Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

MATA KULIAH PERANCANGAN PRODUK


“ SOKLAT (SOUVENIR COKLAT)”

Disusun Oleh:
IZZAUDIN AFIF PRADANA NIM.165060701111037

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2018
A. Judul Kegiatan Usaha
“SOKLAT” (SOuvenir coKLAT)
B. Jenis Usaha dan Lokasi Usaha.
Nama Usaha : “SOKLAT” (SOuvenir coKLAT)
Jenis Usaha : Barang (Makanan)
Alamat Usaha : Lowokwaru, Malang
Penanggung Jawab : Izzaudin Afif Pradam
Email/No Telepon : izzaudinafif@gmail.com / 081554990565

Dewasa ini, perekonomian negara Indonesia menunjukkan kondisi yang


kurang menggembirakan bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Kondisi
perekonomian Indonesia saat ini dapat dikatakan masih jauh dari harapan.
Perekonomian Indonesia tergolong lambat karena berbagai permasalahan yang
dihadapi sekarang ini. Salah satu permasalahan yang sering kita saksikan adalah
seperti kesenjangan sosial antara masyarakat kalangan menengah keatas dengan
masyarakat kalangan bawah yang terjadi karena ketidakmerataan yang
diakibatkan oleh lambatnya pertumbuhan perekonomian negara saat ini. Dapat
dikatakan bahwa ‘’dalam menilai perekonomian Indonesia kita dapat melihat
dari kondisi rumah tinggal rakyatnya’’. Dalam kondisi yang seperti ini,
masyarakat semakin terpuruk ketika harga kebutuhan beberapa bahan pokok
mengalami peningkatan dan tidak lagi terjangkau yang juga tidak diimbangi
dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Malang termasuk kota yang
sering dikunjungi oleh para wisatawan. Banyaknya wisatawan yang dating ke
malang membuat peluang bisnis oleh-oleh terbuka lebar untuk siapapun. Dari
fenomena ini kami melihat sedikit celah untuk mengembangkan usaha yang
menghasilkan produk berkualitas handal tapi berharga terjangkau. Jenis usaha
pengolaan makanan kecil dan souvenir merupakan salah satu langkah yang tepat
dilakukan. Dari situlah ide bisnis kami yang bernama “SOKLAT” (SOuvenir
coKLAT).
C. DESKRIPSI PRODUK
SOKLAT adalah sebuah souvenir yang berbahan dasar coklat. Dengan
bahan dasar coklat produk ini tentu bisa untuk dikonsumsi. Dikatakan souvenir
karena memiliki bentuk yang unik dan lucu dan bisa dijadikan oleh-oleh. Produk
ini bisa bertahan selama 1 bulan. Bahan yang digunakan mengggunakan bahan
pangan yang aman bagi tubuh. Produk ini memiliki harga yang terjangkau.
D. MARKET RESEARCH
Produk yang serupa banyak dijumpai dipasaran. Biasanya produk serupa
dapat dijumpai di toko roti atau toko coklat. Yang menjadi segmen dari usaha ini
adalah minat dan kesukaan masyarakat akan makanan kecil dan souvenir-
souvenir lucu. Yang menjadi target market adalah semua kalangan masyarakat
yang menyukai makanan kecil dan suka souvenir-souvenir yang lucu. Kami
ingin memuaskan keinginan para pencinta makanan kecil dan souvenir yang lucu
dengan produk kami yang berharga terjangkau tapi berkualitas. Pasar ini sangat
berpotensi dikarenakan coklat sudah seperti camilan wajib bagi sebagian orang
khususnya anak muda, dimana di Malang terdapat banyak sekali mahasiswa
yang menempuh kuliah disana. Promosi merupakan objek vital dalam bidang
pemasaran, karena dalam promosi produk itu sendiri bisa dikenalkan kepada
konsumen. Oleh karena itu kami mempromosikan produk kami dengan
melakukan tatap muka secara langsung dengan para konsumen sehingga para
konsumen bisa melihat dan merasakan sendiri produk kami. Tempat target
promosi kami di prioritaskan di tempat wisata dan juga universitas yang ada di
malang. Harga dari produk kami berkisar antara Rp. 2000 - Rp. 50.000. Harga
produk disesuaikan dengan besar, bentuk, dan tingkat kesulitan dalam
pembuatan produk.
E. Rencana Operasional Usaha

