Makalah Vitamin C

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya hanturkan kepada Allah SWT. Karena telah memberikan kita
kesehatan.
Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW. Karena dengan perjuangan dan jihad dari dakwah beliau sekarang kita
bisa merasakan nikmatnya iman dan islam dari agama yang beliau sebarkan. Dan semoga
kelak kita menjadi umat yang beliau syafaati di padang tandus yang tidak kita temui syafaat
selain dari beliau.
Makalah ini dibuat dengan judul “Vitamin C” diharapkan bisa membuat pembaca
mengerti tentang Vitamin C.
Makalah ini masih sangat sederhana dan masih banyak sekali ditemukan
kekurangan baik isi , atau kata yang kurang tepat dalam penyajiannya dan kami sangat
mengharap kritik dan saran untuk mrnyempurnakan makalah ini. Walaupun demikian
makalah ini juga sangat bermanfaat bagi kita karena dengan membaca makalah ini kita
mengetahui tentang Vitamin C. Demikian sebagai pengantar laporan ini.

Mahato sakti, 25 maret 2018


DAFTAR ISI
Kata Penggantar…………………………………………..…...………...………i
Daftar Isi .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ………………………......…………………………..……...3
1.2 Rumusan masalah …………………..........…………………………….…...5
1.3 Tujuan ………………………...………...................……………….….……5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Klasifikasi Vitamin................................................…….…..6


2.2 Vitamin yang Larut Dalam Air.................................................................….6
2.3 Peranan Vitamin C dalam tubuh ….........................................………..…..12
2.4 Pengaruhnya Vitamin C Pada Tubuh Manusi,,,,,,,,,,,,,..………………..….14
2.5 cara mengurangi konsumsi senyawa ………....………………………..….14
2.6 kekurangan dan kelebihan Vitamin C …………......………………....…...14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………...………………………….......................…16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Masalah
Asam askorbat oksidase atau disingkat askobase merupakan enzim yang hanya
mengkatalisis reaksi oksidasi asam askorbat saja, baiki asam askorbat alami ataupun sintesis,
tetapi tidak mengkatalisis senyawa yang lain misalnya sistein, glutation,tirosin dan
phenol. Enzim heksosidase tersebut mempunyai aktifitas optimal pada pH 5,6 – 5,9. Asam
askorbat oksidase dapat mengakibatkan defisiensi vitamin C akibat intake zat gizi yang
kurang dari makanan.
Vitamin atau vitamine mula-mula di utarakan oleh sang ahli kimia pola, dia yang
bernama Funk, yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam amina itu
adalah suatu amina yang sangat vital. Dan dari kata tersebut lahirlah istilah vitamine atau
vitamin. Kini vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organic yang tidak termasuk
dalam golongan protein, karbohidrat, maupun lemak dan terdapat dalam jumlah kecil dalam
bahan makanan tapi sangat penting bagi beberapa fungsi tubuh untuk menjaga kelangsungan
kehidupan serta pertumbuhan.
Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relative sangat kecil,
dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, di antaranya ada yang berbentuk provitamin
atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif.
Segara setelah diserap oleh tubuh, provitamin mengalami perubahan kimia sehingga menjadi
satu atau lebih bentuk yang aktif. Vitamin tersebut pada umumnya dapat dikelompokkan
dalam dua golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam
lemak. Dan dalam makalah ini akan mencoba membahas tentang vitamin yang larut dalam
air.
Oleh karna itu kebutuhan vitamin dalam tubuh harus terpenuhi. Dalam aktivitas
sehari-hari tubuh sangat memerlukan vitamin yang digunakan sebagai pengatur metabolisme
dalam tubuh terutama vitamin c (asam askorbat).
Pada makalah ini akan dibahas tentang kegunaan, kekurangan, kelebihan, serta
sumber-sumber bahan pangan yang mengandung vitamin c (asam askorbat).
Ascorbic acid (asam askorbat) adalah salah satu senyawa kimia yang
membentuk vitamin C. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang larut dalam air dan
memiliki sifat-sifat antioksidan. Nama askorbat berasal dari akar kata a- (tanpa)
dan scorbutus (skurvi), penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin C. Pada tahun 1937,
hadiah Nobel dalam bidang kimia diberikan kepada Walter Haworth atas hasil kerjanya
dalam menentukan struktur kimia asam askorbat. Pada saat penemuannya pada tahun 1920-
an, ia disebut sebagai asam heksuronat oleh beberapa peneliti. (Kim DO, Lee KW, Lee HJ,
Lee CY. 2002).
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit.
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam
askorbat. (Davies MB, Austin J, Partridge DA. 1991).
Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal
berbagai radikal bebas. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah
teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk, merupakan sumber
utama vitamin ini.
Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada
tahun 1932ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat
[rujukan?]
mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam
Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau
asam askorbat dikenal perananny dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap
infeksi.[2] Pada beberapa penelitian lanjutan ternyata vitamin C juga telah terbukti berperan
penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua peneliti di Texas Woman's
University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih
tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih
rendah. (Gyorgi AS. 1931).

I. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan klasifikasi Vitamin ?
2. Apa saja Vitamin yang Larut Dalam Air ?
3. Apa Peranan vitamin C dalam tubuh ?
4. Apa pengaruhnya Vitamin C pada tubuh manusia?
5. Bagaimana cara mengurangi konsumsi senyawa ini ?
6. Bagaimana kalau kekurangan dan kelebihan Vitamin C ?

I.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami tentang Defenisi Vitamin C, dan
bagaimana pengaruh Vitamin C pada manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Klasifikasi Vitamin
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal.1 Sedangkan dalam buku Dasar-Dasar Biokimia
jilid 1, pengertian vitamin adalah senyawa organic dalam jumlah mikroyang sangat esensial
dalam fungsi kebanyakan bentuk tubuh, tetapi tidak dapat disintesa oleh beberapa organisme
dan harus di peroleh dari luar tubuh.2 Sebagai pengecualian adalah vitamin D yang dapat
dibuat dalam kulit asalkan kulit cukup terkena sinar matahari.
Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan
B.3 Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi
enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk
regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan
pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin. Setiap
orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orang tua, orang yang menderita
penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa vitamin
dalam makanan mereka sehari-hari.

2.2 Vitamin yang Larut Dalam Air


Vitamin ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama
berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan.
Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih
dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan
penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan
dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.4
a.Vitamin C
Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk
kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari
bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena
sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan
vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai. Oksidasi akan terhambat bila vit C
dibiarkan dalam
keadaan asam atau pada suhu rendah. Kelenjar adrenalin mengandung vit C yang
sangat tinggi. Kelebihan vit C dibuah melalui air kemih.
Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932
ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-
Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937
untuk penemuan ini.5
Rumus bangun vitamin C,Reaksi metabolisme vitamin C. Sumber-sumber utama
Sayuran dan buah-buahan terutama buah segar dan buah yang mentah. Misalnya:
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis),
melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi dll. Peran Vit C
Oksidasi fenilalanin menjadi tirosin Reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran
pencernaan Mengubah asam folat menjadi bentuk aktif asam folinat Sintesa hormon2 steroid
dari kolesterolKekurangan Vitamin C. Kekurangan vit C menyebabkan penyakit sariawan
atau skorbut. Penyakit skorbut jarang pada bayi biasanya antara 6-12 bulan. Gejala-gejalanya:
terjadi pelunakan tenunan kolagen, infeksi dan demam. Juga timbul sakit, pelunakan dan
pembengkakan kaki bagian paha. Pada anak yang giginya telah tumbuh, gusi membengkak,
lunak dan terjadi pendarahan. Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah beberapa bulan
menderita kekurangan vit C dalam makanannya. Gejalanya: pembengkakan dan pendarahan
pada gusi, kaki menjadi lunak, anemia. Akibat yang parah adalah gigi menjadi goyah dan
dapat lepas. Penyakit sariawan yang akut disembuhkan dengan pemberian 100-200 mg vit C
per hari dalam beberapa waktu.7
Aktivitas Redoks Seluler Asam Askorbat
Asam askorbat adalah mikronutrien esensial yang diperlukan oleh sejumlah fungsi
seluler. Pentingnya mempertahankan kadar askorbat intraseluler ditunjukkan pada banyaknya
mekanisme potensial yang tersedia untuk mendaur ulang askorbat dari produk oksidasi AFR
dan DHA dengan satu dan dua elektron. Daur ulang askorbat menghabiskan NAD(P)H dan
