Syn)
Kunir, kunyit, temulawak (Curcuma longa Linn. syn atau Curcuma domestica Val. ) termasuk salah satu
tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah
Indo-Malaysia, Indonesia, Australia, bahkan Afrika. Kunyit (Curcuma domestica Val) termasuk salah satu tanaman
rempah dan obat, habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan
beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa),
Gambar 1
Ordo : Zingiberales
Genus : Curcuma
Nama latin dari kunyit adalah Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val. Ia merupakan tanaman
dimana bagian pentingnya justru terdapat pada bagian akar yang berupa umbi. Kunyit berkerabat dengat dengan
lengkuas, temu giring, jahe, temu hitam, temu lawak, dan lain-lain.
Gambar 2
Kunyit merupakan tanaman terna, berbatang semu, tinggi dapat mencapai 40 – 100 cm. Bentuk batangnya
semu, tegak, bulat dan basah, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun
menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang
10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun
runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-
kuningan.
Kunyit mampu membentuk rimpang, berwarna oranye, bila tua dan tunas mudanya berwarna putih,
membentuk rumpun yang rapat. Berakar serabut berwarna coklat muda. Setiap tanaman berdaun 3 – 10 helai, panjang
daun beserta pelepahnya sampai 70 cm, helaian daun berbentuk lanset memanjang, berwarna hijau dan hanya bagian
atas dekat pelepahnya berwarna agak keunguan, panjang 28 – 85 cm, lebar 10 – 25 cm. Bunga muncul dari batang
semu panjang 10 – 15 cm. Bunga warnanya putih/kuning pucat, pangkal bunga warnanya putih.
Kunyit yang mempunyai nama latin Curcuma domestica Val. merupakan tanaman yang mudah diperbanyak
dengan stek rimpang dengan ukuran 20-25 gram stek. Bibit rimpang harus cukup tua. Kunyit tumbuh dengan baik di
tanah yang tata pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit
terlindung. Tapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka. Rimpang
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan ketinggian 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak,
bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun ( agak lunak). Daun
tunggal, bentuk bulat telur ( lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12.5 cm dan pertulangan menyirip dengan
warna hijau pucat. Berbunga majemuk, berambut, dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan
mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1.5 cm, serta berwrna putih/ kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing serta tepi
2002).
Menurut Steenis (2006), tanaman yang termasuk family Zingiberaceae ini merupakan tanaman herba menahun
dengan akar rimpang. Batang tegak. Daun kerap kali jelas 2 baris dengan pelepah yang memeluk batang dan lidah
diantara batas pelepah dan helain daun. Bunga zygomorph, berkelamin 2. Kelopak berbentuk tabung dengan ujung
yang bertaju kerap kali terbelah serupa pelepah. Daun mahkota 3, pada pangkalnya melekat. Benang sari sempurna 1,
penghubung benang sari kerap kali lebar, ruang sari 2. Staminodia hampir selalu 3. Bakal buah tenggelam tenggelam,
beruang 3 atau 1. Tangkai putik sangat langsing, dengan ujung terjepit di antara kedua benang sari. Kepala sari
Menurut Tjitrosoepomo ( 2005), rimpang ( rhizoma ) sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang
terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang
muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rimpang disamping digunakan sebagai alat
perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Akar tinggal pada kunyit
memiliki ciri-ciri yaitu berbentuk bulat atau jorong, bergaris tengah ±5 cm, panjangnya sekitar 2 cm sampai 6 cm, lebar
sekitar 1 cm sampai 3 cm. Bagian tepi akar tersebut berkeriput, bagian luar bewarna coklat muda kemerah-merahan.
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah
tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada
ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari
bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus
Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.
Tanaman kunyit ( Curcuma domestica Val.) adalah sejenis tanaman yang termasuk familia Zingiberaceae,
tempat tumbuhnya terutama di pulau Jawa (Kartasapoetra, 1996). Termasuk salah satu tanaman rempah dan obat,
habitat asli tanaman ini meliputi wilayah asia khususnya asia tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran
ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap bangsa Asia umumnya pernah
mengonsumsi tanaman rempah ini. Baik sebagai pelengkap bumbu masak, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan
Ketersediaan tanaman kunyit di Indonesia bisa dibilang sangat melimpah. Tanaman ini bisa dijumpai hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Terutama di pulau Jawa. Dan biasanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis termasuk
Thailand, Maalaysia, dan kawasan Asia Tenggara lain. Di Indonesia, sentra penanaman kunyit di Jawa Tengah, dengan
produksi mencapai 12.323 kg/ha. Untuk mendapatkan kunyit sangat mudah karena hampir disemua pasar-pasar
tradisional maupun di swalayan banyak dijumpai penjual–penjual kunyit. Awalnya tanaman ini merupakan tanaman
yang tumbuh di daerah hutan dan lahan-lahan kosong. Namun Indonesia, tanaman ini umumnya sudah mulai
dijadikan sebagai tanaman obat keluarga bersama jahe, kencur, dan lain-lain yang banyak ditanam di pekarangan
rumah.
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin
Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak atsiri / Volatil oil ( Keton sesquiterpen , turmeron , tumeon 60%,
Zingiberen 25%,felandren , sabinen , borneol dan sineil ). Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein30%, Pati 8%,
Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya.
Beberapa jenis kunyit yang ada di Indonesia dan biasa digunakan di masyarakat sebagai obat tradisional/jamu.
a. Temu Mangga
Gambar 3
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Genus : Curcuma
Temu mangga (Curcuma mangga Val.van Zip.) famili Zingiberaceae merupakan tanaman asli daerah
Indo-malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan, Thailand, Pasifik hingga Australia Utara. Beberapa nama
daerah adalah Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temu poh (Jawa), temu pao (Madura),
temu mangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap, konneng pare, koneng bodas (Sunda), dan
nama asingnya adalah temu pauh (Malaysia), kha min khao (Thailand). Dinamakan temu mangga karena
aroma rimpangnya spesifik seperti aroma mangga, dapat dikonsumsi sebagai simplisia (diiris, dikeringkan dan
direbus) instant, asinan, permen/manisan, sirup, selai, lalapan (rimpang segar), dan botokan.
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan tanaman semak berumur tahunan. Tanaman
ini mempunyai tinggi 50-75 cm, bentuk batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun. Daun berwarna
hijau, berbentuk seperti mata lembing bulat lonjong di bagian ujung dan pangkalnya. Panjang daun 30-60 cm
dengan lebar daun 7,5-12,5 cm, tangkai daunnya panjang sama dengan panjang daunnya. Permukaan atas dan
bawah daun agak licin, tidak berbulu. Tanaman ini mempunyai bunga majemuk berbentuk bulir yang muncul
putih memiliki rimpang berbentuk bulat, renyah, dan mudah dipatahkan. Kulitnya dipenuhi semacam akar
serabut yang halus hingga menyerupai rambut. Rimpang utamanya keras, bila dibelah tampak daging buah
berwarna kekuning-kuningan di bagian luar dan putih kekuningan di bagan tengahnya. Rimpang berbau
aromatis seperti bau mangga, dan rasanya mirip mangga sehingga masyarakat menyebutnya temu mangga.
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) memiliki morfologi yang dapat dilihat pada Gambar 1.
sebagai berikut:
Ketinggian tempat yang sesuai untuk penanaman kunyit putih berkisar 250-1000 meter diatas permukaan
laut (mdpl). Untuk mendapatkan target produksi dan mutu yang optimal, ketinggian tempat penanaman
b. Syarat Tanah
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) termasuk jenis tanaman yang toleran terhadap jenis tanah,
namun pertumbuhan akan baik apabila jenis tanah yang digunakan untuk pertumbuan tanaman ini yaitu
tanah liat berpasir (lempung berpasir) yang gembur, subur, dan pengairan baik. Untuk memperoleh tanah
yang subur dan gembur, tanah diolah secara sempurna dan cukup dalam, serta ditambahkan pupuk
Curah hujan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kunyit putih (Curcuma mangga Val.). Pada awal
pertumbuhan hingga umur 5 bulan setelah ditanam, tanaman ini membutuhkan curah hujan yang cukup
besar, yaitu sekitar 900-4000 mm per tahun dengan bulan kering kurang dari 5 bulan per tahun. Setelah
berumur lebih dari 5 bulan diharapkan curah hujan berangsur-angsur berkurang sehingga
d. Kebutuhan Cahaya
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) dapat tumbuh baik dengan cahaya penuh maupun
ternaung (tertutup) atau cahaya matahari tidak langsung mengenai tanaman. Dari sisi produksi Kunyit
putih (Curcuma mangga Val.) yang ditanam dibawah naungan, mempunyai berat yang tidak jauh berbeda
dangan yang ditanam didaerah cahaya matahari penuh. Namun dari sisi kandungan minyak atsiri yang
dihasilkan dari pertanaman dengan cahaya penuh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman dibawah
e. Kelembapan Udara
Suhu untuk pertumbuhan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) yang optimal berkisar antar 25-30 C.
