PENDAHULUAN 1
Filsafat atau falsafat berasal dari kata Philore dan Shopia dari bahsa Yunani
kuno.Philore berarti cinta dan Shopia berarti kebijaksanaan, kebaikan, kebenaran, cinta, hikmah.
Filosof adalah orang yang mencintai hikmah dan berusaha mendapatkannya, memusatkan
perhatian padanya dan menciptakan sikap positif terhadapnya. Juga mencari hakekat sesuatu,
berusaha menautkansebab dan akibat serta berusaha melakukan penafsiran atas pengalaman-
pemgaaman manusia.
BAB 2
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP BAHASAN FILSAFAT PENDIDIKAN
A. Pengertian Filsafat
BAB 3
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan (the Mother of Sciences) pada mulanya
mampu menjawab segala pertanyaan tentang segala sesuatu dan segala masalah yang
berhubungan dengan alam semesta, manusia, deng segala problematikanya.
Namun karena banyak permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan filsafat maka
muncullah cabang ilmu yang lain. Misal filsafat pendidikan.
BAB 4
BEBERAPA ALIRAN FILSAFAT MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI,
EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
BAB 5
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
A. PENGANTAR
- Filsafat sering dikonotasikan sebagai sesuatu yang bersifat prinsip yang dikaitkan dengan
pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar.
- Berbicara mengenai ilmu maka tidak bisa lepasdari pendidikan yang mana meyakini
tentang eksistensi pendidikan yang sifatnya umum sampai kepada yang khusus, makin
hari diperkuat dengan perkembangan metode pengukuran dan cara analisis yang dapat
menghasilkann data yang dipercaya.
- Hubungan filsafat dan ilmu pendidikan = bahwa filsafat adalah teori umum pendidikan
landasan utama dari semua teori pendidikan.
B. TEORI KEBENARAN MENURUT PANDNAGAN FILSAFAT DALAM BIDANG
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
1. ONTOLOGI
Ontologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang realitas. Realita mengenai
kenyataan, yang selanjutnya menjurus pada hakikat kebenaran. Realitas ontologi ini melahirkan
pertanyaan-pertanyaan,
apakah sesungguhnya hakikat realitas yang ada ini?
apakah realitas yang nampak ini hanyalah materi saja?
Apakah realitas ini hanya satu unsur saja, dualisme atau prularisme?
Untuk mengetahui realitas semesta didalam ruang lingkup ontologi yang jelas maka
dibedakan antara metafisika dan kosmologi
a. Ontologi à secara epistemologi berarti di balik atau dibelakang fisika maka yang
diselidiki adalah hakikat realita menjangkau sesuatu di balik realita karena metafisika
ingin mengerti sedalam-dalamnya.
b. Kosmologi tentang realita à kosmos yaitu keseluruhan sistem alam semesta dan
keosmologi terbatas pada realita yang lebih nyata dalam arti alam fisika yang material
yang memperkaya kepribadian manusia di dunia tidaklah di alam raya dan sisinya.
Dalam arti bahwa sebagai pengalaman sehari-hari akan tetapi sesuatu yang luas,
realita fisi spiritual yang tetap dinamis.
Di dalam pendidikan, pandangan ontologi secara praktis menjadi masalah utama karena
anak bergaul dengan lingkungannya. Sehingga anak perlu dibimbing kepada pengertian untuk
memahami realita dunia nyata dan membina kesadaran tentang kebenaran yang berpangkal pada
realita yang ada.
2. EPISTEMOLOGI
Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas
dari isi pikiran manusia yakni pengetahuan.
epistemologi memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan
kebenaran kepada murid-murid.
Epistemologi adalah pengetahuan bagaimana kita mengetahui benda-benda.
3. AKSIOLOGI
Aksiologi adalah suatu bidang yang meyelidiki nilai-nilai(value) yaitu moral, ekspresi
keindahan, dan kehidupan sosial politik.
C. PANDANGAN FILSAFAT TENTANG HAKUKAT MANUSIA
Antropologi filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat manusia.
a. Aliran serba zat
Bahwa yang sungguh-sungguh ada itu hanyalah materi/zat. Alam ini adalah materi dan
manusia adlah unsur alam, maka dari itu manusia dalah zat atau materi.
b. Aliran serba ruh
Bahwa swgala hakikat sesuatu yang ada di dunia adalah ruh, hakikat manusia adalah ruh,
adapun zat itu adlah manifestasi dari ruh di atas dunia ini.
Dasar pikiran bahwa ruh itu lebih berharga, lebih tinggi dari materi.
