Anda di halaman 1dari 10

PENGAKUAN (RECOGNITION)

Tinoco Arbitration Case (Great Britain vs. Costa Rica)

Disusun oleh :
Kelompok 2 :
1. Lastiar Octavia Nainggolan
2. Theddy
3. Rudolf Raja Sitorus
4. Ranti Nababan

Daftar Isi

1.1. Latar Belakang .........................................................................................................................1

1.2. Keadaan Sekarang ....................................................................................................................2

1.3. Legal Analysis .........................................................................................................................2

1.4. Analysis....................................................................................................................................2

1.4.1 Perjanjian Tinoco dengan Central Costa Rica Petroleum Company ……………….5

1.4.2 Pembebanan Hutang saat Pemerintahan Tinoco pada Royal Bank of Canada……..6

1.5. Kesimpulan ..............................................................................................................................7

1.6. Daftar Pustaka ..........................................................................................................................9


1.1 Latar Belakang

Pengakuan pemerintah baru merupakan masalah actual yang kerapkali muncul.


Pemerintah dalam suatu negara akan berganti-ganti. Semua perubahan ini sebetulnya tidak
memerlukan pengakuan dari negara-negara lain. Keadaan ini terjadi khususnya manakalah
penggantian pemerintah tersebut dilakukan menurut cara-cara konstitusional.1
Yang menjadi masalah dalam penggantian pemerintahan yang terkait di dalamnya soal
pengakuan adalah jika penggantian pemerintahan tersebut terjadi karena cara-cara inkonstusional
dengan jalan revolusioner, atau melalui cara-cara ekstra yuridik. Bermacam istilah yang dipakai
misalnya: coup d’etat, revolution, insurrection, pronunciamiento, putsch dan lain-lain.2
Melalui case Tinoco Arbitration ini akan tampak bahwa terjadi coup d’etat oleh Tinoco
kepada pemerintahan Costa Rica. Dengan rezim Tinoco ini akan memberikan dampak yang
besar terhadap sistem pemerintahan di Costa Rica.
Pada Tahun 1917 terjadi kudeta di Pemerintahan Costa Rica yang mengakibatkan
naiknya Federico Tinoco menjadi presiden. Dua tahun kemudian pada 1919 Tinoco lengser dan
pada tahun yang sama pemerintahannya bubar. Selama dua tahun pemerintahannya berjalan,
Tinoco atas nama pemerintah Costa Rica mengadakan sejumlah perjanjian dengan Negara lain
diantaranya dengan Central Costa Rica Petroleum Company asal Great Britain yang memberikan
hak konsensi untuk mengeksplorasi minyak di Costa Rica dan perjanjian lainnya dengan Royal
Bank of Canada yang juga berasal dari Great Britain memberikan sejumlah pinjaman kepada
Tinoco atas nama pemerintah Costa Rica meskipun sebenarnya Royal Bank of Canada
mengetahui bahwa pinjaman itu digunakan untuk kepentingan pribadi Tinoco. Setelah
pemerintahan Tinoco lengser, pemerintahan yang baru dipimpin oleh Juan Bautista Quirós
Segura pada tahun 1922 mengeluarkan peraturan bernama Law of Nullities no. 41 yang
menyatakan bahwa segala perjanjian yang dibuat selama periode pemerintahan Tinoco dianggap
tidak sah karena bersifat inkonstitusional. Pemerintahan Costa Rica yang baru juga menyatakan
bahwa tidak diakuinya pemerintahan Tinoco oleh negara lain menunjukkan bahwa pemerintahan
Tinoco tidak sah. Negara yang tidak mengakui Tinoco saat itu adalah United States of America.
Akibat dari tidakdiakuinya pemerintahan Tinoco segala pinjaman ataupun perjanjian yang

1
Huala Adolf, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional, PT RajaGrafindo Persada, 2002, hal. 80
2
Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Global, PT ALUMNI, 2013,
hal. 74

