Di dalam pelaksanaan proyek-proyek besar sering dijumpai alat-alat angkutan yang khusus
untuk mengangkut material secara besar-besaran. Alat-alat angkut tersebut antara lain:
truck/dump truck, wagon-trailer, lori dan sebagainya, yang pemakaiannya disesuaikan dengan
macam pekerjaan yang dihadapi.
1. Truk/ dumptruck
Truk digunakan sebagai alat pengangkutan dengan pertimbangan atas kemampuannya untuk
bergerak cepat, memepunyai kapasitas yang tinggi, flexible dan biaya operasi yang relatif
murah.
Sebagai persyaratan pemakaian truk sebagai alat pengangkutan yang baik dan efektif ialah
adanya jalan angkut yang rata dan cukup keras permukaannya.
Pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi sipil, umumnya dipergunakan jenis truk yang dapat
menumpahkan sendiri muatan dari badannya. Truk-truk semacam ini dinamakan dump trucks
atau tipping truck.
Penumpahan (dumping) muatan dilakukan dengan cara mengangkat badan truk dengan alat
hidrolis yang dinamakan hydraulic ram.
Kapasitas dump truck dinyatakan dalam ton atau m3 keadaan truck atau heaped. Kapasitas
heaped ini berubah-ubah menurut jenis bahan yang dimuat, sedangkan kapasitas struck pda
umumnya tetap besarnya. Kadang-kadang kapasitas suatu truk dapat diperbesar dengan
menambah tinggi dinding body. Akan tetapi disarankan cara tersebut sedapat mungkin
dihindari, karena akan mempertinggi biaya eksploitasi truk yang berupa penambahan
pemakaian bahan bakar, memepercepat keausan ban dan bagian vital dari mesin (kopling,
gear dan lain-lain)
Contoh:
- Excavator ¾ cuyd (kapasitas rata-rata yang terjadi), bekerja dengan swing 90º dengan
cycle time sebesar 21 detik (dapat dihitung berdasarkan actual output/produksi nyata)
- Tersedia dumptruck dengan kapasitas 3 – 6 - 15 cuyd, dan travel time dihitung = 6 menit
(dianggap sama untuk hauling dumping returning).
Dianggap semua kapasitas dalam “rated capacity”.
Hitung jumlah trk yang dibutuhkan untuk melayani excavator, dan tinjau masing-masing
efficiency-nya!
Perhitungan:
Loading time untuk 6 unit truk = 6 x 1,4 =8,4 menit > 7,4 menit
Waktu hilang tiap cycle time truk = (8,4 -7,4) = 1 menit (truk harus menunggu
giliran diisi)
Kesimpulan:
Bila dipakai jumlah truk 5,3 unit, maka: - efficiency truk = 100 %
- efficiency excavator < 100%
Loading time untuk 3 unit truk = 3 x 2,8 = 8,4 menit < 8,8 menit
Waktu hilang tiap cycle time truk = (8,8 – 8,4) = 0,4 menit (disini exacavator
yang menunggu truk)
Loading time untuk 4 unit truk = 4 x 2,8 = 11,2 menit > 8,8 menit
Waktu hilang tiap cycle time truk = (13 – 7) = 6 menit (disini exacavator yang
menunggu truk)
Waktu hilang tiap cycle time truk = (14 – 13) = 1 menit (truk menunggu giliran
diisi)
Contoh soal:
Suatu proyek jalan raya membutuhkan tanah untuk timbunan (fill) sebanyak 1,000,000 cuyds.
Distribusi:
Perhitungan:
Quarry I:
Rimpull = 38,4 x 104 = 3,993 lbs (harus < max. usable rimpull)
Quarry II:
Maximum gross load = beban yang dapat ditarik oleh 80% rimpul
- Alternatif:
a) Hitung dengan cara yang sama I
b) Hitung dengan cara “side board” II
Maka tambahan muatan = = 10,22 ton, apabila berat jenis tanah 2700
Misalkan ditambah volume tanah hanya 7 cuyds, maka kapasitas truk menjadi = 15 + 7 = 22 cuyds
- Kesimpulan:
- Harga per cuyd lebih murah dengan cara “side board”
- Tetapi kemungkinan maintenance truk pada cara side board akan lebih besar
- Jadi harus benar-benar diperbandingkan kedua cara di atas
Belt conveyor adalah alat pengangkut/pembawa yang berupah sabuk/tali, yang berjalan dan
digerakkan oleh mesin. Alat ini sering disebut juga denagn nama “ban berjalan”
Sedangkan kerugianya adalah bahwa sifat bahan yang diangkut harus berupah “bulk” (lepas),
seperti pasir, kerikil, batu pecah dan lain-lain
Kemampuan angkut (kapasitas) dari belt conveyor ini sangat tergantung dari:
Luas potongan melintang tersebut ditentukan oleh sudut dari trough idlers serta sudut muatan
yang besarnya berbeda untuk masing-masing bahan yang diangkut
Untuk dapat mengangkut muatan dengan baik, maka belt harus merupakan suatu saluran
yang bentuknya ditentukan oleh troughing idlers yang menyangga belt pada saat mengangkut
muatan.
Kecepatan belt saat mengakut muatan hendaknya dipilih sedemikian rupa, sehingga muatan
tidak tercecer ke samping pada waktu dituangkan. Pada table berikut ini disajikan berbagai
kecepatan yang dianjurkan untuk maisng-masing jenis bahan yang diangkut.
Fungsi utama idlers terutama adalah menyangga belt agar tidak melentur terlalu banyak pada
waktu berjalan mengakut muatan. Lenturan-lenturan itu akan menambah beban mesin
penggerak ban karena bertamah besarnya tahanan pada tumpuan belt.
Idlers yang digunakan pada belt conveyor adalah troughing idlers dan return idlers, sedang
diantara troughing idlers yang terakhir dengan head pulley biasanya dipasang transition idlers
sebagai bentuk antara troughing idlers dan head pulley yang datar tersebut.
Jarak antara dua idlers terutama tergantung dari lebar belt dan berat muatan persatuan
panjang belt. Pada table berikut ini, diberikan angka-angka mengenai jarak antara yang
Equipamento Pesados - 2018
Engenharia Civil, UNTL
Hugo Ximenes
dianjurkan bagi idlers dengan memperhatikan muatan pada masing-masing idlers serta
lenturan pada belt yang dimuati.
Apabila setengah jarak idlers seperti yang ditentukan dalam table 18, ternyata lebih besar dari
ketentuan-ketentuan diatas, amak diperlukan adanya suatu transition idlers. Hal ini untuk
menghindari agar tepi-tepi belt terlalu terkena tegangan yang besar.
Drive pulley dan belt dapat bekerja sebagai satu kesatuan gerak yang disebabkan oleh
geseran antara belt dengan oermukaan pulley, yang besarnya dapat dihitung sebagai berikut.
Gambar
Keterangan
F = luas bidang geser (panjang busur lingkaran yang berimpit dengan belt x panjang pulley),
yang dapat berubah kaena perubahan