Anda di halaman 1dari 4

Nama kelompok :

1. Askhabul Yamin (16040254058)


2. Meri Yulianingsih (16040254063)
3. Septi Novia Hesti (16040254074)
4. Nur Maulidah Hasanah (16040250476)
5. Dewi Rahayu (16040254063)

Tugas pendidikan karakter :


Implementasi pendidikan karakter di Universitas Negeri Surabaya

1. Membuang Sampah pada Tempatnya


Di lingkungan kampus khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas
Negeri Surabaya sering kali ditemui yang dengan santainya membuang sampah sembarangan.
Bahkan buang sampah tidak ditempatnya sudah merupakan kebiasaan sebagian mahasiswa.
Fenomena ini merupakan kenyataan yang sering kita hadapi walaupun terkesan
masalah sepele. Selain tidak buang sampah di tempatnya, kadang kita temukan juga ada yang
buang sampah pada pot bunga dan di selipkan di bawah meja perkuliahan. Nyantanya
dilingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum sendiri sudah di pasang papan yang bertulisan
larangan membuang sampah sembarangan namun nyatanya masih banyak mahasiswa yang
tidak menerapkan larangan membuang sampah pada tempatnya, larangan tersebut hanya
sebagai pajangan saja,
Dari fenomena ini maka mahasiswa masih jauh dalam kepribadian yang berkarakter.
bahwa untuk menjaga kelestarian lingkungan salah satu upayanya adalah tidak buang sampah
sembarangan, karena akibat dari membuang sampah sembarangan mengakibatkan
bermacam-macam dampak dan masalah . Kita sebagai mahasiswa yang berkarakter sesuai
dengan motto Universitas Negeri Surabaya Growing With Character harus berkarakter yang
baik seperti membuang sampah pada tempatnya .
Ini salah satu contoh membuang sampah pada tempatnya
2. Mahasiswa yang berpacaran di UNESA
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, peduli, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Keberhasilan pembangunan karakter bangsa ditandai dengan terwujudnya karakter bangsa
yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleren, bergotong royong, patriotik,
dinamis, berbudaya, dan berorientasi iptek berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Kemendiknas, 2010).
Pada masa pacaran, hubungan intim dilakukan oleh kalangan remaja. Berdasarkan
suatu penelitian, makna pacaran di kalangan remaja sebagai gaya hidup atau tren yang harus
diikuti, sebagai naluri kebutuhan seks dan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang
mengarah pada kedaan saling memberi dan saling menerima. Sedangkan makna aktivitas
seksual bagi remaja dalam berpacaran yaitu pacaran bukanlah hanya sebagai simbol untuk
mengenal karakter seseorang karena pada dasarnya karakter seseorang bisa digali dekat
dengan pacar. Melainkan pacaran sebagai pelampiasan dari rasa rindu terhadap seseorang
yang dicintainya, bukti kasih sayang terhadap pasangan dan sebagai pengikat hubungan
dalam pacaran.
Dalam penerapan pendidikan karakter mengenai budaya pacaran di Unesa masih
kurang maksimal, hal ini dapat dilihat dari masih adanya mahasiswa yang masih pacaran di
area kampus, misalnya dapat dilihat di danau Unesa di wilayah Lidah wetan di waktu malam
hari, hal ini dikarenakan karena kurangnya penerangan ketika malam hari di danau Unesa.
Dimana, orang yang pacaran di danau ini, dimanfaatkan oleh masyarakat luar sekitar Unesa,
hal ini sangat mengganggu kenyamanan orang yang melewati danau pada malam hari.
Penanganan dari masalah ini dapat dilakukan dengan membuat penerangan yang merata di
kawasan Unesa yang dianggap daerah strategis yang biasa dipakai untuk pacaran,
memaksimalkan penjagaan / pengawasan daerah danau Unesa, serta membina moral
mahasiswa terutama mengenai keagamaan.

3. Pendidikan Karakter melalui KKN


Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai arti tersendiri bagi perkembangan kurikulum
perguruan tinggi. Wujud nyata Tri Darma Perguruan Tinggi adalah kegiatan Kuliah Kerja
Nyata. Sebagai kegiatan pendidikan, melalui KKN mahasiswa diperkenalkan secara langsung
dengan masyarakat dan permasalahannya serta diharapkan untuk menemui solusinya.
Mahasiswa Unesa diajarkan untuk menjadi insan intelektual yang berasal dari masyarakat,
belajar menjadi masyarakat, dan akan kembali ke masyarakat. Pertemuan antara mahasiswa
dan masyarakat sebagai sasaran program KKN akan terjalin saling tukar pengetahuan dan
keterampilan tentang kehidupan sosial masyarakat.
Mahasiswa KKN Unesa yang sebelumnya hanya mendapatkan ilmu dari bangku
perkuliahan yang hanya sekedar teori, dengan mengikuti KKN Unesa mahasiswa dapat
menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Pembelajaran Mahasiswa
KKN Unesa di lakukan dalam berbagai bidang mulai dari bidang ekonomi, kesehatan,
lingkungan, seni budaya dan agama, sosial, pendidikan dan lain-lain.Dengan adanya KKN di
Unesa, mahasiswa dapat menyesuaikan diri dan membentuk karakter tiap mahasiswa untuk
mengerti cara hidup bermasyarakat dengan baik dan cepat dapat beradaptasi dengan
masyarakat saat mahasiswa Unesa lulus dan terjun ke masyarakat.

4. Kantin kejujuran FISH Unesa


Dengan adanya kantin kejujuran yang ada di fish unesa,maka mahasiswa akan dapat
memeliki rasa kejujuran yang tinggi. Kantin kejujuran bisa disebut pendidikan
karakter,karena kantin kejujuran merupakan cara unuk membiasakan mahasiswa memiliki
sifat jujur dalam bertindak dan berperilaku. Karakter setiap mahasiswa akan terlihat kejujuran
nya saat membeli barang yang telah dijual di kantin kejujuran. Dibukanya kantin kejujuran
bisa menjadi tolak ukur kejujuran mahasiswa. Selain itu,dibukanya kantin kejujuran juga
dapat membudayakan perilaku jujur. Apalagi di area kampus kebanyakan yang membeli
adalah mahasiswa. Apabila kejujuran sudah dibiasakan sejak dari kecil sampai menjadi
seorang mahasiswa maka kemungkinan besar yang terjadi saat mahasiswa berada di
masyarakat akan terbiasa berperilaku atau memiliki karakter kejujuran yang baik.

5. Beribadah sesuai dengan agamanya


Sarana Ibadah di dalam maupun di sekitar Universitas negeri Surabaya sangat
memadai memfasilitasi kegiatan ibadah mahasiswa dari berbagai agama dan
keyakinan. Sarana Ibadah yang sering digunakan oleh Mahasiswa, Dosen, Maupun Staf
Administrasi UNESA salah satunya adalah musholla al ikhlas FISH UNESA. Terlihat bahwa
setiap waktu sholat tiba musholla tersebut sangat ramai oleh mahasiswa yang mau beribadah.
Hal ini menunjukkan karakter yang baik yang mengikuti ajaran agama dan berperilaku baik.

Anda mungkin juga menyukai