Anda di halaman 1dari 4

Generasi meninggalkan Shalat & Mengikuti Syahwat

Allah Ta’ala berfirman: Dan Hadits lainnya:

"Mereka itu adalah orang-orang yang telah


diberi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi dari ‫الييعيهي يكد الصي يدذيي بييييينييني ييا يوبييييينييكهي ييم ال ص‬
‫ُ فييمي يين تيييريكيه ييا فيييقي ييد‬،‫صي يليكة‬
keturunan Adam, dan dari keturunan Ibrahim 1/231 ‫ والنس ييائ‬2621 ‫ )رواه التم ييذي رق ييم‬.‫يكيفي يير‬
dan Israil, dan dari orang-orang yang telah
Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. .(‫هذا حديث حسن صحيح غريب‬: ‫ُوقال التمذي‬،
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang
Maha Pemurah kepada mereka, maka
mereka menyungkur dengan bersujud dan “Batas yang ada di antara kami dan mereka
menangis. Maka datanglah sesudah mereka, adalah sholat, maka barangsiapa
pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan meninggalkannya, sungguh-sungguh ia telah
shalat dan memper-turutkan hawa nafsunya, kafir.” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam
maka mereka kelak akan menemui Sunannya nomor 2621dan An-Nasaai dalam
kesesatan. Kecuali orang yang bertaubat, Sunannya 1/231, dan At-Tirmidzi berkata
beriman dan beramal saleh, maka mereka itu hadits ini hasan shohih ghorib).
akan masuk surga dan tidak dianiaya Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq Sami As-Salamah,
(dirugikan) sedikitpun." (terjemah QS. juz 5 hal 243).
Maryam: 58-60).
Penuturan dalam ayat Al-Quran ini
membicarakan orang-orang saleh, terpilih,
Ibnu Katsir menjelaskan, generasi yang bahkan nabi-nabi dengan sikap patuhnya
adhoo’ush sholat itu, kalau mereka sudah yang amat tinggi. Mereka bersujud dan
menyia-nyiakan sholat, maka pasti mereka menangis ketika dibacakan ayat-ayat Allah.
lebih menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban Namun selanjutnya, disambung dengan ayat
lainnya. Karena shalat itu adalah tiang agama yang memberitakan sifat-sifat generasi
dan pilarnya, dan sebaik-baik perbuatan pengganti yang jauh berbeda, bahkan
hamba. Dan akan tambah lagi (keburukan berlawanan dari sifat-sifat kepatuhan yang
mereka) dengan mengikuti syahwat dunia tinggi itu, yakni sikap generasi penerus yang
dan kelezatannya, senang dengan kehidupan menyia-nyiakan shalat dan mengumbar hawa
dan kenikmatan dunia. Maka mereka itu akan nafsu.
menemui kesesatan, artinya kerugian di hari
qiyamat. Betapa menghujamnya peringatan Allah
dalam Al-Quran dengan cara menuturkan
Adapun maksud lafazh Adho’us sholat ini, sejarah "keluarga pilihan" yang datang
menurut Ibnu Katsir, ada beberapa pendapat. setelah mereka generasi manusia bobrok
Ada orang-orang yang berpendapat bahwa yang sangat merosot moralnya. Bobroknya
adho'us sholat itu meninggalkan sholat akhlaq manusia dari keturunan orang yang
secara keseluruhan (tarkuhaa bilkulliyyah). disebut manusia pilihan, berarti merupakan
Itu adalah pendapat yang dikatakan oleh tingkah yang keterlaluan. Bisa kita
Muhammad bin Ka’ab Al-Quradhi, Ibnu Zaid bayangkan dalam kehidupan ini. Kalau ada
bin Aslam, As-Suddi, dan pendapat itulah ulama besar, saleh dan benar-benar baik,
yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Pendapat inilah lantas keturunannya tidak bisa menyamai
yang menjadi pendapat sebagian orang salaf kebesarannya dan tak mampu mewarisi
dan para imam seperti yang masyhur dari keulamaannya, maka ucapan yang pas
Imam Ahmad, dan satu pendapat dari As- adalah:. "Sayang, kebesaran bapaknya tidak
Syafi’i sampai ke pengkafiran orang yang diwarisi anak-anaknya.” Itu baru masalah
meninggalkan shalat (tarikus sholah) setelah mutu keilmuan nya yang merosot. lantas,
ditegakkan, iqamatul hujjah (penjelasan dalil), kata dan ucapan apa lagi yang bisa untuk
berdasarkan Hadits: menyayangkan bejat dan bobroknya generasi
pengganti orang-orang suci dan saleh itu?

