Anda di halaman 1dari 45

copyright© of XseL™ 2013/2014

SMA Negeri 1 Klaten


THIS PRESENTATION IS MADE
BY:

Ervina
Andre Dadar Muhammad Suprapta
Ruth
Agasi Aji Fadlyllah
Priya Winarka
Danuaji Prakoso Uman
Sambada (12) (15)
(02) (05)
(08)
KEPERIODIKAN
SIFAT UNSUR
DALAM SPU
Jari-Jari Atom Afinitas Elektron

Energi Ionisasi Keelektronegatifan

Logam dan Non Logam


Asam dan
Basa
Jari-jari Atom

Jari-jari elektron merupakan


jarak elektron terluar ke inti
atom. Semakin besar jumlah
kulit suatu unsur, semakin
besar jari-jari atom.
Ukuran atom sangat kecil, diameternya kira-kira 10-10 m.
Satuan yang digunakan selama ini untuk menentukan
ukuran atom, ion, atau molekul adalah angstrom (Å).

1Å = 10-8
-8 cm = 10-10
-10 m

Satuan tersebut bukan satuan SI. Dalam literatur-


literatur ilmiah saat ini, satuan SI yang sering digunakan
untuk ukuran atom adalah nanometer (1 nm = 10-9 m)
atau pikometer (1 pm = 10-12 m). Konversi tersebut perlu
diingat untuk digunakan dalam perhitungan.

1Å = 0,1 nm = 100 pm
Panjang pendeknya jari-jari atom ditentukan oleh 2
faktor, yaitu:
a. Jumlah kulit yang dimiliki atom
Makin banyak jumlah kulit yang dimiliki suatu atom,
maka jari-jari atomnya semakin panjang.
b. Muatan inti atom
Bila jumlah kulit dari dua atom sama banyak, maka yang
berpengaruh terhadap panjangnya jari-jari atom
adalah muatan inti atom. Semakin besar muatan
intinya, gaya tarik inti atom terhadap elektronnya lebih
kuat, sehingga elektron lebih mendekat ke inti atom.
Unsur-unsur satu golongan dari atas ke bawah,
jari-jari atomnya semakin besar. Hal itu disebabkan
dari atas ke bawah, jumlah kulit atom bertambah
sehingga jarak kulit terluar ke inti semakin jauh.

Unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan, jari-


jari atomnya semakin kecil. Hal itu disebabkan karena
unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan muatan
intinya bertambah, sehingga elektron semakin
tertarik ke inti dan jaraknya semakin dekat.
Energi Ionisasi!
◦ Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi minimum
yang dibutuhkan suatu atom netral yang berwujud
gas untuk melepaskan elektron terluar (yang terikat
paling lemah) sehingga membentuk ion positif.
Proses tersebut dapat dituliskan dalam bentuk
persamaan reaksi berikut:

Na(g) → Na+ + e-

Semakin besar energi ionisasinya, semakin sukar


elektron terlepas dari atom.
Semakin kecil energi ionisasinya, semakin mudah
elektron terlepas dari atom.
Besarnya energi ionisasi suatu atom
dipengaruhi oleh ukuran jari-jari atomnya.
Semakin panjang jari-jari atom, semakin
jauh jarak elektron terhadap inti, sehingga
gaya tarik inti terhadap elektron lemah.
Sehingga dibutuhkan energi yang rendah
untuk melepaskan elektronnya.
• Jadi disimpulkan bahwa, semakin panjang
jari-jari atom, semakin kecil energi
ionisasinya.
• Energi ionisasi unsur-unsur gas mulia
(golongan VIII A) berada pada puncak
grafik. Sebaliknya energi ionisasi unsur-unsur
golongan IA berada paling bawah.
• Hal itu menunjukan bahwa energi ionisasi
dalam satu periode dari kiri ke kanan
semakin besar. Adapun dalam satu
golongan, dari atas ke bawah, energi
ionisasi cenderung semakin kecil.
AFINITAS ELEKTRON
Afinitas elektron adalah
energi yang dibebaskan
oleh atom yang berwujud
gas jika menerima sebuah
elektron. Contohnya
ketika gas klor menerima
satu elektron untuk
membentuk ion negatif.
Afinitas elektron digunakan untuk
mengisolasi atom dan proses
tersebut biasanya menghasilkan
panas. Bagaimanakah sifat
periodik afinitas elektron unsur-
unsur yang terletak dalam satu
golongan maupun satu periode?
Perhatikan gambar setelah slide
ini
Nilai afinitas elektron untuk
beberapa unsur dalam satu
golongan dan satu periode tidak
teratur. Sebagai contoh unsur-
unsur dalam golongan IIIA,IVA,
dan VA. Meskipun demikian,
secara umum keperiodikan
afinitas elektron dapat kita
simpulkan, yaitu dalam satu
periode, dari kiri ke kanan,
KEELEKTRONEGATIFAN
Kecenderungan setiap unsur dalam menarik
elektron berbeda-beda. Besarnya kecenderungan
suatu atom untuk menarik elektron disebut
keelektronegatifan. Nilai keelektronegatifan
berkaitan dengan afinitas dan energi ionisasi.
Nilai keelektronegatifan dinyatakan pertama kali
oleh Linus Pauling, sehingga nilai
keelektronegatifan dikenal dengan istilah skala
Pauling. Dalam suatu periode, keelektronegatifan
unsur-unsur dari kiri ke kanan semakin besar.
Adapun dalam satu golongan, dari atas ke bawah
semakin kecil.
LOGAM DAN NONLOGAM
Logam sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Alkali : Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium
(K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr).
2. Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium
(Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium
(Ra).

