Disusun Oleh:
NUR ALIPAH
(1604019)
1. ROLLING
Gambar 1. Rolling
Hot Rolling
Hot rolling merupakan tahap awal dari proses pengerolan material. Hot
rolling dilakukan di atas suhu rekristalisasi. Material yang akan dirol biasanya
berupa ingot atau logam hasil penuangan (pengecoran). Material tuang memiliki
struktur yang kasar dan butir-butirnya tidak seragam. Karena struktur di dalamnya
kasar dan tidak seragam, material tuang memiliki sifat yang getas dan ada
kemungkinan memiliki lubang kecil (pori-pori). Dengan dilakukannya proses hot
rolling, struktur material tuang dapat dikonversi menjadi struktur material tempa
(wrought structure). Wrought structure memiliki butir-butir yang lebih halus dan
rapi. Kondisi butir tersebut menjadikan material bersifat lebih ductile. Di samping
itu proses hot rolling juga dapat menutup lubang-lubang kecil di dalam material.
Setiap material memiliki suhu pengerolan panas yang berbeda-beda. Pada
aluminium paduan suhu yang digunakan sekitar 450 °C. Baja paduan
menggunakan suhu pengerolan sekitar 1250 °C. Sedangkan material tahan panas
menggunakan suhu pengerolan hingga 1650 °C.
Pengerolan panas atau hot rolling awal menghasilkan beberapa produk
yang disebut sebagai bloom, slab, danbillet. Bloom biasanya memiliki penampang
persegi dengan sisi paling tidak sebesar 150 mm. Slab biasanya memiliki
penampang persegi panjang. Sedangkan billet memiliki penampang persegi
namun berukuran lebih kecil dibanding dengan bloom. Bloom dapat diproses
lebih lanjut dengan proses pengerolan bentuk, sehingga menghasilkan bentuk-
bentuk struktur seperti I-beam dan rel kereta. Slab dapat dirol menjadi plat dan
lembaran material. Billet dirol dengan proses pengerolan bentuk menjadi batang
persegi dan batang lingkaran.
Cold Rolling
Cold rolling atau pengerolan dingin merupakan proses akhir dari
rangkaian proses pengerolan. Cold rollingdilakukan pada suhu ruang. Karena
dilakukan pada suhu ruang, cold rolling memerlukan energi yang besar (karena
material dengan suhu ruang memiliki kekuatan yang lebih besar) dan akan
menghasilkan produk dengan sifat anisotropic.
Cold rolling bisa dibilang merupakan tahap finishing. Proses pengerolan
ini menghasilkan permukaan akhir yang lebih baik. Selain itu cold rolling juga
menghasilkan produk dengan dimensi yang lebih baik dan menghasilkan produk
dengan kekuatan serta kekerasan yang lebih tinggi.
Secara kinematika, pengerolan diklasifikasikan menjadi tiga macam.
Pertama disebut pengerolan longitudinal, kedua pengerolan transversal, dan
pengerolan oblique.
die bawah tetap. Pada gambar 7. terlihat palu piston. Untuk mengangkat palu
digunakan udara atau uap. Dapat diatur tinggi jatuhnya dengan program, oleh
karena itu dapat dihasilkan benda kerja yang lebih uniform. Palu piston dibuat
dengan kapasitas mulai dari berat palu 225 Kg sampai 4500 kg. Palu piston
banyak digunakan di industri perkakas tangan, gunting, sendok, garpu, suku
cadang, dan bagian pesawat terbang.
Palu tempa impak seperti gambar 8 terdiri dari dua silinder yang berhadapan
dalam bidang horisontal, yang menekan impeler dan die. Bahan diletakkan pada
bidang impak dimana kedua bagian die bertemu. Deformasi dalam bahan
menyerap energi. Pada proses ini bahan mengalami deformasi yang sama pada
kedua sisinya; waktu kontak antara bahan dan die lebih singkat, energi yang
dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan proses tempa lainnya dan benda
dipegang secara mekanik.