‫صي يليةد )رواه مس ييلم في ي‬


‫يي ي الششي ييردك تيي ييركك ال ص‬ ‫د‬ Hanya ucapan “seribu kali sayang” yang
‫يي ي الييعيبي يد يوبيي ي ي‬
‫بيي ي ي‬ mungkin bisa kita ucapkan.
Setelah kita bisa menyadari betapa tragisnya
.(‫ من حديث جابر‬82 :‫صحيحه برقم‬ keadaan yang dituturkan Al-Quran itu,
agaknya perlu juga kita bercermin di depan
“(Perbedaan) antara hamba dan kemusyrikan kaca. Melihat diri kita sendiri, dengan
itu adalah meninggalkan sholat.” (HR Muslim memperbandingkan apa yang dikisahkan Al-
dalam kitab Shohihnya nomor 82 dari hadits Quran.
Jabir).
Kisah ayat itu, tidak menyinggung-nyinggung
orang-orang yang membangkang di saat
hidupnya para Nabi pilihan Allah. Sedangkan wattaba'us syahawaat (dan mengikuti
jumlah orang yang membangkang tidak syahwat hawa nafsu).
sedikit, bahkan melawan para Nabi dengan
berbagai daya upaya. Ayat itu tidak menyebut Suatu misal, kasus nyata, bisa kita telusuri
orang-orang kafir, bukan berarti tidak ada lewat pertanyaan-pertanyaan. Sudahkah kita
orang-orang kafir. Namun dengan menyebut berikan dan kita usahakan hak-hak para
keluarga-keluarga pilihan itu justru pekerja/ buruh, pekerja kecil, pembantu
merupakan pengkhususan yang lebih tajam. rumah tangga, penjaga rumah makan,
Di saat banyaknya orang kafir berkeliaran di penjaga toko dan sebagainya untuk diberi
bumi, saat itu ada orang-orang pilihan yang kebebasan mengerjakan shalat pada
amat patuh kepada Allah. Tetapi, generasi waktunya, terutama maghrib yang waktunya
taat ini diteruskan oleh generasi yang bobrok sempit? Berapa banyak pekerja kecil
akhlaqnya. Ini yang jadi masalah besar. semacam itu yang terhimpit oleh peraturan
majikan, tetapi kita umat Islam diam saja atau
Dalam kehidupan yang tertera dalam sejarah belum mampu menolong sesama muslim
kita, Muslimin yang taat, di saat penjajah yang terhimpit itu?
berkuasa, terjadi perampasan hak,
kedhaliman merajalela dan sebagainya, ada Bahkan, dalam arena pendidikan formal,
tanam paksa dan sebagainya; mereka yang yang diseleng-garakan dengan tujuan
tetap teguh dan ta'at pada Allah itu adalah membina manusia yang bertaqwa pun,
benar-benar orang pilihan. Kaum muslimin sudahkah memberi kebebasan secara baik
yang tetap menegakkan Islam di saat kepada murid dan guru untuk menjalankan
orientalis dan antek-antek penjajah shalat? Sudahkah diberi sarana secara
menggunakan Islam sebagai sarana memadai di kampus-kampus dan tempat-
penjajahan, namun kaum muslimin itu tetap tempat pendidikan untuk menjalan-kan
teguh mempertahankan Islam dan tanah shalat? Dan sudahkah para murid itu diberi
airnya, tidak hanyut kepada iming-iming bimbingan secara memadai untuk mampu
jabatan untuk ikut menjajah bangsanya, mendirikan shalat sesuai dengan yang
mereka benar-benar orang-orang pilihan. diajarkan Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi
wa Salam ?
Sekalipun tidak sama antara derajat
kesalehan para Nabi yang dicontohkan dalam Kita perlu merenungkan dan menyadari
Al-Quran itu, dengan derajat ketaatan kaum peringatan Allah dalam ayat tersebut, tentang
Muslimin yang taat pada Allah di saat adanya generasi yang meninggalkan shalat
gencarnya penjajahan itu, namun alur dan menuruti syahwat.
peringatan ini telah mencakupnya. Dengan
demikian, bisa kita fahami bahwa ayat itu Ayat-ayat Al-Quran yang telah memberi
mengingatkan, jangan sampai terjadi lagi apa peringatan dengan tegas ini mestinya kita
yang telah terjadi di masa lampau. Yaitu sambut pula dengan semangat menang-
generasi pengganti yang jelek, yang menyia- gulangi munculnya generasi sampah yang
nyiakan shalat dan mengikuti hawa nafsunya. menyianyiakan shalat dan bahkan
mengumbar syahwat. Dalam arti penjabaran
Peringatan yang sebenarnya tajam ini perlu dan pelaksanaan agama dengan amar ma'ruf
disebar luaskan, dihayati dan dipegang nahi munkar secara konsekuen dan terus
benar-benar, dengan penuh kesadaran, agar menerus, sehingga dalam hal beragama, kita
tidak terjadi tragedi yang telah menimpa akan mewariskan generasi yang benar-benar
kaum Bani Israel, yaitu generasi jelek, diharapkan, bukan generasi yang bobrok
bobrok, meninggalkan shalat dan mengikuti seperti yang telah diperingatkan dalam Al-
syahwat. Quran itu.

