Anda di halaman 1dari 9

BIAYA PRODUKSI TAMBANG T E R B U K A

Sutoyo

Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta ;

Abstract
Natural resources as an economical stackeholder and energy in the world become market
crisis caused of demanding factor is lower than production of those natural resources.
Moreover the purpose of exploration is to find and acquire a maximum number of new
economic mineral deposits within a minimum cost and in a minimum time. One of natural
resources purposed for energy is coal which decreased economic phase from practices side
and efficient uses of coal with other resources. Futhermore, all of coal firm have to reevaluate
coal production's operation such as open pit minning and revision to production of portofolio
which could be balancing between volume and quality for more suitable for market demand.
This case is one of strategies for pushing of production coal which decreasing phase because
of increasing supply from Australia, Indonesia, Rusia as decreasing market demand.
Keywords : Stakeholder, economical, production cost, coal.

Latar Belakang
Stakeholder energi batubara secara lampau hampir dirasakan oleh seluruh
besar-besaran tidak dapat bertahan lama, negara industri, bahkan negara-negara
karena lambat laun dari segi praktis dan penghasil minyak pun mulai berpikir dan
efisiensi penggunaan batubara tersebut melihat ke belakang sehubungan dengan
menjadi kurang ekonomis bila cadangan minyak bumi yang masih tersedia
dibandingkan dengan bahan bakar lainnya. di negaranya. Kejutan inilah yang
Di beberapa tempat orang telah menemukan mengingatkan manusia untuk mencari
minyak bumi, geothermal, shale oil, shale sumber energi baru di luar minyak bumi. Di
gas dan energi - energi lain sebagai sumber Indonesia atas prakarsa pemerintah telah
energi baru sebagai pengganti energi diusahakan bantuan Bank Dunia guna
batubara. membangkitkan kembali pertambangan
Selanjutnya berkembang menjadi batubara yang ada.
industri-industri besar ke seluruh pelosok Situasi pasar batubara yang sedang
dunia yang mengakibatkan penggunaan sakit menyebabkan harga batubara
batubara semakin mengecil, sehingga dalam mengalami penurunan akibat dipicu oleh
akhir abad 20-an boleh dikatakan hanya meningkatnya pasokan dari Australia,
sebagian kecil saja industri yang Indonesia, Rusia ditengah permintaan yang
menggunakan batubara. Begitu juga dengan menurun, sehingga mewajibkan
di Indonesia setelah minyak bumi perusahaan exportir batubara harus
ditambang secara besar-besaran, otomatis mininjau semua operasi batubara, beberapa
pemakaian dan pertambangan minyak bumi aktifitas tambang terbuka dan revisi
terdesak sehingga akhimya mendekati nol. terhadap portofolio produksi agar antara
Krisis energi yang melanda pada waktu

