Ikters PDF
Ikters PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
a. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari usia kehamilan
sampai dengan 4000 gram, lahir langsung menangis, dan tidak ada
2007).
Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
badan 2500-4000 gram, panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38
7
8
jaringan sub kutan cukup, rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala
nilai APGAR >7, bergerak aktif, bayi lahir langsung menangis kuat,
laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada, reflek (morro, rooting,
Segera setelah bayi lahir dan tali pusat diikat, kemudian bayi
langsung ke kulit ibu. Kontak kulit ibu dan bayi ini berlangsung
sendiri. Bayi diberi topi dan selimut di atasnya agar tetap terjaga
kehangatannya.
6) Memberi vitamin K
vitamin K1, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu
8) Identifikasi bayi
2. Ikterus Neonatorum
a. Pengertian
ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi
mulai tampak pada bayi baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dl
(Kosim, 2012).
merupakan tanda penting dari penyakit hati atau kelainan fungsi hati,
b. Klasifikasi
1) Ikterus Fisiologis
a) Warna kuning akan timbul pada hari kedua atau ketiga setelah
bayi lahir dan tampak jelas pada hari kelima sampai keenam
per hari.
otak).
2) Ikterus Patologis
fototerapi.
cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada neonatus kurang bulan.
Ikterus pada bayi baru lahir dapat merupakan gejala fisiologis atau
c. Etiologi
enterohepatik.
6) Ikterus akibat Air Susu Ibu (ASI). Ikterus akibat ASI merupakan
kemudian akan diresorbsi oleh usus. Bayi yang mendapat ASI bila
d. Patofisiologi
larut dalam lemak yang bersifat lipofilik yang sulit diekskresi dan
(Kosim, 2012).
ambilan sehingga bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan
2012).
Alatas, 2007).
17
Hemoglobin
Biliverdin
Bilirubin Diglukoronida
ekskresi Ginjal
Bilirubin Bilirubin
feses Indirek
Stercobilinogen
e. Faktor Predisposisi
membran sel saraf terhadap bilirubin atau kerentanan sel otak terhadap
(Nelson, 2012).
f. Faktor Risiko
g. Tanda Klinis/Laboratoris
matahari dan dengan menekan sedikit kulit yang akan diamati untuk
Alatas, 2007).
(Marmi, 2012).
darah, uji coombs direk, uji coombs indirek, kadar bilirubin total
2009).
Keterangan :
2. Daerah 1 (+)
3. Daerah 1, 2 (+)
Badan bagian
4. Daerah 1, 2, 3 (+)
di bawah lutut
5. Daerah 1, 2, 3, 4
(+) Telapak
h. Prognosis
bilirubin indirek telah melalui sawar darah otak. Pada keadaan ini
dan kern ikterus pada bayi cukup bulan yang sehat masih belum pasti.
Bilirubin indirek yang larut dalam lemak dapat melewati sawar darah
otak dan masuk ke otak dengan cara difusi apabila kapasitas albumin
Pada setiap bayi nilai persis kadar bilirubin yang bereaksi indirek
atau kadar bilirubin bebas dalam darah yang jika dilebihi akan bersifat
23
toksik tidak dapat diramalkan, tetapi kern ikterus jarang terjadi pada
Pada kern ikterus, gejala klinik pada permulaan tidak jelas, antara
lain dapat disebutkan yaitu bayi tidak mau menghisap, letargi, mata
2009).
ensefalopati biliaris dalam hal ini yang penting ialah pengamatan yang
patologis, yaitu :
darah ibu.
heperbilirubinemia.
hemolisis, anemia (Hb < 14 gr/dl) atau polisitemia (Ht lebih dari
hemolisis berat.
(3,0 mg/dl).
mencegah dan mengobati, sampai saat ini cara-cara itu dapat dibagi
breast feeding yaitu menyusui bayi dengan ASI (Air Susu Ibu).