Ketinggian tempat di atas 1.200 mdpl dengan suhu di bawah 24 C masih dapat tumbuh, tetapi harus
Rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) mengandung bahan minyak atsiri, amilum, tanin, gula
dan damar (Muhisah, 1999) Syukur (2003). Komponen yang terdapat dalam rimpang kunyit putih ( Curcuma
dan kurkumin (3%). Selain itu rimpang dan daunnya mengandung saponin, flavonoid dan polifenol (Kardinan
Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan salah satu obat tradisional yang banyak
digunakan oleh masyarakat. Rimpangnya digunakan untuk mengurangi rasa nyeri saat haid, penambah nafsu
makan, penurun panas tubuh, penyempitan peranakan, mengobati masuk angin, dan gatal-gatal (Muhlisah,
1999) Syukur (2003). Selain itu, dapat memperkecil rahim, menyempikan vagina, mengeringkan luka operasi
kanker payudara, mengobati maag, peradangan akibat gangguan wasir, radang tenggorokan, diare, lemah
a. Untuk pencegahan dan pengobatan kanker, penggunaan Kunyit Putih dapat di komsumsi langsung
maupun dengan diolah dengan mencampurkan dengan bahan ramuan lainnya. Secara umum mengolah
kunyit putih dengan dikeringkan. Untuk mencegah kanker, biasanya kunyit putih diiris kecil-kecil
kemudian dikeringkan. Setelah kering ambil sekitar 100 gram kemudian direbus dengan 5 gelas air sampai
mendidih dan air rebusan tersisa 3 gelas saja. Saring dan dinginkan. Air rebusan kunyit putih jika
digunakan untuk mencegah kanker serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebaiknya dikomsumsi
selama 3 bulan secara rutin dengan dosis 2 gelas sehari dengan komsumsi 3 bulan dapat menignkatkan
daya tahan tubuh 5 sampai 10 tahun kedepan karena masing-masing manusia memiliki kemampuan
berbeda-beda efek dari komsumsi kunyit putih pada bulan awal akan menimbulkan buang air lebih sering,
mengkomsumsi makanan bergizi dan banyak mengandung vitamin dan memperbanyak minum air putih.
b. Pengobatan gangguan pencernaan, untuk mengobati gangguan pencernaan dapat dikomsumsi langsung
dengan mengambil 1 rimpang yang sudah dibersihkan kemudian dikupas dan langsung dikunyah.
c. Penggunaan sebagai obat luar, dengan diparut dan dicampur dengan asam kawak dapat pula dicampur
dengan minyak kelapa kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit. Cara ini digunakan untuk luka
d. Mengobati masuk angin, ambil 200 gram kunyit putih, dicuci sampai bersih, kupas dan kemudian diparut,
hasil parutan diperas dan air perasan di rebus. Air rebusan dapat dicampur dengan madu.
Selain dari pemanfaatan dengan mengolah sendiri,saat sekarang ini sudah banyak produsen obat herbal
yang mulai memproduksi kunyit putih/temu putih ini kedalam berbagai bentuk misalnya kapsul dengan tujuan
agar lebih mudah dikomsumsi. Penggunaan kunyit putih tidak memiliki efek samping, namun yang perlu
diperhatikan bahwa kunyit putih sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil karena dapat menimbulkan
b. Temu Putih
Gambar 5
Ordo : Zingiberales
Genus : Curcuma
A. Morfologi Tanaman
Gambar 6
Curcuma zedoaria (Rosc), di Indonesia disebut temu putih, temu kuning. Menurut Hong, Kim, Lee,
tumbuhan ini berasal dari Himalaya, India, dan terutama tersebar di negara-negara Asia meliputi China,
vietnam, dan Jepang. Curcuma zedoaria (Rosc) tumbuh liar di Sumatra (Gunung Dempo), di hutan jati Jawa
Timur, banyak dijumpai di Jawa Barat dan Jawa Tengah, di ketinggian sampai 1000 dpl. Tumbuhan ini berupa
merah lembayung di sepanjang tulang tengahnya. Bunga keluar dari rimpang samping, menjulang ke atas
membentuk bongkol bunga yang besar. Mahkota bunga berwarna putih, dengan tepi bergaris merah tipis atau
kuning. Rimpang berwarna putih atau kuning muda, rasa sangat pahit.
B. Kandungan Kimia
a. Kandungan kimia rimpang Curcuma zedoaria Rosc terdiri dari : kurkuminoid (diarilheptanoid), minyak
c. Minyak atsiri berupa cairan kental kuning emas mengandung : monoterpen dan sesquiterpen. Monoterpen
Curcuma zedoaria terdiri dari : monoterpen hidrokarbon (alfa pinen, D-kamfen), monoterpen alkohol (D-
d. Seskuiterpen dalam Curcuma zedoaria terdiri dari berbagai golongan dan berdasarkan penggolongan yang
dilakukan terdiri dari : golongan bisabolen, elema, germakran, eudesman, guaian dan golongan
spironolakton.
2002).
C. Aktivitas Farmakologi
a. Aktivitas hepatoprotektor
dilakukan dengan cara membandingkan aktivitas metabolisme hepar yang dirusak oleh senyawa-senyawa
hepatotoksik, misalnya CCl4, faloidin, alfa amanitin dan D-galaktosamin dengan hepar yang telah
dilindungi oleh zat hepatoprotektor. Fungsi hepar dapat diketahui melalui aktivitas SGOT, SGPT,
perpanjangan waktu tidur heksobarbital, ekskresi urin p-oksifenil asam piruvat dan sebagainya. Ekstrak
metanol rimpang temu putih Curcuma zedoaria Rosc. menunjukkan perpanjangan waktu tidur
heksobarbital pada mencit, dan zat aktif yang menunjukkan efek tersebut adalah sesquiterpen : germakron,
b. Aktivitas antimikroba
Ekstrak etanol Curcuma zedoaria g/cakram kertas) mampu menghambat pertumbuhan Micrococus
luteus,(5 Enterococci faecalis ATCC 29213, tetapi tidak menghambat pertumbuhan Eschericia coli ATCC
2922 dan ATCC 35213. minyak atsiri rimoang Curcuma zedoaria Rosc. menunjukkan aktivitas antimikroba
terhadap Staphilococcus aureus, Vibrio comma dan Escherichia coli. Ekstrak etanol rimpang kering
c. Aktivitas antiradang
Kurkumin yang terkandung dalam rimpang temu putih terbukti memiliki efek antiradang. Aktifitas
antiradang kurkumin pertama kali dilaporkan oleh Grieve pada tahun 1971. pada percobaan tersebut
dilaporkan bahwa kurkumin sangat aktif dalam menghambat peradangan baik secara akut maupun kronis
pada model hewan percobaan. Pada percobaan akut, kurkumin memiliki potensi yang hampir sama dengan
potensi fenilbutason.
d. Aktivitas antikanker
Ekstrak etanol rimpang Curcuma zedoaria menunjukkan aktivitas menghambat sel-sel OVCAR-3 (
Cell-line kanker ovarium manusia). Isolasi yang dipantau dengan bioaktivitas hambatan terhadap sel
OVSCAR-3 menghasilkan senyawa aktif demetoksi kurkumin. Ekstrak etanol 70% turmeric
memperlihatkan penghambatan pada sel normal dan bersifat sitotoksis pada sel lymphoma pada
konsentrasi 0,4 mg/ml. Ekstrak etanol turmeric juga menunjukkan penghambatan fase mitosis pada sel
e. Aktivitas insektisida
Ekstrak diklormetan rimpang Curcuma zedoaria menunjukkan aktivitas insektisida terhadap larva
nyamuk Aedes aegypti, larva Plutella xylostella dan Callosobruchus maculatus dewasa. Fraksinasi dipandu
aktivitas, menunjukkan bahwa zat aktif insektisida terhadap larva A. aegypti adalah furanodien (LC50 =
0,56 g/ml).
f. Aktivitas antioksidan
Kurkumin yang terkandung dalam rimpang temu putih diindikasikan juga sebagai antioksidan.
Kereaktifan antioksidan kurkumin pertama kali dilaporkan oleh Sharma pada tahun 1972 melalui uji in
vitro maupun in vivo, membuktikan kemampuan kurkumin dalam menghambat lipid peroksidase (LPO)
tanpa dan dengan karagenin. Selanjutnya kurkumin menunjukkan pula aktivitas yang baik sebagai
penangkap superoksid, lebih dibanding aktivitas analognya demetoksikurkumin. Hal ini menunjukkan
gugus metoksi pada posisi ortho terhadap gugus fenolik akan menaikkan aktivitas penangkap radikal
superoksid
1. Iklim
Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang,
sehingga tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan.
Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila
ditanam di daerah curah hujan < 1000 mm/tahun, maka system pengairan harus diusahakan cukup & tertata
baik. Budidaya Kunyit dpt dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada
penanaman awal musim hujan. Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30°C.
2. Media Tanam
Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang dicangkul dgn baik akan menghasilkan umbi
yang berlimpah. Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dgn bahan organik tinggi, tanah lempung
3. Ketinggian Tempat
Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl).
1. Pembibitan
a. Persyaratan Bibit : Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh.
Syarat bibit yang baik : berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak & hijau,
kokoh, terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal dari rimpang yang telah berumur > 7-12 bulan;
bentuk, ukuran, & warna seragam; memiliki kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat
(dormansi) cukup; terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
b. Penyiapan Bibit : Rimpang bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran & dgn berat yang seragam serta utk
memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas potongan ditutup dgn abu dapur/sekam atau
merendam rimpang yang dipotong dgn larutan fungisida (benlate & agrymicin) guna menghindari
tumbuhnya jamur. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dgn berat antara 20-30 gram
anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan, dgn penyiraman 2 kali sehari (pagi & sore
hari). Bibit tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28°C). Selain itu menempatkan rimpang
diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28°C. & merendam bibit pada larutan ZPT (zat pengatur tumbuh)
selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) & larutan G-3 (500-700
ppm). Rimpang yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada suhu udara
35°C. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dgn jalan direndam pada larutan pakloburazol
d. Pemindahan Bibit Kunyit: Bibit yang telah siap lalu ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan
muncul tunas telah tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah dapat
ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah bertunas harus dilakukan secara hati-hati guna menghindari
agar tunas yang telah tumbuh tdk rusak. Bila ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar tersebut
dipisahkan dgn hati-hati lalu letakkan bibit dalam wadah tertentu utk memudahkan pengangkutan bibit ke
lembab & segar ketika tiba di lokasi. Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas jangan ditumpuk.
a. Persiapan Lahan : Lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan. Penyiapan
b. Pembukaan Lahan : Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma & dicangkul secara manual atau
menggunakan alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil & sub soil juga sekaligus mengembalikan
kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian diistirahatkan selama 1-2 minggu
agar gas-gas beracun yang ada dalam tanah menguap & bibit penyakit/hama yang ada mati karena terkena
sinar matahari.
c. Pembentukan Bedengan : Lahan kemudian dibedeng dgn lebar 60-100 cm & tinggi 25-45 cm dgn jarak antar
d. Pemupukan (sebelum tanam) : utk mempertahankan kegemburan tanah, meningkatkan unsur hara dalam
tanah, drainase, & aerasi yang lancar, dilakukan dengan.menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke
dalam lahan/dalam lubang tanam & dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam membutuhkan pupuk kandang
2,5-3 kg.
3. Teknik Penanaman : Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh
a. Penentuan Pola Tanaman : Bibit kunyit yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran
5-10 cm dgn arah mata tunas menghadap ke atas. Tanaman kunyit ditanam dgn dua pola, yaitu penanaman
di awal musim hujan dgn pemanenan di awal musim kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim
hujan & pemanenan dilakukan dgn dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola tersebut dilakukan
panennya.
b. Pembutan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dgn ukuran lubang 30 x 30 cm
c. Cara Penanaman : Teknik penanaman dgn perlakuan stek rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter
pada media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan & vegetatif kunyit,
sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid) sebanyak 200 mg/liter pada media
d. Perioda Tanam : Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim hujan sama seperti tanaman rimpang-
rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak utk
pertumbuhannya. Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7 – 8 bulan tetapi
4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman : Apabila ada rimpang kunyit yang tdk tumbuh atau pertumbuhannya buruk, maka dilakukan
penanaman susulan (penyulaman) rimpang lain yang masih segar & sehat.
b. Penyiangan : Penyiangan & pembubunan perlu dilakukan utk menghilangkan rumput liar (gulma) yang
mengganggu penyerapan air, unsur hara & mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5
kali bersamaan dgn pemupukan & penggemburan tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman
berumur ½ bulan & bersamaan dgn ini maka dilakukan pembubunan guna merangsang rimpang agar
utk menimbun kembali daerah perakaran dgn tanah yang melorot terbawa air. Pembubunan bermanfaat utk
memberikan kondisi media sekitar perakaran lebih baik sehingga rimpang akan tumbuh subur & bercabang
banyak. Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan & biasanya dilakukan secara rutin
5. Pemupukan :
a. Pemupukan Organik : Penggunaan pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, &
luas area daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk kandang sebanyak 45 ton/ha dgn populasi kunyit
b. Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman kunyit perlu diberi pupuk
susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik
15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang & pupuk buatan (urea 20 gram/pohon;
TSP 10 gram/pohon; & ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. dgn
pemberian pupuk ini diperoleh peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang segar/ha. Pemupukan
juga dilakukan dgn pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), & K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada
awal tanam, pupuk N & K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) & sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat
tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk diberikan dgn ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau
c. Pengairan & Penyiraman : Tanaman kunyit termasuk tanaman tdk tahan air. Oleh sebab itu drainase &
pengaturan pengairan perlu dilakukan secermat mungkin, agar tanaman terbebas dari genangan air
d. Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama
penyakit.
e. Pemulsaan : Sedapat mungkin pemulsaan dgn jerami dilakukan diawal tanam utk menghindari kekeringan
tanah, kerusakan struktur tanah (menjadi tdk gembur/padat) & mencegah tumbuhnya gulma secara
berlebihan. Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman.
1. Hama
Ulat penggerek akar (Dichcrosis puntifera.). Gejala: pada pangkal akar dimana tunas daun menjadi layu &
lama kelamaan tunas menjadi kering lalu membusuk. Pengendalian: tanaman disemprot/ditaburkan insektisida
furadan G-3.
2. Penyakit
a. Busuk bakteri rimpang : Gejala: kulit akar tanaman menjadi keriput & mengelupas, kemudian rimpang lama
kelamaan membusuk & keropos. Pengendalian: mencegah terjadi genangan air pada lahan, mencegah
b. Karat daun kunyit. Penyebab : Taphrina macullans Bult & Colletothrium capisici atau oleh kutu daun yang
disebut Panchaetothrips. Gejala: timbulnya warna coklat (karat) pada helaian daun; bila penyakit ini
menyerang tanaman dewasa/ daun yang tua maka tdk akan.mempengaruhi produksinya sebaliknya jika
menyerang tanaman/daun muda, menyebabkan tanaman tersebut menjadi mati. Pengendalian: Dilakukan
c. Gulma : Gulma potensial pada pertanaman kunyit ini adalah gulma kebun yang umum yaitu alang-alang,
rumput teki, rumput lulangan, ageratum, & gulma berdaun lebar lainnya.
Dalam pertanian organik yang tdk menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dgn bahan-
bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman utk menghindari
serangan hama & penyakit tersebut yang dikenal dgn PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang komponennya
adalah sbb:
a. Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama &
penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman
c. Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama & penyakit.
e. Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpang sari dgn pemilihan tanaman
yang saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya utk memutuskan siklus penyebaran
f. Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungan & tdk menimbulkan residu toksik
yang diperoleh dari hasil pengamatan. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sbg pestisida nabati &
1. Tembakau (Nicotiana tabacum ) yang mengandung nikotin utk insektisida kontak sbg fumigan atau racun
2. Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sbg insektisida
sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dgn semprotan. Aplikasi pada serangga seperti
3. Tuba (Derris elliptica & Derris malaccensis) yang mengandung rotenone utk insektisida kontak yang
4. Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif.
Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng & serangga pengunyah seperti hama
penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif utk menanggulangi serangan virus RSV,
5. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan
6. Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron & biasanya digunakan utk
X. Panen
umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar &
lebih banyak bila dibandingkan dgn masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap
panen ditandai dgn berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun &
batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).
2. Cara Panen : Pemanenan dilakukan dgn cara membongkar rimpang dgn cangkul/garpu. Sebelum dibongkar,
batang & daun dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang
3. Periode Panen : Panen kunyit dilakukan dimusim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang terkandung
didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehingga memudahkan proses
pengeringannya.
4. Perkiraan Hasil Panen : Berat basah rimpang bersih/rumpun yang diperoleh dari hasil panen mencapai 0,71 kg.
XI. Pascapanen
1. Penyortiran Basah & Pencucian : Sortasi pada bahan segar dilakukan utk memisahkan rimpang dari kotoran
berupa tanah, sisa tanaman, & gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran & tempatkan
dalam wadah plastik utk pencucian. Pencucian dilakukan dgn air bersih, jika perlu disemprot dgn air bertekanan
tinggi. Amati air bilasannya & jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari
pencucian yang terlalu lama agar kualitas & senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air.
Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran & banyak mengandung
yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.
2. Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan degan pisau stainless steel & alasi bahan yang akan dirajang
dgn talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dgn ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan,
timbang hasilnya & taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dgn
mesin pemotong.
3. Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dgn 2 cara, yaitu dgn sinar matahari atau alat pemanas/oven.
pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dgn sinar
matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tdk saling menumpuk. Selama
pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang
tersebut dari air, udara yang lembab & dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan
di dalam oven dilakukan pada suhu 50 o C - 60 o C. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven &
pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan.
4. Penyortiran Kering : Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara
memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang
5. Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang
bersih & kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah tersebut,
yang.menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil,
memiliki ventilasi baik & lancar, tdk bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas
bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih
Kunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki
manfaat, di antaranya sebagai bumbu masak (terutama kare), pewarna makanan, minuman, tekstil dan
kosmetik. Tanaman ini telah dikenal sejak lama di Indonesia dan penggunaannya cukup banyak dalam
kehidupan sehari-hari. Mengingat pola hidup dewasa ini yang cenderung moderen dengan gejala serba
instan, menjadikan penyakit yang berkembang di masyarakat juga beragam. Dalam sepuluh tahun
terakhir, banyak penyakit yang mencuat di masyarakat di antaranya aids, kanker, flu burung dan bahkan
gejala pikun dini. Kondisi ini membuat masyarakat mulai berfikir untuk mencari pengobatan alternatif
Salah satu tanaman obat yang berpeluang sebagai pengganti pengobatan kimiawi yang dapat
memperlam-at datangnya penyakit pikun adalah kunyit. Penggunaan tanaman ini biasanya berupa bubuk
atau tepung kunyit yang diracik ke dalam bumbu masak. Rimpang kunyit sangat ber-manfaat sebagai
antikoagul-an, menurunkan tekanan darah, obat cacing, abat asma, penambah darah,obat sakit perut,
digunakan untuk bahan pewarna, bahan campuran kosmetika, bakterisida, fungisida dan stimulan.
Penyakit Alzheimer adalah sejenis penyakit pikun yang umum terjadi pada manusia yang mulai
memasuki usia tua (manula). Secara alamiah, pikun biasa terjadi pada setiap orang karena kondisi fisik
otak menurun. Namun pikunpun dapat di-perlambat datangnya dengan meng-gunakan kunyit dalam
bentuk bum-bu kare. Kunyit sebagai bahan bumbu kare yang banyak dipakai dalam berbagai resep
masakan dirasakan dapat mempertahankan kualitas otak hingga usia lanjut. Salah satu bukti adalah
manula yang berada di negara-negara Asia tetap memiliki ingatan baik di usia lanjut karena mereka rajin
Hasil penelitian Dr. Tze-Pin Ng dari Universitas Nasional Singapura (NUS) pada 1.010 manula berusia
60 tahun sampai 93 di tahun 2003, menunjukkan bahwa manula yang rajin mengkonsumsi bumbu kare
memiliki daya ingat yang lebih tinggi dibandingkan mereka jarang atau yang tidak pernah sama sekali. Hal
ini mungkin akan membuat kita penasaran dan ingin tahu. Ternyata rahasianya terletak pada zat pewarna
kuning (kurkumin) yang terdapat di dalam rimpang kunyit yang diguna-kan dalam membuat bumbu kare
tersebut. Kurkumin pada kunyit me-miliki fungsi yang sangat penting dalam mengobati berbagai jenis
penyakit karena senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai anti tumor promoter, antioksidan, anti mikroba,
anti radang dan anti virus. Selain itu kurkumin pada kunyit ternyata juga berperan dalam meningkatkan
Tepung kunyit yang akan dijadikan bahan racikan bumbu kare dapat dibuat dari umbi kunyit yang
telah dikeringkan. Ditinjau dari segi kemudahannya, umbi yang telah di iris lalu dikeringkan, akan lebih
tepung kunyit digunakan secara langsung sebagai bumbu pewarna makanan, dan bahan baku pembuatan
oleoresin. Di India, tepung kunyit merupakan salah satu bahan dasar untuk pembuatan bumbu kare (curry
powder) yang merupakan campuran homogen dari berbagai jenis tepung kunyit.