Journal of Economic & Social 29


volume dan kualitas lebih sesuai dengan makin tebal. Perubahan situasi geologi
permintaan pasar. berulang-ulang menyebabkan terjadinya
Berdasarkan Keputusan Direktur beberapa lapis batubara yang diselingi oleh
Jendral Mineral dan Batubara Nomor : lapisan-lapisan pasir tanah Hat.
479K / 30 / DJB / 2014, Bahwa dalam Tekanan oleh lapisan penutup dan
rangka menentukan harga dasar batubara gerakan-gerakan tektonik dan kadang-
untuk bahan Pembangkit Listrik Batubara kadang dijaga oleh intrusi batuan beku
Mulut Tambang, menghitung harga menyebabkan terjadinya gas-gas yang
batubara untuk keperluan tertentu, serta kemudian tersekap ke dalam lapisan
untuk menentukan harga batubara lainnya penutup.
yang ditetapkan menggunakan biaya Tergantung kepada intensitet/kerasnya
produksi, perlu menentukan Keputusan tekanan dan gangguan menyebabkan
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara terjadinya perubahan menjadi peat, lignit,
tentang Biaya Produksi Untuk Penentuan browncoat, bituminous coal, antrasit, dan
Harga Batubara Tahun 2014 maka perlu grafik. D i bukit atau dekat dengan batuan
dibuat standar khusus yang bisa digunakan beku terjadi kokas alam (natural cokes).
bahan acuan biaya produksi tambang Macam/jenis tanaman dan sedikit
terbuka mengingat harga batubara yang banyaknya kotoran ikut menentukan
semakin hari semakin merosot. kwalitas daripada batubara. Penyelidikan
dengan pemetaan geologi yang
Pembahasan menggambarkan keadaan formasi,
Ekplorasi Batubara singkapan-singkapan (outcrop) batubara
Eksplorasi geologi adalah mencari tahu (kemiringan, arah dan tebalnya) dan keadan
keberadaan suatu objek geologi batubara, tektonik (patahan dan pelipatan). Arahnya
maupun akumulasi minyak dan gas bumi, untuk dapat menentukan jumlah cadangan
juga gejala geologi yang bermanfaat bagi dilakukan dengan pemboran.
kesejahteraan manusia maupun mempunyai Lapisan batubara umumnya dicirikan
dampak negatif, seperti adanya sesar, jenis mempunyai koefisien variasi rendah dengan
batuan tertentu yang keberadaannya perlu geometri dan distribusi kadar sederhana,
diketahui secara mendetail. unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi,
Tujuan dari eksplorasi adalah sedangkan unsur-unsur minor sulit
menemukan serta mendapatkan sejumlah dievaluasi, dilusi internal dan dilusi tepi
maksimum dari cebakan mineral ekonomi seringkali menimbulkan masalah. Secara
baru dengan biaya seminimal mungkin umum geometri lapisan batubara memang
dalam waktu seminimal mungkin. lebih sederhana bila dibandingkan dengan
endapan mineral yang lain (Spero Carras,
Batubara 1984 dalam B. Kuncoro 2000). Tetapi
Batubara adalah hasil sedimentasi sisa- kenyataan di lapangan, selain ditemukan
sisa tanaman air dan darat yang terpendam sebagai lapisan yang melampar luas dengan
di dalam tanah. Akumulasi terjadi setempat ketebalan menerus dan dalam urutan yang
atau berasal dari tempat di sekitamya teratur, juga dijumpai lapisan batubara yang
diangkut oleh sungai yang makin lama tersebar tidak teratur, tidak menerus,

30 Journal of Economic & Social


menebal, menipis, terpisah dan melengkung
dengan geometri yang bervariasi. Maka Metoda Penambangan Terbuka
geometri menjadi perlu dipelajari dan Menurut Prof. Partanto Prodjosumarto
dipahami secara baik karena merupakan metoda Penambangan secara terbuka
salah satu aspek penting di dalam usaha dengan menggunakan alat mekanik dapat
raengembangkan industri pertambangan dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok
batubara. metode yaitu:
Adapun perameter geometri lapisan 1. 'Open Cast Mine"
batubara harus dikaitkan dengan kondisi Metode ini biasanya diterapkan untuk
penambangannya, karena hasil pemetaan menambang endapan-endapan bijih (ore).
mengenai geometri laoisan batubara akan Secara umum metode ini menggunakan
menjadi dasar untuk tahap berikutnya, yaitu siklus operasi penambangan yang
tahap penambangan. Pembagian parameter konvensional, yaitu : pemecahan batuan
geometri lapisan batubara (Jeremic, 1985 dengan pemboran dan peledakan, diikuti
dalam B. Kuncoro 2000) ini didasarkan operasi penanganan material penggalian,
pada hubungannya dengan terdapatnya pemuatan dan pengangkutan. Salah satu
lapisan batubara ditambang dan kestabilan contoh metode open pit/open cast adalah
lapisannya meliputi: seperti yang diterapkan di PT. Freeport
a. Ketebalan lapisan batubara : Indonesia dan PT. Kelian Equatorial
(1) sangat tipis, apabila tebalnya kurang Mining.
dari 0,5 m,
(2) tipis 0,5-1,5 m, 2. "Quarry"
(3) sedang 1,5-3,5 m, Suatu metode tambang terbuka yang
(4) tebal 3,5-25 m, dan ditetapkan untuk menambang endapan-
(5) sangat tebal, apabila >25 m. endapan bahan galian industri atau mineral
b. Kemiringan lapisan batubara: industri. Berdasarkan letak endapan yang
(1) lapisan horisontal, digali atau arah penambangannya secara
(2) lapisan landai, bila kemiringannya garis besar quarry dapat dibagi menjadi dua
kurang dari 25°, golongan, yaitu :
(3) lapisan miring, kemiringannya a) Slide hill type diterapkan untuk
berkisar 25°-45°, menambang batuan atau endapan
(4) lapisan miring curam, kemiringannya mineral industri yang letaknya di
berkisar 45°-75°, dan lereng bukit atau endapannya
(5) vertikal. berbentuk bukit.
c. Pola kedudukan lapisan batubara atau b) Pit Type, diterapkan untuk menambang
sebarannya: batuan atau endapan mineral industri
(1) teratur dan yang terletak pada suatu daerah yang
(2) tidak teratur. relatif datar.
d. Kemenerusan lapisan batubara:
(1) ratusan meter, 3. "Strip Mine" adalah metode
(2) ribuan meter 5-10 km, dan menerus penambangan yang diterapkan
sampai lebih dari 200 km. terhadap endapan bahan galian yang

Journal of Economic & Social 31


letaknya dekat dari permukaan, 1. Cut off Grade
dengan posisi datar (horizontal) atau Ada 2 (dua) pengertian tentang cut off
sedikit miring. Misalnya: batubara, grade, yaitu :
belerang, yodium, dll. a. Kadar endapan bahan galian
terendah yang masih memberikan
4. "Alluvial Mine" adalah metode keuntungan apabila ditambang.
penambangan yang diterapkan b. Kadar rata-rata terendah dari
terhadap endapan - endapan alluvial endapan bahan galian yang masih
seperti: bijih emas, bijih besi, bijih memberikan keuntungan apabila
timah putih, bijih tembaga, pasir, dan endapan tersebut ditambang.
lain - lain. Cut off grade inilah yang akan menetukan
batas-batas atau besamya cadangan, serta
Dalam melakukan suatu perancangan menentukan perlu tidaknya dilakukan
tambang terbuka, harus diperhatikan hal-hal mixing / blending.
sebagai berikut:
a. Data Yang Diperlukan Untuk c. Break Even Stripping Ratio (BESR)
Perancangan Tambang Terbuka Untuk menganalisis kemungkinan
Data yang diperlukan untuk membuat sistem penambangan yang akan digunakan,
rancangan suatu tambang terbuka adalah : apakah tambang terbuka ataukah tambang
1. Peta topografi dan peta geologi dengan bawah tanah, maka dipelajari break even
skala 1 : 1000 atau 1 : 2000. stripping ratio (BESR), yaitu perbandingan
2. Data geologi dan eksplorasi rinci antara biaya penggalian endapan bijih (ore)
endapan bahan galian: letaknya, dengan biaya pengupasan tanah penutup
bentuknya (cincin, lensa, disseminated (overburden) atau merupakan perbandingan
(tersebar), urat (vein), batolith, dll), selisih biaya penambangan bawah tanah
stratigrafi/litologi, dip & strike, kadar dan penambangan terbuka dengan biaya
bijih rata-rata, ukuran/dimensinya, pengupasan secara tambang terbuka. BESR
jumlah sumber daya dan cadangan ini juga disebut over all strippig ratio.
(measured/proven reserve), kadar rata- a. Pertimbangan Teknis {Technical/
rata dan penyebaran kadar, dll. Engineering Considerations)
3. Data geoteknik. b. Pertimbangan Teknis meliputi :
4. Data hidrologi dan geohidrologi. 1) Penentuan ultimate pit limit.
5. Data kegempaan. 2) Pertimbangan struktur geologi yang
6. Data keekonomian dominan.
3) Pertimbangan geometri.
b. Pertimbangan-Pertimbangan dalam
Perancangan Tambang
Perancangan tambang harus memenuhi
pertimbangan-pertimbangan, yaitu : Tahapan Kegiatan Penambangan
1) Pertimbangan ekonomis (Economic Batubara
Considerations), pertimbangan ekonomis 1. Land Clearing
meliputi:

32 Journal of Economic & Social


Tahapan pekerjaan penambangan & kabel batuan. Jika dihubungkan dengan
umumnya diawali dengan mempersiapkan operasi peledakan, penggunaan terbesar
lahan, yaitu mulai dari pemotongan adalah pemboran produksi (Nurhakim,
pepohonan hutan, pembabatan sampai ke 2004). Urutan pekerjan peledakan adalah
pembakaran hasilnya, yang dinamakan land pemboran, pemuatan bahan peledak,
clearing. Jadi land clearing dapat diartikan penyambungan rangkaian peledakan dan
sebagai suatu aktivitas pembersihan penembakan. Prinsip pemboran adalah
material hutan yang meliputi pepohonan, mendapatkan kualitas lubang ledak yang
hutan belukar sampai alang-alang. tinggi dengan pemboran yang cepat dan
dalam posisi yang tepat. Guna mendapatkan
2. Pengupasan Tanah Penutup hasil peledakan yang baik, yaitu volume
Pengertian kegiatan pengupasan bongkaran lapisan batuan yang besar
lapisan tanah penutup yaitu pemindahan dengan fragmentasi yang sesuai untuk
suatu lapisan tanah atau batuan yang berada dimanfaatkan serta biaya yang seminimal
diatas cadangan bahan galian, agar bahan mungkin. Pada peledakan jenjang posisi
galian tersebut menjadi tersingkap. Untuk dari suatu lubang ledak dapat memberikan
mewujudkan kondisi kegiatan pengupasan keuntungan maupun kerugian dalam
lapisan tanah penutup yang baik diperlukan memperoleh hasil peledakan yang baik.
alat yang mendukung dan sistimatika Dalam upaya menghasilkan
pengupasan yang baik. Pekerjaan fragmentasi batuan yang diinginkan serta
pengupasan lapisan tanah penutup mengurangi terjadinya bahaya flyrock yang
merupakan kegiatan yang mutlak harus merupakan akibat sampingan dari proses
dikerjakan pada pertambangan terutama peledakan, maka terlebih dahulu perlu
pada kegiatan penambangan yang ditinjau pemakaian arah lubang ledak. Pada
menggunakan sistim tambang terbuka. perinsipnya terdapat dua cara untuk
Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup membuat lubang ledak, yaitu membor
ditentukan oleh rencana target produksi, dengan lubang miring dan membor dengan
semakin baik rancangan pada pengupasan lubang tegak.
lapisan tanah penutup maka rencana target
produksi semakin baik. Untuk mewujudkan 4. Peledakan Peledakan
kondisi tersebut diperlukan metode dan alat Merupakan tindak lanjut dari kegiatan
yang mendukung pengupasan lapisan tanah pemboran yang merupakan serangkaian
penutup. kegiatan yang dilakukan untuk melepas
batuan dari batuan induknya dengan
3. Pemboran Peledakan Pemboran harapan menghasilkan bongkaran batuan
Dilakukan untuk bermacam-macam yang berukuran lebih kecil sesuai dengan
tujuan, antara lain adalah untuk penempatan yang diharapkan sehingga memudahkan
hahan peiedak, pemercontohan (merupakan dahm proses pendorongan, pemuatan,
metoda sampling utama dalam eksplorasi), pengangkutan, dan konsumsi material.
dalam tahap development seperti penirisan 5. Penggalian dan Pemuatan
dan tes pondasi, serta dalam tahap Semua satuan operasi yang terlihat
eksploitasi untuk penempatan baut batuan dalam penggalian atau pemindah

Journal of Economic & Social 33


tanah/batuan selama penambangan disebut kelayakan suatu proyek tambang. Beberapa
penangan material (material handling). karakteristik tersebut adalah (Stermole &
Pada siklus operasi, dua operasi utama Stermole, 1996):
pemuatan dan transportasi dengan kerekan 1. Modal Besar
sebagai operasi optimal ketiga, jika Besamya modal yang dibutuhkan untuk
transportasi vertikal diperlukan. industri tambang bervariasi, tergantung dari
jenis bahan tambang, metode penambangan,
6. Pengangkutan (Hauling) skala penambangan, lokasi dan parameter
Material dalam jumlah besar dalam lainnya.
industri pertambangan di transport dengan
haulage (pemindahan tanah ke arah 2. Periode Pra Produksi yang Panjang
horisontal) dan hoisting (pemindahan tanah Lama periode pra produksi tergantung
ke arah vertikal). dari metode penambangan, metode
pengolahan, ukuran dan letak deposit,
7. Reklamasi Revegetasi kompleksitas operasi, dan kendala
Reklamasi adalah suatu kegiatan untuk lingkungan. Periode pra produksi ini
memperbaiki lahan bekas tambang atau berkisar antara 3 - 1 2 tahun. Periode pra
lahan terbuka, dan pengelolaannya sesudah produksi yang panjang akan berdampak
selesainya penambangan. Reklamasi dan terhadap besar modal yang dibutuhkan dan
Revegetasi bertujuan memperbaiki lahan terhadap tingkat pengembalian modal.
bekas tambang untuk pelestarian
lingkungan dan penanggulangan resiko 3. Beresiko Tinggi
akibat dampak dari pertambangan. Jadi Disamping resiko yang berhubungan
Revegetasi dan Reklamasi adalah bagian dengan kebutuhan modal yang besar serta
integral dari rencana keseluruhan masa pra produksi yang lama, terdapat
operasional pertambangan secara terpadu resiko lain yang mempengaruhi keputusan
dimulai Perencanaan, exsplorasi sampai investasi pada industri tambang, yaitu :
penggunaan lahan baru pasca resiko geologi, resiko engineering dan
penambangan. Tujuan akhir dari rencana konstruksi, reiko ekonomi, resiko politik,
reklamasi adalah untuk menyakinkan dan resiko pasar mineral.
bahwa lahan bekas tambang dikembalikan
pada penggunaan yang produktif 4. Sumber Daya Alam Yang Tak Dapat
(Kartosudjono, 1994). Diperbaharui (Nonrenewable Resources)
Implikasi dari sumber daya alam yang
Investasi Batubara tidak dapat diperbaharui ini terhadap
Meskipun industri pertambangan industri tambang adalah bahwa pendapatan
merupakan bagian dari dunia industri utama perusahaan yang diperoleh dari
umum tetapi terdapat karakteristik khusus penjualan bahan tambang, dan
dari investasi pada industri pertambangan mengakibatkan umur tambang tergantung
yang berbeda dengan industri lainnya. dari jumlah cadangan dan tingkat produksi
Pemahaman tentang karakteristik khusus sehingga dibutuhkan eksplorasi kontinyu
ini penting untuk melakukan analisis untuk menemukan deposit baru.

34 Journal of Economic & Social


atas aktivitas pengupasan lapisan tanah dan
5. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi aktivitas pengelolaan lingkungan hidup
Dikarenakan letak aktivitas pertambangan umum. Sejalan dengan
penambangan banyak terdapat di daerah semangat konvergensi terhadap
terpencil, hal ini akan dapat memberikan International Financial Reporting Standards
dampak positif terhadap aktivitas ekonomi (IFRS) maka pemyataan dan interpretasi
masyarakat setempat sehingga dapat yang tidak ada padanannya dalam IFRS
mendorong pertumbuhan ekonomi di akan dicabut oleh Dewan Standar
daerah tersebut. Akuntansi Keuangan (DSAK). PSAK 33
revisi tnhim 20JJ j^h^sJmsm d'mhi^
Dampak re7M^/^Z/J7/'/y/y7:s^ .iH^zai^^ .^le^^s^ -xiisgfiniisi^f- <i^K!>-'aJ^Ci«fr^je5^,iesafeii>

^ Kegiatan eksploitasi bahan tambang 1994 yang di bawa dari Undang-undang


akan mengubah bentang alam sehingga Nomor 11 lahun 1967.
berdampak buruk terhadap keadaan Dengan demikian PSAK 33 Revisi
lingkungan. Oleh karena itu tingkat 2011 khususnya yang mengatur tentang
kepedulian industri tambang terhadap aktivitas pengupasan lapisan tanah
lingkungan harus tinggi. Reklamasi (Stripping Cost) harus di cabut.
menipakan salah satu upaya untuk Sehubungan dengan aktivitas pengupasan
mengurangi dampak lingkungan dari lapisan tanah telah ada pengaturannya
kegiatan penambangan dan pengolahan. dalam IFRS yaitu International Financial
Reporting Interpretations Committee 20
7. Sifat Indestructibility of Product (IFRIC 20) Stripping Costs in Production
Konsekuensi dari sifat ini adalah Phase of a Surface Mine yang telah di
munculnya pasar sekunder dan dapat adopsi oleh DSAK menjadi Interpretasi
mengurangi prosentase kebutuhan akan Standar Akuntansi Keuangan 29 (ISAK 29)
bijililjahan tambang. Daur ulang logam tentang Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
sering dipertimbangkan lebih menguntungkan Tahap Produksi pada Pertambangan
dibandingkan menambang bijih untuk Terbuka yang pada tanggal 12 Juli 2013
dijadikan logam. telah disahkan oleh DSAK l A I dan berlaku
Dikutip dari Pemyataan PSAK 33 efektif pada periode tahun buku yang
Revisi 2013, salah satu hal yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014 dan
dipertimbangakan dalam menekan biaya ISAK ini berlaku retrospektif
dalam industri pertambangan terbuka Sehingga dengan adanya ISAK 29 ini
adalah aktivitas pengupasan lapisan tanah maka DSAK mengeluarkan Pemyataan
(stripping cost) yang sebelumnya diatur Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan
dalam PSAK 33 (Revisi 2011) tentang (PPSAK) 12 tentang Pencabutan PSAK 33 :
"Akuntansi Pertambangan Umum" Aktivitas pengupasan Lapisan Tanah dan
menggantikan PSAK 33 tahun 1994 dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada
judul yang sama. Adapun tujuan dari PSAK Pertambangan Umum yang akan efektif
33 nya untuk mengatur perlakuan akuntansi berlaku mulai 1 Januari 2014.
Pemyataan Standar A k u t a n s i K e u a n g a n ( P S A K Interpretasi S t a n d a r A k u t a n s i K e u a n g a n ( I S A K 29)
33) (Revisi 2011) (2013)
Penerapan dimulai 1 Januari 2012 Penerapan dimulai 1 Januari 2014

Journal of Economic & Social 35


Mengatur perlakuan akuntansi atas : Berdasarkan I F R I C 20 Stripping Cost in
Aktivitas pengupasan lapisan tanah Production Phase of a Surface Mine
Aktivitas pengelolaan lingkungan hidup Biaya pengupasan lapisan tanah dalam I
produksi pada tambang terbuka
Biaya pengupasan tanah penutup untuk membuka Pengupasan lapisan tanah adalah peminil
tambang terdiri dari 2 yaitu: material sisa tambang (overburden) untuk ah
Pengupasan tanah awal cadangan bijih mineral (mineral ore)
Dilakukan sebelum produksi dimulai Sebelum produksi dimulai, biaya pengu]
Diakui sebagat aset dikapitalisasi
Pengupasan tanah lanjutan Setelah produksi dimulai, biaya tei
Dilakukan selama masa produksi disusutkan/diamortisasi, umumnya menggin
Diakui sebagai beban metode unit produksi
Rasio rata-rata tanah penutup = taksiran Material sisa tambang dapat terdiri dari bijih
kuantitas lapisan tanah batuan penutup / dan sisa. Bijih yang masih bermanfaat (usabl
taksiran ketebalan bahan galian batubara. dapat diolah menjadi persediaan. Sehingga
Rasio ini dihitung sebelum produksi pengupasan tanah lanjutan dapat diakui se
dilaksanakan dan mjd dasar pembebanan biaya "aset persediaan".Pencatatan berdasarkan pr
pengupasan tanah lanjutan prinsip P S A K 14 persediaan.
Rasio aktual tanah penutup = kuantitas tanah Tiga kriteria biaya pengupasan tanah lanjutan
batuan yg dikupas / kuantitas bagian cadangan diakui sebagai "aset aktivitas pengupasan lapisan I
yg diproduksi yaitu:
Besar kemungkinan manfaat ekonomi masa
bagi perusahaan (peningkatan akses menuju
bijih / ore body)
Entitas dapat mengidentifikasi koraponen
bijih
Biaya tersebut dapat diukur secara andal
Pembebanan biaya pengupasan tanah lanjutan Tujuan I S A K 29;
berdasarkan: Menghapus aset pengupasan lapisan tani
Kondisi I : Rasio aktual tidak berbeda jauh dgn saldo laba awal jika aset tidak dapat diident
rasio rata-rata, maka seluruh biaya dxbebanVaxi komponen badan bijihnya
Kondisi 2: Rasio aktual > rasio rata-rata, maka Mengalokasikan biaya pengupasan lapisan
kelebihan biaya pengupasan diakui sbg asset sebagai biaya produksi dan mengkapitalisas
Selanjutnya aset tersebut di/jeftawkan ketika dari biaya terkait
rasio aktual < rasio rata-rata
Provisi pengelolaan lingkungan hidup diakui jika: I S A K 29 tidak membahas mengenai biaya |
Ada bukti kuat telah timbul kewajiban pengelolaan lingkungan hidup
perusahaan akibat kegiatan yang dilakukan
Ada dasar yang wajar untuk menghitung
kewajiban tersebut
Taksiran biaya pengelolaan lingkungan hidup I S A K 29 tidak membahas mengenai biaya]
akibat kegiatan eksplorasi dan pengembangan pengelolaan lingkungan hidup
diakui sbg asset
Taksiran biaya pengelolaan lingkungan hidup I S A K 29 tidak membahas mengenai biaya |
akibat kegiatan produksi tambang diakui sbg pengelolaan lingkungan hidup
beban

Jumlah pengeluaran pengelolaan lingkungan I S A K 29 tidak membahas mengenai biaya


hidup aktual > jumlah yang telah dibentuk pengelolaan lingkungan hidup
maka selisihnya harus dibebankan
Penyajian provisi pengelolaan lingkungan hidup I S A K 29 tidak membahas mengenai biaya:
= jumlah kewajiban - jumlah pengeluaran pengelolaan lingkungan hidup
actual

Kesimpulan
Sebagai akibat dari iklim ekonomi berdasarkan pada aturan yang bei
batubara yang semakin anjlok maka Mining Faktor teknis yaitu karakteristik spasia
Recovery harus dipertimbangankan dari batubara sendiri dari geologis
berbagai aspek antara lain faktor teknis, hidrogeologis, sifat mekanik tanah h
faktor ekonomi dan faktor lingkungan dan faktor teknologi. Faktor ekonomi a

36 Journal of Economic & Social


lain jumlah cadangan, tingkat produksi, Faktor lingkungan antara lain; topografi
umur tambang, metode pertambangan serta daerah, kondisi geologi, kondisi sosial
biaya pengupasan lapisan tanah sesuai budaya dan tersedianya tenaga kerja
dengan peraturan perundang - undangan. terdidik dan terampil. =

Referensi

B. Kuncoro Prasongko. (1996). "Model


Sutoyo. Sujatmika. (2014). Penerapan
Pengendapan Batubara Untuk Menunjang
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
Eksplorasi dan Perencanaan
(ISAK) Nomor 29 Biaya Pengupasan Tahap
Penambangan", Program Studi Rekayasa
Produksi Untuk Tambang Terbuka.
Pertambangan Bidang Khusus Eksplorasi
Proposal Penelitian Hibah Bersaing.
Sumberdaya Bumi Program Pascasarjana
Kemenristek & Dikti RI.
ITB, 1996.
http://www.tambang.co.id/glencore-
Ikatan Akuntan Indonesia. (2013). Biaya memangkas-produksi-batu-bara-4336/
Pengupasan Lapisan Tanah Tahap (diakses pada tanggal 7 April 2015)
Produksi pada Pertambangan Terbuka.
Jakarta http://aspindoimsa.or.id/asset/uploads/files/
Keputusan%20Dirjen%20Minerba%20No.
Kuncoro Prasongko, B. (2002). Aplikasi %20479%20K%20tahun%202014.pdf
Model Pengendapan Batubara, B T M (diakses pada tanggal 7 April 2015)
(Buletin Teknologi Mineral) no. 15, UPN
"Veteran" Yogyakarta http://marwanminer.blogspot.com/2010/02/
tambang-terbuka.html (diakses pada tanggal
Katosudjono W. (1994). Lingkungan 7 April 2015)
pertambangan dan reklamasi, Direktorat
Pertambangan Umum. Jakarta : http://dapurtambang.blogspot.com/2014/07/
Departemen Pertambangan dan Energi metode-tambang-terbuka-dan-tambang-
Republik Indonesia dalam.html (diakses pada tanggal 7 April
2015)
Nurhakim. (2004). "Buku Panduan Kuliah
http://moa-desu.blogspot.com/2014/03/
Lapangan II Edisi ke - 2 ", Program Studi
tambang-terbuka.html (diakses pada tanggal
Teknik Pertambangan, Universitas
7 April 2015)
Lambung Mangkuruat, Banjarbaru
http://www.tambang.co.id/glencore-
Prodjotumarto Partanto, (1993). Tambang
memangkas-produksi-batu-bara-433 6/
Terbuka ITB, Bandung
(diakses pada tanggal 7 April 2015)
Stermole & Stermole. (1996). Economic http://morrislawrence 1991 .blogspot.com/20
Evaluation and Inverstment Decision 14/12/perbedaan-psak-3 3 -revisi -2011 -dan-
Methods (9"^ Edition) isak.html (diakses pada tanggal 7 April
2015)

Journal of Economic & Social 37

Anda mungkin juga menyukai