Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

PENDIDIKAN IPS SD II

OLEH :

BONI ASRI

14129133

14 BKT 09

DOSEN PENGAMPU :
DRS. ARWIN, M.PD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
I. Standar Komptensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

II. Kompetensi Dasar


1. Menghargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

III. Indikator
2.3.1 Menyebutkan tokoh-tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
(Ranah Kognitif)
2.3.2 Menjelaskan peran Soekarno dalam memproklamasikan kemerdekaan.
(Ranah Kognitif)
2.3.3 Menjelaskan peran M. Hatta dalam memproklamasikan kemerdekaan.
(Ranah Kognitif)
2.3.4 Menjelaskan peran Ahmad Soebarjo dalam memproklamasikan
kemerdekaan. (Ranah Kognitif)
2.3.5 Menjelaskan peran Tadashi Maeda dalam memproklamasikan
kemerdekaan. (Ranah Kognitif)
2.3.6 Menyebutkan jasa pahlawan proklamasi kemerdekaan dengan benar
(Ranah Kognitif)
2.3.7 Menjelaskan cara menghargai jasa atau peran tokoh pahlawan dalam
memproklamasikan kemerdekaan. ( Ranah Afektif)
2.3.8 Mendemonstrasikan cara menghargai jasa atau peran pahlawan porklamasi
kemerdekaan. (Ranah Psikomotor)

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Dengan tanya jawab, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh proklamasi
kemerdekaan dengan tepat.
2. Dengan kegiatan berdiskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan peranan
Soekarno dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan benar
3. Dengan kegiatan berdiskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan peranan M.
Hatta dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan benar
4. Dengan kegiatan berdiskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan peranan
Ahmad Soebarjo dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan benar
5. Dengan kegiatan berdiskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan peranan
Tadashi Maeda dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan benar
6. Dengan kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan jasa tokoh
dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan benar.
7. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan cara menghargai jasa
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan benar.
8. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mendemonstrasikan cara menghargai
jasa tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan benar.

V. Metode Pembelajaran
1. Ceramah,
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan

VI. Model Pembelajaran


Model : Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (tiap anggota kelompok 5-6
orang)
2. Materi pelajaran yang dibagikan diberikan kepada siswa dalam bentuk
teks yang telah dibagi menjadi sub bab
3. Setiap anggota kelompok membaca sub bab
4. Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya
5. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asal bertugas
mengajar teman-temannya
6. Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan
berupa kuis individu.

VII. Pendekatan Inquiri


Langkah-langkah :
1. Orientasi terhadap masalah
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan informasi
5. Menguji hipotesis
6. Menyimpulkan

VIII. Fakta
1. Tokoh proklamasi kemerdekaan
2. Jasa dan peran pahlawan proklamasi kemerdekaan
3. Cara menghargai jasa dan peran pahlawan proklamasi kemerdekaan

IX. Konsep
a. Nama-nama Tokoh Proklamasi Kemerdekaan
1. Ir. Soekarno

2. Drs. Muhammad Hatta

3. Mr. Achmad Soebardjo

4. Laksamana Tadashi Maeda

5. Fatmawati

6. Latif Hendraningrat

7. Chaerul Saleh

8. Wikana

9. Sukarni

10. Sayuti Melik

11. B.M Diah

12. Sultan Syahrir

b. Cara Menghargai Jasa Para Pahlawan


1. Memakamkan pahlawan di tempat terhormat
2. Mengabadikan nama para pahlawan sebagai nama jalan, gedung, dan
sebagainya.
3. Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan bangsa.
X. Generalisasi
a. Tokoh-tokoh Proklamasi
1. Ir. Soekarno

Lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ia memperoleh

gelar insinyur dibidang teknik sipil dari Bandung Technical College (ITB

sekarang). Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir.Soekarno yang didampingi oleh

Drs.Moh.Hatta membacakan teks proklamasi Kemerdekaan RI. Oleh karena

itu ia disebut sebagai tokoh proklamator. Ir.Soekarno juga di percaya untuk

menjabat sebagai Presiden RI.