Memberikan hak shalat Fakir miskin, keluarga, dan mahasiswa

Untuk itu, kita harus mengkaji diri kita lagi. Dalam hubungan kemasyarakatan yang erat
Sudahkan peringatan Allah itu kita sadari dan sekali hubungannya dengan ekonomi,
kita cari jalan keluarnya? terutama masalah kemiskinan, sudahkah kita
memberi sumbangan sarung atau mukena/
Mudah-mudahan sudah kita laksanakan. rukuh kepada fakir miskin, agar mereka bisa
Tetapi, tentu saja bukan berarti telah selesai. tetap shalat di saat mukenanya yang satu-
Karena masalahnya harus selalu satunya basah ketika dicuci pada musim
dipertahankan. Tanpa upaya hujan?
mempertahankannya, kemungkinan akan
lebih banyak desakan dan dorongan yang Dalam urusan keluarga, sudahkah kita selalu
mengarah pada "adho'us sholat" (menyia- menanya dan mengontrol anak-anak kita
nyiakan atau meninggalkan shalat) setiap waktu shalat, agar mereka tidak lalai?
Dalam urusan efektifitas da’wah, sudahkah diucapkan pada urutan lebih dulu dibanding
kita menghidup-kan jama'ah di masjid-masjid "ittaba'us syahawaat" (menuruti syahwat),
kampus pendidikan Islam: IAIN (Institut sekalipun tingkah menuruti syahwat itu sudah
Agama Islam Negeri) ataupun STAIN merupakan puncak kebejatan moral manusia.
(Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) yang Dengan demikian, bisa kita fahami, betapa
jelas-jelas mempelajari Islam itu, agar para memuncaknya nilai jelek orang-orang yang
alumninya ataupun mahasiswa yang masih meninggalkan shalat, karena puncak
belajar di sana tetap menegakkan shalat, dan kebejatan moral berupa menuruti syahwat
tidak mengarah ke pemikiran sekuler yang pun masih pada urutan belakang dibanding
nilainya sama juga dengan mengikuti tingkah meninggalkan shalat.
syahwat?
Di mata manusia, bisa disadari betapa
Lebih penting lagi, sudahkah kita jahatnya orang yang mengumbar hawa
mengingatkan para pengurus masjid atau nafsunya. Lantas, kalau Allah memberikan
mushalla atau langgar untuk shalat ke masjid kriteria meninggalkan shalat itu lebih tinggi
yang diurusinya? Bahkan sudahkah para kejahatannya, berarti kerusakan yang amat
pegawai yang kantor-kantor menjadi parah. Apalagi kalau kedua-duanya,
lingkungan masjid, kita ingatkan agar shalat dilakukan meninggalkan shalat, dan menuruti
berjamaah di Masjid yang menjadi tempat syahwat, sudah bisa dipastikan betapa
mereka bekerja, sehingga tidak tampak lagi beratnya kerusakan.
sosok-sosok yang tetap bertahan di meja
masing-masing --bahkan sambil merokok Tiada perkataan yang lebih benar daripada
lagi-- saat adzan dikuman-dangkan? perkataan Allah dan Rasul-Nya. Dalam hal ini
Allah dan Rasul-Nya sangat mengecam
Masih banyak lagi yang menjadi tanggung orang yang meninggalkan shalat dan
jawab kita untuk menanggulangi agar tidak menuruti syahwat. Maka marilah kita jaga diri
terjadi generasi yang meninggalkan shalat kita dan generasi keturunan kita dari
yang disebut dalam ayat tadi. kebinasaan yang jelas-jelas diperingatkan
oleh Allah dan Rasul-Nya itu. Mudah-
Shalat, tali Islam yang terakhir mudahan kita tidak termasuk mereka yang
telah dan akan binasa akibat melakukan
Peringatan yang ada di ayat tersebut masih pelanggaran amat besar, yaitu meninggalkan
ditambah dengan adanya penegasan dari shalat dan menuruti syahwat. Amien.
Rasulullah, Muhammad Shallallaahu alaihi
wa Salam ‫ُ يونيييفيع د ين يوإدصياككيم دبيا‬،‫يبايريك الك د يل يوليككيم دف اليكقيرآَدن الييعدظييدم‬
‫فديي ي يده دمي ي ين يالْي ي ييا د‬
‫ أيقكي ي ييوكل قيي ي ييود يل يهي ي ييذا‬.‫ت يوالي ي يشذيكدر ايليدكييي ي يدم‬
‫ت عكييريوة‬
‫ضي ي‬ ‫ضصن عكيرا ايدليسيليدم عكييريوة عكييريوة فيككلصيمييا انييتْيييق ي‬ ‫يليييينيكق ي‬ ‫ي ي‬ ‫ي‬
‫ضييا ايلكيكيكم يوآَدخكركهيصن‬ ‫د‬ .‫يوأييستْيييغدفكر الي الييعدظيييم د يل يوليككيم‬
‫س بديالصد يت تي يليييهيا يوأيصوكليكصن نيييق ة‬
‫ث النصيا ك‬
‫تييشيبص ي‬
.(‫ )رواه أحد‬.‫صليةك‬ ‫ال ص‬
“Tali-tali Islam pasti akan putus satu-persatu.
Maka setiap kali putus satu tali (lalu) manusia
(dengan sendirinya) bergantung dengan tali
yang berikutnya. Dan tali Islam yang
pertamakali putus adalah hukum(nya),
sedang yang terakhir (putus) adalah shalat.
(Hadits Riwayat Ahmad dari Abi Umamah
menurut Adz – Dzahabir perawi Ahmad
perawi).

