Anda di halaman 1dari 3

Nur Alipah (1604019)

D4PM2

TEKNIK PENGELASAN

A TYPICAL FUSION-WELD JOINT

A. FUSION ZONE (DAERAH PELEBURAN)

• Zona fusi terdiri dari campuran logam pengisi dan logam dasar yang
sepenuhnya meleleh. Zona ini ditandai dengan derajat homogenitas yang
tinggi diantara komponen logam yang mencair selama pengelasan.

• campuran komponen ini sebagian besar dipengaruhi oleh konveksi di kolam


las cair.

• Pemadatan di zona fusi memiliki kesamaan dengan proses casting.

• Dalam pengelasan themoldis dibentuk oleh tepi meleleh atau permukaan


dari komponen yang dilas.

• Perbedaan signifikan antara pemadatan di casting dan pengelasan yaitu pada


pertumbuhan butir epitaxial yang terjadi pada pengelasan. Dalam casting,
butir logam terbentuk dari lelehan oleh nukleasi partikel padat di dinding
cetakan, diikuti oleh pertumbuhan butir. Dalam pengelasan, tahap nukleasi
pemadatan dihindari dengan mekanisme pertumbuhan butir epitaksi,
dimana atom dari kolam cair memadat di situs kisi yang sudah ada
sebelumnya dari logam dasar padat yang berdekatan. Akibatnya, struktur
butiran di zona fusi dekat zona yang terkena panas cenderung meniru
orientasi kristalografi dari zona yang terkena dampak panas di sekitarnya.
Struktur yang dihasilkan dalam zona fusi yang dipadatkan cenderung
menampilkan butir kolumnar kasar.
• Lanjut ke zona fusi, orientasi yang disukai berkembang dari butiran kasar
yang tegak lurus dengan batas antar muka pengelasan. Struktur yang
dihasilkan pada zona fusi menampilkan butit klomunar kasar, seperti yang
digambarkan pada gambar dibawah.

• Struktur butir pengelasan tergantung pada berbagai faktor termasuk proses


pengelasan, logam yang dilas, logam pengisi yang digunakan dan proses
umpan akhir yang dilakukan.

B. Weld Interface Zone (Daerah Antar Muka)

Daerah antarmuka las; merupakan daerah sempit berbentuk pita (band)


yang memisahkan antara daerah lebur dengan Haz . Daerah ini terdiri dari logam
dasar yang melebur secara keseluruhan atau sebagian, yang segera menjadi padat
kembali sebelum terjadi proses pencampuran.

C. Heat Effective Zone/HAZ (Daerah Terkena Panas)

Zona ketiga di las fusi yang khas adalah zona yang terkena panas (HAZ).
Logam di zona ini telah mengalami suhu yang berada di bawah titik leburnya,
namun cukup tinggi menyebabkan perubahan mikrostruktur pada logam padat.
Komposisi kimia di zona yang terkena panas sama dengan logam dasarnya, namun
panas di daerah ini telah mengalami perubahan suhu pengelasan sehingga sifat dan
strukturnya telah berubah. Jumlah kerusakan metalurgi pada HAZ bergantung pada
faktor-faktor seperti:

 Jumlah masukan panas dan suhu puncak yang dicapai

 Jarak dari zona fusi

 Lama waktu logam yang dikenai suhu tinggi

 Laju pendinginan

 Sifat termal logam

Efek negatif pada sifat mekanik di zona yang terkena panas yaitu
kegagalan pengelasan.

D. Uneffective Base Metal Zone (Daerah Logam Tidak Terpengaruh Panas)

Disamping zona fusi yang meningkat ada juga zona logam dasar yang
tidak terpengaruh, dimana tidak ada perubahan metalurgi yang terjadi. Meskipun
demikian, logam dasar yang mengelilingi HAZ cenderung berada dalam keadaan
tegangan residu tinggi, akibat penyusutan di zona fusi.

E. Faying Surfaces (Permukaan Faying)

Permukaan kontak antara dua logam yang terjadi karena proses


penyambungan dua permukaan yang mengandung sealant. Digunakan untuk
mencegah korosi pada bagian yang ditempatkan di tempat yang lembab. Hambatan
pada permukaan faying tergantung pada permukaan akhir, kebersihan, area kontak,
dan tekanan.

Anda mungkin juga menyukai