BIOTEKNOLOGI FARMASI
Disusun Oleh :
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari dan memahami
tentang “Rekayasa Genetika dibidang Farmasi”.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang......................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C.Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan.............................................................................................................................12
Saran.......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang
ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang
hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya.Pada tahun 1920-an, dan
kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi genetika adalah asam
dioksiribonekleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur molekul DNA pada
tahun1953 oleh J.D.Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika
molekuler.
Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan
manusia. Pada bidang farmasi, rekayasa genetika terbukti mampu menghasilkan berbagai jenis
4
obat dengan kualitas yang lebih baik sehingga memberikan harapan dalam upaya penyembuhan
sejumlah penyakit di masa mendatang. Bahan-bahan untuk mendiagnosis berbagai macam
penyakit dengan lebih akurat juga telah dapat dihasilkan.
Oleh sebab itu, penting untuk mahasiswa kesehatan farmasi mempelajari dan memahami
rekayasa genetika dibidang farmasi.
Rumusan Masalah
Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Rekayasa genetika adalah teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru yang
diinginkan/kombinasi gen-gen baru atau dapat dikatakan manipulasi organisme.
1.Cepat tumbuh
3. Tidak patogenik
3. Berisi sisi pengenal tunggal untuk satu atau lebih enzim restriksi pada tempat yang tidak
esensial untuk replikasi
Kemurnian DNA
Bersih dari “DNA-ase”
Kemampuan penguasaan teknik rekombinan
6
Kriteria keberhasilan :
Bila gen asing yang di “clone” dapat berekspresi dengan baik dan stabil.
7
Adapun proses pembuatan insulin dengan menggunakan plasmid pada bakteri sebagai
vektor pengklon (pembawa DNA) sebagai berikut:
8
- Bakteri akan mengambil plasmid rekombinan secara spontan melalui proses transformasi
namun tidak semua bakteri yang akan mengambil plasmid rekombinan yang diinginkan
9
2) Pembuatan interferon melalui proses rekayasa genetika
Suatu unsur penting dalam sistem kekebalan alamiah adalah interferon (IFN), yang juga ikut
mengatur sistem kekebalan yang didapat. Interferon adalah salah satu protein dari famili
sitokin. Sitokin merupakan kelompok protein regulator dengan berat molekul rendah dan
disekresikan oleh sel darah putih dan beberapa sel lain di dalam tubuh akibat adanya suatu
rangsangan. Sitokin berikatan pada reseptor spesifik dari membran sel target. Sejarah
penemuan IFN dimulai pada tahun 1954 ketika Nagano dan Kojima menemukannya pada virus
di kelinci. Tiga tahun kemudian Isaacs dan Lindenmann berhasil menemukan molekul yang
serupa pada kultur sel ayam yang diinfeksi dengan virus influenza. Molekul tersebut kemudian
diberi nama interferon.
Proses pembuatan interferon melalui rekayasa genetika mirip seperti proses pembuatan
insulin. Gen dari sel yang diserang virus disisipkan dalam ke dalam plasmid E coli.
Produksi hormon pertumbuhan manusia dalam ‘E.coli’ menarik perhatian orang pada beberapa
prilaku rekayasa genetika. Hormon pertumbuhan manusia (HGH= Human Growth Hormone)
adalah suatu rantai polipeptida tunggal yang mempunyai 191 asam amino dan diproduksi
dalam kelenjar pituiteria (kelenjar pada infundibulum otak). Seperti insulin, ia tidak
terglirosilasi. Hormon pertumbuhan mengendalikan pertumbuhan tubuh kita ; tubuh kecil
orang kerdil disebabkan karena kekurangan hormon pertumbuhan. Dengan menggunakan
kombinasi dari sintesis kimia DNA dan sintesis enzimatik cDNA, telah diproduksi suatu
10
rangkaian yang mengkode asam-asam amino 1-14 telah disintesis secara kimia.Langsung di
depan kodon pertama, ditambahkan suatu trio (triplet) basa (ATG) yang menspesifikasi asam
amino metionin.Bila permulaan dari gennya telah disintesis secara kimia untuk menjamin
permulaan yang tepat dari proteinnya, maka diperoleh suatu rangkaian DNA yang mengkode
sisa dari rantai polipeptida yaitu, residu asam amino 25-19,1 dengan membuat kopi-kopi cDNA
dari preparat-preparat nRNa darii sel-sel pituitaria manusia. Kedua fragmen DNA ini
kemudian dikonkan secara terpisah. Fragmen-fragmen DNAnya dimurnikan kembali dan
disambung menjadi satu untuk menghasilkan rangkaian DNA lengkap untuk horman
pertumbuhan manusia mulai dengan suatu prodon inisiator yaitu metionin, diikuti oleh
rangkaian untuk 191 asam amino dalam frotein masak, dan berakhai dengan sinyal untuk
menghentikan sintesisi frotein. Kemudian “gen”dimasukkan kedalam suatu fektor ekspresi dan
dimasukkan kedalam “ekoli” diaman diarahkan untuk membaut pertumbuhan manusia.
