Laporan On 1
Laporan On 1
1
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................... 4
B. Tujuan.................................................................................................. 5
C. Manfaat............................................................................................... 5
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan anak usia dini, dasar,
dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
peserta didik sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas pendidikan di
sekolah. Pentingnya peran guru dalam pendidikan diamanatkan dalam Undang–
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang
mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai
aktualisasi dari profesi pendidik.
Untuk merealisasikan amanah undang-undang sebagaimana dimaksud,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan program peningkatan
kompetensi bagi semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum
bersertifikat. Untuk melaksanakan program tersebut, pemetaan kompetensi telah
dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) di seluruh Indonesia sehingga dapat
diketahui kondisi objektif guru saat ini dan kebutuhan peningkatan kompetensinya.
Pada tahun 2017, Ditjen GTK mengembangkan Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan yang merupakan kelanjutan dari Program Guru
Pembelajar dengan tujuan utama untuk meningkatkan kompetensi guru yang
ditunjukkan dengan kenaikkan capaian nilai UKG dengan rata-rata nasional yaitu
70. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dilaksanakan berbasis
komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan (komunitas GTK).
Pemberdayaan komunitas GTK, dalam hal ini Pusat Kegiatan
Gugus/Kelompok Kerja Guru (KKG)/Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP)/Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK)/Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKKS)/Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), merupakan salah satu
prioritas Ditjen GTK. Oleh karena itu dalam rangka pemberdayaan komunitas GTK,
Ditjen GTK melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dalam hal ini Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)
dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (LPPPTK
KPTK), serta Dinas Pendidikan atau instansi publik lainnya menyelenggarakan
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang berbasis komunitas GTK.
Mengingat penyelenggaraan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
membutuhkan biaya yang sangat besar, pelaksanaan program ini diharapkan tidak
hanya didanai oleh anggaran pemerintah pusat, namun melibatkan juga anggaran
pemerintah daerah, lembaga swasta/BUMN melalui Corporate Social Responsibility
4
(CSR), serta pembiayaan mandiri dari peserta.
B. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
antara lain :
C. MANFAAT
Manfaat pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
antara lain :
1. Meningkatkan profesionalisme guru.
2. Meningkatkan keterampilan guru dalam kegiatan pembelajaran
3. Meningkatkan pemahaman guru terhadap perkembangan peserta didik dan
tindakan yang harus diambil untuk meningkatkan potensi peserta didik.
4. Membantu para guru dalam mengkaji materi kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional yang dimiliki guru.
5. Membantu guru dalam mengkaji materi-materi pelajaran yang dianggap sulit.
BAB II
5
ON THE JOB LEARNING
6
kegiatan pelatihan yang pembelajarannya dilakukan sebagian secara tatap muka
dan sebagian dilakukan secara mandiri. Kegiatan pembelajaran pada moda ini
terdiri dari kegiatan In-Service Training (In) 1, kegiatan On-the-Job Learning (On)
dan kegiatan In-Service Training (In) 2.
Kegiatan In-Service Training (In) adalah pembelajaran melalui kegiatan tatap
muka antara peserta dengan fasilitator. Kegiatan tatap muka di awal kegiatan diberi
istilah In-1, sementara kegiatan tatap muka di akhir kegiatan diberi istilah In-2.
Materi pada kegiatan In-1 dan In-2 dijelaskan pada bagian struktur program.
Kegiatan On-the-Job Learning (On) merupakan kelanjutan proses
pembelajaran dari kegiatan In-1. Pada saat On peserta melakukan pendalaman
materi dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pada saat In-1.
BAB III
7
PENUTUP
LAMPIRAN