Ruh adalah hakikat dan badan adalah penjelmaan atau bayangan
c. Aliran dualisme
Bahwa manusia itu terdiri dari 2 substansi yaitu jasmani dan rohani. Keduanya
merupakan unsur asal, yang adanya tidak tergantung satu sama lain. antara badan dab ruh
terjadi sebab akibat yang keduanya saling mempengaruhi.
d. Aliran eksistensialisme
Hakikat manusia adalah apa yang menguasai manusia secara menyeluruh. Manusia tidak
dipandang sebagai zat tapi dari segi eksistensi manusia itu sendiri di dunia.
Pandangan islam bahwa manusia terdiri dari substansi materi dari bumi dan ruh yang
berasal dari Allah maka hakikat pada manusia adalah ruh sedang jasadnya hanyalah alat
yang dipergunakan oleh ruh saja. Tanpa kedua substansi tersebut tidak disebut manusia.
Menurut antropologi metafisika hakikat manusia adalah integrasi antara wataknya sebagi
makhluk individu, sebagi makhluk sosial dan manusia susila. Manusia adalah pemimpin
atau khalifah.
1. Pandangan ilmu pengetahuan tentang manusia
Penyelidikan manusia bertujuan untuk memahami secara mendalam tentang hakikat
manusia itu sendiri.
Menurut aristoteles manusia adalah hewan berakal sehat yang mengeluarkan
pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal pikirannya
Menurut islam, manusia adalah individu yang berkeluarga dan selalu bersilahturahmi dan
mengabdi kepada Tuhan. Manusia adalah makhluk yang sempurna dibandingkan hewan
karena manusia memiliki akal untuk memahami kebenaran.
2. Kepribadian manusia dan pendidikan
Pada dasarnya tujuan pendidikan adalah membina kepribadian manusia secara semperna.
Sehinggga proses pendidikan, peranan efektif terhadap pembianaan kepribadian manusia melalui
lingkungan juga didukung oleh faktor pembawaan sejak manusia dilahirkan. Pendidikan
dianggap sebagi transfer kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan akan membawa manusia
mengerti dan memahami lebih luas tentang permasalahnnya. Maka dari itu ilmu pengetahuan
memiliki nilai-nilai praktis di dalam kehidupan baik sebagai pribadi maupun warga masyarakat.
3. Masalah rohani dan jasmani
Dari zaman dahulu manusia tidak henti-hentinya berusaha membedakan antara unsur
manusia yang bersifat lahiriah dan maknawiyah. Para filosof yunani berpendapat bahwa ruh
merupakan unsur yang halus yang dapat meninggalkan badan.
Sementara islam berpandangan bahwa manusia merupakan perakitan antara badan dan ruh. Dan
keduanya merupakan substansi alam. Permasalahan ruh adalah sesuatu yang terbatas untuk
dipelajari secara mendalam.
BAB 7
KEMAMPUAN MANUSIA MENGEMBANGKAN DIRI
Dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan usaha untuk membimbing
dan menghubungkan potensi individu. Dari sudut pandang kemasyarakatan, pendidikan
merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua kepada generasi muda.
Transfer nilai-nilai budaya yang paling efektif adalah melalui proses pendidikan. Dalam
masyarakat modern proses pendidikan didasarkan pada sustu sistem yang sengaja dirancang,
sebagai suatu program pendidikan secara formal.
Pendangan hidup yang merupakan jati diri yang berisi nilai-nilai yang dianggap sebagai sesuatu
yang secara ideal adalah benar. Dan nilai-nilai kebenaran itu sendiri berbeda antara masyarakat
atau bangsa yang satu dengan lainnya. Nilai-nilai kebenaran yang idealis itu disebut sebagai
filsafat hidup yang dijadikan dasar dalam penyusunan sistem pendidikan.
Manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai potensi bawaan. Dari sudut pandang
potensi yang dimiliki itu, manusia dinamakn dengan berbagai sebutan. Ada tiga aliran filsafat
yang terjadi dalam potensi manusia tersebut, yaitu naturalisme, menyatakan bahwa manusia
memiliki potensi bawaan (natur) yang secara alami dapat berkembang dengan sendirinya.
Dari aliran empirisme, manusia dipandang sebagai makhluk yang bertumbuh dan
berkembang atas bantuan atau karena adayang intervensi lingkungannya. Aliran ketiga memiliki
pandangan gabungan antara naturalisme dan empirisme. Pada aliran ini manusia secara kodrati
memang telah dianugrahkan potensi yang disebut bakat, namun selanjutnya agar potensi itu
dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik, perlu adanya pengaruh dari luar, berupa tuntunan
dan bimbingan melalui pendidikan.
Kemajuan peradaban manusia ditentukan oleh budaya ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK). Makin tingi tingkat penguasaan IPTEK, akan makin maju pula peradaban suatu bangsa
dan tingkat kualitas sumber daya manusianya. salah satu sarana yang paling efektif dalam
pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan. Sehingga dengan
demikian terlihat bagaimana kaitan hubungan antara filsafat pendidikan dengan peningkatan
kualitas sumber daya manusia.