4. Logam Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium


(In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead
(Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium
(Uup), Ununhexium (Uuh).
Beberapa logam terkenal adalah
aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium, uranium
, dan zink.
SIFAT FISIS LOGAM
Pada umumnya unsur logam mempunyai sifat fisis, antara
lain:
1. Logam akan memantulkan sinar yang datang
dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama
sehingga logam terlihat lebih mengkilat.
Contohnya, emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), dan seng
(Zn).
2. Logam dapat menghantarkan panas ketika
dikenai sinar matahari, sehingga logam akan sangat
panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron
sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini
menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi
3. Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya
terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur atom.
Tembaga (Cu) sering dipakai dalam pembuatan kawat
penghantar lisrik.

4. Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau


diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai
besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam.
Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat ini saat
mereka mengulung batangan baja menjadi lembaran tipis untuk
pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini karena kemampuan
atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu
dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa
memutuskan ikatan logam.
5. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat
dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik.
Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan kawat.
6. Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar
dengan pengecualian raksa atau merkuri (Hg) yang berupa
cairan pada suhu kamar.
7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan
kalium (Ca), yang lunak dan dapat dipotong dengan pisau.
8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga
terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika
dipukul, sehingga dapat digunakan dalam pembuatan bel
atau lonceng.
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut
diamagnetik, misalnya besi (Fe).
SIFAT KIMIA LOGAM
a. Sifat-sifat kimia logam antara lain:
1.. Logam memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu
logam cenderung melepaskan elektronnya dengan mudah. Logam
cenderung melepaskan elektron daripada menangkap elektron untuk
membentuk kation. Logam berikatan dengan lainnya untuk mencapai
stabil. Contohnya, Na+ Mg2+ Al3+ .
2. Umumnya logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang
tinggi karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara
logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah
elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan
atom-atomnya.Sifat titik leleh menunjukkan kekerasan logam, titik
leleh yang tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh
rendah artinya logamnya lemah. Semua logam memiliki titik leleh
yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah
(Sn) dan timbal (Pb).
3. Logam memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari
atom-atomnya.
4. Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi
untuk membentuk logam hidroksida. Contonya:
logam oksida + air  logam
hidroksida
Na2O (s) + H2O (l)  2NaOH (aq)
CaO (s) + H2O (l)  Ca(OH)2 (aq)
5. Logam oksida bereaksi
dengan asam membentuk garam dan air. Contohnya:
logam oksida + asam  garam + air
MgO (s) + 2HCl (aq)  MgCl 2 (aq) + H2O (l)
NiO (s) + H2SO4 (aq)  NiSO4 (aq) + H2O (l)
3. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon
(C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen
(O), Sulfur (B), Selenium (Se).
Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai sifat
fisis, antara lain:
1.Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang
datang sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.
2.Nonlogam tidak dapat menghantarkan panas
dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.
3.Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat
ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi
lembaran.
4.Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah
sehingga terasa ringan jika dibawa dan tidak
bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5.Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada
suhu kamar. Contohnya padatan Carbon (C), cairan
Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).
Sifat-sifat kimia yang dimiliki unsur nonlogam antara
lain:
1. Jika dilihat dari konfigurasi
elektronnya, unsur-unsur nonlogam cenderung
menangkap elektron karena memiliki energi ionisasi
yang besar untuk membentuk
anion. Contohnya, Cl- O2- N3-
2. Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh
dan titik didih yang relatif rendah jika dibandingkan
dengan unsur logam.
3. Nonlogam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam
kulit terluar dari atom-atomnya.
4. Nonlogam yang bereaksi dengan logam akan
membentuk garam.
nonlogam + logam  garam
3Br 2 (l) + 2Al (s)  2AlBr
3 (s)

5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam air


akan bereaksi membentuk asam. Contohnya:
nonlogam
oksida + air  asam
CO2 (g) + H2O (l) 
H2CO3 (aq)

6. Nonlogam dapat bereaksi dengan basa membentuk


garam dan air.
nonlogam
oksida + basa  garam + ai
SIFAT ASAM DAN BASA
ASAM!
SIFAT ASAM!
Basa!
Sifat Basa!
Adakah seseorang yang ingin menanyakan sesuatu?

Contact person:
085702310656 (ERPS)

Anda mungkin juga menyukai