Anda di halaman 1dari 3

a.

Opportunity (kesempatan/peluang)
1. Amandemen UUD 1945 Pasal 28 H yang menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal merupakan
dukungan landasan hukum sebagai peluang bagi pemerintah dan masyarakat
dalam mempercepat upaya pemerataan pelayanan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.
2. Kebijakan desentralisasi sebagaimana diberlakukan UU RI No. 1999 yang
kemudian disempurnakan dengan UU RI No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan daerah memberi peluang yang besar bagai Puskesmas untuk
memperbaiki sistem, rencana strategik, dan rencana operasional,
mengembangkan program dan kegiatan Puskesmas secara mandiri sesuai
kebutuhan masyarakat dan potensi yang tersedia
3. Kesepakatan para bupati atau walikota pada tanggal 28 Juli 2000 untuk
menyediakan alokasi dana kesehatan minimal 15 % dari APBD atau 15%
PDRB merupakan peluang yang besar bagi Puskesmas untuk mengembangkan
program-program kesehatan di wilayah kerjanya dengan dukungan anggaran
yang memadai.
4. Adanya komitmen dan dukungan politis dari pemerintah daerah dan DPRD
kabupaten atau kota untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
5. Kemajuan pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan memberi
peluang untuk mempercepat peningkatan pemerataan pelayanan serta kualitas
pelayanan Puskesmas.
6. Adanya peran serta masyarakat dalam upaya kesehatn berupa UKBM antara
lain Posyandu, Polindes, Poskesdes, Posbindu, dan lain-lain.
7. Adanya sumber dana untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber dari
masyarakat melalui program JPKM, Dana Kesehatan Masyarakat, Dana
Sekolah Sehat, Dana Sosial Ibu Bersalin, beras perelek atau jimpitan, dana
kematian dan sebagainya.
8. Adanya dana stimulasi dari pemerintah daerah untuk dana sosial ibu bersalin
yang dapat dikembangkan menjadi Dana Sehat berpola JPKM.
9. Adanya komitmen dan dukungan dari stakeholders serta tokoh masyarakat
terhadap program Puskesmas.
10. Adanya momentum program kesehatan yang strategis seperti Gerakan Sayang
Ibu, Desa Siaga, Gerakan Terpadu Nasional, dan lain-lain.
11. Keadaan geografis yang dapat dijangkau oleh kendaraan serta tersedianya
sarana transportasi dan komunikasi yang sudah menjangkau seluruh wilayah
kerja Puskesmas.
.Threat (ancaman/ rintangan/ tantangan)
1. Ketidakmampuan pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan kabupaten ataukota
untuk memanfaatkan era desentralisasi sebagai peluang dan kesempatan untuk
melakukan reformasi Sistem Pembangunan Kesehatan Daerah dapat menjadi
ancaman dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja puskesmas
2. Terjadinya transisi epidemiologi baik oleh pengaruh perubahan struktur penduduk
dan perubahan gaya hidup masyarakat menyebabkan beban ganda pelayanan
kesehatan yaitu tidak saja pada masalah penyakit infeksi tetapi juga penyakit
degeneratif. Selain itu pelayanan kesehatan juga menghadapi masalah penyakit
yang pada akhir ini cenderung meningkat seperti tuberculosa, demam berdarah
dengue. Fenomena- fenomena tersebut merupakan tantangan sekaligus ancaman
pengembangan Puskesmas.
3. Terjadinya krisis ekonomi yang belum sepenuhnya pulih tidak saja menambahi
jumlah penduduk miskin, tetapi juga menurunkan kemampuan pemerintah dalam
menyediakan anggaran untuk pembangunan kesehatan.
4. Manajemen program Puskesmas belum dirumuskan oleh Dinas Kesehatan
kabupaten atau kota sebagai pedoman dan rujukan Puskesmas.
5. Kurangnya pembinaan dan bimbingan program dari Dinas Kesehatan kabupaten
atau kota.
6. Kurangnya komitmen, dukungan dan keikutsertaan lintas sektoral dalam program
kesehatan.
7. Kurangnya komitmen dan dukungan stakeholders Puskesmas terhadap program
Puskesmas.
8. Jumlah kader kesehatan masih kurang, tingginya drop out kader, adanya
kejenuhan dari kader, sulitnya mencari kader baru, kurangnya dana stimulasi
kader, kurangnya sarana kegiatan kader seperti buku pegangan kader, sarana
pencatatan dan pelaporan kegiatan kader dan sebagainya.
9. Sistem pembiayaan Puskesmas belum mengantisipasi arah perkembangan masa
depan, yakni sistem pembiayaan praupaya untuk pelayanan kesehatan perorangan.
10. Puskesmas masih belum berhasil dalam menggali, menghimpun dan
mengorganisasi partisipasi masyarakat serta membina kemitraan dengan sektor
lain yang terkait.
11. Berkembangnya pelayanan kesehatan swasta yang lebih profesional, bermutu, dan
bernuansa profit merupakan ancaman terhadap pelayanan kesehatan pemerintahan
termasuk Puskesmas
12. Kurangnya penggunaan obat generik karena banyaknya pasokan obat pasien
menyebabkan tingginya harga obat-obatan dan merupakan ancaman pelayanan
kesehatan terutama untuk masyarakat miskin.
13. Mobilisasi penduduk yang tinggi menyebabkan penularan penyakit yang cepat
serta perubahan lingkungan dan perilaku sosial budaya masyarakat merupakan
ancaman terhadap semakin meningkatnya masalah kesehatan.
14. Pemanfaat tenaga dan sarana kesehatan Puskesmas masih kurang, termasuk
pemanfaatan bidan desa, dimana bidan desa lebih banyak dimanfaatkan dalam
upaya promotif dan preventif.
15. Masih adanya persalinan dukun paraji dan belum tejalin kemitraan antara bidan
desa dengan dukun paraji.
16. Perilaku Hidup Bersih dana Sehat (PHBS) masih belum memasyarakat dan
membudaya baik PHBS rumah tangga, sarana kesehatan, institusi pendidikan,
tempat kerja, mauoun tempat-tempat umum.

Anda mungkin juga menyukai