Hadits Rasulullah itu lebih gamblang lagi,


bahwa putusnya tali Islam yang terakhir
adalah shalat. Selagi shalat itu masih
ditegakkan oleh umat Islam, berarti masih
ada tali dalam Islam itu. Sebaliknya kalau
shalat sudah tidak ditegakkan, maka putuslah
Islam keseluruhannya, karena shalat adalah
tali yang terakhir dalam Islam. Maka tak
mengherankan kalau Allah menyebut tingkah
"adho'us sholah" (menyia-nyiakan/
meninggalkan shalat) dalam ayat tersebut
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ت أييعيمالدنيييا‪ ُ،‬يميين ييييهيددهد الكي‬ ‫إدصن ايلميد لدلصده يينمكده ونيستْيدعيينكه ونيستْيييغدفره ونييعوذك دبالد دمن كشرودر أينييكفدسينا ودمن سييشئا د‬
‫ي ي يي‬ ‫ي كي‬ ‫ي ك ي ي ي ك ي ي كي ي ك‬ ‫يي‬
‫د‬ ‫ض يصل لييه وم ين ي ي د‬ ‫فيلي م د‬
‫ك لييهك يوأييش ييهكد أيصن كميصميةدا‬ ‫ي لييهك‪ .‬أييش ييهكد أيين لي إدلييهي إدلص الكي يويح ييدهك لي يش يدريي ي‬
‫ض يليل فيلي يهيياد ي‬ ‫ك يي ي ك‬ ‫ك‬
‫صيحابدده يويسلصيم تييسلدييةما يكديثييةرا‪ .‬يقايل تيييعايل‪ :‬ييا أيييهاي الصيدذييين‬ ‫دد‬ ‫د‬
‫صصلىَّ الك يعيلىَّ نيبديشيينا كميصمد يويعيلىَّ آَله يوأي ي‬ ‫يعيبكدهك يويركسيولكهك ي‬
‫يءايمنكوا اتصيكقوا الي يحصق تكييقاتدده يولي يتكيوتكصن إدلص يويأنتْكيم يميسلدكميوين‪ .‬يقايل تيييعايل‪} :‬يويمن ييتْيصدق الي ييييعل لصهك يمييرةجا{ يويقايل‪:‬‬
‫}يويمن ييتْيصدق الي يكيكشفير يعينهك يسيشيئاتدده يوييكيعدظيم ليهك أييجةرا{‬

