Anda di halaman 1dari 4

Pembangunan nasional adalah upaya seluruh komponen bangsa dalam rangka mencapai

tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam melaksanakan


pembangunan nasional, Indonesia memiliki tantangan dan peluang yang harus dihadapi.
Tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan
pembangunan nasional yaitu:

1. Stabilitas Politik dan Keamanan

Stabilitas politik, keamanan dan ketertiban merupakan prasyarat utama


pembangunan ekonomi berkelanjutan. Masalah yang dihadapi beberapa negara nyaris
sama yaitu tentang politik, ekonomi, dan sosial. Tantangan utama stabilitas
sosial dan politik adalah memelihara kebhinnekaan Indonesia agar tetap
menjadi faktor yang menginspirasi, memperkaya dan menguatkan Indonesia dalam
mencapai visi pembangunan nasional. Setiap tahun Indonesia akan dihadapkan
dengan pesta demokrasi. Aksi demo terhadap pemerintah dan konflik sosial yang
masih sering terjadi di masyarakat akan meningkatkan perpecahan bangsa. Agama
juga menjadi isu yang paling mudah dimobilisiasi untuk memicu konflik. Konsolidasi
demokrasi diharapkan dapat menguatkan lembaga-lembaga demokrasi yang
mampu memelihara keanekaragaman menjadi berkah yang besar untuk Indonesia,
bukan menjadi hambatan yang menjauhkan Indonesia dari cita-citanya.
Tantangan lainnya, adalah meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat
akan bahaya terorisme bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, dan
meningkatkan kesiapsiagaan, baik di antara lembaga-lembaga pemerintah dan
juga di tingkat masyarakat. Ancaman terorisme berpotensi mengganggu
keamanan negara dan menciptakan instabilitas sosial dan politik yang dapat
menghambat proses pembangunan nasional. Ancaman terorisme diantaranya karena
pengaruh kelompok radikal dari negara lain dan pemerintah. Dua kelompok radikal
yang saat ini mendominasi adalah Alqaeda di Yaman dan ISIS di Suriah dan Irak.
Selaim itu, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur penegak
hukum, khususnya Polri, juga merupakan tantangan serius yang harus diselesaikan
dalam rangka menciptakan stabilitas keamanan. Kekuatan pertahanan juga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas politik dan
keamanan. Tantangan yang harus diantisipasi ke depan adalah pemenuhan
pemeliharaan dan perawatan bagi keamanan serta peningkatan profesionalisme
prajurit sebagai elemen utama kekuatan pertahanan.

Sumber:

http://news.metrotvnews.com/read/2016/01/21/214283/tantangan-pemerintah-
menjaga-stabilitas-keamanan
https://nasional.kompas.com/read/2018/01/08/13540941/kapolri-jika-politik-dan-
keamanan-tidak-stabil-ekonomi-akan-goyang
https://www.bappenas.go.id/files/6514/6225/7153/Buku_I_RPJMN_SDALH.pdf
2. Pemberantasan Korupsi

Keberlangsungan agenda pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dinilai berada


pada kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Pemberantasan korupsi masih akan
merupakan tantangan serius bagi pembangunan di Indonesia. Data pemantauan
yang dilakukan Indonesia Corruption Watch (ICW) pada Semester I Tahun 2017, dari
535 kantor kepolisian yang tersebar di seluruh Indonesia, ada 109 kasus korupsi yang
ditangani. Dari Januari hingga Agustus 2017, jumlah tersangka kasus korupsi di
kepolisian mencapai 243 tersangka. Sementara, nilai kerugian negara yang ditangani
mencapai Rp 530 miliar. Dari 109 kasus yang ditangani Polri, 52 di antaranya
bermodus pungutan liar. Sebanyak 58 persen di antaranya belum masuk dalam proses
persidangan. Sementara, aktor yang banyak dijerat oleh kepolisian adalah aparatur
sipil negara, pegawai negeri, swasta, dan masyarakat.
Tantangan utama untuk melaksanakan pemberantasan korupsi adalah
bagaimana mengefektifkan penegakan hukum. Hal ini memerlukan perbaikan
kualitas dan integritas aparat penegak hukum, di samping upaya
menyempurnaan regulasi dan peraturan perundangan. Tantangan lain dalam
pemberantasan korupsi adalah bagaimana mengoptimalkan upaya pencegahan tindak
pidana korupsi dengan meningkatkan efektifitas reformasi birokrasi serta lebih
meningkatkan kepedulian dan keikutsertaan masyarakat luas melalui pendidikan
antikorupsi bagi masyarakat luas.
Sumber:
https://nasional.kompas.com/read/2017/10/25/15473741/mendagri-kesal-korupsi-
terus-meningkat
https://www.bappenas.go.id/files/6514/6225/7153/Buku_I_RPJMN_SDALH.pdf
3. Peningkatan Kualitas Pembangunan Manusia