1
dilakukan selama periode pemerintahan Tinoco tidak sah secara hukum dan kewajiban
pemenuhannya tidak dapat dibebankan terhadap pemerintah yang baru. Hal ini merugikan
Inggris karena perjanjian Central Costa Rica Petroleum Company menjadi batal dan pinjaman
yang diberikan Royal Bank of Canada tidak bisa ditagih. Dengan dirugikannya kedua perusahaan
tersebut dibawah nama Great Britain mengajukan kasus ini ke lembaga arbitrase Internasional
untuk meminta penyelesaiannya atas masalah mereka.
Dalam kasus Tinoco ini pemerintahan Costa Rica yang baru mempertanyakan keabsahan
pemerintah sebelumnya. Jadi akar permasalahan dari kasus Tinoco ini adalah apakah pemerintah
Tinoco sah dan diakui atau tidak.
Pada tanggal 12 Januari 1922, ditandatangani perjanjian antara Great Britain dan Costa
Rica yang sepakat untuk membawa kasus ini untuk diselesaikan di Arbitrase Internasional. Pada
tanggal 7 Maret 1923 pertukaran piagam ratifikasi yang dilakukan di Washington. Pada tanggal
18 Oktober 1923 kasus ini diselesaikan oleh Arbiter tunggal yaitu William R Taft, Chief Justice
of the Supreme Court dan mantan presiden Amerika Serikat.
1.2 Kondisi sekarang
Royal Bank of Canada saat ini beroperasi di 58 negara saat ini termasuk di Costa Rica.
Terjalinnya hubungan diplomatik antara Great Britain dengan Costa Rica. Hubungan ini
tampak dengan keberadaan Duta Besar UK di San Jose, yakni ibukota Costa Rica dan Duta
Besar di London.
Department for International Trade (DIT) UK yang berada di Costa Rica meningkatkan
mutu saing melalui perdagangan luar negeri.
1.3 Legal analysis
1. Apakah perjanjian yang dibuat pada saat pemerintahan Tinoco dengan Central
Costa Rica Petroleum Company masih berlaku pada saat pemerintahan yang baru?

2. Apakah hutang kepada Royal Bank of Canada pada saat pemerintahan Tinoco
dapat dibebankan pada pemerintahan yang baru (setelah Tinoco)?
1.4 Analysis
Pengakuan de facto adalah pengakuan yang diberikan kepada suatu pemerintahan yang
belum lagi sah secara konstitusional. Pemerintah yang lahir melalui suatu revolusi masih
dianggap sebagai pemerintah de facto walaupun kekuasaan pemerintah tersebut sudah efektif di
seluruh wilayah nasional.

2
Pengakuan de jure adalah pemerintah yang telah memenuhi tiga cirri yakni efektivitas,
regularitas, dan eksklusivitas.3
Dalam kasus ini Great Britain mengklaim bahwa pemerintahan Tinoco merupakan pemeritahan
de jure dan de facto salama dua tahun sembilan bulan karena pada saat itu tidak ada pihak
pemerintahan lain yang mempermasalahkan kedaulatan pemerintahan Tinoco.
But it is urged that many leading Powers refused to recognize the Tinoco government, and
that recognition by other nations is the chief and best evidence of the birth, existence and continuity
of succession of a government. Undoubtedly recognition by other Powers is an important evidential
factor in establishing proof of the existence of a government in the society of nations. What are the
facts as to this? The Tinoco government was recognized by Bolivia on May 17, 1917; by Argentina
on May 22, 1917; by Chile on May 22, 1917; by Haiti on May 22, 1917; by Guatemala on May 28,
1917; by Switzerland on June I, I 917; by Germany on June 10, 1917; by Denmark on June 18,
1917; by Spain on June 18, 1917; by Mexico on July 1, 1917; by Holland on July 11, 1917; by the
Vatican on June 9, 1917; by Colombia on August 9, 1917; by Austria on August 10, 1917; by
Portugal on August 14, 1917; by El Salvador on September 12, 1917; by Roumania on November
15, 1917; by Brazil on November 28, 1917; by Peru on December 15, 1917; and by Ecuador on
April 23, 1917.

The United States. on February 9, 1917 two weeks after Tinoco had assumed power, took
this action:

The Government of the United States has viewed the recent overthrow of the
established government in Costa Rica with the gravest concern and considers that
illegal acts of this character tend to disturb the peace of Central America and to
disrupt the unity of the American continent. In view of its policy in regard to the
assumption of power through illegal methods, clearly enunciated by it on several
occasions during the past four years, the Government of the United States desires to
set for h in an emphatic and distinct manner its present position in regard to the
actual situation in Costa Rica which is that it will not give recognition or support to
any government. which may be established unless it is clearly proven that it is
elected by legal and constitutional means.

3
Ibid, hal. 78

3
And again on February 24, 1917:

In order that citizens of the United States may have definite information as to
the position of this Government in regard to any financial aid which they may give
to, or any business transaction which they may have with those persons who
overthrew the constitutional Government of Costa Rica by an act of armed rebellion,
the Government of the United States desires to advise them that it will not consider
any claims which may in the future arise from such dealings, worthy of its
diplomatic support.

Probably because of the leadership of the United States in respect to a matter of this kind,
her then Allies in the war, Great Britain, France and Italy. declined to recognize the Tinoco
government. Costa Rica was, therefore, not permitted to sign the Treaty of Peace at Versailles,
although the Tinoco government had declared war against Germany.

The merits of the policy of the United States in this non-recognition it is not for the
arbitrator to discuss, for the reason that in his consideration of this case, he is necessarily controlled
by principles of international law, and however justified as a national policy non-recognition on
such a ground may be, it certainly has not been acquiesced in by all the nations of the world, which
is a condition precedent to considering it as a postulate of international law

The non-recognition by other nations of a government claiming to be a national personality


is usually appropriate evidence that it has not attained the independence and control entitling it by
international law to be classed as such. But when recognition vel non of a government is by such
nations determined by inquiry. not into its de facto sovereignty and complete governmental control,
but into its illegitimacy or irregularity of origin. their non-recognition loses something of evidential
weight on the issue with which those applying the rules of international law are alone concerned.
What is true of the non-recognition of the United States in its bearing upon the existence of a de
facto government under Tinoco for thirty months is probably in a measure true of the non-recogni-
tion by her .Allies in the European War. Such non-recognition for any reason however. cannot
outweigh the evidence disclosed by this record before me as to the de facto character of Tinoco's
government, according to the standard set by international law.

4
1.4.1 Perjanjian Tinoco dengan Central Costa Rica Petroleum Company
Dr. John Bassett Moore:
“ Changes in the government or the internal policy of a state do not as a rule affect its
position in international law. A monarchy may be transformed into a republic or a republic into
a monarchy; absolute principles may be substituted for constitutional, or the reverse; but,
though the government changes, the nation remains, with rights and obligations unimpaired.
The principle of the continuity of states has important results. The state is bound by
engagements entered into by governments that have ceased to exist; the restored government is
generally liable for the acts of the usurper.4
The origin and organization of government are questions generally of internal discussion
and decision. Foreign powers deal with the existing de facto government, when sufficiently
established to give reasonable assurance of its permanence, and of the acquiescence of those
who constitute the state in its ability to maintain itself, and discharge its internal duties, and its
external obligations.”5
Dengan adanya prinsip “continuity of states” maka dengan pergantian pemerintahan tidak
menghilangkan kewajiban-kewajiban Internasional yang ada pada negara yang mengalami
pergantian.
The question is, must his government be considered a link in the continuity of the
Government of Costa Rica? I must hold that from the evidence that the Tinoco government was
an actual sovereign government.
Hakim Arbitrase berpendapat bahwa dengan bukti yang ada, pemerintah Tinoco
sebenarnya merupakan pemerintahan yang berdaulat, walaupun terdapat perlawanan dari luar
pemerintahan yang menginginkan kembali pemerintahan awal. Dengan adanya pemerintahan
yang berdaulat, maka berlaku prinsip keberlanjutan sistem pemerintahan suatu negara.
It is finally contended that the present Government of Costa Rica has reorganized the
Amory concession and thus given it validity. The argument rests upon correspondence between the
attorney for the concessionaire and the Minister of Finance and Commerce in 1913 and 1920, in
which the concessionaire was permitted to bring in certain machinery, duty free, for the exploration
under the concession. Such permission was given but it was accompanied with the express

4
Tinoco Arbitration, Great Britain vs Costa Rica (1923), R.I.A.A., hal. 377
5
Ibid, hal. 378

5
reservation that the permission should not ratify the concession or affect the right of the government
to declare a nullification of the franchises if deemed convenient.6

My award further is that the Law of Nullities in decreeing the invalidity of the Amory
concession worked no injury to the Central Costa Rica Petroleum Company, Ltd., the assignee of
the concession, and the British Controlled Oil Fields, Ltd., its sole stockholder, of which Great
Britain can complain, because the concession was in fact invalid under the Constitution of
1917.7
Menurut Arbiter, ketidakberlakuan yang terdapat di Law of Nullities tidak melukai
kedudukan dari Central Costa Rica Petroleum Company, Ltd., pengizinan konsensi, dan British
Controlled Oil Fields, Ltd., sebagai pemilik, dimana Great Britain bisa mengeluhkan karena
konsensi yang dalam faktanya tidak sah menurut Constitution of 1917.