Struktur Managemen Ketersediaan Pelaksanaan


Organisasi alat bahan proses
usaha
produksi

1. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan usaha ini dibutuhkan tenaga kerja agar dapat berjalan
dengan baik. Oleh karena itu pemilik “SOKLAT” menyusun struktur organisasi
yang diharapkan dapat menunjang usaha yang akan dilaksanakan.
Tabel 1. Jumlah Kebutuhan Personil “Pawon Ranjau”
Jabatan Jumlah Personil
Manager Umum 1
Manager
1
Keuangan
Manager
1
Marketing
Manager Produksi 1
Manager Umum
Luqman Fadhil
merangkap

Manager Manager cooking Manager Marketing


Keuangan Erlita Retno M. Zamroni

Gambar 1. Struktur Organisasi warung “SOKLAT”

Managemen usaha yang dilakukan adalah sesuai fungsi dan tanggung


jawab struktur yang telah dibentuk.
1) Nama Jabatan : Manager utama
Hubungan Organisasi : Dengan karyawan
Ringkasan Pekerjaan : Manager utama adalah pengendali dan pembuat
keputusan tertinggi yang menyangkut keberlanjutan
usaha. ketua tim PMW.
Tugas dan tanggung jawab :
a. Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut operasional
usaha.
b. Melakukan kontrol secara keseluruhan atas operasional “SOKLAT”.
c. Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau
berkaitan dengan masalah regulasi dan finansial.
d. Bertanggung jawab dalam memajukan usaha.
e. Memegang kunci master seluruh ruangan
f. Menetapkan standar gaji yang diterima oleh pegawai.
2) Nama Jabatan : Manager keuangan
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada manager utama.
Ringkasan Pekerjaan : Bertugas menangani hal-hal yang berkaitan
dengan keuangan usaha baik internal maupun
eksternal
Tugas dan tanggung jawab :
a. Menyusun anggaran dana usaha.
b. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut keuangan perusahaan
baik operasional sehari-hari ataupun kebutuhan yang bersifat tidak terjadwal.
c. Memanage dan menganalisis laporan keuangan harian, mingguan dan per
periode akuntansi.
d. Bertanggung jawab atas seluruh aliran dana dalam usaha
3) Nama Jabatan : Manager cooking
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada Manajer Utama
dan rasa makanan
Ringkasan Pekerjaan : Mengolah makanan
4) Nama Jabatan : Manager Marketing
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada Manajer Utama.
Ringkasan Pekerjaan : Menjalin hubungan dengan pelanggan,melayani
pemesanan menu pelanggan dan mengantarnya
(karyawan)
2 Manajemen usaha : Dengan membuka Pawon Ranjau kami akan
membeli gerobak dan menyewa satu karyawan dengan system gaji harian, karena
kadang kala mahasiwa libur panjang, dari libur panjang itu kami akan
memaksimalkan kegiatan promosi dan produksi.
3 Ketersediaan alat dan bahan : bahan baku yang diperlukan untuk
mendukung usaha relative mudah didapat dari tanaman lokal, sehingga tidak
terdapat kesulitan dalam mendapatkan bahan baku untuk membuat SOKLAT.
4 Pelaksanaan proses produksi
Pembelihan Produksi atau Pengemasan
bahan baku pembelian bahan atau
baku packaging

Penjualan

 Tahap pengolahan produk SOKLAT

Coklat siap
Pembelian Coklat diolah di
Kemas coklat distribusikan
coklat, krim, dan dihias yang sudah ke konsumen
gula, plastik, dengan krim dihias
Kertas

 Tahap pengolahan produk SOKLAT


1. Pembelian Coklat dari supplier
2. Pengolahan Coklat
3. Agar awet maka Coklat dimasukkan dalam freezer
4. Hias Coklat dengan krim
5. Masukkan coklat yang sudah di hias ke dalam freezer
6. Kemas Coklat yang sudah dihias

