Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN DAN STRATEGI NILAI PERUSAHAAN

RINGKASAN MATERI KULIAH (RMK)


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Manajemen Keuangan Lanjutan
yang dibina oleh Bapak Bambang Purnomosidhi, Dr., Ak.

oleh
RICHO DIANA AVIYANTI
PPAk Reguler 1

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2017
PENGELOLAAN DAN STRATEGI NILAI PERUSAHAAN

1.1 Penciptaan dan Penurunan Nilai Perusahaan


Banyak perusahaan yang dalam kegiatan operasinya berhasil menciptakan nilai untuk
pemegang sahamnya tetapi banyak juga yang merusak nilai pemegang saham. Sumber
pendanaan tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara diantaranya: dengan investasi dan
pembiayaan dari owners (equity) dan non owners (liabilities) sehingga kegiatan operasional
dapat berjalan dengan baik. Go public merupakan salah satu cara yang dirasakan lebih efisien
dalam memperoleh sumber dana, namun tidak mudah untuk menarik dana melalui investasi,
mengingat adanya perbedaan karakteristik para investor didalam menilai sebuah investasi.
Penurunan nilai merupakan penurunan kemampuan suatu aset dalam menghasilkan
manfaat ekonomi dari yang diharapkan sebelumnya, sebagaimana telah diperkirakan oleh
perusahaan secara periodik. Penyebab dari penurunan nilai perusahaan sebagai berikut:
1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam.
2. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga.
3. Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada
pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak
mengalami kesulitan tersebut.
4. Terdapatnya kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya.
5. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.

1.2 Tujuan Perusahaan Untuk Memaksimalkan Kekayaan Pemegang Saham


Manajer keuangan di perusahaan membuat keputusan untuk kepentingan pemegang
saham. Pemegang saham membeli saham perusahaan untuk memperoleh keuntungan yaitu
dividen dan capital again. Oleh karena itu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan
kekayaan pemegang saham dengan cara memaksimalkan harga saham perusahaan. Pemegang
saham adalah pemilik sisa (residual owner) di perusahaan. Mereka akan memperoleh sesuatu
dari perusahaan dalam urutan terakhir setelah pegawai, pemasok (supplier) dan kreditur
sehingga apabila kekayaan pemegang saham meningkat berarti kekayaan pihak lainnya dalam
perusahaan juga meningkat.

1.3 Tiga Langkah dalam Meningkatkan Nilai Perusahaan


Terdapat tiga langkah untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham, diantaranya:
1. Menciptakan kesadaran, dan komitmen yang murni untuk meningkatkan, kekayaan
pemegang saham di seluruh organisasi.
2. Menerapkan Menetapkan metode dan teknik yang akan digunakan untuk mengukur
apakah nilai telah diciptakan pada setiap tingkatan dalam organisasi.
3. Meyakinkan bahwa dalam setiap aspek dari manajemen telah sesuai dengan tujuan
nilai pemegang saham, dari manajemen sumber daya manusia sampai dengan
penelitian dan pengembangan, dari penetapan target sampai dengan alokasi sumber
daya.

1.4 Manajemen Berbasis Laba


Konsep manajemen berbasis laba memungkinkan pemegang saham untuk mengetahui
kinerja perusahaan melalui penilaian laba per saham. Penggunaan laba dianggap lebih mudah
karena menggunakan data-data yang bersifat historical. Namun laba yang diraih perusahaan
bukan merupakan sebuah hal yang mutlak karena pembentukan angka laba didasarkan pada
pendekatan akuntansi yang menggunakan estimasi dan metode yang beragam. Ketika suatu
perusahaan memiliki laba yang terlihat baik dengan menggunakan suatu metode dan estimasi,
belum tentu pada kenyataannya perusahaan tersebut beroperasi dengan baik. Bahkan
perusahaan bisa saja lebih buruk pada kenyataannya maka penggunaan laba sebagai alat
untuk menilai kinerja dirasa kurang akurat dengan kenyataannya.

