Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALISIS PENENTUAN COST PRODUCTION

TB SUMBER LESTARI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya

Oleh :
1. Dina Cahya Wardani F0315025
2. Irma Lailatus S F0315044
3. Nabila Sultani Hasan F0315054
4. Tri Setyanto Nugroho F0315094
5. Triyan Ayu Septiana F0315095

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-
hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak
beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami
stagnansi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman
yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila
pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini
seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum
mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari
pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama
pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih
kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan
perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan
usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha
kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya.
Pada kesempatan ini, penulis berkesempatan menganalisis pembiayaan
usaha pada UKM “TB SUMBER LESTARI” yang bergerak di bidang dagang
dan manufaktur. Narasumber menyebutkan bahwa penghitungan dan pembiayaan
pada UKM tersebut masih tergolong sederhana dan belum memiliki Laporan
Keuangan. Dengan latar belakang masalah tersebut penulis mengangkat masalah
ini kedalam sebuah makalah dengan judul Analisis Akuntansi Biaya UKM
“TB SUMBER LESTARI”. Penulis berharap dapat berkontribusi dalam
pembenahaan tata kelola keuangan pada UKM ini.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui gambaran umum “TB SUMBER LESTARI”
2. Mengetahui sistem pencatatan keuangan “TB SUMBER LESTARI”
mengenai biaya- biaya yang dikeluarkan.
3. Memahami dan membandingkan praktik nyata dari teori Akuntansi Biaya
mengenai pembiayaan pada perusahaan manufaktur.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran umum mengenai profil UKM tersebut?
2. Bagaimana proses produksi yang berlaku di UKM tersebut?
3. Bagaimana “TB. SUMBER LESTARI” melakukan praktik nyata dari
teori Akuntansi Biaya dalam manajemen keuangannya?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan


1. Nama Perusahaan : TB. SUMBER LESTARI
2. Alamat : Jalan Raya Blora-Randublatung KM 4
(sebelah Selatan Jembatan Gedongsari)
3. Nama Pemilik : Bapak H. Tasripin
4. Produk yang Dihasilkan : Gorong-Gorong (Bis Beton)
5. Jumlah Karyawan : 25
6. Tahun Berdiri : 1985
TB. Sumber Lestari merupakan perusahaan perseorangan yang
bergerak di bidang dagang sekaligus manufaktur. TB. Sumber Lestari
didirikan sejak tahun 1985 oleh Bapak H. Tasripin dan berlokasi di Jalan
Raya Blora-Randublatung KM 4 (sebelah Selatan Jembatan Gedongsari).
Perusahaan ini didirikan dengan tujuan yang mulia untuk membantu para
anak muda serta warga sekitar yang belum memiliki pekerjaan untuk
memperoleh pekerjaan. Tercetus nama Sumber Lestari dari kata “Sumber”
yang memiliki arti menghasilkan dan “Lestari” yang memiliki arti tetap ada
atau tidak berubah. Dari situlah nama Sumber Lestari diharapkan dapat
menghasilkan sesuatu yang hasilnya tidak berubah atau tidak akan habis
serta usahanya dapat bertahan lama.
Sampai saat ini TB. Sumber Lestari belum berbadan hukum yang
sah karena masih milik perseorangan dan belum memiliki cabang atau
belum memperluas jangkauan usahanya. Sebagai perusahaan manufaktur
TB. `Sumber Lestari memproduksi bis beton/gorong-gorong yang bisa
digunakan dalam pembuatan sumur air. Proses pembuatan barang masih
dengan cara yang manual yang melibatkan 25 pekerja. Setiap harinya para
pekerja bisa menghasilkan 10-15 buah gorong-gorong, tergantung cuaca
pada saat membuat karena dalam pembuatan membutuhkan terik panas
matahari.
2.2 Proses Produksi
TB. SUMBER LESTARI tidak hanya melakukan produksi secara rutin
setiap hari sebagai persediaan di gudang tetapi juga menerima pesanan sesuai
permintaan pelanggan.
Untuk memproduksi satu unit gorong-gorong dibutuhkan bahan seperti,
pasir, koral, batu, fedel (batu giling), besi, dan semen. Dalam memasok bahan
baku tersebut TB.Sumber Lestari menjalin kerjasama dengan perusahaan lain
yang menjual bahan baku seperti, PT.Mustika Batu (memasok batu, koral, dan
fedel), PT.Sinar Sarana Agung (memasok besi), PT.Varia Usaha (memasok
semen). Selain bahan baku, dalam memproduksi juga membutuhkan alat-alat,
seperti sekop, cangkul, cetok, kowen (tempat mencampur bahan), ember cor,
serta cetakan bis beton itu sendiri yang memiliki dua ukuran (diameter 1 meter
dan 80 cm). Untuk gorong-gorong berukuran 1 meter dihargai sebesar Rp
300.000 dan Rp 250.000 untuk ukuran 80 cm.
Pembuatan buis beton diawali dengan menyiapkan cetakan yang diolesi
terlebih dahulu dengan oli bekas agar saat melepaskan beton dengan cetakan
tidak merusak hasil buis beton. Kemudian alas untuk peletakan bisa
menggunakan koran atau kertas sak semen agar tidak menempel dengan tanah.
Setelah itu menyiapkan bahan adukan dengan mencampurkan pasir, semen,
dan juga air. Setelah diaduk beberapa menit maka memasukkan koral kedalam
adukan lalu diaduk kembali agar tercampur dan proses terakhir memasukkan
split dan diaduk kembali.
Setelah diaduk rata, proses selanjutnya memasukkan adukan kedalam
cetakan dengan takaran satu lapis adukan satu lapis batu sampai penuh dan
memadatkannya dengan menggunakan “jajah” dengan ketentuan setiap 1/3, ½,
dan 2/3 cetakan dimasukan ring besi kedalam cetakan. Saat cetakan terisi
penuh dan sudah padat maka di biarkan selama 4 jam agar beton dapat
mengeras dan setelah empat jam dapat di buka dan dikeringkan dibawah sinar
matahari selama kurang lebih 3-7 hari tergantung cuaca.
2.3 Biaya Produksi Perusahaan