F. Target Usaha
 Target pemasaran semua lapisan masyarakat karena kami menjual produk
dengan harga yang terjangkau dengan unik .
 System pemasaran dan distribusi : untuk mengenalkan produk, kami akan
menggunakan brosur, leafleat dan memanfaatkan berbagai social media seperti
facebook, twitter, bbm, dan whatsapp Sedangkan untuk mendistribusikan produk,
kami menyewa satu karyawan yang bertugas untuk mempromosikan SOKLAT di
tempat wisata maupun di Universitas yang ada di Malang.
 Penetapan harga produk: Harga Soklat dengan ukuran kecil harganya Rp. 5000,
Untuk ukuran sedang harganya Rp. 10000, Sedangkan untuk ukuran besar harganya
berkisar Rp. 20000. Perbedaan harga juga dipengaruhi dari keunikan dari bentuk
dan tingkat kesulitan dalam pembuatan.
 Promosi : Kami akan mengikuti berbagai macam event di malang, memanfaatkan
berbagai social media seperti bbm, twitter, facebook, whatsapp, karena mengingat
pengguna social media yang marak dikalangan remaja saat ini.
 Konsumen sasaran: karena kami membuat produk makanan inovasi yang dikemas
secara menarik dan dengan harga terjangkau maka konsumen sasaran kami adalah
semua lapisan masyarakat mulai anak sekolah, remaja sampai orang dewasa.
 Rata – rata penjualan : untuk target penjualan kita mentargetkan 50 bungkus
untuk ukuran kecil, 30 bungkus untuk ukuran sedang, dan 20 bungkus perhari.

G. Analisis Usaha
Kekuatan dari usaha ini adalah belum ada yang menjual makanan dan
sekaligus souvenir karena pada umumnya penjual hanya menjual coklat saja atau
souvenir saja dan ini merupakan suatu inovasi yang menghasilkan olahan coklat
yang dipadukan dengan tampilan yang unik sehingga bisa dijadikan souvenir dengan
harga terjangkau ,tempat penjualan strategis dekat dengan kampus dan tempat
wisata.
Kelemahan dari usaha ini adalah belum adanya stan tetap untuk penjualan di
Universitas , tempat wisata, ataupun tempat lainnya.
Peluang usaha ini yaitu banyaknya masyarakat terutama remaja yang lebih
suka dengan makanan yang berntuknya unik yang diinovasikan menjadi souvenir,
dapat menjadi daya tarik konsumen dan didukung semakin maraknya antusisme
mereka terhadap produk ini.
Ancaman yang akan kami hadapi adalah adanya pesaing yang akan meniru
usaha kami karena usaha ini memilki prospek masa depan yang baik dan banyaknya
bisnis makanan yang telah berkembang dan dikenal oleh masyarakat membuat
adanya kesulitan dalam mengenalkan brand produk “SOKLAT”.

H. RENCANA BIAYA
Adapun rencana biaya dari usaha SOKLAT ini adalah sebagai berikut :
Tabel Variable Cost
Harga Satuan
Item Kuantitas Jumlah (Rp.)
(Rp.)
Coklat 10 36000 360000
Krim 5 30000 150000
Pewarna 5 2000 10000
Gula 5 12500 62500
Air 1 5000 5000
Total Variabel Cost 587.500

Total Fixed Cost


Harga Satuan
Item Kuantitas Jumlah (Rp.)
(Rp.)
Brosur 500 275 137500
Kompor 1 350000 350000
Cetakan 100 5000 500000
Panci 1 100000 100000
Internet 1 100000 100000
Freezer 1 2000000 2000000
Total Fixed Cost 3187500
Total biaya = Total Variable Cost + Total Fixed Cost
= Rp 587.500 + Rp 3.187.500
= Rp 3.775.000

Analisis SOKLAT
1. Hasil Usaha
Target penjualan SOKLAT dalam 1 hari adalah sebagai berikut :
Target Penjualan
Produk Harga (Rp.) Jumlah (Rp.)
(Rp.)
Ukuran
5000 50 250000
Kecil
Ukuran
10000 30 300000
Sedang
Ukuran
15000 20 300000
Besar
Total 850000

2. Biaya produksi dalam 1 bulan


= Rp 587.500 x 30 hari
= Rp 17.625.000
3. Keuntungan
= Hasil usaha – Variable Cost
= Rp 850.000– Rp 587.500
= Rp. 262.500
Dalam 1 hari diperoleh keuntungan Rp 262.500 sehingga keuntungan yang
diperoleh dalam 1 bulan adalah Rp 7.875.000
4. Payback Period
= (biaya produksi per 1 bulan : keuntungan per 1 bulan) x 30
= (Rp 17.625.000 : Rp 262.500) x 30
= 67,1
Artinya modal kembali setelah produksi selama 68 hari

Anda mungkin juga menyukai