1.5 Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai


Nilai diciptakan apabila investasi menghasilkan tingkat pengembalian aktual yang lebih
besar dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang dipersyaratkan (required rate of
return) atas investasi tersebut. Nilai pemegang saham dipengaruhi empat faktor sebagai
berikut:
1. Tingkat pengembalian yang dipersyaratkan
2. Tingkat pengembalian aktual
3. Periode waktu investasi
4. Nilai investasi
Rumus penciptaan nilai tahunan yaitu:
Penciptaan nilai tahunan = Investasi x (tingkat pengembalian aktual – tingkat pengembalian
yang dipersyaratkan).
1.6 Pendahuluan – Aplikasi Prinsip Nilai
Perubahan perusahaan dari basis pendapatan menjadi basis nilai akan membawa efek
yang besar ke semua aspek organisasi. Jika perusahaan yang akan berubah basisnya menjadi
basis nilai maka strategi akusisi dan strategi perusahaan mungkin dirubah untuk penciptaan
kekayaan pemengang saham menjadi prioritas. Struktur modal dan kebijakan deviden juga
diprediksikan ke dalam pengoptimalan kekayaan pemegang saham dan bukan terbatas pada
pertumbuhan pendapatan saja.

1.7 Tujuan Perusahaan


Dalam manajemen berbasis nilai, memaksimalkan penjualan, pangsa pasar, kepuasan
karyawan, pelayanan pelanggan yang baik dan lain-lain bukan merupakan tujuan dari
perusahaan. Tujuan perusahaan yang berorientasi nilai adalah memaksimalkan arus kas untuk
menciptakan kekayaan bagi pemegang saham. Untuk mencapai tujuan itu perusahaan perlu
menghubungkannya dengan pengukuran kinerja, target yang ditetapkan dan sinkroniasi
dengan manajerial. Terlebih diperlukannya perubahan budaya organisasi dimana setiap orang
harus menetapkan tujuan ini. Bahkan pelatihan ulang dan sistem penghargaan yang baru
dibutuhkan untuk merubah pandangan jangka pendek menjadi pandangan jangka panjang.

1.8 Manajemen Unit Bisnis Stratejik


Manajemen unit bisnis strategi berarti unit bisnis dalam entitas korporat yang berbeda
dengan unit bisnis strategi lainnya karena unit bisnis ini melayani pasar yang jelas dan
manajemen dapat melakukan perencanaan strategis dalam hubungannya dengan produk dan
pasar.
Strategi berarti memilih area pasar atau produk yang akan dimasuki atau ditinggalkan
dan bagaimana menjamin posisi bersaing yang baik dalam pasar atau produk yang ada.
Manajemen unit bisnis strategi terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Penilaian strategi
lingkungan eksternal, sumber daya, dan kemampuan internal dianalisa untuk
melihat faktor-faktor yang mempengaruhi penciptaan nilai organisasi. Dalam
penilaian strategi bagian yang harus diperhatikan, yaitu daya tarik industri,
kekuatan sumber daya, tahap hidup siklus potensi nilai.
2. Pilihan strategi
Strategi yang telah dipilih dikembangkan dan di evaluasi.

3. Penerapan strategi
Kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mendukung strategi yang telah disepakati
seperti perubahan struktur organisasi, perubahan sistem, motivasi dan komitmen.

1.9 Strategi Korporat


Tiingkatan strategi dalam perusahaan
Ketika sebuah perusahaan telah mengembangkan bisnisnya melalui unit bisnis strategis,
maka perusahaan mendelegasikan pemikiran strategi kepada penanggung jawab unit
bisnisnya. Namun apakah pusat persusahaan tetap memiliki perannya dalam merumuskan
strategi pada aktivitas bisnis yang berjalan? Pusat perusahaan (corporate centre) tentunya
memiliki peranan dalam aktivitas bisnis. Peranan corporate centre adalah sebagai berikut:
1. Portfolio planning, yaitu pengalokasian sumber daya kepada unit
bisnis/produk/wilayah pelanggan yang berpotensi memberikan penciptaan nilai
terbaik.
2. Mengatur drivers nilai strategis yang disebarkan oleh unit bisnis strategis.
3. Memberikan dan menanamkan filosofi yang mendalam serta tujuan pengelolaan.
4. Mengatur organisasi sehingga peraturan dan tanggung jawab dari setiap posisi
menjadi lebih jelas terkait dengan penciptaan nilai perusahaan.

1.10 Target dan Motivasi


Perusahaan harus memiliki tipe-tipe target penciptaan nilai yang berbeda-beda untuk
setiap tingkatan dalam organisasi. Untuk direksi, seharusnya hanya memperhatikan kinerja
perusahaan secara keseluruhan dari perspektif pemegang saham seperti total shareholder
return, wealth added index, market value added dan market to book ratio. Ketika target
diturunkan ke tingkat yang lebih rendah dari direksi, penetapan target dan penghargaan harus
dikaitkan agar dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai target.

Daftar Pustaka
G. Arnold, (2008). Corporate Financial Management 4th edition. Prentice Hall

Ikatan Akuntan Indonesia, Modul Chartered Accountant Manajemen Keuangan Lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai