menyatakan tempat. Contoh: penampungan, pemandian.
Konfiks per-an[sunting | sunting sumber]
Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut:
Menyatakan tempat. Contoh: perhentian, percetakan.
Menyatakan daerah. Contoh: perkebunan.
Menyatakan hasil perbuatan. Contoh: pernyataan, pertahanan.
Menyatakan perihal. Contoh: peristilahan, perhukuman.
Menyatakan banyak, bermacam-bermacam. Contoh; peralatan, persyaratan.
Konfiks se-nya[sunting | sunting sumber]
Konfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata
keterangan. Contoh: Se-nya +putih = seputih-putihnya; pintar = sepintar-pintarnya
Konfiks se-nya menyatakan superlatif atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai.
Contoh: Seputih-putihnya = seputih mungkin ; sepintar-pintarnya = sepintar mungkin.
9