Ir.Soekarno sangat berperan dalam usaha perjuangan mempertahankan

kemerdekaan yang antara lain sebagai berikut :

a. Pada tanggal 29 Agustus 1945 , Presiden Soekarno membentuk BKR

(Badan Keamanan Rakyat) . Tujuan pembentukan BKR adalah untuk

menjaga dan memelihara keamanan serta ketertiban di daerah-daerah RI.

Anggota BKR terdiri dari bekas anggota PETA, HEIHO, Barisan pemuda,

Polisi, dan sebagainya.

b. Pada tanggal 19 September 1945 , Ir.Soekarno melakukan pidato pada

rapat raksasa yang diselenggarakan di Lapangan IKADA (Ikatan Atletik

Jakarta) , sekarang disebut lapangan monas. Beliau menyerukan kepada

seluruh rakyat agar tetap tenangdan menaati perintah-perintah dan

kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah. Semangat dan perjuangan harus

tetap dipertahankan agar bangsa Indonesia bisa mengusir penjajah dan

mempertahankan kemerdekaan serta keamanan negara.

c. Ketika sekutu menduduki Indonesia , Ir.Soekarno berkali-kali melakukan

perundingan dengan mereka.


d. Setelah Agresi Militer belanda II , Ir.Soekarno sempat memberikan

mandat kepada Menteri kemakmuran, Syafrudin Prawiranegara, untuk

mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

e. Ketika RI menjadi negara serikat , Ir.Soekarno dipercaya sebagai presiden

RIS . kemudian ketika RIS kembali ke bentuk republik , Ir.Soekarno

dipercaya sebagai Presiden RI.

2. Drs. Muhammad Hatta

Lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukit Tinggi , Sumatra Barat.

Merupakan seorang ahli Ekonomi. Beliau berhasi mensirikan koperasi-koperasi

di Indonesia. Sehingga beliau di sebut sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Drs. Moh.Hatta juga adalah Proklamator Indonesia . Beliau mendampingi

Ir.Soekarno dalam membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI.

Drs.Moh.Hatta sangat berperan dalam usaha perjuangan mempertahankan

kemerdekaan indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Ir.Soekarno dan Drs.Moh.hatta dikenal dengan Dwi Tunggal . Mereka berdua

selalu bersatu dalam perjuangan mengusir penjajah dari Bumi Indonesia.

b. Setelah Indonesia merdeka ,Drs.Moh.hatta diangkat menjadi wapres. Ketika

Indonesia masih berbentuk serikat, Drs.Moh.Hatta menjabat sebagai Perdana

Menteri RIS. Ketika Indonesia kembali ke republik, beliau dipercaya lagi

menjadi Wakil presiden RI.

c. Saat berlangsung Konfrensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda,

Drs.Moh.hatta menjadi pemimpin utusan Indonesia. Kemudian pada bulan

Desember 1949 , beliau kembali ke Belanda untuk menandatangani naskah

pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.


3. Mr. Achmad Soebardjo

Beliau termasuk tokoh penting dalam sejarah perjuangan Indonesia dalam

memproklamasikan kemerdekaan. Beliau lahir tanggal 23 Maret 1897 di

Karawang Jawa Barat. Beliau terkenal sebagai konseptor naskah teks proklamasi

dan pembukaan UUD 1945. Berikut merupakan riwayat Mr.Ahmad Soebardjo

dalam peristiwa proklamasi.

a. Anggota panitia kecil atau panitia sembilan yang berhasil merumuskan

Piagam Jakarta dan juga sebagai anggota PPKI.

b. Mr.Ahmad Soebardjo berhasil menjembatani perbedaan pendapat antara

golongan muda dan golongan tua di Rengasdengklok.

c. Beliau juga merupakan konseptor yang ikut menyumbangkan pikirannya

dalam penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan, yaitu pada kalimat

pertama yang berbunyi : “ Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan

kemerdekaan Indonesia”.

4. Laksamana Tadashi Maeda

Seorang Perwira Angkatan Laut Jepang dengan jabatan Wakil Komandan

Angkatan Laut Jepang di Jakarta. Ia merupakan teman baik Mr. Akhmad

Soebardjo dan bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu,

rumahnya dijadikan sebagai tempat pertemuaan para pejuang Indonesia untuk

merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945.

5. Fatmawati

Fatmawati merupakan istri Presiden Soekarno . Lahir di Bengkulu tahun

1923. Dan wafat pada tahun 1980.Fatmawati selalu mendampingi Ir.soekarno

dalam banyak kegiatan kenegaraan maupun kegiatan keluarga. Beliau juga yang

menjahit bendera Merah-Putih yang dikibarkan pada jam 10.00 WIB di


Pegangsaan Timur No.56, Jakarta. Untuk mengabadikan jasa-jasanya, nama

fatmawati dijadikan nama rumah sakit di Jakarta Selatan.

6. Latif Hendraningrat

Seorang pejuang kemerdekaan. Pada masa pendudukan Jepang menjadi

anggota Peta (Pembela Tanah Air). Beliau adalah penggerek Bendera Merah

Putih tanggal 17 Agustus 1945. Beliau membawa Ir Soekarno dan Drs. M. Hatta

ke Rengas dengklok Karawang

7. Chaerul Saleh

Seorang aktivis pemuda dalam pergerakan nasional Ia dilahirkan tanggal

13 September 1916 di Sawahlunto, Sumatera Barat. Ia menjadi anggota Angkatan

Muda Indonesia pada saat pendudukan Jepang, tetapi akhirnya ia sangat dibenci

oleh pihak Jepang. Ia menjadi pemimpin pertemuan di gedung Bakteriolog

Jakarta (sekarang Universitas Indonesia) yang menginginkan kemerdekaan tanpa

ada peran dari PPKI. Menurutnya, PPKI merupakan bentukan Jepang.

8. Wikana

Aktif dalam organisasi kepemudaan pada masa Jepang. Ia dilahirkan

tanggal 13 September 1916 di Sumedang Jawa Barat. Ia merupakan wakil dari

golongan muda yang menghadap Ir. Soekarno bersama Darwis untuk

menyampaikan hasil rapat para pemuda Indonesia di gedung Bakteriologi. Ia juga

ikut mengusulkan agar proklamasi diadakan di Jakarta.

9. Sukarni

Dilahirkan tanggal 14 Juli 1916 di Blitar, Jawa Timur. Ia aktif sebagai

anggota organisasi pemuda Angkatan Baroe Indonesia dan Gerakan Rakyat Baru

yang bertujuan Indonesia Merdeka. Selama pendudukan Jepang, ia bekerja di

kantor berita Domei, Sandenbu, dan kantor pusat Seinendan. Ia juga mengusulkan
agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta

sebagai wakil bangsa Indonesia.

10. Sayuti Melik

Moh. Ibnu Sayuti atau lebih dikenal dengan Sayuti Melik lahir di sleman

Yogyakarta 22 november 1908. Ia merupakan pengetik naskah proklamasi

kemerdekaan RI. Dia adalah suami dari Soerastri Karma Trimurti, seorang aktivis

dan wartawan perempuan di zaman pergerakan dan setelah kemerdekaan.

11. B.M Diah

Nama asli dari B.M. Diah adalah burhanuddin Moh. Diah. Dia tokoh yang

berperan dalam menyiarkan kabar berita Indonesia ke seluruh penjuru tanah air

dan beliaupun merupakan salah satu saksi dalam perumusan naskah proklamasi.

12. Sultan Syahrir

Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan, dan perdana

menteri pertama RI. Syahrir dilahirkan di Bukit Tinggi. Pada zaman Jepang,

Syahrir memutuskan untuk tidak beker-ja sama dengan pemerintah Jepang.