25
feses dan urine. Untuk itu bayi harus mendapat cukup ASI. Seperti
pada ibu dengan dosis 90 mg/24 jam sebelum persalinan atau pada
dipecah dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah
dahulu oleh organ hati dan dapat dikeluarkan melalui urin dan
Rahardjo, 2012).
lebih fatal.
fototerapi, yaitu :
pada neonatus.
atau tidak.
terapi 24 jam.
12) Jika setelah pemberian terapi 100 jam bilirubin tetap tinggi
proses hemolisis.
sinar, yaitu :
ml/kg BB.
hariannya 10-20 %.
tindakan khusus.
30
dihentikan.
31
transfusi tukar darah adalah tindakan yang paling tepat (Marmi dan
Keterangan :
Untuk memperoleh data dasar secara lengkap pada bayi baru lahir
1) Data Subjektif
b) Keluhan Utama
adalah bayi malas minum, letargis, dan kulit bayi berwarna kuning
(Kosim, 2012).
c) Riwayat Penyakit
2007).
2005).
(2) Aktifitas : Pada bayi ikterus gerakan lemah, tidak aktif, dan
(3) Eliminasi : BAK biasanya pada bayi ikterus warna urin gelap
2008).
2) Data Objektif
a) Keadaan Umum
b) Vital Sign
Menurut Varney (2008) vital sign yang perlu dikaji pada bayi
normal.
(takipnea).
mengalami ketidakstabilan.
36
c) Pemeriksaan Fisik
(2) Muka : Tanda klinis pada bayi ikterus pada muka yaitu
(Varney, 2008).
(Varney, 2008).
d) Reflek
taktil pada pipi dan daerah mulut. Reflek rooting pada bayi
direk, uji coombs indirek, kadar bilirubin total dan direk, darah periksa
1) Diagnosis Kebidanan
Data Dasar :
a) Subjektif
b) Objektif
suhu tubuh.
2) Masalah
(Ngastiyah, 2005).
3) Kebutuhan
dengan cara ASI dimasukkan dalam botol susu, jika tidak mau
menghisap dot berikan pakai sendok dan jika tidak dapat habis berikan
menjemur bayi pada pagi hari di bawah sinar matahari pada pukul
07.00-09.00 WIB kurang lebih selama tiga puluh menit dengan mata
Mengantisipasi Penanganannya
2010).
tim kesehatan lain dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Kolaborasi
terapi (fototerapi atau transfusi tukar bila terdapat indikasi), serta petugas
selama kurang lebih tiga puluh menit pada pukul 07.00-09.00 WIB di
bawah sinar matahari dengan menutup mata dan genital bayi dan
tubuh.
tubuh bayi terkena sinar, kedua mata dan genital ditutup dengan
7) Awasi efek dari pemberian fototerapi yaitu BAB lebih sering dan encer
bilirubin dan darah pada bayi. Advis dokter spesialis anak telah dilakukan
untuk tindakan dan terapi yang harus diberikan pada bayi dengan ikterus
Evaluasi yang diharapkan pada bayi baru lahir dengan dengan ikterus
dengan kebutuhan pasien, warna pada kulit bayi sudah normal kemerahan
42
tidak kuning, bayi sudah dapat menyusu dengan adekuat, dan setelah
dilakukan fototerapi tidak terdapat efek samping yang terjadi pada bayi
asuhan pasien dalam rekam medis pasien sebagai catatan kemajuan atau
938/MENKES/SK/VIII/2007).
a. S : Subjective
menyusu dengan kuat, dan warna kuning pada tubuh bayinya sudah
b. O : Objective
c. A : Assessment
d. P : Planning
nadi), serta menimbang berat badan, jika reflek menghisap sudah baik
kuning, warna urin tidak gelap, warna feses tidak kuning terang, dan
pernapasan tidak takipnea (lebih dari 60 kali per menit) (Kosim, 2012).