Sumber Daya manusia (SDM) adalah modal utama dalam pembangunan


nasional. Oleh karena kualitas sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan
sehingga mampu memberikan daya saing yang tinggi. Tantangan yang dialami
dalam peningkatan kualitas pembangunan manusia antara lain tantangan dalam
pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat yang berupa meningkatkan pelayanan
kesehatan ibu anak, perbaikan gizi, mengendalikan penyakit menular maupun
tidak menular, meningkatkan pengawasan obat dan makanan, serta meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kesehatan. Disamping itu pembangunan kesehatan
juga dihadapkan pada upaya untuk menurunkan perbedaan akses dan mutu
pelayanan kesehatan, pemenuhan sarana prasarana dan tenaga kesehatan.

Tantangan dalam pembangunan pendidikan antara lain adalah meningkatkan


akses pendidikan menengah melalui program Wajib Belajar 12 Tahun, dan
memberikan pemihakan bagi seluruh anak dari keluarga yang kurang mampu
untuk tetap dapat menyelesaikan sekolah sampai jenjan pendidikan menengah tanpa
dipungut biaya.

Selain tantangan yang telah dijelaskan diatas, terdapat tantangan dan peluang juga
dari banyaknya jumlah penduduk Indonesia. Data Badan Pusat Statistik
memproyeksikan bahwa pada tahun 2019, kelompok usia produktif akan mencapai
besaran 67 persen dari total populasi penduduk dan sebanyak 45 persen dari 67 persen
tersebut berusia antara 15–34 tahun. Namun, setelah 2030, angka ketergantungan
mulai mengalami peningkatan karena jumlah penduduk usia tua (65 tahun ke atas)
meningkat. Hingga pada 2045, Indonesia sudah menjadi aging society dengan
perkiraan penduduk tua mencapai 12,45 persen dari total penduduk.

Perubahan struktur penduduk merupakan peluang untuk memanfaatkan produktivitas


penduduk usia produktif agar mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Namun,
banyaknya penduduk Indonesia dapat menjadi bencana jika sumber daya manusia
tidak memiliki kualitas baik. Untuk itu, Indonesia perlu mempertimbangkan kebijakan
untuk mengoptimalkan perubahan struktur penduduk tersebut.
Beberapa permasalahan yang perlu segera diselesaikan antara lain adalah rendahnya
kualitas dan daya saing sumber daya manusia muda Indonesia dalam kompetisi baik
di regional ASEAN maupun kompetisi global, terbatasnya data kebutuhan keahlian
tenaga kerja, ketidaksesuaian keahlian pekerja dengan kebutuhan industri, masih
banyaknya tenaga kerja yang belum tersertifikasi, serta belum kuatnya minat pemuda
Indonesia untuk berwirausaha.

Mengingat tantangan demografi ini merupakan isu lintas sektoral, pemerintah sebagai
pembuat kebijakan harus menguatkan koordinasi intensif dengan berbagai pemangku
kepentingan dalam menyusun kebijakan perencanaan pembangunan nasional yang
berkesinambungan. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha,
industri, dunia pendidikan serta masyarakat perlu terus dilakukan dalam rangka
menyiapkan potensi kelompok usia muda dalam menjawab tantangan demografi.
Optimalisasi fungsi dan peran Balai Latihan Kerja (BLK) dan lembaga pendidikan
kejuruan di seluruh Indonesia dan pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan
serta penyusunan standar kompetensi keahlian perlu terus didorong untuk
meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja muda di Indonesia.

Sumber:
https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/outlook-pembangunan-tahun-
2018-tantangan-di-tahun-politik/
https://www.bappenas.go.id/files/6514/6225/7153/Buku_I_RPJMN_SDALH.pdf

Anda mungkin juga menyukai