GSH, melalui hal inilah askorbat dapat memengaruhi jalur metabolik. Misalnya, jalur pentosa
fosfat akan terstimulasi, karena menyuplai NADPH. Semakin jelas bahwa askorbat juga
dapat memodulasi jalur signaling dan memengaruhi ekspresi gen. Beberapa efek antara lain
peningkatan ekspresi kolagen oleh stabilisasi mRNA-nya, memengaruhi maturasi dan
diferensiasi sel, memodulasi faktor transkripsi NF-κB dan AP-1, serta memodulasi
pembentukan NO. Meskipun beberapa aksi ini tidak khas dan sangat tergantung kondisi,
namun cukup jelas bahwa askorbat bukanlah sekedar reduktor.
Sifat Asam Askorbat
Asam askorbat adalah lakton enam karbon yang secara struktural mirip glukosa.
Glukosa memicu sintesis asasm askorbat pada binatang yang mampu menyintesis asam
askorbat. Primata adalah salah satu dari sedikit binatang yang tidak memiliki kemampuan
untuk menyintesis asam askorbat dan harus memperolehnya dari makanan. Zat ini juga
diketahui sebagai vitamin C. Istilah asam askorbat berasal dari percobaan pada kasus scurvy
(penyakit defisiensi vitamin C) dimana “faktor skorbutik” digunakan untuk mendeskripsikan
suatu zat, yang sekarang dikenal sebagai vitamin C, ditemukan dalam buah jeruk yang dapat
mencegah timbulnya scurvy. Struktur asam askorbat dan hasil oksidasinya ditunjukkan pada
gambar 12.1. Karena hidroksil pada posisi C3 memiliki sebuah pKa 4.2, secara fisiologi pH
asam askorbat menunjukkan ion askorbat dan karenanya berhubungan dengan askorbat yang
dibahas kali ini. Kehilangan satu elektron akan mengakibatkan terbentuknya radikal bebas
askorbat (AFR) yang juga diketahui sebagai semi-dehidroaskorbat. Apabila tidak dibentuk
kembali menjadi askorbat, maka akan bermutasi dengan cepat menjadi dehidroaskorbat
(DHA). Dengan proses yang sama DHA dapat dibentuk dari oksidasi dua elektron askorbat.
Dengan demikian, sebagai donor elektron, askorbat dapat berperan dalam reaksi transfer satu
atau dua elektron. Askorbat dan AFR memiliki potensial untuk mereduksi satu elektron yang
cenderung rendah yaitu 282 dan -174 mV, dan memungkinkan kedua molekul ini untuk
bereaksi dan mereduksi berbegai spesies. Hal inilah yang menyebabkan askorbat menjadi
agen reduksi kuat dan sebagian besar fungsi biokimianya dihubungkan dengan sifat-sifat
reduksi. Hasil oksidasi askorbat akan mengalami daur ulang. Apabila tidak, cincin lakton
pada DHA akan pecah dan membentuk asam 2,3-diketogulonat dan akhirnya membentuk
asam oksalat sebagai hasil metabolik dan ekskretorik utama dari askorbat.Fungsi askorbat
telah dibahas dan hanya diringkaskan disini. Pada mamalia, askorbat dibutuhkan
dalam bentuk donor elektron untuk enam enzim yang memiliki aktivitas mono-
oksigenase atau di-oksigenase. Mono-oksigenase adalah dopamin β-hidroksilase, yang
merubah dopamin menjadi noradrenalin, dan peptidil-glisin α-mono-oksigenasae yang
merubah peptida dengan sebuah terminal C-glisin menjadi peptida dengan terminal C-amida.
Di-oksigenase adalah prolyly 4-hydroxylase, prolyl 3-hydroxylase, dan lysyl hydroxylase,
yang merubah residu prolin atau lisin menjadi residu yang terhidroksilasi selama proses
biosintesis kolagen; trimetillisin hidroksilase dan γ-butirobetaine hidroksilase, yang merubah
trimetillisin menjadi hidroksitimetillisin dan trimetilaminobutirat menjadi karnitin; dan
hidroksifenilpiruvat dioksigenase, yang merubah hidroksifenilpiruvat menjadi asam
homogentisat dalam katabolisme tirosin. Peran askorbat juga adalah sebagai sumber elektron
(seperti tembaga yang mengandung mono-oksigenase), atau untuk mereduksi kofaktor besi
pada bagian aktif di-oksigenase yang mengalami oksidasi besi selama siklus katalitik.
Askorbat memilki sifat antioksidan yang baik dalam mendeteksi spesies oksigen
reaktif (ROS) dan spesies nitrogen reaktif, serta mendaur ulang α-tokoferol yang teroksidasi.
Singkatnya, sistem in vitro telah menunjukkan askorbat sebagai pendeteksi superoksida,
hidroksil, hidrofilik peroksil, thiyl, dan radikal nitroksida sebaik asam hipoklorit dan