‫د‬ ‫دد‬ ‫د‬ ‫كثص اعليموا فيدإصن ال أيمرككم دبال ص د‬


‫ب‪ ُ،‬ييا أييهييا‬ ‫صلية يوالصسليم يعيلىَّ يركسيوله فيييقايل‪} :‬إدصن الي يويمليئيكتْيهك يك ي‬
‫صلييوين يعيلىَّ النصد ش‬ ‫ي يي ي‬ ‫ي كي‬
‫صلييوا يعليييده يويسلشكميوا تييسلدييةما{‪.‬‬ ‫د‬
‫الصذييين يءايمنكييوا ي‬
‫حيي يةد يدميي يةد‪.‬‬ ‫ك يد‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫د‬
‫ت يعليييىَّ دإبيييراهيي ييم يويعليييىَّ آَدل دإبيييراهيي ييم‪ ُ،‬إدنصي ي‬ ‫ص يلصيي ي‬ ‫د‬
‫ص يشل يعليييىَّ كميصم يد يويعليييىَّ آَل كميصم يد يكيمييا ي‬ ‫ياللصكه يصم ي‬
‫حيي يةد يدميي يةد‪ .‬ياللصكه يصم‬‫ك يد‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫د‬
‫ت يعليييىَّ دإبيييراهيي ييم يويعليييىَّ آَدل دإبيييراهيي ييم‪ ُ،‬إدنصي ي‬ ‫د‬
‫يوبيييادريك يعليييىَّ كميصم يد يويعليييىَّ آَل كميصم يد يكيمييا بيييايريك ي‬
‫ب‪ .‬ياللصكهيصم أيدرنيييا‬ ‫ت‪ ُ،‬إدنيص ي د‬ ‫ت ايليحيادء دمينيهم وايليميوا د‬ ‫ت‪ ُ،‬واليميؤدمندي واليميؤدمينا د‬ ‫د د‬ ‫د د دد‬
‫ك يسيييةع قيدرييي ة‬ ‫يي ك ي ي ي ي‬ ‫ي يواليكميسليما ي ك ي ي ي ك‬ ‫ايغفير ليلكميسلم ي ي‬
‫ايليصق يحققا يوايركزقييينا اتشييبايعكه‪ ُ،‬يوأيدرنييا الييبادطييل بيايدطلة يوايركزقيينييا ايجتْدنيييابيهك‪ .‬يربيصنييا آَتدنييا دفي الييدنييييا يحيسينية يودفي الْدخييرةد يحيسينية‬
‫يي واجعيلنييا لديل تْ د‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫د‬
‫ب‬‫ك ير ش‬ ‫يي إديماةمييا‪ .‬كسييبيحاين يربشي ي‬ ‫مصق ي‬ ‫د‬
‫ب لينيييا ميين أييزيواجنيييا يوذكشرصياتنيييا قكيصرةي أييع ك ي ي ي ي ك‬ ‫ب النيصيادر‪ .‬يربيصنيييا يهي ي‬‫يوقنيييا يعييذا ي‬
‫ي‪.‬‬ ‫د‬
‫ب الييعاليم ي ي‬ ‫ي يوايلييمكد لدلصده ير ش‬ ‫د‬ ‫د‬
‫اليعصزدة يعصما ييصكفيوين‪ ُ،‬يويسليةم يعيلىَّ اليكميريسل ي ي‬
‫د‬

‫ل يي‪ ُ،‬إدصن اليي ي ييييأيكمكرككيم دبالييعي ييددل يوايدليحيسييادن يودإيتْيييآَدئ دذي اليكقيريبي ي يويييينييه ييىَّ يعي يدن الييفيحيش ييآَدء يواليكمنيكي يدر يوايلبيييغي يدي‬
‫دعبيياد ا د‬
‫ي ي‬
‫ضلدده ييكيعدطككيم يوليدذيككر الد أييكبييكر‪.‬‬ ‫ييعدظكككيم لييعلصككيم تييذصككريوين‪ .‬يفايذكككروا الي الييعدظيييم يييذككيرككيم يوايسأيلكيوهك دمين في ي‬

Anda mungkin juga menyukai