Anda di halaman 1dari 5

Critical Journal Report

EKSISTENSI MANUSIA DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN: STUDI


KOMPARATIF FILSAFAT BARAT DAN FILSAFAT ISLAM

OLEH :

NAMA : RAVIKA SYARIFAH

NIM : 4151121056

KELAS : FISIKA DIK 2015 D

FILSAFAT PENDIDIKAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
IDENTITAS JURNAL

Judul : Eksistensi Manusia dalam Filsafat Pendidikan: Studi Komparatif Filsafat


Barat dan Filsafat Islam Yoyo
Jurnal : Filsafat Pendidikan
Penulis : Yoyo Hambali dan Siti Asiah
Vol : Vol. 7, No. 1
Dipublikasi : Januari 2011
Riviwer : Ravika Syarifah
Tanggal : 26 Oktober 2017

NO INDIKATOR ISI
1 Tujuan penelitian 1. Menjelaskan eksistensi manusia dalam filsafat
pendidikan
2. Mengetahui Perbedaan Filasafat Barat dan Filsafat
Islam
3 Pendahuluan Menurut saya latar belakang dalam penelitian ini
cukup tajam, hal ini disebabkan:Masalah yang
dituliskan pada latar belakang cukup tajam dimana
peneliti menjelaskan eksistensi manusia dalam filsafat
pendidikan,peneliti juga menjelaskan tentang penjelasan
komparatif. Peneliti membahas tentang persoalan
eksistensi dalam filsafat, perkembangan filsafat dan
hubungannya ke filsafat pendidikan dan membahas
tentang Filsafat Barat dan Filsafat Islam.
4 Metode penelitian Analisi Komparatif
6 Hasil penelitian Peneliti menyajikan hasil dari pembahasan mulai dari
Eksistensi manusia dalam filsafat pendidikan, Eksistensi
Manusia Menurut Filsafat Yunani dan Eksistensi
Manusia Menurut Filsafat Islam.
Penjelasan bahwa meningnya manusia dalam filsafat
pendidikan adalah dimana “Manusia adalah “homo
educandum”, yaitu makhluk yang bisa mendidik dan
didik. Pendidikan itu sendiri terkait dengan keberadaan
guru dan siswa sebagai manusia”.
Sesuai dengan pendapat para filsuf tentang Filsafat
pendidikan , Filsafat Barat menekankan eksistensi
manusia pada sebagian dimensi saja. Misalnya, Plato
hanya menekankan pada jiwa, roh atau idenya dan
kurang mementingkan dimensi fisik. Karena itu
pemikiran Plato dinamakan idelalisme. Dan tujuan
pendidikan yang lebih mementingkan dimensi jiwa atau
roh termasuk dalam aliran ini. Sedangkan Aristoteles
menekankan bahwa eksistensi manusia terletak pada
fisiknya. Alirannya bersifat realism atau materialism.
Tujuan pendidikan yang lebih mementingkan dimensi
fisik atau materi dinamakan materialism. Aliran
pendidikan ini sangat dominan dalam dunia pendidikan
Barat. Pada abad pertengahan para filsuf gereja berupaya
untuk menjelaskan eksistensi manusia dengan
mengkombinasilan ajaran Kristen dan filsafat. Santo
Augustinus misalnya menyatakan bahwa manusia
merupakan bayangan Tuhan (Imago Dei). Maka dalam
pendidikan sebagai Imago Dei manusia hendaknya
mentaati ajaran Tuhan dan menjauhi dosa. Dan tujuan
pendidikan adalah mewujudkan warga Negara Tuhan itu.
Pada masa modern, filsafat didominasi oleh beberapa
aliran besar, yaitu rasionalisme yang menekankan pada
akal dengan Rene Descartes sebagai panglimanya.
Menurut aliran ini, pendidikan harus diarahkan untuk
membentuk manusia-manusia yang rasional, yakni
manusia yang menjadikan akal (rasio) sebagai satu.
Sedangkan pada Filsafat Islam, Pemikiran para ahli
falsafah Islam rata-rata bersifat eklektik, integral dan
holistik. Mereka sangat mementingkan semua dimensi
yang ada pada manusia. Karena itu, tujuan pendidikan
dalam filsafat pendidikan Islam bersifat integrasl dan
holistik, Paradigma pendidikan holistik menekankan
pentingnya orientasi pendidikan yang lebih
mengedepankan keseimbangan antara jasmani dan
rohani agar terwujud kedewasaan yang utuh dan
paripurna atau dalam tradisi tasawuf disebut insan kamil
(perfect man, overman), sosol manusia ideal yang
diciptakan Tuhan menurut citra-Nya. Untuk itu,
diperlukan interelasi yang harmonis antara kesehatan
jasmani, kecanggihan intelektual (‘aql), kebersihan hati
(qalb), dan kesucian rohani, atau antara fikir dan zikir.

7 Kelebihan  Jurnal ini membahasa secara detail bagaimana


eksistensi itu di dalam filsafat pendidikan
 Jurnal ini juga membahas secara mendalam
bagaimana Pendapat para filsuf-filsuf fari Barat dan
Islam tentang Filsafat Pendidikan terutama pad
amateri eksistnsi , dan Filsfat Barat dan Islam
memilki kelebihan dan kekurangan msing-masing,
 Memiliki banyak referensi
8 Kekurangan  Dengan tata susunan penulisan jurnal, jurnal ini
belum sesuai. Karena susunan jurnal yang
seharusnya adalah :
1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan
4. Metode
5. Hasil Pembahasan
6. Kesimpulan
7. Referensi
Sedangkan pada jurnal ini susunannya hanya ada,
judul, abstrak.pendahuluan, kesimpulan dan
referensi. Sedangkan metode dan hasil
pembahasannya digabungkan kedalam Pendahuluan.
 Seharusnya pada setiap pernyataan atau teori yang
ada dituliskan catatan kakinya agar pernyataan
tersebut akurat dan jelas dari mana sumbernya.
9 Kesimpulan Kesimpulan yang dituliskan dalam penelitian ini
sudah tepat karena sudah menjawab tujuan dari
penelitian ini. Dari sini kita lihat bahwa permasalahan
manusia eksistensi (masalah manusia) merupakan isu
penting dalam pendidikan filsafat pendidikan sebagai
kebutuhan manusia, tidak bisa terpisah dari manusia itu
sendiri. Manusia adalam “homo educandum”, yaitu
makhluk yang bisa mendidik dan didik. Pendidikan itu
sendiri terkait dengan keberadaan guru dan siswa
sebagai manusia. Di dalam jurnal ini membahas tentang
bahwa Filsafat Barat dan Islam memiliki peranan
hebat,perhatian terhadap eksistensi manusia dimana
eksistensi manusia dibahas di cabang filsafat yang baik
ontology maupun filsafat antropologi.Pikiran Filsafat
Barat tidak holistic, sanga mekanistik, dan
pragmatis.Pemikiran Filsafat Islam bersifat elektrik,
integral dan menyeluruh. Dibidang pendidika Isla, yang
ditandai dengan penekanan pada pentingnya semua
aspek/ dimensi manusia: fisik, spiritual, intelek,jiwa dan
pikiran.

Anda mungkin juga menyukai