Setelah selesai, semua benda tempa rata-rata tertutup oleh kerak harus
dibersihkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mencelupkannya dalam asam,
penumbuhan peluru atau tumbling, tergantung pada ukuran dan komposisi benda
tempa Bila selama penempaan terjadi distrosi, operasi pelurusan atau
menempatkan ukuran dapat dilakukan
Keuntungan dari operasi penempaan ialah struktur kristal yang halus dari logam,
tertutup lubang-lubang, waktu pemesinan yang meningkatnya sifat-sifat fisis. Baja
karbon, baja paduan besi tempa, tembaga paduan aluminium dan paduan
magnesium dapat ditempa. Kerugian ialah timbulnya inklusi kerak dan mahalnya
die sehingga tidak ekonomis untuk membentuk benda dalam jumlah yang kecil.
Penempaan Tekan
Pada penempaan tekan, deformasi plastik logam melalui penekanan berlangsung
dengan lambat, yang berbeda dengan impak palu yang berlangsung dengan cepat.
Mesin tekan vertikal dapat digerakkan secara mekanik atau hidrolik. Pres mekanik
yang agak lebih cepat dapat menghasilkan antara 4 dan 90 MN (Mega Newton).
Tekanan yang diperlukan untuk membentuk baja suhu tempa bervariasi antara 20-
190 MPa (Mega Pascal). Tekanan dihitung terhadap penampang benda tempa
pada garis pemisah die. Pada penempaan tekan pada sebagian besar energi dapat
diserap oleh benda kerja sedang pada tempa palu sebagian energi diteruskan ke
mesin dan pondasi. Reduksi dan benda kerja jauh lebih cepat, oleh karena itu
biaya operasi lebih rendah. Banyak bagian dengan bentuk yang tak teratur dan
rumit dapat ditempa secara lebih ekonomis dengan proses temap timpa.
Penempaan Upset
Pada penempaan upset batang berpenampaan rata dijepit dalam die dan ujung
yang dipanaskan ditekan sehingga mengalami perubahan bentuk seperti terlihat
pada gambar 9. Panjang benda upset 2 atau 3 kali diameter batang, bila tidak
benda kerja akan bengkok. Pelubangan progresif sering dilakukan pada
penempaan upset seperti untuk membuat selongsong peluru artileri atau silinder
mesin radial.
Gambar 9. Penempaan upset.
Urutan operasi untuk menghasilkan benda berbentuk silinder bisa dilihat pada
gambar 10. Potongan bahan bulat dengan panjang tertentu dipanaskan sampai
suhu tempa, kemudian bahan ditekan secara progresif untuk melobanginya
sehingga diperoleh bentuk tabung.
Gambar 10. Urutan operasi penempaan silinder menggunakan mesin tempa upset.
Penempaan Rol
Batang bulat yang pendek dikecilkan penempangannya atau dibentuk tirus dengan
mesin tempat rol. Bentuk mesin rol terlihat pada gambar 10 dimana rol tidak bulat
sepenuhnya, akan tetapi dipotong 25-75°% untuk memungkinkan bahan tebuk
masuk diantara rol. Bagian yang bulat diberi alur sesuai dengan bentuk yang
dihendakinya. Bila rol dalam berada dalam posisi terbuka, operator menempatkan
batang yang dipanaskan di antara rol. Ketika rol berputar, batang dijepit oleh alur
rol dan didorong ke arah operator. Bila rol terbuka, batang didorong kembali dan
digiling lagi, atau dipindahkan keluar berikutnya untuk lengkap pembentukan
selanjutnya.
Untuk mengerol roda, ban logam dan benda-benda serupa lainnya diperlukan mesin rol
yang agak berbeda. Pada gambar 11 terlihat proses untuk mengerol roda. Bila roda
berputar diamer berangsur-angsur bertambah sedang pelat dan rim makin tipis. Roda dirol
sampai mencapai diameter sesuai dengan ukuran kemudian dipindahkan ke mesin pres
Gambar 13
Deep drawing dan drawing pada intinya merupakan satu jenis proses produksi
namun terdapat beberapa ahli yang membedakan dengan indek ketinggian, proses
deep drawing mempunyai indek ketinggian yang lebih besar dibandingkan dengan
drawing.Selain itu terdapat proses praduksi yang berbeda dengan proses drawing
tetapi juga diberi istilah drawing, proses tersebut berupa penarikan, seperti pada
pembuatan beberapa jenis bentuk kawat, untuk membedakan kedua proses
tersebut (penarikan dan pembuatan bentuk silinder) beberapa ahli memberikan
istilah yang lebih khusus.Yaitu rod drawing atau wire drawing untuk proses
pembentukan kawat. Artikel ini akan mengenalkan lebih lanjut tentang proses
drawing, proses drawing yang dimaksudkan dalam artikel ini adalah proses
drawing yang mempunyai kesamaan arti dengan deep drawing bahan dasar dari
proses drawing adalah lembaran logam (sheet metal) yang disebut dengan blank,
sedangkan produk dari hasil proses drawing disebut dengan draw piece.