1.4.2 Pembebanan Hutang saat Pemerintahan Tinoco pada Royal Bank of Canada

Persoalan mengenai hutang kepada Royal Bank of Canada pada saat pemerintahan
Tinoco dapat dibebankan pada pemerintahan yang baru (setelah Tinoco) atau tidak tentunya
menjadi sebuah pertanyaan besar.
The reasons why the claims of the British government were finally defeated lie within the
peculiarities of the cases: as for the fund claimed by the Royal Bank of Canada, the bank knew
that the money was not paid to the Tinoco government, but to the private person Tinoco and his
brother for financing their refuge in foreign countries. The restored government could not be
obliged to repay the private expenses of a former president.8
Mengapa pemerintahan Tinoco dianggap tidak representatif untuk mewariskan hutangnya
kepada pemerintah setelahnya?
Pemerintahan Tinoco, meskipun pemerintahan yang berdaulat namun menerapkan kebijakan-
kebijakan yang lebih mendahulukan kepentingan Tinoco dan tidak mementingkan kepentingan
rakyat. Penggunaan hutang tersebut pun digunakan untuk kepentingan Tinoco pribadi bukan
untuk kepentingan pemerintahan atau rakyat, karena penyalahgunaan penggunaannya tersebut

6
Ibid, hal. 398-399
7
Ibid, hal. 399
8
Ibid, hal 399

6
maka dianggap bahwa Tinoco tidak berhak mewariskan hutang pribadinya ke pemerintahan yang
baru.
Dalam kasus Tinoco dengan Royal Bank of Canada melahirkan suatu doktrin baru yang
bernama Odious Debts.
Odious Debst adalah hutang dari pemerintahan sebelumnya bukan suatu kewajiban bagi
suatu pemerintahan baru untuk bayar. Hutang ini digunakan untuk pentingan pribadi, berada
pada masa pemerintahan lama dan hilang mengikuti suksesi pemerintahan. Alasan Odious debts
tidak bisa dibebankan ke wilayah negara ini, karena hutang ini tidak memenuhi syarat-syarat
yakni sumber dana yang pakai pemerintah sebelumnya harus dialami oleh Negara, dan sumber
dana diperuntukkan kepentingan dan kebutuhan negara. Odious Debts telah diterima dan
digunakan dimana pemberi dana mengetahui bahwa dana yang digunakan bukan untuk
kepentingan negara, maka ini tidak menjadi beban untuk pemerintahan yang baru. 9
Dalam kasus ini, Tinoco tidak mengunakan dana yang dipinjamkan untuk kepentingan
negara sehingga pemerintahan yang baru tidak dibebani tanggungjawab untuk membayar,
kecuali dana yang dipakai saat rezim Tinoco memberikan manfaat besar pada negara.
1.5 Kesimpulan
1.5.1 Perjanjian Tinoco dengan Central Costa Rica Petroleum Company
Dengan adanya prinsip “continuity of states” maka dengan pergantian pemerintahan tidak
menghilangkan kewajiban-kewajiban Internasional yang ada pada negara yang mengalami
pergantian.
Hakim Arbitrase berpendapat bahwa dengan bukti yang ada, pemerintah Tinoco
sebenarnya merupakan pemerintahan yang berdaulat, walaupun terdapat perlawanan dari luar
pemerintahan yang menginginkan kembali pemerintahan awal. Dengan adanya pemerintahan
yang berdaulat, maka berlaku prinsip keberlanjutan sistem pemerintahan suatu negara.
Dengan demikian, maka perjanjian Central Costa Rica Petroleum Company tetap sah
karena pemerintah Tinoco adalah pemerintah yang berdaulat.
1.5.2 Pembebanan Hutang saat Pemerintahan Tinoco pada Royal Bank of Canada
Uang yang dipinjamkan oleh Royal Bank of Canada digunakan untuk kepentingan
Tinoco pribadi bukan untuk kepentingan pemerintahan atau rakyat, karena penyalahgunaan

9
Robert Howse, ‘The Concept of Odious Debt in Public International Law’, United Nations Conference on Trade
and Development,185,2007, hal. 2.

7
penggunaannya tersebut maka dianggap bahwa Tinoco tidak berhak mewariskan hutang
pribadinya ke pemerintahan yang baru. Dengan adanya putusan ini maka lahir suatu doktrin yang
bernama “Odious Debt”.
Under the award, which is partly in favor of one and partly in favor of the other, I think it
fair to require that each party pay its own expenses in maintaining its claims.10
Dalam pertimbangan, mendukung satu pihak sebagian and sebagian untuk yang lain, saya
berpikir ini cukup adil untuk setiap pihak membayar segala biaya untuk memulihkan tuntutan
masing-masing.

10
Tinoco Arbitration Case, op cit, hal. 399.

8
1.6 Daftar Pustaka

Adolf Huala.2002.Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional.Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada.

Mauna Boer.2013.Hukum Internasional: Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika
Global.Jakarta: PT ALUMNI.

Robert Howse.2007.The Concept of Odious Debt in Public International Law.Switzerland:


United Nations Conference on Trade and Development.

Anda mungkin juga menyukai