mRNA untuk bergeser ke arah bead (affinity chromatography) sebagian besar DNA dan non-mRNA tidak dapat melekat pada bead
dan keduanya terpisah dari mRNA
Gen aktif pada infundibulum otak GH dalam jumlah banyak dapat diproduksi dengan cepat (bakteri menggandakan diri setiap 40
menit)
Transformasi
• Memasukkan plasmid dg fragmen DNA insersi ke sel bakteri
Produksi protein GH
• Bakteri yang mengandung pColdl/OgGH diinkubasi
11
Terapi gen adalah teknik untuk mengoreksi gen-gen yang cacat yang bertanggung jawab
terhadap suatu penyakit atau perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.Rekayasa genetika adalah teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru
yang diinginkan/kombinasi gen-gen baru atau dapat dikatakan manipulasi organisme.
3.Proses pembuatan
Insulin dengan menggunakan plasmid pada bakteri sebagai pembawa DNA adalah
dengan pengisolasian vector dan DNA sumber gen, penyelipan DNA ke dalam
vector, pemasukan plasmid ke dalam sel bakteri, pengklonaan sel dan gen asing, dan
identifikasi klon sel yang membawa gen yang diinginkan.
Interferon mirip seperti proses pembuatan insulin. Gen dari sel yang diserang virus
disisipkan dalam ke dalam plasmid E coli.
12
Hormon pertumbuhan ekstraksi mRNA mRNA bergeser plasmid disisipkan ke
bakteri gen aktifGH dikemas disimpan. pembuatan sel kompeten
transformasi seleksi koloni bakteri produksi protein GH lisis sel bakteri
Terapi gen memasukkan gen yang normal ke dalam lokasi non spesifik diantara
genom untuk pengganti gen yang tidak bagus
Saran
Mahasiswa kesehatan khususnya farmasi sebaiknya agar mempelajari dan memahami rekayasa
genetik dibidang farmasi.
Lembar Pertanyaan
1.Lina Maulidiyah
Apa yang dimaksud dengan kemurnian DNA dan DNA ase, bagaimana cara pengujiannya?
Jawab :
Kemurnian DNA : tidak terdapat zat pengotor dalam dalam DNA tersebut, yang dapat
diperoleh dari proses pembuatannya / terbawa dari lingkungan .
Uji : dengan alat Nanodrop spektrofotometer
DNA ase : enzim ekstrasel yang dapat memotong DNA, nukleotida yang dapat larut
dalam asam sedangkan DNA tidak larut asam
Uji : bakteri digores pada media agar DNA ase, di inkubasi pada suhu 35c selamat 18-
24 jam, lalu koloni digenangi dengan HCl 1M. Dinyatakan + jika daerah disekitar
koloni tampak jernih
13
DAFTAR PUSTAKA
1.https://ejournal.unpatti.ac.id/ppr_iteminfo_lnk.php?id=296
2.http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26581/Chapter%20I?sequence=3
3.http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kauniyah/article/download/4864/pdf
4.https://www.scribd.com/document/361572788/Pemanfaatan-Rekayasa-Genetika-Bidang-
Farmasi
5.http://library.usu.ac.id/download/fmipa/biologi-mizawarti1.pdf
14