Proses Drawing
Proses drawing dilakukan dengan menekan material benda kerja yang
berupa lembaran logam yang disebut dengan blank sehingga terjadi peregangan
mengikuti bentuk dies, bentuk akhir ditentukan oleh punch sebagai penekan dan
die sebagai penahan benda kerja saat di tekan oleh punch. pengertian dari sheet
metal adalah lembaran logam dengan ketebalan maksimal 6 mm, lembaran logam
(sheet metal) di pasaran dijual dalam bentuk lembaran dan gulungan. Terdapat
berbagai tipe dari lembaran logam yang digunakan, pemilihan dari jenis lembaran
tersebut tergantung dari : ¾ Strain rate yang diperlukan ¾ Benda yang akan dibuat
¾ Material yang diingginkan ¾ Ketebalan benda yang akan dibuat ¾ Kedalaman
benda
Pada umumnya berbebagai jenis material logam dalam bentuk lembaran
dapat digunakan untuk proses drawing seperti stainless stell, alumunium,
tembaga, perak, emas, baja.Maupun titanium. Gambaran lengkap proses drawing
dapat dilihat pada gambar 2
4. Ekstrusi
Ekstrusi merupakan proses dengan deformasi atau perubahan bentuk
yang tinggi dan dapat membuat penampang dengan panjang hingga 150 m.
Jenis produk ekstrusi : batang, pipa, profil tertentu, patron kuningan, kabel
berselongsong timah hitam. Logam timah hitam dan timah putih, serta
aluminium dapat diekstrusi dalam keadaan dingin, sedang untuk logam lain
harus dipanaskan terlebih dahulu. Kecepatan tekan bergantung pada suhu dan
bahan, mulai dari beberapa meter permenit sampai 275 m/ menit. Keuntungan
dari ekstrusi :
• membuat berbagai jenis bentuk berkekuatan tinggi
• ketepatan ukuran
• penyelesaian permukaan yang baik pada kecepatan produksi yang tinggi
• harga die yang relatif rendah
Ekstrusi Langsung
Bilet bulat yang telah dipanaskan, dimasukkan dalam ruang die, balok
dummy dan ram diletakkan pada posisinya. Logam diekstrusi melalui lubang pada
die. Proses ekstrusi ini bisa dilihat pada gambar 12.
Ekstrusi Tidak Langsung
Hampir sama dengan ekstrusi langsung, namun logam yang diekstrusi
ditekan keluar melalui lubang yang terdapat ditangah ram. Gaya yang diperlukan
lebih rendah karena tidak ada gesekan antara bilet dan dinding konteiner.
Kelemahannya : ram tidak kokoh karena terdapat lubang ditengahnya dan produk
hasil ekstrusi sulit ditopang dengan baik.
6. Proses Spinning
Proses Spinning pada dasarnya merupakan proses pembentukan pelat
dengan menekan bahan dasar pelat ke dies pembentuk sambil material
ditekan denga tool penekan sampai membentuk seperti yang ada pada dies.
Suatu metode pembuatan kepala tangki. Kerucut dan bentuk-bentuk
lingkaran simetri yang dalam lainya adalah pemutaran. Bahan baku
logam diklem keblok pembentuk, kemudian diputar dengan
kecepatan yang tinggi. Secara betahap bahan baku ditekankan pada
blok baik dengan alat tangan, maupun dengan menggunakan
rol berdiameter kecil. Pada pembentukan putar, tebal pelat tak berubah
namun diameter mengecil.