hidrogen peroksida. Hal ini telah dikemukakan secara rinci sebelumnya. Fungsi lain askorbat
adalah dalam metabolisme besi dengan mempertahankan besi pada tingkat reduksi askorbat
sehingga memicu penyerapan besi. Selain itu askorbat juga memobilisasi besi dari deposit
feritin.
Gejala klasik dari defisiensi askorbat, yang disebut scurvy, dapat secara langsung
dihubungkan dengan fungsi askorbat terutama dalam aksi enzim. Sebagai contoh, salah satu
dari gejala awal adalah kelelahan dan hal ini dapat dijelaskan dengan karnitin yang
diperlukan untuk siklus kelompok akil sapanjang mitokondria untuk β-oksidasi dan produksi
energi. Gejala yang paling khas dari scurvy adalah luka yang susah sembuh, hemoragik, dan
nyeri yang berhubungan dengan kekurangan kolagen. Hidroksilasi yang tidak sempurna pada
residu prolin dan lisin akan merusak bentuk normal tripel-heliks dan cross-linking dari serat
kolagen.
Aspek Nutrisi
Askorbat ditemukan terutama pada buah dan sayuran, dengan kandungan tertinggi
pada buah terdapat dalam jeruk dan berri, selain itu pada sayuran terdapat dalam sayur hijau
seperti brokoli, kol, taoge dan merica. Kebutuhan harian yang direkomendasikan untuk
askorbat pada pria dewasa berkisar 40 mg/hari untuk Inggris sampai 90 mg/hari untuk
Amerika dan meningkat sebanyak 35 mg/hari pada perokok untuk mengimbangi kenaikan
jumlah askorbat yang dirombak. Satu kali penyajian buah atau sayur dapat mengandung 30
mg askorbat, kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan makanan yang sehat. DHA juga terdapat
dalam makanan, terhitung ~10-20% dari vitamin C, sementara dapat juga dibentuk melalui
oksidasi askorbat pada traktus GI.
Absorpsi askorbat secara primer tergantung pada sodium-dependent vitamin C transporter
(SVCT1) pada traktus GI atas. Proses ini efisien dan spesifik serta membutuhkan dua ion
untuk mentransfer satu molekul askorbat. DHA diabsorpsi melalui proses sodium-independen
yang difasilitasi proses difusi, dengan mekanisme yang belum diketahui. Pada penelitian
terhadap manusia, Levine menyatakan bahwa bioavailabilitas askorbat hampir 100% pada
dosis 15-200 mg. Dengan demikian, bioavailabilitas berkurang seiring dengan peningkatan
dosis sampai ~50% untuk dosis 1 gr, dan ~20% untuk dosis 5 gr. Dalam sel intestinal yang
dikultur, pemaparan askorbat jangka panjang menyebabkan berkurangnya ekspresi
transporter askorbat intestinal SVCT dalam sel CaCo-2, yang mungkin dapat menjelasakan
penurunan bioavailabilitas pada dosis tinggi. Hal ini serupa dengan askorbat dosis tinggi yang
akan menyaturasikan sistem transpor. Flavonoid seperti quercitin telah diketahui dapat
menghambat uptake askorbat. Bioavailabilitas askorbat yang berasal dari makanan memiliki
kesamaan dengan askorbat sintetik. Faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas adalah
glukosa, yang menghambat absorpsi askorbat tapi tidak menghambat absorpsi DHA, dan zat
apapun yang dapat menghancurkan askorbat. Tidak terdapat data yang menjelaskan tentang
bioavailabilitas DHA. Setelah absorpsi enterosit, askorbat ditransfer sepanjang membran
basolateral ke dalam peredaran darah melalui sodium-dependent vitamin C transporter 2
(SVCT2). Askorbat setara dengan 95% vitamin C di dalam darah dan apabila tidak terdapat
transfer protein tetap mampu untuk beredar bebas dan berhubungan dengan ruang
intraseluler.
Transporter askorbat SVCT1 dan 2 juga berperan dalam uptake seluler. Karena
beberapa jaringan mengakumulasi askorbat, proses transfer harus melawan gradien
konsentrasi. Lokalisasi spesifik dalam jaringan menggambarkan fungsi utama askorbat untuk
jaringan tersebut. Jaringan yang aktif mengakumulasi askorbat adalah adrenal, leukosit, sel
mesenkim (otot, kartilago, dan sel tulang), pituitary, paru, hati, dan mata. Transfer DHA
tergantung pada sodium dan energi serta melalui transporter GLUT1 dan GLUT3. Transfer
DHA diketahui lebih cepat 10 kali lipat dibandingkan askorbat dalam netrofil. Sekali
ditransfer, DHA segera direduksi menjadi askorbat, dan dengan demikian mencegah
pembalikan transfer. Askorbat yang dilepaskan dari sel dapat diabaikan.

2.3 Peranan Vitamin C dalam tubuh


Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh
manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan
kecil, dan luka ringan.
Buah jeruk, salah satu sumber vitamin C terbesar.
Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan
mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di
seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan
pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil
akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa
yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, baik
di mulut maupunperut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas,
perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di
samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain,
seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.

Konsumsi

Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada


kebiasaan hidup masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya
adalah merokok, minumkopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat
antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan
merokok menghilangkan 25% vitamin C dalamdarah. Selain nikotin senyawa lain yang
berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu stres,demam, infeksi, dan berolahraga
juga meningkatkan kebutuhan vitamin C.
Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi
beraneka buah dansayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, ke
ntang, ikan, dan hati.
Sifat-sifat:
a) Asam askorbat menunjukkan metallo-enzim, larut dalam garam dan mempunyai berat
molekul 150.000.
b) Ko-enzim mengandung 6 atom tembaga untuk setiap molekul protein.
c) Seiring dengan kenaikan kadar tembaga, elemen ini membentukbagian dari enzim.
d) Dengan kenaikan suhu 10 °C (diatas nol) jumlah vitamin yang dioksidasikan naik 2-
2,5 kalinya, dan aktifitas optimal didapatkan didaptkan pada suhu sekitar 38 °C. Asam
askorbat oksidase berperan dalam batas yang luas dari pH 4-7, tetapi pengaruh maksimal
adalah antara pH 5,6 – 6,0 dan jika ph diturunkan 2,0 maka enzim menjadi inaktif.
Terdapat pada bahan makanan:
Tanaman kobis Cucurbita mexima (labu), ketimun, apel, selada, cress (sejenios seledri
yang daunnya pedas) buah persik, bunga kol, sejenis bayam, kacang hijau, kapri, wortel,
kentang, pisang, tomat, beet dan koherabsi. Cucurlistacea (ketimun, labu, dan melon kuning)
lebih kaya akan asam askuorbat oksidase daripada spesies yang lain.
2.4 Pengaruhnya Vitamin C Pada Tubuh Manusia
Tanaman juga mengandung beberapa senyawa yang mencegah oksidasi atau
mereduksi asam askorbat sehingga tanaman menjadi miskin vitamin C. Secara umum
kandungan asam askorbat berbanding terbalik dengan aktifitas asam askorbat oksidase. Asam
askorbat oksidase dapat mengakibatkan defisiensi vitamin C akibat intake zat gizi yang
kurang dari makanan
2.5 Cara Mengurangi Konsumsi Senyawa Ini
Kerja enzim dihambat oleh pemanasan enzim selamam 1 menit pada suhu 100 °C dan