Dengan rutin mengkonsumsi bumbu kare, akan dapat menurunkan resiko serangan penyakit
Alzheimer yang bisa menyebabkan pikun total karena kondisi fisik otak yang terus menurun. Namun, pada
penggunaan yang berlebihan pun bagi orang lanjut usia dapat menimbulkan efek sakit perut, gangguan
hati atau ginjal. Dari hasil kesimpulan para peneliti yang dilaporkan dalam American Journal of
Epidemiologi Edisi 1 November 2006, menyatakan bahwa bumbu kari sangat berpotensi mencegah
alzheimer karena dilihat dari kemanjurannya dan tidak beracun. Hasil penelitian ini merupakan bukti
pertama yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kare dengan kemampuan kognitif otak.
b. Kunyit dapat mencegah panas dalam. Ambil 1 biji kunyit yang agak besar, lalu bersihkan kunyit sampai
tidak tersisa lagi bekas tanah yang menempel. Kuliti sampai bersih, parut kunyit sampai mempunyai
bagian-bagian yang kecil. Sisihkan. Ambil gula merah dan potong secukupnya, campurkan keduanya
bersamaan dengan menggunakan air panas. Aduk dan sampai terlihat mengental, lalu parutan kunyit tadi
Anda saring, dan minum selagi hangat. Lakukan terus, sampai panas dalam Anda hilang.
c. Kunyit dapat mencegah keputihan. Ambil 2 ruas kunyit, satu genggam daun beluntas, satu gagang asam,
sepotong gula aren. Bersihkan dulu semua bahan, lalu bahan direbus secara bersamaan sampai air
mendidih, jika sudah mendidih, saring bahan dan minumlah secara rutin, satu gelas per hari.
cengkeh lalu ditumbuk, parutan kunyit tadi Anda campurkan dengan tumbukan biji cengkeh dan bunga
melati. Remas-remas, lalu balurkan pada tubuh yang gatal. Untuk mencegah luka, Anda cukup
mencampurkan parutan kunyit dan asam kawak, balurkan sampai luka mongering dan tidak terasa sakit
lagi.
e. Mencegah rasa tidak nyaman dimulut seperti sariawan, bengkak pada mulut, dan gatal-gatal pada
tenggorokan. Bersihkan kunyit terlebih dahulu, lalu parut kunyit dan campurkan air perasannya dengan
f. Akar kunyit dipercaya dapat menyembuhkan penyakit rematik dan bengkak-bengkak pada tubuh Anda.
g. Karena kunyit mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi, kunyit dipercaya dapat menurunkan
kolesterol, dan menyempitkan arteri, selain itu kunyit dapat mencegah penyakit serangan jantung
mendadak.
h. Kunyit yang mempunyai kandungan vitamin C dan E yang tinggi juga karatenoid ini adalah sejenis
makanan herbal yang dapat menghalangi oksigen berlebih yang masuk dalam badan. Oleh karena itulah,
selain meningkatkan daya tahan tubuh, kunyit juga dapat mencegah masuk angin.
Zat warna alam untuk bahan tekstil pada umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian
tumbuhan seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga. Pengrajin-pengrajin batik telah banyak mengenal
tumbuhan-tumbuhan yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa diantaranya adalah : daun pohon nila
soga jambal (Pelthophorum ferruginum), kesumba (Bixa orelana), daun jambu biji (Psidium guajava).
Bahan tekstil yang diwarnai dengan zat warna alam adalah bahan-bahan yang berasal dari serat alam
contohnya sutera,wol dan kapas (katun). Bahan-bahan dari serat sintetis seperti polyester , nilon dan lainnya
tidak memiliki afinitas atau daya tarik terhadap zat warna alam sehingga bahan-bahan ini sulit terwarnai
dengan zat warna alam. Bahan dari sutera pada umumnya memiliki afinitas paling bagus terhadap zat warna
alam dibandingkan dengan bahan dari kapas. Berikut akan dijelaskan proses dalam mewarnai kain dengan
a. Menyiapkan kain polos putih berukuran 30 cm x 30 cm yang akan diberi pewarna alami (ekstrak
rimpang kunyit).
b. Memotong kunyit dan menghancurkannya dengan blender untuk membuat ekstrak rimpang kunyit.
c. Memberi sedikit air lalu dibuat larutan kunyit (disaring dan diambil airnya).
d. Masukkan ekstrak rimpang kunyit ke dalam gelas plastik dan siapkan kain polos putih tadi.
f. Setelah beberapa menit dan warna merata, angkat kain, dan bilas dengan air bersih.
