Anda di halaman 1dari 2

TEKS BIOGRAFI SOEKARNO

Ir. Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901. Dengan nama asli Kusno
Sosrodiharjo, karena sering sakit yang mungkin disebabkan karena namanya tidak sesuai
maka kemudian berganti nama menjadi Soekarno. Ayahnya bernama Raden Soekemi
Sosrodiharjo, seorang guru di Surabaya. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari
Buleleng, Bali.

Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada
usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak
Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana
sambil mengaji di tempat Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan
para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno
kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa). Ketika hidup Soekarno
pernah menikah 9 orang wanita, mereka adalah Oetari (cerai 1923), Fatmawati (1943),
Hartini (1952), Ratna (1962), Haryati (1963), Yurike Sanger (1964), Kartini Manopo dan
Heldy Djafar (1966). Dari pernikahannya tersebut Soekarno dikaruniai 11 orang anak.

Pada usia 14 tahun, seorang kawan ayahnya yang bernama Oemar Said
Tjokroaminato mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan di Hoogere Burger
School (H.B.S), setelah lulus pada tahun 1920, Ia melanjutkan ke Technische Hoge School
(Sekarang menjadi ITB) di Bandung. Ia mengenyam pendidikan disana selama 6 tahun
kemudian mendapatkan gelar Insinyur pada tanggal 25 Mei 1926.

Pada tahun 1926, ia mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini
menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 4 Juli
1927, dan kemudian mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujua dari pembentukan Partai
Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari jajahan
Belanda.

Aktivitas Soekarno di PNI menyebab sehinggakannya ditangkap dan kemudian


dimasukkannya kepenjara Suka Miskin pada Bulan Desember 1927. Ia dikenal Belanda
sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berfikir untuk merdeka
sehingga Ia kemudian dianggap cukup bahaya oleh Belanda. Soekarno dibebaskan pada bulan
Desember 1931, Soekarno memunculkan pledoinya yang berjudul: “Indonesia Menggugat”,
dimana Ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah
menindas dan merampas kemerdekaan bangsa Indonesia. Dari pledoi itu membuat Belanda
semakin marah sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930.
Bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), kemudian
didaulat sebagai pimpinan Partindo namun Ia kembali ditangkap oleh Belanda dan kemudian
diasingkan ke Flores dan empat tahun kemudian dibuang ke Bengkulu. Soekarno baru
kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.Soekarno bertemu dengan
Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangnnya yang kemudian keduanya akan
memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945,
Soekarna-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana
pada tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia dan Pancasila
kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari Negara Indonesia. Soekarno bersama
dengan Mohammad Hatta diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden pertama di
Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai sejak ia
berpisah dengan Mohammad Hatta pada tahun 1956, akibat pengunduran diri Hatta dari
kancah perpolitikkan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah pemberotakan separatis yang
terjadi di seluruh pelosok Indonesia dan puncaknya, pemberontakan G 30 S/PKI membuat
Soekarno didalam masa jabatannya tidak dapat “memenuhi” cita-cita bangsa Indonesia yang
makmur dan sejahtera.

Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir, ia kemudian banyak menghabiskan


waktunya di Istana Bogor, lama-kelamaan kesehatannya semakin menurun sehingga Ia
mendapatkan perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepat tanggal 21 Juni 1970
Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Jenazahnya
kemudian dibawa ke Wisma Yaso, Jakarta. Setelah itu jenazahnya dibawa ke Blitar, Jawa
Timur untuk dikebumikan dekat dengan makam Ibunya dan kini menjadi ikon kota tersebut.

Pemikirannya tentang demokrasi dan kebebasn berkebangsaan selain itu namanya


juga dikenang dengan salah satu nama lapangan sepak bola, yaitu Gelora Bung Karno. Selain
di Indonesia, di Bangkok Soekarno dihormati oleh Mus Madame Tussadus sehingga
dibuatkan patung lilin menyerupai sosok Soekarno. Patung ini dibuat sebagai salah satu
bentuk penghormatan kepadanya sebagai salah satu proklamator dan sebagai bapak bangsa
Indonesia serta peranan Soekarno bagi dunia Internasional selama menjabat sebagai Presiden.

Anda mungkin juga menyukai