sangat berkurang oleh perlakuan sulfur dioksida dan dalam larutan gula pekat, enzim juga
dihambat sangat kuat oleh flavonoids dari buah – buahan.
Kekurangan & Kelebihan Vitamin C (asam askorbat) Vitamin C (asam askorbat) terdapat
dalam buah-buahan asam, tomat, kentang, kubis dan cabe hijau.
Vitamin C diperlukan untuk pembentukan jaringan ikat. Vitamin C membantu penyerapan
zat besi dan membantu penyembuhan luka bakar atau luka lainnya. Seperti halnya vitamin
E, Vitamin C juga merupakan antioksidan.
2.6 Kekurangan Dan Kelebihan Vitamin C
Kebutuhan akan Vitamin C meningkat secara berarti dan merupakan resiko terjadinya
kekurangan pada berbagai keadaan berikut:
1. Kehamilan
2. Menyusui
3. Tirotiksikosis (hiperaktivitas kelenjar tiroid)
4. Berbagai jenis peradangan
5. Pembedahan
6. Luka bakar.
Pada bayi yang berusia 6-12 bulan, kekurangan Vitamin C dalam susu formula atau makanan
padatnya dapat menyebabkan scurvy.
Gejala awalnya berupa rewel, nyeri jika badannya bergerak, kehilangan nafsu makan dan
tidak mengalami penambahan berat badan.
Tulang-tulangnya tipis/kecil dan sendi-sendinya menonjol. Yang khas adalah terjadinya
perdarahan dibawah jaringan pelindung tulang dan di sekitar gigi.
Pada orang dewasa, scurvy bisa terjadi apabila melakukan diet, yang hanya mengandung
daging dan tepung atau teh, roti bakar dan sayuran kalengan, yang kesemuanya merupakan
makanan yang khas dimakan oleh orang tua yang tidak bernafsu makan. Setelah beberapa
bulan mengkonsumsi makanan tersebut, akan terjadi perdarahan dibawah kulit, terutama di
sekitar akar rambut, dibawah kuku jari tangan, di sekitar gusi dan di dalam
persendian. Penderita akan tampak depresi, lelah dan lemah. Tekanan darah dan denyut
jantung menjadi naik turun (berfluktuasi). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar Vitamin
C yang sangat rendah. Pada bayi dan orang dewasa, scurvy diobati dengan Vitamin Cdosis
tinggi selama 1 minggu, diikuti dengan dosis yang lebih rendah selama 1 bulan.
KELEBIHAN VITAMIN C
Vitamin C dosis tinggi (500-10.000 miligram) telah dianjurkan untuk mencegah common
cold,skizofrenia, kanker, hiperkolesterolemia dan aterosklerosis.
Tetapi hal ini belum mendapatkan dukungan ilmiah yang cukup.
Dosis yang melebihi 1000 miligram/hari menyebabkan:
1. diare
2. batu ginjal pada orang-orang yang peka
3. perubahan siklus menstruasi.

Beberapa orang yang menghentikan asupan Vitamin C dosis tinggi secara tiba-tiba dapat
kembali mengalami scurvy.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Vitamin c merupakan vitamin yang tidak dapat dihasilakan oleh tubuh dan harus
didapatkan dari bahan pangan.
Vitamin c sangat penting bagi tubuh karena selain sebagai antibodi atau mempertahan daya
tubuh vitamin c juga sebagai anti oksidan bagi tubuh.
Vitamin c merupakan vitamin yang larut dalam air dan lebih stabil bila berada dalam pH
asam.

Anda mungkin juga menyukai