g. Kemudian lakukan pencelupan kain kembali ke dalam ekstrak rimpang kunyit sebanyak 3x untuk
h. Kemudian bilas dengan air bersih dan angin-anginkan kain sampai benar-benar kering (di tempat teduh
dilakukan pencelupan dengan larutan zat warna alam pada kain katun dan sutera perlu dilakukan beberapa
a. Proses mordanting
Bahan tekstil yang hendak diwarna harus diproses mordanting terlebih dahulu. Proses mordanting
ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik zat warna alam terhadap bahan tekstil serta berguna
Pada proses pencelupan bahan tekstil dengan zat warna alam dibutuhkan proses fiksasi (fixer) yaitu
proses penguncian warna setelah bahan dicelup dengan zat warna alam agar warna memiliki ketahanan
luntur yang baik. Ada 3 jenis larutan fixer yang biasa digunakan yaitu tunjung (FeSO4), tawas, atau
Setelah bahan dimordanting dan larutan fixer siap maka proses pencelupan bahan tekstil dapat
1. Siapkan larutan zat warna alam hasil proses ekstraksi rimpang kunyit dalam tempat pencelupan.
2. Masukkan bahan tekstil yang telah dimordanting kedalam larutan zat warna alam dan diproses
3. Pencelupan dengan zat warna alam biasanya dilakukan dengan berulang-ulang untuk
mendapatkan warna yang diinginkan. Artinya setelah dicelup kemudian diatuskan (dianginkan
dikeringkan.
4. Kemudian masukkan bahan kedalam larutan fixer dan bahan diproses dalam larutan fixer selama 10
menit.
5. Bilas dan cuci bahan lalu keringkan. Bahan telah selesai diwarnai dengan larutan zat warna alam.
Nutrisi yang terkandung dalam kunyit memiliki khasiat untuk memulihkan kerutan serta
Rambut rontok mungkin sangat mengkhawatirkan bagi kita. Untuk mencegahnya kita perlu
mengambil langkah untuk melakukan pecegahan. Salah satu caranya dengan mengoleskan parutan
Memiliki kulit yang kasar atau berkerak akan sangat mengganggu penampilan. Maka dari itu
perlu menghaluskan dengan cara yang alami menggunakan kunyit. Caranya dengan mengoleskan
kunyit yang telah dicampur minyak kelapa pada bagian kulit yang kasar serta berikan pijitan ringan.
Untuk mengangkat sel kulit mati, buat kunyit menjadi scrub dengan mencampurkan kunyit dengan
tepung chickpea.
Nutrisi yang terkandung dalam kunyit memiliki khasiat untuk memulihkan wajah dari jerawat.
Nutrisi yang terkandung dalam kunyit memiliki khasiat untuk mengurangi minyk pada kulit
Gambar 9
a. Rimpang kunyit ditumbuk sampai halus dan dibalurkan seputar payudara sekali setiap 2 hari terutama pada
b. Rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading. Semua bahan
ditumbuk halus, direbus dgn 1 liter air sampai mendidih, saring dinginkan.Minum 1 gelas sehari.
2. Sakit Keputihan
Dua rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong gula aren. Semua bahan
tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring. Minum 1 gelas sehari.
Satu rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 2 rimpang kencur sebesar 4 cm. Semua
bahan dicuci bersih dan diparut, ambil airnya. Tambahkan perasan jeruk nipis, diseduh dgn stengah gelas air
panas, kemudian saring. Tambahkan garam dan gula sesuai selera. Minum pada hari pertama haid.
4. Diabetes mellitus
Tiga rimpang kunyit + 1/2 sendok the garam direbus dgn 1 liter air sampai mendidih kemudian saring dan
5. Tifus
2 rimpang kunyit + 1 bonggol sere + 1 lembar daun sambiloto ditumbuk halus, tambahkan 1 gelas air hangat,
aduk rata kemudian disaring. Minuman ini diminum sekali sehari selama 1 minggu.
6. Berak lender
1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan kapur sirih direbus bersama 2 gelas air sampai
mendidih dan tinggal 1 gelas. Saring. Minum pagi dan sore masing2 stengah gelas.
7. Usus buntu
1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren. Garam secukupnya. Kunyit diparut dan
jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian
8. Disentri
1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya. Semua bahan direbus dengan 2 gelas air sampai
2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng, ditumbuk sampai halus, kemudian oleskan dibagian yg sakit
10. Amandel
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu. Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil
airnya, kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring. Minum
11. Morbili
1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle ditumbuk sampai halus dan oleskan kebagian yg sakit.
Selain memiliki banyak manfaat bagi tubuh, mengkonsumsi kunyit secara berlebihan juga menimbulkan efek
samping bagi tubuh. Beberapa orang mengalami masalah sakit pada perut serta diare.
Efek samping mengkonsumsi kunyit dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan masalah pada
lambung. Hal tersebut karena sifat pedas yang terkandung dalam kunyit.
Efek samping mengkonsumsi kunyit secara berlebihan pada wanita hamil dapat menstimulasi rahim
Dari penelitian, kunyit mempunyai efek pada kemoterapi. Sehingga bagi Anda yang sedang dalam proses