TB SUMBER LESTARI
Laporan Biaya Produksi
Untuk Satu Bulan, 31 Desember 2015

Biaya Produksi dalam satu bulan :


Bahan Baku Rp 55.350.000
Tenaga Kerja Rp 25.920.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 168.000
Jumlah Biaya yang Dibebankan Rp 81.438.000

Unit Output dalam satu bulan


Produk Selesai 10
Unit Ekuivalen barang dalam proses -
Total Ekuivalen Produksi 10

Biaya per unit dalam satu bulan


Bahan Baku (Rp55.350.000/240unit) Rp 230.625
Tenaga Kerja (Rp25.290.000/240unit) Rp 108.000
Biaya Overhead Pabrik (Rp168.000/240unit) Rp 700
Total Harga Per Unit Rp 339.325

Biaya Persediaan
Biaya untuk Produk Selesai (Rp339.325 x 240unit) Rp 81.438.000
Biaya untuk produk dalam Proses -
Total Biaya Produksi Rp 81.438.000
TB SUMBER LESTARI
Laporan Biaya Produksi
Untuk Satu Bulan, 31 Desember 2015

Biaya Produksi dalam satu bulan :


Bahan Baku Rp 40.070.000
Tenaga Kerja Rp 25.920.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 168.000
Jumlah Biaya yang Dibebankan Rp 66.158.000

Unit Output dalam satu bulan


Produk Selesai 10
Unit Ekuivalen barang dalam proses -
Total Ekuivalen Produksi 10

Biaya per unit dalam satu bulan


Bahan Baku (Rp40.070.000/240unit) Rp 166.958,33
Tenaga Kerja (Rp25.290.000/240unit) Rp 108.000
Biaya Overhead Pabrik (Rp168.000/240unit) Rp 700
Total Harga Per Unit Rp 275.658,33

Biaya Persediaan
Biaya untuk Produk Selesai (Rp275.658,33 x 240unit) Rp 66.158.000
Biaya untuk produk dalam Proses -
Total Biaya Produksi Rp 66.158.000
Rincian Bahan Baku:
(1) Ukuran 1 meter
Pasir 7 ember = Rp 42.000
Batu Giling 3 ember = Rp 18.000
Koral 2 ember = Rp 24.000
Batu isian 10 ember = Rp 60.000
Semen (60 kg) = Rp 69.000
Besi 1 batang = Rp 17.000
Oli = Rp 150.000/bulan
(2) Ukuran 80 cm
Pasir 5 ember = Rp 30.000
Batu Giling 2 ember = Rp 12.000
Koral 2 ember = Rp 24.000
Batu isian 6 ember = Rp 36.000
Semen (40 kg) = Rp 46.000
Besi 1 batang = Rp 17.000
Oli = Rp 150.000/bulan
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dari penelitian terhadap TB. SUMBER LESTARI, diketahui bahwa


perusahaan menetapkan harga jual sebesar Rp 250.000 untuk ukuran 80 cm dan
Rp 300.000 untuk ukuran 1 m per unit, dengan asumsi perusahaan telah
mendapat keuntungan sebesar Rp 50.000 per unit. Namun, apabila dihitung
dengan teori akuntansi biaya produksi, diperoleh harga produksi per unit
sebesar Rp 275.658,33 untuk ukuran 80 cm dan Rp 339.325 untuk ukuran 1 m.
sehingga, perusahaan seharusnya bisa menetapkan harga jual lebih dari harga
jual sekarang.

3.2 Saran

Sebaiknya perusahaan menetapkan harga jual berdasarkan


penghitungan menggunakan teori akuntansi biaya produksi, sehingga
perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Perusahaan
sebaiknya juga membuat laporan keuangan meskipun aktivitas manufakturnya
sederhana.
LAMPIRAN

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan gorong-gorong :

Batu Kerikil Pasir

Batu Fedel (Batu Giling) Besi

Batu Isian Semen


Alat yang digunakan untuk membuat gorong-gorong

Lain-lain

Anda mungkin juga menyukai