Beliau salah satu tokoh yang berani mengambil risiko mencari bermendengarkan

berita radio. Syahrir adalah salah satu tokoh yang paling awal mengetahui berita

Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah beliau mengetahui berita tersebut beliau

mendesak Sukarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di

luar rapat PPKI.


b. Cara Mengahargai Jasa dan Peran Pahlawan Proklamasi Kemerdekaan

Sikap menghargai pahlawan ini harus kita tanamkan sejak dini.

Pemerintah Indonesia pun mengharagai jasa-jasa para pahlawan, termasuk

para tokoh pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Berikut beberapa

cara menghargai jasa para pahlawan.

1. Memakamkan pahlawan di tempat terhormat, yakni di makam pahlawan.

Para pahlawan layak dihormati dengan dikuburkan di taman makam

pahlawan. Ada banyak sekali taman makam pahlawan. Di antaranya;

Jakarta, Taman Makam Pahlawan ada di Kalibata, Jakarta dan masih

banyak yang lainnya.

2. Mengabadikan nama para pahlawan sebagai nama jalan, gedung, dan

sebagainya. Contohnya Universitas Diponegoro, UIN (Universitas Islam

Negeri) Sunan Kalijaga, Yogyakarta (D.I. Yogyakata), UIN Alauddin,

Makassar (Sulawesi Selatan) dll.

3. Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan

bangsa. Misalnya, memperingati Hari Pahlawan, Hari Kemerdekaan, Hari

Kartini, Hari Kebangkitan Nasional, dan lain-lain.

c. Mendemonstarsikan Cara Menghargai Jasa atau Peran Pahlawan


Proklamasi Kemerdekaan

Beberapa tindakan atau sikap sikap yang merupakan tindakan dalam

meneladani sikap pahlawan antara lain sebagai berikut :

1. Sikap rela berkorban

Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya

kesediaan dan keikhlasan dalam memberikan sesuatu yang dimiliki untuk


orang lain. Bentuk-bentuk perbuatah rela berkorban dalam kehidupan

sehari-hari, antara lain sebagai berikut:

a. Menyisihkan uang untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena

bencana alam.

b. Membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti pajak

kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan

c. Merelakan sebagian tanahnya untuk pembangunan irigasi dengan

memperoleh penggantian yang layak.

d. Membantu pekerjaan orang tua atau orang yang disekitarnya dengan

ikhlas

2. Berani dalam Kebenaran

Berani karena sesuatu yang dilakukan itu benar dan baik; sebaliknya

takut kalau sesuatu yang dilakukan salah menurut yang seharusnya.

Bentuk-bentuk perbuatah berani dalam kebenaran dalam kehidupan sehari-

hari, antara lain sebagai berikut:

a. Menghormati hak-hak orang lain.

b. Memuji keberhasilan orang lain dan memberi kritik yang membangun

atas kegagalan orang lain.

c. Berlaku dan berbuat manusiawi, dalam arti menghargai harkat dan

martabat manusia.

d. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

e. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain.

3. Berjiwa besar

Berjiwa besar artinya Menerima kemenangan dan kekalahan

dengan lapang dada. Karena dengan sikap berjiwa besar dalam hidup ini,
kita dapat meredam dan menghindari konflik. Kita harus berani mengakui

orang atau kelompok lain lebih kuat dan pantas menang. Kita tidak boleh

sombong jika menang. Sebaliknya, kita juga tidak boleh patah semangat

jika mengalami kekalahan. Bentuk-bentuk perbuatah berjiwa besar dalam

kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut:

a. Meminta maaf atas segala kesalahan yang dilakukan.

b. Cepat belajar dari kesalahan dan tidak terlalu lama berkubang dalam

rasa penyesalan

c. Tidak berputus asa, bahkan menjadikan kegagalan sebagai pemicu

terhadap kesuksesan-kesuksesan di masa berikutnya.

4. Cinta Tanah Air

Rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa

menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap

individu pada negara tempat dimana ia tinggal. Bentuk-bentuk perbuatah

cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut

a. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan

kita serta menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan.

b. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air

dan bangsa Indonesia.

c. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda,

bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain

sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai